You are on page 1of 2

Essay oleh: Nama: Fitri Nurinayati (14) Kelas: X-4

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sebuah komisi khusus yang dibentuk untuk keperluan penegakkan hukum dalam tindak pidana korupsi. KPK dibentuk sebagai wujud nyata adanya keseriusan negara (pemerintah) dalam menangani kasus-kasus korupsi berdasarkan UndangUndang No.30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Menurut pasal 3 undang-undang tersebut, KPK adalah sebuah komisi yang bersifat independent dan bebasa dari pengaruh kekuasaan manapun. Tindak pidana korupsi yang menjadi wewenang KPK untuk melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan di pengadilan adalah tindak pidana korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum atau penyelenggara negara atau yang ada kaitannya dengan itu, mendapatkan perhatian yang meresahkan masyarakat, dan/atau menyangkut kerugian negara paling sedikit satu milyar rupiah. KPK saat ini diketuai oleh Antasari Azhar. Sebagai sebuah lembaga pengendalian sosial untuk mengendalikan perilaku menyimpang yang tergolong dalam kejahatan kerah putih ini, KPK telah banyak mengungkapkan kasus-kasus korupsi yang bersarang di gedung DPR, MPR, serta lembaga-lembaga kenegaraan dukungan dari kalangan masyarakat. Baru-baru ini KPK juga sedang melakukan penyidikan dugaan korupsi pada alih fungsi hutan bakau menjadi pelabuhan Tanjung Api Api yang diduga melibatkan anggota Komisi IV DPR dalam kasus suap ini. Sayangnya, langkah KPK untuk menggeledah ruang kerja anggota DPR mendapat hambatan dan seolah-olah dihalang-halangi dengan berbagai alasan mengenai privasi. Padahal dulu ketika KPK akan memeriksa ruang kerja Ketua MA, DPR sangat mendukung. Beberapa kebijakan KPK seperti lainnya. KPK juga melakukan gebrakan-gebrakan yang cukup berarti dan mendapatkan banyak

pelarangan pemberian parsel juga cukup menimbulkan kekisruhan di kalangan anggota DPR. Secara umum, KPK sudah cukup efektif untuk menekan tindak korupsi yang sudah mendarah daging di negeri kita ini. Hal ini terbukti dari berbagai gebrakan yang dilakukan KPK disertai dukungan masyarakat yang tinggi terhadapnya. Sayangnya hingga saat ini KPK belum tampak mengusut kasus-kasus korupsi dengan kerugian trilyunan. Langkah KPK untuk penyidikan juga sering mendapat halangan dan hambatan berarti dari lembaga negara terkait. Entah apakah kebiasaan korupsi di negara ini bisa dicabut beserta akarakarnya sampai tak bersisa, semua itu tergantung pada kemauan pemerintah serta seluruh rakyat untuk berpartisipasi dalam memberantas korupsi dan sebuah tekad untuk tidak menjadi tikus baru entah tikus kecil atau besar, untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang bersih dari korupsi.
Sumber tulisan: Pendidikan Kewarganegaraan kelas X oleh Drs. Hilman Rosydin, SH. Surat kabar Seputar Indonesia No. 1029, Edisi Kamis, 1 Mei 2008.

You might also like