You are on page 1of 2

SEBERAPA BERHARGAKAH KITA?

Mari mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut melalui ilustrasi tentang selembar uang 100.000. Pada suatu acara Kebangunan di sebuah LAPAS, seorang pembicara yang sederhana namun bersahaja membuka sesinya dengan cara yang tidak biasa. Setelah mengucapkan salam kepada seluruh tahanan yang hadir, pembicara tersebut segera mengeluarkan selembar uang 100.000 yang masih baru dan mulus dari dompetnya lalu memegangnya tinggi-tinggi agar seluruh tahanan yang hadir dapat melihat uang itu. Sambil tetap mengangkat uang itu tinggitinggi, si pembicara bertanya kepada seluruh tahanan adakah diantara mereka yang mau mendapatkan uang tersebut. Sejenak suasana menjadi heboh karena hampir semua tahanan mengacungkan tangan. Rupanya banyak dari mereka yang berharap bisa mendapatkan uang tersebut. Setelah suasana kembali kondusif, si pembicara melanjutkan bahwa ia hanya bisa memberikan uang 100.000 itu kepada salah satu diantara mereka. Namun sebelum uang itu diberikan, si pembicara memohon ijin untuk meremas uang itu. Singkat saja uang 100.000 yang tadinya baru dan mulus menjadi kusut karena telah diremas dan dilipat-lipat. Setelah melakukan hal tersebut si pembicara bertanya kepada seluruh tahanan yang hadir apakah mereka masih menginginkan uang 100.000 itu. Ternyata banyak tangan terangkat menandakan masih tingginya minat mereka untuk mendapatkan uang itu. Menanggapi hal tersebut, si pembicara memohon ijin kembali untuk melakukan suatu hal sebelum ia benar-benar memberikan uang itu kepada salah satu diantara mereka. Ia pun menjatuhkan uang 100.000 itu ke lantai dan menginjaknya dengan sepatunya. Meski masih utuh, uang 100.000 itu sekarang tidak hanya kusut namun juga kotor. Setelah mengambil uang itu dari lantai, si pembicara menawarkan uang itu kembali kepada mereka yang tadi mengacungkan tangan apakah mereka tetap menginginkan uang 100.000 itu. Luar biasa, tangan yang mengacung masih tetap banyak.

Apa yang bisa kita pelajari dari ilustrasi diatas? Ternyata saudaraku, apapun yang dilakukan si pembicara kepada uang 100.000 itu entah meremasnya, melipat-lipatnya bahkan menginjaknya hal itu tidak mengurangi nilai dari uang 100.000 tersebut. Uang itu tetap bernilai 100.000. Oleh karena itu banyak tangan tetap terangkat walaupun kondisi uang itu tidak lagi baru dan mulus. Dalam kehidupan ini hal yang sama mungkin terjadi pada hidup kita. Kita mungkin pernah jatuh, terkoyak, belepotan kotoran entah oleh kesalahan sendiri maupun orang lain. Pada saat itu kita merasa tidak berarti dan tidak berharga. Kita begitu terpuruk dan merasa hancur sehingga melihat hidup dan diri kita sudah tidak berguna lagi. Padahal saudaraku, sesungguhnya dan yang sebenar-benarnya adalah KITA BERHARGA. Kita sungguh-sungguh berharga. Seperti uang 100.000 itu, walaupun ia sudah kusut dan kotor itu semua tidak mengurangi nilainya. Demikian pula kita, apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita tidak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Tuhan Yesus. Ia begitu mengasihi engkau dan saya. Harga kita senilai nyawaNya. Bahkan saat bagi kita sendiri hidup dan diri kita ini tidak berharga, TETAP bagi Tuhan Yesus kita ini BERHARGA dan BERARTI. Haleluya. Jangan mau dibodohi iblis saudaraku. Sudah tugas iblis untuk mencuci otak dan hati kita dengan mengatakan bahwa kita ini sudah tidak berharga, tidak berarti, sia-sia, percuma, tidak layak, dan tidak punya harapan. Padahal semua itu bohong dan dusta besar. Iblis tidak berharga, tidak layak dan tidak punya harapan itu sebabnya ia mencari teman untuk merasakan hal yang sama. Kuatkan hatimu saudaraku. Lawan perasaan dan pikiran yang iblis tembakkan kepada kita. Yoh 10:10 mengatakan Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku (Yesus) datang, supaya mereka (kita) mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Mari mulai sekarang kita bangkit. Pemulihan pasti terjadi dalam hidup kita. Kita pandang Yesus. Kita lihat betapa teduh mataNya memandang kita. Mata yang penuh belas kasih dan cinta. Ingat saudaraku, bahkan saat bagi kita hidup dan diri kita ini tidak berharga, kita tetap berharga. KITA SANGAT BERHARGA.

You might also like