You are on page 1of 4

Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) (Mart.

) Solms) Deskripsi Eceng gondok merupakan tanaman terapung monokotiledon yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 3 kaki. Tanaman ini memilki warna gelap yang mencolok, berakar serabut, dan ketika tersangkut di lumpur, tanaman ini kelihatan berakar. Tanaman ini mempunyai kecepatan tumbuh tertinggi dibanding tanaman lain, dan populasinya dapat berlipat menjadi dua kali dalam kurun waktu 12 hari. Dengan membentuk anakan baru, populasinya dapat secara menyeluruh mendominasi dan menutupi badan air dalam waktu yang singkat. Hama ini empunyai reputasi buruk karena menyumbat kanal-kanal dan saluran air di Amerika Serikat bagian Tenggara. Beberapa tahun yang lalu tanaman terapung ini menjadi masalah utama di Florida, namun berbagai program penanggulangan yang dilakukan pmerintah akhirnya dapat mengendalikan populasi tanaman ini. Habitat dan Persebarannya Eceng gondok dapat hidup pada berbagai lingkungan akuatik dan lingkungan berair, termasuk danau, sungai, kolam, saluran air, selokan, dan bendungan. Tanaman ini menyerap nutrien langsung dari air serta menyukai dan dapat tumbuh sangat cepat pada lingkungan yang kaya akan nutrien. Eceng gondok dapt digunakan dengan sukses,pada fasilitas pengolahan air limbah. Populasi tanaman baru sering terbentuk dari satu tanaman, induk yang mempunyai akar, dan angin serta arus berkontribusi terhasap penyebaran tanaman ini. Eceng gondok bersal dari daerah tropis Amerika Selatan namun telah diadaptasikan dengan daerah panas didunia, meliputi Amerika Tengah, Amerika Utara (California dan negara bagian selatan), Afrika, India, Asia, dan Australia. Eceng gondok dapat ditemukan di Amerika Serikat bagian selatan, Virginia hinnga Florida Selatan, ke barat hingga Missouri, Texas, dan California.

Dampak terhadap Ikan dan Kehidupan Liar Sebagai hama yang sangat agresif, eceng gondok dapt membahayakan ekosistem perairan dengan ledakan populasi dan menggatikan tanaman asli yang menyediakan makanan dan habitat bagi hewan liar dan burung. Kumpulan tumbuhan air yang terapung mencegah oksigen berdifusi dengan badan air, dan pembusukan tanaman akan menambah konsumsi oksigen terlarut dalam air. Proses ini akan menghabiskan oksigen yang diperlukan oleh ikan dan organisme perairan lainnya dan dapat berdampak buruk bagi habitat ikan serta dapt menyebabkan kematian bagi ikan. Petumbuhan eceng gondok juga dapat mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke lapisan air di bawahnya, dan berdampak pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari fitoplankton dan tanaman lainnya. Penutupan secara luas dapat mengganggu sirkulasi dan pencampuran air. Secara umum melimpahnya eceng gondok akan menurunkan produksi perikanan, menutupi tanaman sub-demersal, menggusur tanaman alami, dan mengurangi diversitas biologi pada ekosistem perairan. Habitat alami dapat berubah secara luas dengan hilangnya area perairan terbuka pada kepadatan tinggi eceng gondok yang terapung. Burung-burung yang bermigrasi mungkin tidak mengenal atau berhenti pada area perairan yang tertutupi oleh eceng gondok, dan hamparan tanaman terapung menyediakan habitat yang sangat baik bagi nyamuk penyebar penyakit. Pada sisi lain, sistem perakaran serabut dari eceng gondok akan menyediakan habitat yang baik bagi invertebrata dan serangga, dan burung coot terkadang menggunakan daun dan petiolanya. Namun, keuntungan yang diberikan hama ini terhadap ekosistem akuatik tertutupi oleh berbagai kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Pilihan Pengontrolan Karena penyebarannya yang mudah dan cepat, serta menjadi hama perairan yang telah menyebar di berbagai belahan dnia, eceng gondok mustahil untuk dimusnahkan, dan sulit untuk dikendalikan. Metode mekanik dan kimia dapat digunakan dalam pengendalian jangka periode pendek-menengah, dan keduanya terhalangi oleh kepadatan yang itnggi dari tanaman ini. Pengendalian jangka panjang seperti yang telah suskes dilakukan di Florida

dapat tercapai hanya dengan menggunakan kombinasi metode mekanik dan kimia. Di Florida, satu tahun tanpa pengendalian eceng gondok dapat menambah biaya jutaan dolar untuk dapat mencapai kembali level pengontrolan eceng gondok seperti yang telah tercapai saat ini. Karena pengontrol biologis dari serangga masih dalam tahap penelitian, pencegahan masih merupakan metode termudah yang bisa dilakukan. Pencegahan pembuangan limbah dari pedesaan dan area urban dapat mengurangi area perairan tawar yang cocok bagi meluasnya penyebaran eceng gondok, tetapi penelitian masih tetap dilakukan untuk menetukan ambang batas populasi aman yang diijinkan serta pilihan pengontrolan populasinya. Kontrol secara kimiawi Penggunaan herbisida dalam pengontrolan eceng gondok sudah umum dilakukan. Bahan kimia yang sekarang ini digunakan dan berlabel untuk eceng gondok mempunyai berbagai macam aktivitas hebrisida. Ringkasannya da pada tabel 12, beserta dengan informasi dari berbagai macam formulasi komersialnya dan tingkat pengontrolan yang bisa dilakukan. Peneliti pada US Army Corp melaporkan bahwa herbisida yang sangat baik dalam pengontrolan eceng gondokadalah 2,4-D, triclopyt, diquat, glyphosate, imazapyt, atau kombinasi dari diquat dengan tembaga kompleks. Beberapa faktor dan kriteria digunakan untuk memilih jenis herbisida spesifik yang cocok dalam usaha pengendaliannya. Pemilihan berdasarkan berbagai informasi tentang kondisi lokasi dan lingkungannya pada waktu akan digunakan. Panduan dan informasi herbisida secara spesifik tersedia pada bagian/chapter Usaha Pengendalian secara Kimiawi dan pada tabel 5&6 pada buku ini.

Tabel 12. Herbisida yang digenakan dalam pengendalian eceng gondok Nama herbisida Nama dagang formulasi Respon tanaman

Carfentrazone-ethyl

stingray

cair

2,4-D Dimethylamine (DMA) Diquat Glyphosate Imazapyr Triclopyr

DMA 4 IVM Riverside Weedar 64 Reward Rodeo Habitat Renovate 3

cair cair cair cair cair

Kontak langsung, butuh penutupan yang baik. Pengontrol terbaik bagi tanaman-tanaman kecil. Selektif, pengontrol pertumbuhan secara sistemik Nonselective, kontak langsung Nonselectif, sistemik Non selektif, sistemik Selektif, sistemik

Pengontrolan secara Mekanik dan Fisik Untuk eceng gondok, praktek mekanik merupakan metode pengontrolan jangka pendek untuk populasi kecil-sedang. (lihat tabel 2 dan 4). Kekurangan dari beberapa pilihan pengontrolan secara mekanik adalah adanya potensi lepasnya kumpulan atau koloni mrnjadi beberapa bagian, serta penyebaran cabang atau anakan tanaman. Pilihan pengontrolan secara fisik, seperti pengankatan pada saluran-saluran air, merupakan pengotrolan jangka pendek-menengah untuk hama perairan invasif. (lihat tabel 3 dan 4). Teknik pengontrolan mekanik seperti pemanenan telah digunakan hampir selama 100 tahun di Florida. Jika digunakan secara tunggal/sendirian, metode ini kurang efektif untuk pengontrolan skala besar, sangat mahal, dan tidak berimbang dengan pertumbuhan tanaman yang sepat dalam skala periran yang besar. Ketika digunakan dengan kombinasi kultur, kimawi, dan biologis, pengontrolan fisik dan mekanik menyediakan pengontrolan pupulasi eceng gondok yang lebih lama. Pada paragraf selanjutnya akan ada deskripsi singkat dari aplikasi fisik dan mekanik yang lebih sukses.

You might also like