You are on page 1of 6

Administrasi Keuangan Negara

Tujuan suatu Negara bangsa adalah meningkatkan mutu hidup seluruh warganya. Upaya mencapai tujuan akhir Negara bangsa tersebut dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan seperti: 1. Penggunaan suatu sistem politik tertentu 2. Faktor sosial budaya 3. Tingkat kemajuan yang telah dicapaiu oleh masyarakat seperti tingkat pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan pemanfaatan teknologi 4. Kekuatan ekonomi yang dimilki oleh Negara 5. Hubungan Negara bangsa yang bersangkutan dengan Negara-negara lain 6. Seluruh aparatur Negara bekerja dengan menggunakan pendekatan kesisteman karena seluruh kegiatan yang harus diselenggarakan tertuju pada satu arah. 7. Menyelenggarakan seluruh kegiatan aparatur pemerintahan Negara orientasi efisiensi, efektivitas dan produktivitas mutlak dipegang teguh Seluruh upaya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Negara bangsa yang telah ditentukan itu memerlukan dana yang sangat besar. Dapat dinyatakan secara aksiomatik bahwa dana yang tersedia atau mungkin disediakan oleh pemerintah untuk membiayai seluruh kegiatan tersebut selalu terbatas. Keterbatasan demikian menuntut penyelenggaraan administrasi keuangan Negara dengan daya guna, hasil guna dan tepat guna yang setinggi mungkin.

cakupan pendekatan
Para pakar administrasi keuangan Negara belum sepakat benar tentang cakupan berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam membahas administrasi keuangan Negara. Akan tetapi terlepas dari belum adanya kesepakatan tersebut, kiranya dapat diterima apabila dikatakan bahwa aspek-aspek yang menyangkut manajemen keuangan Negara, sumber-sumber keuangan Negara, sejarah perkembangan sistem anggaran Negara, fungsi-fungsi pemerintah dan pendekatan kesisteman merupakan hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan pembahasan. Manajemen Keuangan Negara Manajemen keuangan Negara menuntut pertanggungjawaban (accountability) yang tinggi terutama mengingat bahwa dana yang berhasil dikumpulkan sebagian besar bersumber dari rakyat. Berarti dari para pengelola dan pengguna anggaran Negara dituntut perilaku positif seperti loyalitas, kejujuran, dan keterampilan yang tinggi sehingga tidak terjadi pemborosan, penyimpangan, penyelewengan atau penyalah gunaan anggaran. Dapat dikatakan bahwa semua pemerintahan Negara sangat mendambakan anggaran berimbang dalam arti penerimaan dan

pengeluaran berada pada tingkat yang sama. Dengan kebijaksanaan tersebut berarti diupayakan bahwa kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan disesuaikan dengan kemampuan untuk mengumpulkan dan memupuk dana, Dalam hal demikian pemerintah biasanya menentukan kebijaksanaan lain seperti mencetak uang, meminjam, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dan telah umum diketahui bahwa penerimaan dari dalam negeri sendiri dapat berupa pajak penghasilan, pajak kekayaan, PPN, pungutan yang dilakukan pemerintah, bea masuk, bea ekspor, dan berbagai penerimaan lainnya. Sedangkan penerimaan dari luar negeri pun beraneka ragam seperti pinjaman Negara tertentu atau dari lembaga keuangan internasional Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, hibah, dan lain sebagainya. Mengenai penggunaan anggaran yang perlu ditekankan lagi ialah pentingnya efisiensi dan efektivitas yang setiggi mungkin dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Berbagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tersebut ialah: 1. 2. 3. 4. Menggunakan anggaran tertentu hanya untuk membiayai kegiatan yang telah ditetapkan Meningkatkan perilaku positif para pelaksana kegiatan Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan tugas Mentaati semua ketentuan formal dan prosedur dalam penggunaan anggaran

Fungsi terakhir dalam manajemen keuangan Negara ialah pengawasan. Pengawasan anggaran dapat bersifat administratif, politis, dan sosial.

Sumber sumber Keuangan Negara Sebagai prinsip, pemerintahan Negara memperoleh dana bagi pembiayaan kegiatannya dari sumber-sumber yang ditetapkan dalam undang-undang. -Pajak Pemungutan pajak merupakan salah satu sumber utama bagi pemerinytah untuk memupuk dana guna membiayai- berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan, seperti dalam hal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas dan dalam meningkatkan kegiatan pembangunan, di sisi lain kesadaran rakyat untuk membayar pajak merupakan manifestasi rasa tanggung jawabnya sebagai warga Negara yang baik.

-Penerimaan Bukan Pajak


Suatu pemerintahan Negara dapat menggarap berbagai sumber penerimaan bukan pajak. Sumber ini dapat berbeda dari suatu Negara dengan Negara lain akan tetapi perananny sebagai salah satu sumber nehgara tidaklah kecil. Salah satu bentuk contoh penerimaan bukan pajak adalah pungutan yang dilakukan pemerintah pada warga tertentu.

-Pinjaman Dalam Negeri


Guna meningkatkan penerimaan Negara ada kalanya pemerintah melakukan pinjaman di dalam negeri yang bentuknya pun dapat beraneka ragam

-Pinjaman Luar Negeri


Tidak dapat dipungkiri bahwa meminjam dari luar negeri merupakan salah satu fenomenon poltik keuangan Negara yang sangat lumrah dewasa ini. Fenomenon tersebut terlihat bukan hanya dalam hubungan bilateral atau multilateral antara Negara kaya. Dari siapapun dana dipinjam, beberpa prinsip yang biasanya dipegang teguh antara lain ialah: 1. Pinjaman hanya bersifat pelengkap dari dana yang diperoleh dari dalam negeri sendiri 2. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kemampuan 3. Diusahakan pinjaman yang selunak mungkin dalam arti tingkat bunga yang serendah mungkin 4. Tidak membebani generasi yang masih akan lahir 5. Tidak digunakan sebagai alat untuk mencampuri urusan dalam negeri peminjam

Sejarah Perkembangan Sistem Keuangan Negara


1. Sistem Anggaran Tradisional Adalah sistem anggaran yang tertua. Salah satu ciri khas sistem ini ialah bahwa anggaran dibagi menjadi mata anggaran seperti mata anggaran untuk belanja pegawai, mata anggaran untuk belanja barang, mata anggaran perjalanan dinas dan lain sebagainya. Dalam sistem tradisional ini ditempuh enam langkah, yaitu: a) Penyusunan anggaran Langkah ini melibatkan seluruh organisasi dalam pemerintahan Negara. b) Pembahasan dan pengesahan anggaran Perlu ditekankan bahwa keputusan yang menyangkut anggaran Negara merupakan suatu keputusan politik amat penting karna menyangkut kegiatan seluruh aparat administrasi Negara termasuk lembaga legislative, eksekutif, judikatif konsultatif dan inspektif. Karna itu pemerintah dalam suatu Negara yang mengajukan RAPBN yang telah disusunya kepada DPR guna memperoleh pembahasan dan pengesahan,sangat mungkin pembahasan yang dilakukan DPR melalui komisi2nya mengundang pejabat pemerintah yang menjadi mitra kerjanya untuk menjadi kepentingan, sepert; -menytatukan persepsi tentang pentingnya program yang dilaksanakan -meminta penjelasan lebih lanjut tentang rincian anggaranyang diajukan

-informasi ainyang diperlukan oleh dewan guna menjamin bahwa program pemerintah tersebut benar2 dikaitkan dengan tujuan Negara yang bersangjkutan. Dengan pengesahan undang2 tersebut berubahlah sifat RAPBN menjadi pegangan bagi pemerintah dan bahkan seluruh aparat administrasi Negara untuk menyelenggarakan berbagai kegiatanya. c. pelaksanaan anggaran. Menurut sistem anggaran tradisional pelaksanaan anggaran harus memperhatikan paling sedikit tiga prinsip. Yaitu 1. Anggaran yang tersedia untuk membiayai suatu program tertentu hanya booleh digunakan untuk mata anggaran ysng telsh ditetspkan. 2. Penggunaan anggaran harus diushakan agar seefesien dan seeefektif mungkin 3. Penggunaan anggaran harus dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan prosedur dan pengawasan yang berlaku. d. pemeriksaan pembukuan dalam setiap lingkungan pemerintahan Negara selalu terdapar suatu instansi yang tugas pokoknya dalah melakukan pemeriksaan yang bersifat teknis administrative terhadap pengeluaran dan penerimaan e. pengesahan penghitungan anggaran sebagai bagian pertanggung jawaban pemerintah mengenai anggaran yang dikelolanya, pada akhir suatu tahun anggaran tertentu dilakukan perhitungan agnggaran secara menyeluruh. Perhitungan anggaran tersebut biasanya disampaikan kepda DPR untuk disahkan. f. pertanggung jawaban dan penerimaan dan pengeluaran dalam suatu Negara yang menganut paham demokrasi setiap tindakan pemerintah harus dapat dipertnggung jawaban. Antara lain untuk kepentingan tersebut dibentuk badan inspktif, sepereti badan pemeriksa keuangan, yang tugasnya adalah meneliti bahwa seluruh anggaran bener2 dikelola denganb tingkat efisiensi yang setinggi mungkin. 2. Sistem Anggaran Berdasarkan Hasil Karya Dinyatakan dengan sangat sederhana, sistem anggaran berdasarkan hasil karya berintikan pendapat bahwa anggaran yang diperoleh suatu instansi tersebut merumuskan sasaran yang ingin dicapai dalam satu tahun anggaran tertentu. Dengan perkataan lain, sistem anggaran berdasarkan hasil karya dalam konsep dasarnya menekankan hal-hal sebagai berikut:

Pertama, klasifikasi terlihat dengan jelas instansi mana yang secara fungsional bertanggung jawab atas suatu bidang tertentu , baik dalam arti pelaksanan tugas-tugas umum pemerintahan maupun pembangunan. Kedua, klasifikasi kegiatan yang jelas bermanfaat utnuk berbagai kepentingan seperti: Terhindarnya suatu instansi dari kebiasaan melaksanakan kegiatan tertentu yang tidak termasuk dalam lingkup tugas fungsionalnya Semua kegiatan yang hendak dilaksanakan betul-betul berkaitan langsung dengan sasaran yang ingin dicapai Motivasi kuat bagi para pelaksana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya Semakin mantapnyta penerapan pendekatan kesisteman Adanya tolok ukur kuantitatif atas prestasi kerja yang diraih

Ketiga, dengan klasifikasi proyek dimaksudkan bahwa suatu pemerintahan Negara modern terlibat dalam dua jenis kegiatan pokok, yaitu menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan penyelenggaraan tugas-tugas pembangunan

Siklus Anggaran Berdasarkan Hasil Karya: a. penyusunan anggaran program yang di ingin dilaksanakan oleh suatu instansi pemerintah harus memenuhi berbagai kriteria, yaitu: -program berkaitan langsung dengan sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah sebagai keseluruhan -program merupakan bagian wewenang fungsional instansi yang bersangkutan untuk melaksanakannya -program dirinci dalam berbagai bentuk kegiatan yang hendak diselenggarakan. b. Penganggaran Salah satu ciri utama sistem anggaran berdasarkan hasil karya ialah bahwa jumlah anggaran yang diperoleh suatu instansi sangat tergantung pada kemampuannya menyusun program yang memenuhi kriteria tertentu. c. Pendanaan Yang dimaksud adalah bahwa jika suatu program telah disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang, terjaminlah adanya dana untuk membiayai seluruh program yang telah disusun dan disetujui itu. d. Akunting

Dapat dipastikan bahwa setiap pemerintahan Negara menganut suatu sistem akunting tertentu. Berdasarkan sistem akunting yang dianut itulah dilakukan pencatatan semua jenis transaksi finansial yang terjadi, baik dalam arti penerimaan maupun pengeluaran. e. Pelaporan Suatu laporan merupakan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan suatu kegiatan tertentu. Dikaitkan dengan sistem anggaran, pelaporan bermaksud mempertanggungjawabkan pelaksanaan suatu program tertentu f. Peninjauan kembali dan Analisis Demi peningkatan efisiensi dan efetivitas, setiap langkah dalam siklus anggaran itu perlu ditinjau kembali melalui suatu analisis tertentu. Berbagai alasan yang sangat mendasar untuk melakukan analisis itu antara lain ialah: - perlunya upaya sadar dan terus menerus meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja yang tidak akan mencapai titik jenuh - pentingnya peningkatan kemampuan menyusun dan melaksanakan program, sub program, proyek dan kegiatan tertentu - memperhitungkan perkembangan baru yang mungkin saja menuntut tidak dilanjutkannyta program tertentu - timbulnya perubahan dalam situasi perekonomian nasional, regional atau global. Karena keunggulannya dibandingkan dengam sistem anggaran tradisional, banyak pemerintahan Negara yanag pernah menerapkan sistem anggaran berdasarkan hasil karya.

You might also like