You are on page 1of 14

ALAT PENGUJI KABEL LAN BERBASIS MIKROKONTROLER

Fajar Ramadhan Alumni Angkatan Tahun 2006 Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta dan bekerja sebagai Guru di SMA Mahatma, Jakarta Utara

Syufrijal Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta M. Ficky Duskarnaen Doesn Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta

La Ode Yusmail Alisa Mahasiswa Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Noreg (5215111719)

The study was conducted with the aim to design, test, and realize the LAN cable testers based microcontroller ATmega 8535 is created with the aim of providing a choice in testing the LAN cable UTP cabling with standard adjusted ANSI/TIA/EIA-568. Using the LCD 16 columns and 2 lines for displaying the results of testing of the microcontroller that serves as a data sender, data receiving and processing data. Based on the results of research, tools LAN cable tester microcontroller based has the ability to know the sequence of UTP cable that is attached to the pin RJ45 male connector. Able to distinguish a straight cable configuration, cross, and rollover Kata Kunci : ANSI/TIA/IEA, ATMega8535, LAN tester.

Dalam transmisi

jaringan

komputer, sebagai

media jalur data.

kualitas dari media transmisi yang digunakan, sehingga gangguan pada suatu jaringan dapat dikurangi. Saat ini banyak alat uji yang dibuat dan dipasarkan, beberapa diantaranya

berperan dan

pengiriman

penerimaan

Dengan kata lain komunikasi dalam suatu jaringan akan terganggu jika kualitas jalur pengiriman dan

adalah alat penguji kabel LAN (Local Area Network) analog dengan tampilan antarmuka menggunakan LED, dan alat penguji kabel LAN digital dengan

penerimaan datanya (media transmisi) buruk. Dengan demikian diperlukan suatu alat yang mampu menguji

Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler (Fajar Ramadhan)

tampilan LCD. Namun harga LAN tester digital yang relatif jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan LAN tester analog membuat beberapa

Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini masalah akan dibatasi pada LAN tester: 1. LAN tester mampu menguji kabel LAN jenis UTP standar

kalangan lebih memilih menggunakan LAN tester analog meskipun dengan kemampuan yang sederhana. Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis bermaksud untuk

berdasarkan ANSI/TIA/EIA-568

2. Pengujian kabel meliputi urutan kabel dan jenis konfigurasi kabel 3. Antarmuka atau tampilan alat menggunakan layar LCD 16x2 4. Mikrokontroler yang digunakan yaitu ATmega 8535 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat penguji kabel LAN berbasis mikrokontroler yang mampu menguji kabel LAN jenis UTP sesuai dengan standar ANSI/TIA/EIA-568

membuat sebuah alat penguji kabel LAN berbasis mikrokontroller

ATmega 8535 sebagai pengolah data, yang mampu mengetahui urutan kabel (wiremap) dan memberikan informasi jenis konfigurasi kabel straight, cross, rollover, atau fail dengan tampilan antarmuka menggunakan layar LCD 16x2. Dengan alat ini dapat membantu melakukan pekerjaan dengan mudah, cepat, tepat dan efisien. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat masalah sebagai berikut: Bagaimana mendesain dan dirumuskan

(Standarisasi Kabel) Kegunaan Penelitian 1. Mengaplikasikan mikrokontroler penguji kabel UTP 2. Mempermudah pengujian kabel UTP 3. Memberikan pengujian kabel UTP alternatif dalam pada alat

membuat alat penguji kabel LAN berbasis mikrokontroler ?

(HAELKA) Vol.??, No.??, September 2011:1-13

Kajian Teoritis Media Transmisi Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data). Sebelum data di kirim melalui media transmisi, data dari sumber informasi (source) terlebih dahulu diubah menjadi kode atau isyarat oleh pengirim (transmitter) yang kemudian akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data oleh penerima (receiver) sehingga data dapat sampai pada tujuan penerima informasi (destination). Berikut adalah gambaran sederhana suatu sistem telekomunikasi pada gambar 2.1

Berdasarkan bentuk fisik, media transmisi di golongkan menjadi dua, yaitu saluran fisik (guided) dan saluran non fisik (unguided) seperti pada teknonolgi wireless. Media transmisi saluran fisik memiliki ciri dapat dilihat dan disentuh keberadaanya, ada yang mengarahkan yaitu dalam aplikasi jaringan adalah kabel. Berdasarkan bahan pembuatan, media transmisi kabel yang juga biasa disebut dengan wireline dibagi menjadi dua, yaitu: media tembaga (cooper media) dan media optik (optical media). Media tembaga dalam penulisan skripsi alat penguji kabel LAN berbasis mikrokontroler merupakan objek penelitian dengan fokus pengujian pada kabel jenis pasangan berpilin (twisted pair) yaitu kabel UTP kategori 5e dengan konektor RJ 45 yang

Gambar 2.1 Model sederhana sistem telekomunikasi

terpasang pada kedua ujung kabel.

Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler (Fajar Ramadhan)

Kabel UTP Kabel Unshielded Pwisted Pair (UTP) adalah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan pelindung (shield). Setiap kabel memiliki pasangan yang dipilin atau diputar dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memiliki harga yang rendah, pemesangan yang mudah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkan relatif bagus. Pada kabel UTP, terdapat bahan meterial (insulasi) satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted Pair (STP), bahan meterial (insulasi) tersebut tidak melindungi kabel dari

interferensi elektromagnetik. Bentuk fisik kabel UTP dapat dilihat pada gambar 2.2, sedangkan rincian kode warna pasangan kabel UTP dapat dilihat pada tabel 2.1

UT Gambar 2.2 Kabel UTP dan kabel STP Tabel 2.1 Kode warna kabel dan Nomor pasangan kabel UTP Nomor Pasangan kabel 1 Pasangan kabel 2 Pasangan kabel 3 Pasangan kabel 4

ST

Kode warna Putih-biru dan Biru Putih -jingga dan Jingga Putih-hijau dan Hijau Putih -coklat dan Coklat

Kabel UTP memiliki impendansi 100 Ohm, memiliki diameter 24 AWG (0.511 mm) dan tersedia dalam beberapa kategori yang mempunyai perbedaan pada kemampuan transmisi

(HAELKA) Vol.??, No.??, September 2011:1-13

data yang dimiliki, seperti tertulis dalam tabel 2.2 Tabel 2.2 Kategori kabel UTP Kategori Kegunaan kabel UTP Kualitas suara analog kategori 1 seperti bel pintu, dan sistem alarm UTP Transmisi suara digital kategori 2 seperti sistem telepon digital UTP 10Base-T, 4Mbps Token kategori 3 Ring UTP 16Mbps Token Ring kategori 4 UTP 100Base-TX, 1000Basekategori T 5/5e UTP 100Base-TX, 1000Basekategori 6 T, 10 Gigabit Ethernet Kategori kabel yang paling populer dan sering digunakan pada suatu jaringan adalah kategori 5e, karena telah mendukung transmisi data dengan kecepatan mencapai hingga 1 gigabit per detik, dan memiliki harga yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan kategori 6 yang memang dirancang khusus untuk mendukung transmisi hingga 10 gigabit per detik. Sehingga dalam penelitian ini penulis memilih UTP

kategori 5e sebagai objek penelitian untuk membuat kabel LAN tester berbasis mikrokontroler. Konektor RJ 45 (Registered Jack 45) Konektor RJ 45 merupakan standar konektor yang dipasang pada ujung kabel UTP kategori 3, kategori 4, kategori 5, kategori 5e dan kategori 6. Terdiri dari 8 pin konektor sehingga dikenal juga dengan nama 8P8C (8 Position 8 conductor). Aplikasi RJ 45 biasa digunakan pada telepon dan ethernet. Bentuk fisik konektor RJ 45 serta penomoran pin secara standar dapat dilihat pada gambar 2.3,

Gambar 2.3 Konektor RJ 45

Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler (Fajar Ramadhan)

Tang Krimping (Crimping tool) Tang krimping merupakan alat yang digunakan untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 atau RJ-11. Selain digunakan sebagai alat krimping pada konektor RJ 45, beberapa produk tang krimping juga dilengkapi fungsi tambahan seperti memotong dan mengupas kabel. Prinsip kerja alat yaitu dengan menjepit konektor RJ 45 yang telah terpasang kabel UTP menggunakan tekanan tangan secara manual. Bentuk fisik tang krimping dapat dilihat pada gambar 2.4

aplikasi perusahaan. Pada awal tahun 1985, sejumlah perusahaan besar yang mewakili industri telekomunikasi dan komputer menyatakan keprihatinan atas kurangnya standar untuk membangun sistem telekomunikasi kabel. Asosiasi Industri Komunikasi Komputer (Computer Communications Industry Association = CCIA) meminta Electronic Industries Alliance (EIA) untuk melakukan tugas mengembangkan standar yang diperlukan. Standar ANSI/TIA/EIA 568 menetapkan sistem telekomunikasi kabel generik untuk bangunan komersial yang akan mendukung banyak produk, dan lingkungan

Gambar 2.4 Tang krimping perusahaan. Standar ANSI/TIA/EIA Standar ANSI/TIA/EIA 568 568 juga memberikan informasi yang Di masa lalu, perusahaan sering dapat digunakan untuk desain produk memiliki infrastruktur kabel tersendiri telekomunikasi untuk perusahaankarena tidak adanya sistem kabel perusahaan komersial. Salah satu tunggal yang mendukung semua

(HAELKA) Vol.??, No.??, September 2011:1-13

standar ANSI/TIA/EIA 568 yang berhubungan dengan penelitian kabel LAN tester berbasis mikrokontroler yang penulis buat adalah delapan posisi pin pada Registred Jack 45 (RJ45) T568A dan T568B untuk digunakan pada kabel UTP, seperti yang terlihat pada gambar 2.5 dan tabel 2.3

Modul MikroAVR 8535 V2.0 Modul MikroAVR 8535 V2.0 merupakan rangkaian sistem minimum untuk mikrokontroler ATmega 8535 yang dibuat oleh klinik robot creative vision. Modul MikroAVR 8535 V2.0 telah dilengkapi dengan kristal tambahan sebesar 8MHz, pengunduh USB AVR yang telah terhubung pada sistem program sehingga dapat memasukan program secara langsung melalui port USB. Terdapat daya

T568A
1 2 3 457 8

T568A
1 2 3 457 8

tambahan sebesar 5Vdc, sehingga tidak memerlukan daya tambahan pada saat melakukan download program, karena daya bisa didapat dari USB yang

Gambar 2.5 Delapan posisi pin pada RJ45 T568A dan T568B Tabel 2.3 Fungsi pin RJ45 pada aplikasi jaringan 10Base-T dan 100Base-TX Pin Fungsi 1 Transmit + 2 Transmit 3 Receive + 4 Not Used 5 Not Used 6 Receive 7 Not Used 8 Not Used

terhubung pada komputer (PC). Selain digunakan untuk rangkaian sistem minimum ATmega 8535, modul MikroAVR dapat juga digunakan untuk rangkaian sistem minimum ATmega 16 dan sistem minimum ATmega 32. Mendukung sistem

Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler (Fajar Ramadhan)

operasi Windows XP, Vista, dan Windows 7. Bentuk fisik modul MikroAVR 8535 V2.0 dapat dilihat pada gambar 2.6

dalam pengaplikasiannya berfungsi untuk mengendalikan sebuah pekerjaan tertentu secara terprogram. Mikrokontroler adalah single chip komputer yang dapat diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang

Gambar 2.6 Modul MikroAVR 8535 V2.0 Mikrokontroler ATmega 8535 Mikrokontroler adalah sebuah sistem microprocessor yang di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, dan Clock. Sehingga pengguna dapat langsung memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya. Istilah mikrokontroler berasal dari kata microcontroller atau pengendali mikro. Disebut sebagai pengendali mikro karena mikrokontroler secara fisik adalah sebuah keping kecil (microchip) yang merupakan komponen elektronika terintegrasi, dan

berorientasi kendali (control). Mikrokontroler muncul dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market need) dan perkembangan teknologi baru (expansion of technology). Fitur ATmega 8535 Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega 8535 adalah sebagai berikut. (M. Ary Heryanto dan Wisnu Adi P : 2008) 1. Sistem mikroprosesor 8 bit

berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. 2. Memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM sebesar 512 byte.

(HAELKA) Vol.??, No.??, September 2011:1-13

3. 8 kanal ADC 10 bit 4. Komunikasi serial (USART)

instruksi dijalankan, instruksi lain berikutnya akan siap diambil dari memori program. Gambar 2.7 menunjukkan arsitektur dari ATmega

dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 5. 6 pilihan sleep mode untuk

8535.

penghematan daya listrik 6. 32 jalur I/O yang terbagi menjadi PORT A, PORT B, PORT C, PORT D. 7. Timer/counter: 2 buah 8 bit timer/counter, 1 buah 16 bit timer/counter, serta 4 kanal PWM 8. Komparator analog Kerangka Berpikir Arsitektur ATMega8535 Untuk memaksimalkan kinerja dan sistem paralel (bekerja secara bersamaan), mikrokontroler ATmega8535 menggunakan arsitektur harvard yang mempunyai ciri-ciri pada pemisahan jalur dan memori untuk program dan data. Memori program diakses dengan metode single-level pipelining, yaitu ketika sebuah Mikrokontroler sebagai single chip komputer pengaplikasiannya yang berfungsi dalam untuk

pengendali yang dapat diprogram dan digunakan untuk dapat melakukan pengujian terhadap kabel UTP kategori 5e dengan konektor RJ 45 pada kedua ujungnya, sehingga dengan melakukan proses pemberian sinyal keluaran dan pembacaan diketahui sinyal urutan masukan kabel dan dapat jenis

konfigurasi kabel yang disesuaikan dengan standar ANSI/TIA/EIA 568.

Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler (Fajar Ramadhan)

Sebagai

antarmuka

tampilan

dan

berupa logika tinggi (1) dan rendah (0). Masukan pada Port A merupakan aktif rendah (bekerja jika diberikan logika rendah) yang bertujuan untuk

indikator alat, digunakan LCD yang untuk mengetahui hasil dari proses pengolahan data dan analisa

mikrokontroler. Blok diagram alat penguji kabel LAN dapat berbasis pada

menghindari

kesalahan

pembacaan

logika yang bersifat ambang (diantara logika 0 dan 1). LCD yang digunakan mempunyai tampilan sebanyak 2 baris

mikrokontroler gambar 2
RJ 45 Tx

dilihat

Port C

Port D

LCD 16x2

dan 16 kolom.

Konektor Kabel UTP

Modul MikroAVR 8535


VCC Port A GND Catu Daya

RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian terbagi

RJ 45 Rx

Gambar 2 Blok diagram rancangan alat Penguji kabel LAN Port mikrokontroler yang akan digunakan adalah Port A sebagai masukan atau sebagai penerima data (Rx), Port C sebagai keluaran data (Tx), serta Port D sebagai pengendali keluaran untuk LCD, sedangkan

menjadi dua bagian yaitu rancangan perangkat keras terdiri dari sumber tegangan DC, modul mikroAVR,

konektor RJ45, dan LCD 16x2, serta perangkat lunak yang dibuat menggunakan codevisionAVR 2.05. gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.

sumber daya yang digunakan akan diperoleh dari rangkaian catu daya +5Vdc atau +9Vdc maupun baterai 9Vdc. Kabel LAN jenis UTP yang akan diuji akan dimasukkan kedalam konektor RJ45 female (Rx) dan Gambar 3 Rancangan alat penguji kabel LAN

konektor RJ45 female (Tx). Kedelapan Pin pada Port A dan C digunakan secara maksimal, karena pada UTP yang akan diuji memiliki 8 kabel. Pada Port C, keluaran yang dihasilkan 10 (HAELKA) Vol.??, No.??, September 2011:1-13

Pada saat alat penguji kabel LAN dihidupkan, LCD akan menampilkan pemberitahuan bahwa alat penguji kabel LAN telah siap digunakan. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya kabel yang terpasang pada alat penguji kabel LAN, mikrokontroler akan mengirimkan data dari semua port keluaran secara bersamaan

kembali sebelum ditampilkan pada LCD. Gambar 4 memperlihatkan alur kerja

alat penguji kabel LAN secara umum.

kemudian membaca data hasil keluaran pada port masukan. Apabila tidak ada satupun data yang terbaca oleh port masukan mikrokontroler maka LCD akan untuk menampilkan memasangkan pemberitahuan kabel pada Gambar 4 Alur kerja program secara umum HASIL PENELITIAN Terdapat dua jenis pengujian pada kabel UTP, yaitu: pengujian hantaran tegangan dan pengujian konfigurasi Namun jika data dapat terbaca, maka mikrokontroler akan mengirim data secara berurutan melalui port keluaran mikrokontroler (Port C.0 C.7), kemudian akan membaca secara berurutan port masukan (Pin A.0-A.7), disimpan untuk kemudian dibaca kabel RJ45 setelah male. dipasangkan Pengujian dilakukan dengan hantaran dengan

konektor yang tersedia.

tegangan

mengalirkan tegangan pada kabel UTP yang memiliki panjang berbeda, besar

kemudian

membandingkan

tegangan sebelum dialirkan ke kabel dengan besar tegangan setelah

dialirkan ke kabel, pengujian dilakukan

Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler (Fajar Ramadhan) 11

dengan menggunakan dua macam alat uji yaitu multimeter merek HELES type UX-838TR dan mikrokontroler dengan ADC internal yang telah dimasukkan program voltmeter.

Pengujian dengan LinkRunner Pro

Pengujian dengan Lan Tester 737rr baik)

Pengujian konfigurasi kabel dilakukan setelah dipasang konfigurasi kedua RJ45 ujung male. kabel UTP

3. Konfigurasi kabel Straight (kondisi buruk)

Pengujian Gambar 5 Pengujian dengan LinkRunner Pro dan LAN Tester 737rr PENUTUP Kesimpulan Dari penelitian yang telah

kabel

menggunakan

network multimeter LinkRunner Pro sebagai acuan terhadap pengujian alat penguji kabel LAN berbasis

mikrokontroler Gambar 5 memperlihatkan perbandingan pengujian konfigurasi kabel UTP antara alat uji LinkRunner Pro buatan Fluke Network dengan alat uji yang penulis buat. Data hasil pengujian menunjukan bahwa pengujian kabel UTP dengan menggunakan Link dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Alat penguji kabel LAN berbasis mikrokontroler memiliki dua

macam sumber tegangan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, yaitu: sumber tegangan yang berasal dari rangkaian catu daya +9Vdc atau +5Vdc dan sumber tegangan yang berasal dari

Runner Pro mempunyai hasil yang sesuai dengan pengujian kabel UTP yang menggunakan alat penguji kabel LAN buatan penulis (LAN Tester 737rr).
Pengujian dengan LinkRunner Pro Pengujian dengan Lan Tester 737rr

baterai +9Vdc. 2. Alat penguji kabel LAN berbasis mikrokontroler terdiri dari satu buah modul mikroAVR dengan mikrokontroler ATMEL produksi satu

1. Konfigurasi kabel Straight (Kondisi baik)

ATmega8535,

buah modul LCD 16x2, dua buah


2. Konfigurasi kabel Cross (Kondisi

konektor RJ45 female, dan satu

12

(HAELKA) Vol.??, No.??, September 2011:1-13

buah rangkaian catu daya +9Vdc dan +5Vdc. 3. Alat penguji kabel LAN berbasis mikrokontroler dapat mengetahui konfigurasi kabel UTP,

3. Ukuran alat perlu diperkecil agar mudah dibawa-bawa pada saat

melakukan pengujian kabel.

DAFTAR PUSTAKA Barnett, David, David Groth dan Jim McBee. Complete 2004. Guide Cabling: to The

diantaranya: konfigurasi kabel straight, rollover, dan cross, serta dapat mengetahui urutan pin pada RJ45 male yang tidak terhubung dengan kabel UTP. Saran

Network

Wiring, Third Edition. London: SYBEX Inc. Winoto, Ardi. 2008. Mikrokontroler

Dalam

pembuatan

alat

penguji

AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya Bahasa C pada dengan WinAVR.

kabel LAN masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Ada beberapa bagian dari sistem yang perlu

Bandung: Informatika Heryanto, Ary & Wisnu Adi. 2008. Pemrograman Bahasa C Untuk

dilakukan penyempurnaan agar alat penguji kabel LAN dapat digunakan dengan baik, yaitu: 1. Daya yang dibutuhkan untuk

Mkikrokontroler ATMEGA8535. Yogyakarta: Andi.

mengoperasikan alat penguji kabel LAN perlu dibuat lebih efisien sehingga pada saat menggunakan sumber tegangan yang berasal dari baterai dapat bertahan lama. 2. Fungsi pada alat agar dapat

ditambahkan, tidak hanya untuk mengetahui namun juga konfigurasi dapat kabel

mengetahui

panjang kabel dan letak kabel yang putus.

Alat Penguji Kabel LAN Berbasis Mikrokontroler (Fajar Ramadhan) 13

14

(HAELKA) Vol.??, No.??, September 2011:1-13

You might also like