You are on page 1of 30

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.

com 9 maret 2012

GAMBARAN UMUM PEKERJAAN a. Lokasi Pekerjaan Pembangunan Villa Pascale Doumeng yang terletak di canggu. b. Secara umum gambaran pekerjaan yang dikerjakan meliputi ; 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Pembongkaran 3. Pekerjaan Pondasi 4. Pekerjaan Beton 5. Pekerjaan Pintu dan Jendela 6. Pekerjaan Pasangan , Plesteran dan Acian 7. Pekerjaan Atap 8. Pekerjaan Plafond 9. Pekerjaan Pengecatan 10. Pekerjaan Plumbing 11. Pekerjaan Mecanikal dan Electrikal 12. Pekerjaan Penataan Halaman

A. 1.

SYARAT TEKNIS UMUM Umum a. Jenis dan uraian pekerjaan, jenis dan mutu bahan, jumlah dan jenis peralatan tertentu yang digunakan, jadwal waktu persyaratan teknis khusus, gambar rencana dan berbagai ketentuan teknis lainnya adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan dengan RKS ini. b. Volume Quality Control tidak boleh ditulis dalam Bill of Quantity Kontraktor Pelaksana, namun merupakan beban Kontraktor Pelaksana yang telah masuk dalam harga satuan masing-masing jenis pekerjaan dalam pengajuan SPH Kontraktor Pelaksana. c. Bila hasil pekerjaan tidak memenuhi syarat spesifikasi serta harus diperbaiki kembali, maka perbaikan tersebut menjadi beban Kontraktor Pelaksana termasuk pengetesan ulang Quality Control. Rencana Kerja a. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari dari waktu penandatanganan Kontrak, kecuali ditentukan lain oleh Direksi, Kontraktor Pelaksana harus mengajukan sebuah Rencana Kerja sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

2.

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

b. Pengajuan Rencana Kerja tersebut atas persetujuan Direksi, tindakan mengurangi atau membebaskan Kontraktor Pelaksana dari pertanggungjawabannya terhadap pekerjaan yang termaksud dalam kontrak. 3. Tempat Kerja a. Bila diperlukan tempat kerja dan tempat tersebut terletak di luar lokasi yang disediakan Direksi, maka Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan biaya ganti rugi/sewa dan lainlain biaya sehubungan itu tanpa membebani jasa Bangunan dengan biaya-biaya tambahan. b. Kontraktor Pelaksana harus mengusahakan tempat-tempat, mengatur dan bilamana perlu membayar ganti rugi/sewa untuk penggunaan, penempatan alat-alat, penempatan gudang-gudang kantor dan keperluan lain-lain yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan serta mendapat ijin persetujuan Direksi. c. Pada akhir pekerjaan atau sebelumnya sesuai Petunjuk Direksi, Kontraktor Pelaksana harus membongkar, memindahkan alat-alat kontruksi pembantu atau bentuk-bentuk lain yang sudah tidak digunakan agar bekas tempat kerja tersebut bersih kembali. Pembiayaan untuk hal-hal tersebut tidak diadakan tersendiri tetapi harus sudah tergabung dalam Rencana Anggaran Biaya. Pembagian Halaman dan Bangunan Sementara. a. Kontraktor Pelaksana harus merundingkan terlebih dahulu dengan direksi mengenai pembagian halaman untuk bangunan sementara. Selanjutnya Kontraktor Pelaksana harus membuat bangunan sementara terdiri dari tempat penimbunan barang-barang/gudang barang yang cukup memenuhi syarat, ruang Direksi/Pengawas, ruang kerja Kontraktor Pelaksana, toilet dan ruang lain yang dianggap perlu. b. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan los-los kerja untuk para pekerja yang dilengkapi dengan obat-obatan serta memenuhi syarat-syarat kesehatan. c. Kontraktor Pelaksana harus mengadakan penjagaan keamanan, personil maupun material selama kegiatan berlangsung. Pengadaan Utilitas Sementara. a. Kontraktor Pelaksana harus menyiapkan air bersih untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pompa, reservoir yang telah ada dapat dipergunakan dan senantiasa terisi penuh. Air harus selalu bersih, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan lainnya yang merusak sesuai ketentuan yang berlaku. b. Kontraktor Pelaksana harus mengadakan fasilitas listrik dengan daya berasal dari PLN atau dari Generator, lengkap dengan lampu-lampu penerangannya.

4.

5.

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

c. Kontraktor Pelaksana wajib membuat saluran pembuangan air hujan, penampungan sampah dan septictank sementara atau dapat menggunakan yang telah ada atas persetujuan Direksi. d. Semua biaya pengadaan utilitas dan lain-lainnya, menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana. e. Direksikeet, dibuat satu buah dengan luasan cukup untuk 20 orang dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Disekat untuk ruang Kontraktor Pelaksana dan untuk ruang Konsultan Pengawas dan untuk ruang tamu. 2) Bahan : Multiplek 6 mm. Kayu Meranti Balok 4/6. Kayu Meranti Balok. Kaca bening. Paku dan bahan lain. Pelaksanaan. 3) Ruang kerja Direksi/Pengawas dilengkapi dengan : White Board dan perlengkapan secukupnya. Lima set meja dan kursi. Satu set meja rapat kapasitas 12 orang. Satu unit almari arsip/filling cabinet. Satu unit almari arsip gambar. Satu set kursi tamu. Kotak P3K lengkap dengan obat-obatan. f. Bangunan-bangunan sementara seperti ruang Direksi/Pengawas los kerja dan pagar sementara, baru boleh dibongkar setelah mendapat persetujuan Direksi/Pengawas dan menjadi milik Pemberi tugas. 6. Peralatan a. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan daftar terperinci tentang Peralatan-peralatan yang akan digunakan disertai data-data kemampuan alat-alat tersebut. b. Daftar peralatan yang diperlukan dapat dilihat pada bab II tentang daftar peralatan utama. c. Kontraktor Pelaksana wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya akan dipergunakan.

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

d.

Kerusakan peralatan tersebut harus segera diperbaiki/diganti dan tidak dapat dipakai sebagai alasan keterlambatan pekerjaan.

7.

Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana a. Pada keadaan apapun dimana pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Direksi tidak berarti membebaskan Kontraktor Pelaksana atas tanggungjawabnya kepada pekerjaan sesuai dengan isi kontrak. b. Tenaga-tenaga kerja yang digunakan harus tenaga-tenaga ahli/terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta petunjuk-petunjuk Direksi. c. Kontraktor Pelaksana harus mengusahakan tanggungannya, langkah-langkah, dan peralatan yang perlu untuk melindungi pekerja-pekerja dan bahan-bahan yang digunakan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. d. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan Direksi untuk tujuan memperlancar pekerjaan serta menjamin kualitas pekerjaan. e. Kontraktor Pelaksana harus selalu membuat laporan-laporan tertulis tentang hak-ikhwal yang terjadi dalam rangka pelaksanaan Kegiatan kepada Direksi secara periodik. f. Foto kegiatan 0%, 50%, 100%, agar segera diserahkan kepada Direksi setelah/bila pada lokasi yang dimaksud persentase pekerjaan telah mencapai yaitu 0%, 50%, 100%. g. Kontraktor Pelaksana membuat papan nama kegiatan dengan ukuran 80 x 150 cm dari papan tebal 2 cm, tiang 6/12 cm dengan tinggi pemasangan 2 meter, dan diletakkan ditempat yang mudah terlihat, atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas. Cat Dasar hitam, huruf balok sedangkan redaksi Isi papan nama kegiatan minimal harus mencantumkan nama kegiatan, Pemilik Kegiatan, jenis pekerjaan, besar dana pekerjaan, lama waktu pelaksanan, serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan yaitu : Perencana; Pengawas; Kontraktor Pelaksana atau tim teknis jika ada. h. Kontraktor Pelaksana membuat papan nama kegiatan dengan ukuran 80 x 150 cm dari papan tebal 2 cm, tiang 6/12 cm dengan tinggi pemasangan 2 meter, dan diletakkan ditempat yang mudah terlihat, atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas. Cat Dasar hitam, huruf balok sedangkan redaksi Isi papan nama kegiatan minimal harus mencantumkan nama kegiatan, pemilik kegiatan, jenis pekerjaan, besar dana pekerjaan, lama waktu pelaksanan, serta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan yaitu : Perencana, Pengawas, Kontraktor Pelaksana atau tim teknis jika ada. Perintah untuk Pelaksanaan a. Bila Kontraktor Pelaksana tidak berada di tempat pekerjaan dimana Direksi bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk itu harus diikuti dan

8.

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk/dikuasakan oleh Kontraktor Pelaksana. b. Kontraktor Pelaksana diharuskan untuk memberikan penjelasan-penjelasan tertulis selengkapnya apabila Direksi memerlukan, tentang tempat-tempat asal material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya. c. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas atas macam pekerjaan yang akan dilaksanakan kepada Direksi harus agak longgar, sehingga ada waktu yang memungkinkan Direksi mengadakan pemeriksaan. 9. Ukuran Tinggi Duga (Peil) a. Ukuran serta ketentuan tinggi duga (peil) akan ditentukan bersama-sama oleh Perencana, Direksi dan Kontraktor Pelaksana di lapangan. b. Pengukuran-pengukuran/pematokan harus dilaksanakan dengan alat-alat ukur Waterpass, Theodholite dan lain-lain yang mempunyai kesalahan yang sangat kecil. c. Pengukuran dengan pegas, galah, tala, dan lain-lain tidak diperbolehkan. d. Kontraktor Pelaksana wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, serta juru-juru ukur yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan hasil ukur. e. Apabila terdapat tanda-tanda yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan mendapatkan persetujuan Direksi. f. Pelaksana pekerjaan diwajibkan mengecek ukuran-ukuran/peil-peil/patok-patok/detaildetail yang ada pada gambar yang diberikan, apakah sesuai atau ada penyimpangan dengan Gambar Rencana. Apabila di lapangan terdapat kejanggalan, pelaksana pekerjaan diwajibkan melaporkan kepada Direksi dan meminta petunjuk secara tertulis. Kontaktor harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Apabila melalaikan hal tersebut di atas, segala resiko adalah tanggung jawab Kontraktor Pelaksana. Material a. Umum 1) Bahan yang didatangkan harus mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi sehingga tidak menghambat pelaksanaan. 2) Bahan yang diterima Direksi harus segera diamankan agar tidak sampai mengganggu tertib lingkungan dan aman dari kerusakan. 3) Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi harus sesegera mungkin diangkut ke luar lokasi atau dalam waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam.

10.

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

Bila dianggap perlu, Direksi dapat memerintahkan agar diadakan pemeriksaan pada bahan-bahan atau pada campuran bahan-bahan yang dipakai untuk menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. 5) Pemeriksaan bahan-bahan harus dilakukan dengan cara-cara yang ditentukan dalam Peraturan Pemeriksaan Bahan-bahan. Hasil-hasil pemeriksaan demikian harus dipelihara baik dan disimpan oleh Kontraktor Pelaksana dan apabila diminta harus dapat ditunjukkan kepada Direksi setiap saat, selama pekerjaan berlangsung dan setiap saat selama 2 tahun sesudah pekerjaan selesai. 6) Untuk menjaga material tidak berantakan, perlu disediakan box-box material secukupnya. b. Batu Kali. Batu kali harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai panjang sekurang-kurangnya 1,5 kali lebarnya dan batu-batu itu harus dengan permukaan yang kasar. Batu-batu tersebut harus sekurang-kurangnya mempunyai tiga bidang pecah. c. Pasir. Pasir yang digunakan harus bersih, tidak mengandung lumpur (max 5%). Apabila setelah digenggam dan diremas pada telapak tangan tidak terdapat debu atau lumpur. d. Air. 1) Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak boleh mengandung minyak asam, alkali dan garam. Serta tidak mengandung bahan-bahan organis atau bahan-bahan yang lain yang merusak. 2) Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirim air itu ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak. Biaya pemeriksaan menjadi beban Kontraktor Pelaksana. 3) Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat dan harus dilakukan dengan setepat-tepatnya. e. Kerikil. Kerikil harus bersih dari segala macam kotoran dengan ukuran 20-30 mm. f. Besi Beton. 1) Besi Beton biasa bulat/ulir dan U-24 untuk semua beton bertulang, ukuran harus sesuai dengan gambar rencana. 2) Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak dan karat. 3) Kawat pengikat besi beton harus berkwalitas besi lunak dengan diameter 1 mm.

4)

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

Besi beton yang tidak memenuhi syarat tersebut di atas harus disingkirkan dan dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam sesudah ada perintah dari Direksi. 5) Bila dianggap perlu untuk mendapatkan jaminan kualitas harus dimintakan sertifikat dari laboratorium untuk percobaan tekan, tarik dan melengkung 180, dimana semua biaya ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana. g. Semen. 1) Semen yang digunakan adalah Portland Cement Type I. 2) Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), diturunkan dan disimpan dalam gudang yang kering terlindung dari pengaruh cuaca dengan ventilasi cukup dan di letakkan di atas dudukan kayu. 3) Bila di dalam semen terdapat bagian-bagian yang telah mengeras dan zak, maka sama sekali tidak diperkenankan untuk digunakan. h. Bata Merah. Bata yang dipakai bata yang berkualitas baik dengan persentase pecah maximum 10%.

4)

11.

Tenaga Kerja Dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar diupayakan seminimal mungkin menggunakan alat berat sehingga lebih optimal dalam menyerap tenaga kerja/buruh yang diutamakan diambil dari penduduk setempat (lokasi kegiatan) untuk keperluan tersebut. Pelaksana agar melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Selain itu tenaga kerja juga harus cakap dan terampil,serta diperkerjakan sesuai keahliannya masing-masing.

B.

SYARAT TEKNIS KHUSUS Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Perencanaan Puskesmas Tembuku II . Dimana terdapat dua gedung yaitu gedung rawat inap dan UGD , Gedung rawat jalan dan Pengelola . Pada uraian di bawah ini akan dijelaskan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan gedung tersebut sebagai berikut :

PASAL 1

PEKERJAAN PERSIAPAN

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

1.1.

Lingkup Pekerjaan Dalam Pekerjaan Persiapan ini adapun item pekerjaannya secara umum adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan pengukuran dan pasangan papan bouwplank. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan Pendahuluan ini meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini yang sesuai dengan gambargambar dan spesifikasi. 2. Pekerjaan Pendahuluan ini meliputi Pekerjaan pengukuran dan pemasangan papan bouplank. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran dan Pasangan Papan Bouwplank 1. Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar rencana atau sesuai petunjuk dari Direksi. 2. Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian (detail), maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar detail atau ditanyakan pada Direksi Teknis. 3. Sebagai ukuran pokok 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana. 4. Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas akan menetapkan patok duga 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari patok beton yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan atau tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan. 5. Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga antara lain dengan mempergunakan alat-alat Waterpass atau Theodolith atau berpedoman pada bangunan yang telah ada. 6. Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu meranti dengan ukuran tebal 2 cm dan lebar 15 cm, lurus dan diketam rata pada sisi sebelah atasnya. 7. Papan bangunan dipasang pada patok kayu meranti 5/7 cm yang jaraknya satu sama lain adalah 150 cm, tertancap kuat di tanah sehingga tidak dapat digerakkan atau dipindahkan. 8. Papan bangunan dipasang minimal sejarak 200 cm dari as pondasi terluar. 9. Tinggi sisi atas bangunan harus sama satu dengan yang lain dan atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas Lapangan. 10. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor Pelaksana harus melaporkan kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Kontraktor Pelaksana harus menjaga

1.1.

1.2.

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.

PASAL 2
2.1.

PEKERJAAN TANAH DAN PASIR Lingkup Pekerjaan Dalam Pekerjaan Tanah dan Pasir ini secara umum item pekerjaannya adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan galian tanah. 2. Pekerjaan urugan tanah kembali dan peninggian lantai. 3. Pekerjaan urugan pasir. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah 1. Merupakan pekerjaan untuk membuat lubang galian untuk pondasi batu kali. Pekerjaan ini disesuaikan dengan ukuran pondasi yang akan dibuat ditambah dengan kelebihan galian di bagian kanan dan kiri sebesar 10 cm untuk mempermudah pekerjaan. 2. Kontraktor Pelaksana harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk bagian-bagian pekerjaan di atas maupun di bawah tanah, drainase, saluran-saluran pembuang dan rintangan-rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana. Kemiringan galian harus dibuat seminimal mungkin dengan perbandingan 1 (satu) horizontal dengan 1 (satu) vertikal, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar. 3. Galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup agar penempatan konstruksi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana, dapat dengan mudah dikerjakan. Pengawas dapat menentukan perubahan dimensi atau peil dari dasar galian bila dipandang perlu. Sesudah galian selesai dilaksanakan, Kontraktor Pelaksana harus memberitahukan kepada Pengawas. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dan Peninggian Lantai 1. Mengurug kembali pada bekas galian pondasi dan urugan peninggian lantai bangunan dengan tanah, dilakukan lapis demi lapis, disiram dengan air sampai padat. Bila dianggap perlu pemadatan menggunakan alat/mesin pemadat. 2. Bahan urugan ini harus bebas dari segala kotoran dan atau humus. Pekerjaan Urugan Pasir

2.2. 2.2.1.

2.2.2.

2.2.3.

10

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

1. 2. 3.

Pekerjaan urugan pasir ini meliputi urugan pasir di bawah pondasi menerus dan bawah lantai atau pada daerah yang ditunjukkan pada gambar. Tebal urugan pasir disesuaikan dengan gambar rencana. Urugan pasir disiram dengan air sampai keadaan jenuh air.

PASAL 3
3.1.

PEKERJAAN PONDASI Lingkup Pekerjaan Dalam Pekerjaan Pondasi meliputi pekerjaan sebagai berikut : 1. Pasangan batu kosong. 2. Pasangan batu kali 1 : 5.

3.2.

Persyaratan Bahan 1. Material batu kali/belah harus keras, bermutu baik, dan tidak porous. Batu kapur, batu berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan untuk dipakai. 2. Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi menerus adalah 1 Pc : 5 Ps. 3. Air yang dipakai harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimiawi yang dapat merusak pondasi, asam alkali, atau bahan organik. 4. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik, dan bahan kimia yang dapat merusak pondasi. Persyaratan Pelaksanaan Pasangan Batu Kosong 1. Batu kosong harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai panjang sekurang-kurangnya 1,5 kali lebarnya. Pasangan batu kosong dilakukan di atas urugan pasir yang sudah disiram dengan air dan dilaksanakan sebelum pemasangan batu kali. Dilaksanakan dengan menata batu kali saling berkait satu sama lain dan pada celah batu diisi dengan pasir urug (semua celah harus terisi), disiram air sampai padat dan jenuh. 2. Sebelum pekerjaan batu kosong dilaksanakan pastikan urugan pasir di bawah pondasi telah dilaksanakan. Pasangan batu kosong dipasang sesuai dengan gambar rencana. Pasangan batu kali 1 : 5

3.3. 3.3.1.

3.3.2.

11

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

1.

2.

3. 4. 5. 6.

Batu kali/ batu pecah harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai panjang sekurang-kurangnya 1,5 kali lebarnya dan batu-batu itu harus dengan permukaan yang kasar. Batu-batu tersebut harus sekurang-kurangnya mempunyai tiga bidang pecah. Pemasangan sesuai dengan dimensi pada gambar. Perbandingan campuran yang dipakai sebagai perekat adalah 1 Pc : 5 Ps. Batu kali ditata saling berkait/tidak boros,direkatkan dengan adukan campuran 1 Pc : 5 Ps bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batu kali mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton. Setelah selesai pemasangan pondasi batu kali, semua acuan/profil harus dicabut dari lubang pondasi dan pekerjaan urugan kembali dapat dilaksanakan. Sebelum berumur minimal 2 hari pasangan pondasi batu kali tidak boleh diinjak atau dibebani yang dapat mengakibatkan keretakan pada pondasi. Untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat dari pengaruh sinar matahari, pondasi batu kali harus disiram air minimal sampai dengan 7 hari setelah pemasangan. Pasangan pondasi batu kali dikerjakan sebagai dudukan dari pada sloof struktur maupun praktis sesuai dengan gambar rencana.

PASAL 4
4.1

PEKERJAAN BETON Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan didalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang bermutu baik. 2. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan beton sloof Struktur, beton kolom Struktur, beton ring balok Struktur, beton meja, beton plat dak, beton praktis dan beton rabat, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Persyaratan Bahan Umum : 1. Kontraktor Pelaksana harus menyampaikan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang akan dipergunakan untuk mendapat persetujuan Direksi. 2. Bahan yang dipakai harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan PBI 1971 dan Standar Beton 1991.

4.2 4.2.1

12

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

3.

Apabila diminta oleh Direksi, Kontraktor Pelaksana wajib memeriksakan bahan-bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk atas biaya sendiri.

4.2.2

Semen : 1. Semen yang dipakai adalah Semen Portland Type I yang mendapat persetujuan Direksi dan memenuhi SKSNI-1991, SNI, SII. 2. Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan kantongnya harus asli dari pabriknya, dan tetap utuh dan tertutup rapat. 3. Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini. 4. Semen disimpan pada tempat yang beralaskan dari kayu yang tingginya tidak kurang dari 30 cm dari lantai. 5. Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter. 6. Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan datangnya semen di tempat penyimpanan. Pasir dan Kerikil : 1. Pasir dari pasir alam (sungai) sedangkan kerikil beton dari hasil mesin pemecah batu (stone crusher) dan harus bersih dari segala kotoran seperti bahan organis, tanah lumpur, kapur, garam dan sebagainya, tidak porus dan sesuai dengan SKSNI -1991. 2. Bahan pengisi (pasir dan kerikil) harus disimpan ditempat yang bersih dan dicegah agar terjadi pencampuran antara bahan yang satu dengan yang lainnya dan terlindung dari pengotoran. Air kerja dan Bahan Campuran Tambahan (Admixture) : 1. Air kerja untuk adukan dan untuk merawat beton harus bersih dan bebas dari semua kotoran yang dapat merusak daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu beton. 2. Bahan campuran tambahan (Admixture) bila dipandang perlu dapat digunakan untuk mempercepat pengerasan, perbaikan beton. Produksi yang digunakan adalah Sika atau setara sesuai dengan sifat-sifat yang diharapkan dan harus mendapat persetujuan Direksi terlebih dahulu. Bahan-bahan tersebut tidak boleh mengandung bahan-bahan yang merugikan sifat beton bertulang. Besi Beton : 1. Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Memenuhi syarat SII 0136-84 dan SNI 03-6861.3-2002 tentang spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan Bangunan dari besi/baja). Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis BJTP.24 untuk diameter lebih kecil atau sama

4.2.3

4.2.4

4.2.5

13

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

2.

3.

dengan 12 mm dan besi dari jenis BJTD.32 untuk diameter lebih besar dengan 12 mm, (Kontraktor Pelaksana harus menunjukkan hasil test laboratorium untuk masing-masing diameter tulangan). Semua besi beton harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6861.3-2002 Tentang Spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan Bangunan dari besi/baja). Simbol (menunjukkan Baja tulangan polos), Simbol D (menunjukan Baja Tulangan DeformUlir). Simbol M tulangan baja jaring (wire mesh). Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk mengatur jarak tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada tempatnya. Besi tulangan harus terpasang dengan kokoh sehingga tidak terjadi pergerakan/pergeseran pada saat pengecoran, ukuran, bentuk dan posisi spacer harus memperoleh persetujuan Direksi/Konsultan pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Toleransi Besi Diameter, ukuran sisi (atau jarak antara dua permukaan yang berlawanan) < 10 mm 10 mm dan < 16 mm 16 mm dan < 28 mm 28 mm- 32 mm Variasi dalam berat yang diperbolehkan 7% 5% 4% 2% Toleransi 0,4 mm 0,4 mm 0,5 mm 0,6 mm

4.2.6

Bekisting/Cetakan Beton : 1. Cetakan untuk beton bekisting (formwork), harus dibuat dari plywood yang tebalnya minimal 9 mm. Rangka penguat cetakan yang dipakai minimal dari kayu kelas kuat II dan dipasang sedemikian rupa sehingga cukup kuat untuk menahan tekanan beban beton. 2. Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu/bambu bermutu baik atau menggunakan schaffolding. Persyaratan Peralatan 1. Kontraktor Pelaksana wajib menyediakan semua peralatan untuk pembuatan kubus beton, pemeriksaan leleh (Slump Test). 2. Untuk peralatan seperti beton molen, vibrator, kereta dorong, takaran bahan, alat-alat untuk membasahi/pemeliharaan beton wajib disiapkan oleh Kontraktor Pelaksana. 3. Jumlah dan kualitas peralatan harus cukup dan baik untuk menjamin mutu dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

4.3

14

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

4.4

Campuran dan Mutu Beton 1. Beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Beton K 225 : digunakan untuk struktur beton bertulang pada umumnya. b. Beton K175 : digunakan untuk beton non struktur (Sloof, Kolom dan Ring Balok Praktis) 2. Beton untuk rabat menggunakan campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krk. Persyaratan Pelaksanaan 1. Pada prinsipnya setiap tahap pelaksanaan beton harus sepengatahuan dan atau persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan. 2. Pada waktu pemeriksaan pendahuluan menjelang pengecoran, Direksi akan mengecek kesiapan pelaksanaan tersebut sehubungan rencana kerja. 3. Kontraktor Pelaksana wajib memelihara kerapian, kebersihan dan kebenaran pekerjaan dan mematuhi petunjuk-petunjuk Direksi. 4. Bekisting harus disiapkan sesuai dengan bentuk akhir beton dan harus cukup kuat menerima beban selama pelaksanaan, serta dapat dibongkar dengan mudah tanpa menimbulkan kerusakan pada konstruksi. 5. Antara tulangan dengan bekisting beton dipasang beton deking. Beton deking dicetak dengan campuran 1pc : 2psr dengan ukuran 4 x 4 cm dengan ketebalan sesuai dengan tebal selimut beton lengkap dengan kawat pengikat. 6. Pemasangan beton deking dilaksanakan sedemikian rupa, agar ketebalan selimut beton yang dihasilkan menjadi rata. 7. Pengecoran beton harus dilaksanakan dengan pengawasan atau persetujuan Direksi. Pengecoran harus dilakukan dengan tertib, rapi dan teratur dengan cara-cara semestinya. 8. Kontraktor Pelaksana wajib menggunakan alat vibrator selama waktu pengecoran agar tidak terjadi rongga udara pada beton atau terjadi keropos beton. 9. Direksi berhak menghentikan pengecoran apabila dipandang mutu pelaksanaan tidak dapat dipertanggungjawabkan. 10. Penyambungan beton lama (beton yang telah mengeras) dengan beton baru sebaiknya menggunakan zat additive agar sambungan beton menjadi lebih kuat. Dalam penggunaan zat additive sebelumnya harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan. 11. Beton yang sudah dicor harus dilindungi dari gangguan luar/cuaca dan senantiasa dibasahi selama 28 hari agar tercapai mutu beton yang direncanakan. 12. Pembukaan bekisting baru bisa dilakukan setelah beton berumur 28 hari dan dilakukan dengan hati-hati dan harus sepengetahuan Direksi atau atas petunjuk dari Direksi.

4.5

15

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

13. Toleransi akhir pekerjaan disyaratkan maximal 1 mm dalam 1 m baik horisontal maupun vertikal. 14. Sloof dan ring untuk bangunan harus merupakan lingkaran tertutup atau sesuai dengan gambar. 15. Setiap pertemuan tembok harus dipasangi kolom praktis dengan angker ke tembok pada setiap jarak 1 m. 16. Setiap pertemuan antara kusen aluminium dengan tembok harus dipasangi kolom praktis dan balok latei sebagai tempat perkuatan dalam pasangan kusen aluminium.

PASAL 5
5.1.

PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN DAN ACIAN Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pasangan bata, Plesteran dan Acian yang sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi. 2. Penyediaan bahan meliputi : pasir pasang, semen portland ex. Gresik, batu bata tebal kwalitas I. Dan semua bahan tersebut baik mutu maupun ukuran harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas. Persyaratan Teknis Pekerjaan Pasangan Batako 1. Persyaratan Bahan a. Semua batako yang digunakan adalah batu batako tebal, padat, keras, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi, merata matangnya dan harus sesuai dengan gambar kerja. b. Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat, dengan ukuran yang mendapat persetujuan Direksi. c. Pasir yang gunakan untuk pasangan batako adalah pasir pasang yang bebas dari lempung maupun kotoran. d. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton. 2. Persyaratan Pelaksanaan

5.2. 5.2.1.

16

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

a. Sebelum pemasangan batako dilaksanakan supaya dibuatkan acuan/profil dari usuk kruing minimal 4/6 dengan permukaan diserut rata dipasang kokoh dan tegak tidak goyang dan setiap saat di lot/dicek tegak lurusnya. b. Siapkan setting out posisi kusen pintu atau jendela. c. Pasangan batako dengan adukan 1 pc : 2 ps (Trasram) digunakan untuk pasangan dari atas sloof atau plat lantai sampai 30 cm di atas lantai jadi, dan juga untuk pasangan bata yang akan berhubungan langsung dengan air, seperti pada tembok toilet setinggi 170 cm dari lantai dan septictank dan pekerjaan lain sesuai dengan petunjuk Direksi. d. Pasangan batako dengan adukan (1 pc : 5 ps) digunakan untuk pasangan dinding pemisah antar ruang dan untuk pasangan lainnya sesuai dengan gambar. e. Pelaksanaan untuk semua pasangan batako dilaksanakan secara bertahap, dan setiap tahap setinggi max. 1,00 m harus sudah diikuti dengan pengecoran kolom praktis, penghentian pasangan batako harus dibuat berterap/bertangga untuk menghindari retak dikemudian hari. f. Jarak stek/angkur beton dari pasangan bata ke kolom dibuat dengan tinggi maximal 0.75 m dengan besi 10 mm. g. Pembuatan lubang steger pada pasangan batako sama sekali tidak dibenarkan. h. Setelah batako terpasang adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram dengan air. i. Pembobokan pasangan batako untuk pemasangan instalasi listrik, air dll yang harus tertanam didalam batako supaya dilakukan dengan menggunakan gerinda/alat potong, dan dilaksanakan setelah pasangan batako berumur minimal 7 hari. j. Untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat dari pengaruh sinar matahari, pasangan batako harus disiram air minimal sampai dengan 7 hari setelah pemasangan. k. Hasil dari pasangan batako adalah sesuai dengan gambar kerja, kerugian akibat kesalahan pemasangan sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana. l. Pasangan batu bata 1 Pc : 5 Ps maupun 1 Pc : 2 Ps dipasang sesuai dengan gambar rencana. 5.2.2. Pekerjaan Plesteran 1. Persyaratan Bahan a. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton. b. Pasir yang diguanakan untuk plesteran adalah pasir halus atau pasir yang sidah diayak dan bebas dari kotoran.

17

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

2.

Persyaratan Pelaksanaan a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai pasangan bata yang akan diplester terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan disiram air sampai jenuh. b. Semua permukaan bidang yang akan diplester harus bersih dari bahan yang dapat mempengaruhi daya rekat plesteran. c. Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada jarak + 2,50 meter dengan ketebalan 15 mm. d. Plesteran 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan pada dinding tembok setelah pemasangan batu bata. Plesteran 1 Pc : 2 Ps dilaksanakan pada pasangan tembok kedap air, pelat atap atau sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar. e. Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran kering, minimal telah berumur 24 Jam. f. Untuk pekerjaan plesteran beton dak talang supaya dibuatkan kemiringan sehingga sirkulasi air hujan bisa lancar. g. Ratakan permukaan bidang plester dengan alat jidar alumunium dengan tebal sesuai dengan kepala/kop plesteran. h. Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu cepat yang mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan air serta melindungi dari sinar matahari langsung. i. Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7 hari.

5.2.3.

Pekerjaan Acian 1. Persyaratan Bahan Bahan-bahan seperti, semen ex. Gresik, mill tembok, dan air adukan mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton. 2. Persyaratan Pelaksanaan a. Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari. b. Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk diaci. c. Lakukan pembersihan dan pembasahan/penyiraman dengan air terhadap plesteran/ beton/bidang yang akan diaci. d. Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm. e. Pekerjaan acian dilaksanakan pada : tembok, kolom dan plat atap dan talang f. Gunakan jidar alumunium untuk meratakan acian. g. Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.

18

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

h. Pergunakan jidar alumunium secara utuh pada bidang sudut maupun pada tali air sehingga lebih menjamin kelurusannnya. i. Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan setelah itu acian baru dikeringkan. j. Setelah acian betul betul kering dan atas persetujuan Direksi/pengawas pekerjaan, pekerjaan pengecatan/plamiran baru bisa dilaksanakan.

PASAL 6
6.1.

PEKERJAAN ATAP Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Atap yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi. 2. Penyediaan bahan : a. Atap sirap yang digunakan adalah kayu besi kualitas baik. b. Bahan kuda-kuda menggunakan baja ringan sesuai dengan gambar. c. Lisplank kayu menggunakan kalsiplank 8 mm dengan lebar 30 cm. d. Tatab kayu menggunakan kayu kamper diprofil dengan ukuran 2/10 cm kelas I.

6.2.

Persyaratan Pelaksanaan 1. Kuda kuda dipasang sesuai dengan ketentuan dalam gambar. 2. Apabila pemborong secara teknis tidak memungkinkan untuk melaksanakan sendiri pekerjaan baja ringan ini, pemborong boleh menunjuk sub kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan persetujuan dari direksi dan Pengguna Jasa. Pemborong harus menyerahkan sertifikat Garansi dari produk baja ringan yang dipakai dalam pekerjaan ini yang lamanya minimal 30 tahun dari tanggal serah terima pertama pekerjaan. 3. Kontraktor/Sub kontraktor harus mengukur ulang bangunan untuk mendapatkan ukuran riil di lapangan untuk menghindari kemungkinan kesalahan ukuran dan dituangkan dalam gambar gambar pelaksanaan (shop drawing).

19

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

4. Pabrikasi dapat dilakukan di luar dari lokasi kegiatan dalam rangka effisiensi teknis dan
waktu dengan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu baik kepada Pengguna Jasa maupun kepada Direksi Lapangan. 5. Seluruh batang-batang rangka atap harus dipotong secara presisi sesuai ukuran di lapangan yang didapat. 6. Penyambungan lurus antar profil Rafter C dilakukan dengan mengupas sirip sayap salah satu batang dan dimasukkan ke batang lainnya dengan panjang overlaving 60 cm, dan diperkuat dengan bout jarak 5 cm atau disesuaikan dengan gambar rencana. 7. Jika terdapat patahan atap, maka pada posisi patahan tersebut harus merupakan titik simpul sistem rangka batang (bentuk dasar segitiga). Perkuatan patahan kuda-kuda dengan pelat adu punggung hanya bisa dikerjakan pada posisi batang yang menerima beban sangat kecil. 8. Semua titik simpul diperkuat dengan bout dengan jumlah minimal 5 buah atau disesuaikan dengan kebutuhan. 9. Pemasangan tumpuan rangka atap pada ring balok dari beton (pada bangunan existing) harus dilakukan dengan baik memakai dynabolt type wall plug ukuran sesuai kebutuhan material yang dipasang. 10. Pemasangan reng harus dibuat rata, tegak lurus dengan rangka atap serta berjarak yang sama antara satu reng dengan reng lainnya. 11. Ukuran jarak reng ditentukan di lapangan disesuaikan dengan bahan asbes yang akan dipasang. 12. Usuk dipasang/dimasukan pada ujung-ujung bawah kuda-kuda dengan panjang kurang lebih 50 cm, diperkuat dengan bout. Jarak antar bout kurang lebih 5 cm dengan jumlah bout minimal 3 buah atau sesuai kebutuhan. 13. Lisplang dipasang setelah semua usuk terpasang dengan baik. 14. Bentuk serta ukuran papan lisplank sesuai dengan gambar kerja. 15. Listplank dipasang sedemikian rupa pada ujung usuk, diperkuat dengan paku. Sambungan antara papan lisplank kalau memungkinkan menggunakan sambungan ekor burung. 16. Hasil yang diharapkan, listplank terpasang kuat, lurus, tidak bergelombang, rapi terutama pada pertemuan sudut atap 17. Seluruh bidang atap dari rangka atap yang dipasang harus merupakan bidang yang rata dan tidak bergelombang sehingga pemasangan reng dapat dilaksanakan dengan baik. 18. Pemasangan rangka atap keseluruhannya harus merupakan sistem kesatuan yang saling berkait. 19. Untuk pemasangan penggantung plafond ditempatkan pada titik-titik simpul sambungan kecuali pada hal tertentu akibat keadaan memaksa pemborong harus melaporkan kepada Direksi Lapanganbaja ringan dan kuda-kuda dipasang sesuai dengan gambar rencana.

20

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

20. Pemasangan jarak antar reng dari profil baja ringan menyesuaikan bahan penutup atap
yang dipakai. Pemasangan reng berdasarkan kepada tarikan benang diagonal, vertikal dan horizontal untuk mendapatkan bidang atap yang rata. 21. Pemasangan sirap mulai dari kanan bawah dan harus diperhatikan detail interlacking.

PASAL 7
7.1.

PEKERJAAN PLAFOND Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Plafond yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi. 2. Penyediaan bahan : a. Bahan plafond : Rangka plafond menggunakan bahan Metal Furing dengan menggunakan Profil PN-200-0,45 mm dan Profil PN 204 - 0,45 mm, conector PN 210, joiner PN 210, penggantung Pn 211 hager wire (suspensien rod) PN 226, suspensien clip PN 224, kwalitas terbaik. Penutup plafond menggunakan bahan Gypsum tebal 9 mm dan Kalsiboard 4.5 mm setara Jaya Board. Lis plafond gypsum 9/9 cm dan 4/4 cm. Screw gypsum (10 s/d 16) mm. Plastering Accessories dari Boral Metal System. Jointing Compound dari Jayaboard.

7.2.

Persyaratan Pelaksanaan 1. Dilaksanakan oleh tenaga yang spesialis dan profesional dibidangnya dan atas persetujuan Direksi. 2. Buat garis elevasi/marking garis elevasi permukaan plafond sesuai dengan gambar. 3. Pasang benang acuan pada arah sumbu X dan memotongkannya dengan benang acuan kearah sumbu Y yang sesuai dengan elevasi pada gambar rencana. 4. Jarak rangka maximal 60 x 60 cm, dipasang rata, tidak bergelombang. 5. Konstruksi dan posisi rangka seperti lampu, exsourse fan dll sesuaikan dengan gambar kerja.

21

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

6. 7. 8. 9.

10.

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh, diikatkan pada dinabolt atau raam set yang tertanam kuat pada beton pelat lantai. Sistem sambungan rangka plafond harus mendapat persetujuan Direksi. Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat persetujuan Direksi. Sebelum pemasangan penutup plafond lakukan kontrol elevasi permukaaan rangka plafond terhadap benang acuan yang telah terpasang pada saat pekerjaan pekerjaan rangka. Buat marking jarak pasangan/naat dengan memasang benang lurus pada sumbu X dan Y, pemasangan skrup harus diputar dengan mata bor eks Philips (+) sampai kepala skrup harus tertanam minimal 3 mm ke dalam permukaan papan tanpa merusak kertas permukaannya. Diameter dan jarak skrup harus sesuai spesifikasi teknis dimana pada bagian tengah jarak pasangan skrup 400 mm dan bagian ujung 200 mm. Penyambungan pada bagian pinggir, ujung dan pada bagian sudut dalam harus menggunakan pita kertas dan kompon sabagai lapisan pertama dengan lebar 250 mm. Lakukan pemasangan kompon pada lapisan kedua dengan lebar 300 mm untuk meratakan permukaan sambungan. Pemasangan kompon selebar 400 mm lapisan ketiga sebagai penutup pertemuan sambungan. Semua kepala paku/skrup harus tertutup dengan kompom sampai rata dengan permukaan. Guratan kompon tidak boleh terlihat pada permukaan, yang harus rata dan bersih. Antara penutup plafond dengan tembok diberi lis plafond lebar 9/9 cm dan 4/4 cm, dengan bentuk dan type sesuai gambar kerja atau atas persetujuan Direksi. Seluruh pasangan plafond harus rata dan tidak retak, lis lurus, rapi dan seragam. Pola sesuai gambar rencana atau petunjuk Direksi.

PASAL 8
8.1.

PEKERJAAN LANTAI Lingkup Pekerjaan Yang termasuk dalam pekerjaan lantai adalah : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Lantai yang sesuai dengan gambargambar dan spesifikasi. 2. Pekerjaan lantai keramik 60/60 cm.

22

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

3. Pekerjaan lantai keramik 60/60 cm anti sllip. 8.2. Penyediaan Bahan 1. Lantai/dinding keramik yang digunakan setara Asia tile kwalitas 1, permukaannya tidak cacat dan tidak retak. 2. Warna, motif dan permukaan (dop/gloss) akan ditentukan kemudian. 3. Perekat (1 PC : 3 PS) , pasir yang telah disaring halus. 4. Semen Nat type (AM). 5. Paving yang digunakan adalah paving cetak mesin dengan kualitas yang baik dengan ukuran 20 x 20 tebal 6 cm K-175. 6. Ukuran paving tebalnya harus seragam. 7. Permukaan cukup rata dan tidak berongga. 8. Kerusakan bahan pada waktu penerimaan tidak lebih dari 5%. Persyaratan pelaksanaan : 1. Buatkan gambar kerja yang sesuai dengan kondisi lapangan. 2. Pastikan pekerjaan ME & P dan yang terkait telah selesai dikerjakan. 3. Bidang yang dipasang keramik supaya dibasahi dan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengurangi daya rekat keramik. 4. Cek elevasi agar sesuai dengan rencana dan pasang acuan benang lurus ke arah sumbu X pada kedua sisi bidang dan memotongkannya terhadap benang searah sumbu Y yang terpasang di kedua sisi dengan berpedoman terhadap garis marking yang telah dipersiapkan. 5. Tentukan dan pastikan awal pemasangan (Starting Point), pertemuan dari tepi ke tepi pasangan dan dilanjutkan dengan membuat kepala/kop pasangan. 6. Pasangan keramik menggunakan adukan campuran 1 pc : 4 ps. 7. Tinggi dan lokasi pasangan keramik dinding disesuaikan dengan gambar. 8. Bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton. 9. Sebelum dipasang keramik harus direndam air sampai jenuh. 10. Naat keramik harus lurus, lebar rata tidak lebih dari 3 mm dan segera bersihkan naat keramik dari semen sebelum kering. 11. Pengisian naat/grouting baru dapat dilaksanakan setelah pasangan berumur 1 hari, dengan menggunakan tekukan kawat kabel yang padat, campuran grouting tidak boleh terlalu cair/encer. 12. Bersihkan bidang pasangan keramik sehingga tampak rapi, dan bersih.

8.3.

23

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

PASAL 9
9.1.

PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela yang sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi. 2. Penyediaan bahan meliputi : a. Material bantu berupa meteran, lot, waterpass, palu dll. b. Kusen menggunakan aluminium 3 warna coklat atau sesuai dengan gambar. c. Daun pintu menggunakan aluminium 38/100 mm warna silver, sedangkan daun jendela dan ram menggunakan aluminium 30/70 mm warna colat. d. Daun pintu geser kalsiboard rangkap, rangka aluminium. e. Daun pintu kayu kerpyak dengan system lipat/folding. f. Kaca bening 5 mm, kaca dan kaca es 5 mm, rata dan tidak bergelombang. g. Bahan Penggantung dan Pengunci setara SES : Handle pintu stainless steel; Door closer stainless steel; Espagnoleth stainless steel; Engsel pintu stainless steel; Engsel Jendela stainless steel; Grendel pintu stainless steel Grendel jendela stainless steel; Kait angin/Lamskar stainless steel; h. Sebelum pemasangan rekanan harus menyampaikan contoh-contoh material penggantung dan pengunci untuk mendapat persetujuan Direksi Teknis.

9.2. Persyaratan Pelaksanaan 9.2.1.Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela 1. Dilaksanakan oleh tenaga yang spesialis dan profesional dibidangnya dan atas persetujuan Direksi. 2. Ukuran, tipe, betuk dan penempatan kusen harus sesuai dengan gambar. 3. Sebelum kusen aluminium dipasang, cek lubang kusen apakah ukurannya sudah sesuai dengan ukuran masing-masing kusen. Selain itu cek pertemuan antar sisinya apakah sudah benar-benar siku (90o). Permukaan lubang kusen juga harus rata tidak bergelombang.

24

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

4. Kusen dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar. 5. Pertemuan kusen dengan dinding/tembok direkatkan dengan menggunakan fiser.
Sedangkan pertemuan antar kusen diperkuat dengan menggunakan paku ulir (rivert).

6. Pekerjaan kusen dilakukan secara teliti dan teratur agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai
dengan yang diharapkan.

7. Kusen-kusen yang telah terpasang harus dilindungi dari benturan-benturan benda keras 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
dan kerusakan atau cacat-cacat. Perbaikan terhadap segala kerusakan yang terjadi pada kusen menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana. Sebelum daun pintu, daun jendela/ventilasi dipasang, cek daun tersebut dengan lebar kusen dengan lebar alur antara kusen dengan daun maximal 2 cm. Jarak pemasangan engsel jendela dari tepi kiri/kanan daun adalah 15 cm ke as engsel. Posisi dudukan engsel jendela pada alur kusen dibuat satu garis lurus horisontal dan sesuaikan dengan tebal pelat engsel. Pasangan engsel ke kusen maupun ke daun direkatkan dengan paku ulir atau revert. Dalam membuat lubang dudukan kunci tidak dibenarkan melakukannya dalam keadaan pintu tergantung/terpasang. Jarak antara pintu dengan lantai keramik dibuat antara 3 mm s/d 5 mm. Lakukan pengecekan akhir terhadap oprasional, kelengkapan pasangan paku ulir/rivert, engsel dan kunci.

9.2.2.Pekerjaan Pengunci dan Penggantung 1. Tinggi pemasangan handle disesuaikan dengan gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi. 2. Espagnoleth khusus dipasang pada pintu tipe P1, dipasang sebanyak 2 (dua) buah pada salah satu daun pintu saja, yaitu pada bagian atas dan bagian bawah daun. 3. Door closer dipasang khusus pada pintu aluminium kaca tipe P1 dan P2. Untuk tipe pintu P1, doorcloser dipasang pada setiap daun pintu sedangkan pada tipe pintu P2 hanya dipasang pada adun pintu yang lebih besar (lebar). 4. Setiap daun pintu dipasangi 2 (dua) buah engsel dari kwalitas terbaik. Pemasangan engsel pintu dilakukan secara baik dan rapi sehingga daun pintu terpasang kokoh. Pemasangan engsel dilakukan dengan perkuatan paku ulir sesuai jumlah lubang paku pada engsel. 5. Setiap daun pintu juga dipasangi kunci dari kwalitas terbaik yang disesuaikan dengan tipe/bahan pintu. 6. Setiap daun jendela dipasangi : 2 (dua) buah engsel kupu-kupu; 1 (satu) buah lamskar; 1 (satu) buah grendel.

25

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

Dalam pemasangan engsel, kait angin dan grendel untuk daun jendela, agar diperhatikan posisi pemasangannya terhadap arah bukaan daun jendela itu sendiri, yaitu menggunakan bukaan samping.

PASAL 10 PEKERJAAN PENGECATAN


10.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi. 2. Penyediaan bahan : a. Untuk pengecatan dinding interior menggunakan cat setara Vinilex, sedangkan dinding eksterior menggunakan cat setara Propan Decorshield warna ditentukan kemudian atas persetujuan Direksi. b. Untuk pengecatan plafond dan list plafond digunakan cat setara Vinilex warna ditentukan kemudian atas persetujuan Direksi. c. Plamur tembok ex. Tartar, Wood Filler dan bahan yang lainnya. d. Politur digunakan pada lisplank dan tatab dengan material setara Ultran. e. Waterproofing setara Aquaproof. f. Coating. Persyaratan Pelaksanaan 1. Setelah Direksi/Pemberi Tugas menyetujui warna yang akan digunakan, Kontraktor Pelaksana menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh. Pekerjaan ini dilakukan atas biaya Kontraktor Pelaksana. 2. Pastikan permukaan tembok/plafond yang akan dicat dalam keadaan kering, bebas dari segala jenis kotoran yang melekat. 3. Setelah tembok benar-benar bersih, oleskan Plamur keseluruh permukaan tembok/plafond. 4. Setelah Plamur cukup kering diamplas halus, dilanjutkan dengan lapisan pertama dengan menggunakan cat dasar 5. Lapisan kedua dilanjutkan setelah lapisan cat pertama betul-betul kering (jangan sekalikali melakukan pengecatan lapis kedua sebelum lapisan pertama betul-betul kering,karena akan berakibat kegagalan pengecatan,cat akan meleleh dan tertarik oleh kuas/roll)

10.2.

26

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

6.

Pengecatan harus diselesaikan dengan baik dan rapi sehingga berbentuk bidang cat yang utuh, tidak retak, rata dan tidak ada bentuk atau gelembung udara. Bidang cat harus dijaga terhadap kotoran. 7. Benangan dan alur-alur harus tajam dan lurus. 8. Pekerjaan Politur : a. Sebelum dipolitur, bagian permukaan papan harus didempul untuk menutupi lubang atau atau retak retak rambut pada serat kayu dan diamplas sampai halus. b. Permukaan yang dipolitur harus diamplas halus dan rata dengan amplas dan harus benar-benar bersih dari debu dan kotoran lainnya. Kemudian permukaan tersebut dipolitur lapis demi lapis sebanyak minimal tiga kali. c. Bagian yang dipolitur adalah lisplank (kalsiplank) atau seperti yang ditunjukkan pada gambar. 9. Waterproofing dilakukan pada permukaan dak beton, dinding yang bersentuhan langsung dengan air atau sesuai dengan gambar. Waterproofing sesuai jenisnya dipasang mengikuti petunjuk pabrik dan dikerjakan oleh tenaga kerja terampil. 10. Sebelum bidang permukaan dinding atau lantai yang akan di waterfrofing harus benar benar bersih dari kotoran dengan cara di sapu atau dikuas agar mendapatkan hasil yang baikatau sesuai dengan petunjuk yang dianjurkan oleh pabrik 11. Coating batu alam dilakukan pada seluruh permukaan tempelan batu alam dengan warna bening. 12. Coating dilakukan apabila dinding tempelan batu alam setelah halus dan dibersihkan dengan air untuk menghilangkan debu debu yang menempel pada tempelan batu alam, Coating dilakukan secara merata pada bidang permukaan batu alam.

PASAL 11 PEKERJAAN PLUMBING


11.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan plumbing yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi. 2. Penyediaan bahan : a. Floor drain setara Toto. b. Groundtank c. Septicktank dan peresapan. d. Pompa Distribusi e. Electric Water Heater 80 L

27

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

f. Pompa Submersibel g. Pipa Galvanis dan PVC tipe AW setara Maspion serta asesorisnya ukuran menyesuaikan dengan gambar. h. Alat bantu lainnya sesuai kebutuhan. 11.2. Persyaratan Pelaksanaan 1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Bekas dan Air Kotor a. Pipa air bersih menggunakan pipa PVC tipe AW diameter : , 1, 1 dan 1 setara Maspion. b. Pipa air bekas dan kotor menggunakan pipa PVC tipe AW diameter : 2, 3 dan 4 setara Maspion. c. Bahan-bahan yang digunakan untuk instalasi air bersih serta cara-cara pelaksanaan teknisnya harus memenuhi syarat-syarat dalam A.V, peraturan pemerintah setempat, gambar dan spesifikasi instalasi. d. Untuk pemasangannya disesuaikan dengan gambar yang telah ditentukan. 2. Pemasangan Kloset a. Kloset duduk dan kloset jongkok yang dipakai adalah setara Toto dengan yang mendapat persetujuan Direksi. b. Kloset harus terpasang kokoh dengan segala perlengkapannya, letak dan ketinggiannya sesuai dengan gambar kerja. Kemudian semua noda-noda bekas semen atau kotoran-kotoran lainnya harus dibersihkan dari kloset. 3. Pemasangan Floor Drain dan Roof Drain Floor Drain dan Roof Drain yang dipakai adalah setara Toto yang mendapat persetujuan Direksi. Floor Drain dan Roof Drain harus dipasang rapi dengan segala perlengkapannya, letak dan ukuran sesuai dengan gambar kerja. 4. Untuk pekerjaan Bak IPAL, Groundtank, Septicktank dan Peresapan dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang tercamtum dalam gambar baik masalah material, ukuran, letak dan mendapatkan persetujuan dari direksi teknis. 5. Pemasangan Pompa Distribusi Untuk pompa distribusi, yang dipakai adalah pompa yang memiliki sertifikat atau jaminan ketahanan Minimal 3 th garansi. Spesifiksi Pompa Centrifugal a. Pompa setara Grunfos : - Type : CR 1-9 - Bahan : Stainlees steel - Kapasitas : 60 Ltr/Mnt - Head : 40 meter

28

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

Daya

: 0,5 Kw / 220 V / 50 Hz

Panel : Panel menggunakan panel lama dengan penambahan kabel power dari pompa ke panel 2 x 4 x 120 mm sepanjang 20 meter, MCCB type Sn 250 A dan lain-lain sehingga dapat berfungsi dengan baik. Untuk pemasangannya disesuaikan dengan produk yang akan dipasang, dengan mengikuti buku panduan pemasangan, Sedangkan untuk penempatan pompa distribusi ini, agar supaya di tempatkan pada tempat yang aman dan terlindungi. 6. Electric Water Heater Electric Water Heater yang di pergunakan yaitu Water Heater Setara Ariston, dengan kapasitas 80 L Teknis pemasangannya di sesuaikan dengan buku panduan untuk mencegah terjadinya kesalahan pemasangan. 7. Pompa Submersibel Untuk pompa distribusi, yang dipakai adalah pompa yang memiliki sertifikat atau jaminan ketahanan Minimal 3 th garansi. Spesifikasi Pompa Submersible a. Pompa setara Grunfos : - Type : SP 3A-6 - Bahan : Stainlees steel - Kapasitas : 50 Ltr/Mnt - Head : 10 meter - Dischage : 3 b. Panel Kontrol Panel control berfungsi untuk mengalirkan daya listrik PLN ke motor pompa submersible dan proteksi dari motor pompa apabila terjadi kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dan pengoprasian pompa. Panel control harus memiliki satu komponen yang terintergerasi dengan motor pompa serta dapat mengindikasukan secara visual dan secara otometis pula akan langsung menghentikan kerja pompa apabila terjadi gangguan. Panel pompa yang dipergunakan dengan sistim Star Delta. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu pengoperasian pompa adalah: a. Putaran pompa tidak boleh terbalik. b. Pompa harus diganjal atau digantung. c. Hindari pemompaan air yang berlumpur.

29

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

Pompa submersible (pompa benam) dimana pompa ini dapat dioperasikan didalam air. Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang cara Pemasangan pompa Submersible adalah sebagai berikut : a. Beberapa cara pemasangan yang dianjurkan seperti terlihat pada table penentuan kode pompa. b. Pompa tidak boleh diletakkan pada kedalaman lebih dari 20 m. c. Suhu air yang dipompakan tidak boleh lebih dari 40 C. d. Arah rotasi pompa harus benar sebab jika tidak,akan berakibat kapasitas pompa akan berkurang dan motor akan kelebihan beban. e. Gunakan handel pengangkat untuk mengangkat pompa,jangan sekali-kali mengangkat dengan mempergunakan selang atau cable powernya. g. Apabila pompa telah bekerja pada air yang sudah terkontaminasi biarkan pompa bekerja untuk priode yang singkat di air bersih atau siram dengan air yang bersih diseluruh sambungan tempat pembuangan. Sebab apabila tertinggal di pompa tanah liat ,semen dan lainnya yang sejenis jika sudah kering akan berakibat pompa tidak dapat bekerja. h. Apabila pompa akan tetap dipakai untuk suatu jangka waktu tertentu simpanlah pada gudang yang kering.

PASAL 12 PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL


1.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi : 1. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi. 2. Penyediaan bahan : a. Panel MDP + aksesoris + grounded. b. Kabel NYM 3 x 2,5 mm2 setara Supreme. c. Pipa Conduit PVC 5/8. d. Stop kontak dan saklar setara Clipsall. e. Lampu TL 2 x 18 watt setara Philips. f. Lampu TL 1 x 18 watt setara Philips. g. Lampu DL 5 + PLS 18 Watt setara Philips. h. Exhaust Fan + aksesorisnya. Persyaratan Pelaksanaan

1.2.

30

Technical Clauses Book -info@kian-indonesia.com 9 maret 2012

1.

2.

3.

4. 5. 6. 7.

8.

Pemasangan titik lampu menggunakan Pipa PVC 5/8" dengan pemasangan sistem inbow/tanam atau OB/luar sesuai dengan kebutuhan. Pemakaian kabel menggunakan kabel NYY/NYM 3 x 2,5 mm2, dan kabel tersebut sudah Standard LMK atau sesuai PUIL 2000. Khusus pemasangan sistem tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang saklar. Saklar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan hindari penggunaan saklar lebih dari 1 titik lampu. Untuk fitting lampu yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk saklar dan fitting setara Clipsall/produksi dalam negeri. Pemasangan Titik Stop Kontak. Menggunakan pipa PVC listrik 5/8" kabel-kabel yang digunakan adalah NYY/NYM 2,5 mm2 atau NYA 2,5 mm2. Dan instalasi dengan kabel NYY/NYM agar masuk dalam pipa (Conduit). Cara pemasangan ada pemasangan inbow/tanam dan OB/luar. Khusus untuk pemasangan tanam menggunakan inbow dos sebagai pemegang stop kontak. Penggunaan stop kontak sesuai dengan kebutuhan. Pemasangan Sekering/Panel. Ada sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan Kabel NYM, NYY dan NYA dengan ukuran sesuai dengan beban/watt yang diperuntukkkan (21/2 , 4, 6, 10, ...) mm2 dan kabel tersebut sudah dengan merk LMK atau sudah persetujuan PLN. Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya diusahakan pada tempat yang strategis mudah dijangkau terhindar dari kelembaban hujan. Saklar dan stop kontak setara Clipsall dipasang pada dinding tembok dengan ketentuan yang sudah mendapatkan persetujuan dari direksi teknis dipasang dengan rapi dan kuat menempel pada dinding. Pasang stop kontak dinding setinggi 30 cm dari permukaan lantai. Semua lampu yang digunakan adalah setara Phillips antara lain : DL 5 + PLS 18 watt, Lampu TL 2 x 18 watt dan TL 1 x 18 Watt sesuai dengan gambar rencana. Pemasangan Arde. Untuk 1 unit sekering/panel menggunakan 1 unit arde pancang dengan bahan kawat BC dengan penampang sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan pipa galvanis/besi tembaga dan pemasangannya diusahakan di luar bangunan sehingga kena air atau lembab sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Segala ketentuan di atas disesuaikan dengan gambar dimana jika terjadi perbedaan antara gambar dan RKS maka pekerjaan mengikuti gambar.

31

You might also like