You are on page 1of 7

Peradilan Pidana Anak Oleh : I Wayan Puspa

6/29/2012

Penyidikan dan Penyelidikan


A. Penangkapan :
Penangkapan terhadap anak yang berhadapan dengan Hukum (ABH), Polisi memperhatikan hak-hak anak dengan melakukan tindakan perlindungan terhadap anak, seperti : Perlakuan anak dengan asas praduga tak bersalah. Perlakuan anak dengan arif, santun dan bijaksana Saat melakukan penangkapan segera memberitahukan orang tua atau walinya. Anak tertangkap tangan segera memberitahukan orang tua atau walinya. Wewenang mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab , polisi dan masyarakat berdasar pada asas kewajiban. Penangkapan terhadap anak yang diduga sebagai tersangka bukan karena tertangkap tangan, merupakan kontak atau tahap pertama pertemuan antara anak dengan polisi. Tahap ini penting bagi seorang polisi menghindarkan anak dari pengalaman-pengalaman traumatik yang akan dibawa seumur hidupnya.

a. b. c. d. e. f.

Untuk itu polisi memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Menunjukkan surat perintah penangkapan legal kepada anak yang diduga sebagai tersangka dengan ramah dan bertanggung jawab. 2) Menggunakan pakaian yang sederhana dan hindari penggunaan kendaraan yang bertanda/berciri khas polisi untuk menghindari tekanan mental anak akibat sibol-simbol polisi yang terkesan membahayakan dan mengancam diri anak. 3) Petugas yang melakukan penangkapan tidak boleh menggunakan kata-kata kasar dan bernada tinggi yang akan menarik perhatian orang-orang yang berada di sekeliling anak. 4) Membawa anak dengan menggandeng tangannya untuk menciptakan rasa bersahabat, hindari perlakuan kasar dan menyakitkan seperti memegang kerah baju atau bahkan menyeret dengan kasar. 5) Petugas tidak memerintahkan anak melakukan hal-hal yang mempermalukan dan merendahkan harkat dan martabat nya sebagai manusia. 6) Jika keadaan tidak memaksa dan membahayakan, polisi tidak perlu melakukan penangkapan dengan menggunakan borgol terhadap anak. 7) Media massa tidak boleh melakukan peliputan proses penangkapan tersangka anak demi menjaga jati diri dan identitas anak.

8) Pemberian pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan fisik dan psikis anak sesegera setelah penangkapan. 9) Penangkapan yang dilakukan diinformasikan kepada orang tua/walinya dalam waktu tidak lebih dari 24 jam dan kesediaan orang tua/wali mendampingi anak dalam pemeriksaan di kantor polisi. 10)Pemberitahuan penangkapan anak tersangka kepada petugas BAPAS di wilayah setempat atau pekerja sosial oleh polisi dalam waktu secepatnya tidak lebih dari 24 jam. 11)Polisi melakukan wawancara atau pemeriksaan di ruangan yang layak dan khusus untuk anak guna memberikan rasa nyaman kepada anak.

a. b.
c.

d.
e.

Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang polisi dalam melakukan penyidikan terhadap anak, yaitu : Penyidik melakukan kekerasan dan tindakan tidak wajar terhadap anak. Memberi label buruk pada anak dengan menggunakan kata-kata yang sifatnya memberikan label buruk pada anak. Penyidik kehilangan kesabaran sehingga menjadi emosi dalam melakukan wawancara terhadap anak Penyidik tidak boleh menggunakan kekuatan badan atau fisik atau perlakuan aksar lainnya yang dapat menimbulkan rasa permusuhan pada anak. Membuat catatan atau mengetik setiap perkataan yang dikemukakan oleh anak pada saat penyidik melakukan wawancara dengan anak.

1. 2. 3.

Adapun yang menjadi alasan penahanan terhadap anak pelaku tindak pidana: Khawatir anak akan melarikan diri. Anak akan menghilangkan barang bukti. Demi keselamatan anak dan kemudahan dalam melakukan proses penyelidikan. Penangkapan yang disusul dengan penahanan tidak hanya terjadi dalam proses peradilan pidana anaak di Indonesia, akan tetapi tindakan tersebut juga terjadi di negara lain, seperti AS. Menurut Linda Hancock, terhadap penanganan kasus anak, polisi dapat melakukan tindakan diskresi atau tanpa melakukan proses lanjutan dengan hanya memberikan peringatan lisan saja. Tindakan pembebasan terhadap anak dilakukan berdasarkan pertimbangan kesejahteraan anak tanpa pemenjaraan, sehingga anak dapat kembali hidup normal tanpa harus dipenjara. Ada beberapa pelanggaran yang sering dilakukan polisi dalam penanganan kasus anak, diantaranya kekerasan fisik, kekerasan mental, kekerasan terhadap hak hukum anak.

Di Australia, polisi dalam menangani anak yang ditangkap karena melakukan suatu tindak pidana mempersiapkan tiga alternatif tindakan yang diambil, yaitu peringatan informal, peringatan formal, dan perundingan. Berkenaan dengan pelaku anak, polisi dianjurkan untuk melakukan tindakan terbaiknya yaitu peringatan informal. Tindakan polisi berupa peringatan informal yaitu dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk kembali ke tempat tinggalnya semula tanpa diberi tindakan apapun. Peringatan formal, berupa melakukan pemaafan, meminta ganti rugi maksimal $5000, dan kerja sosial selama maksimal 75 jam. Perundingan antar keluarga atau diteruskan ke pengadilan anak. Tujuan dari perundingan ini menghasilkan kesepakatan bukan penjara kepada pelaku anak, melainkan tindakan seperti kerja sosial atau ganti rugi. Bahan bacaan : Marlina. 2009. Peradilan Pidana Anak di Indonesia. : Pengembangan Konsep Diversi dan Restorative Justice. Bandung : PT Refika Aditama.

You might also like