You are on page 1of 4

*. Transmisi Sabuk(Belt).* Tranmisi sabuk merupakan salah satu jenis system transmisi.

Tenaga/daya/momen puntir ditransmisikan dari poros yangsatu keporos yang lain melalui sebuah belt yang melingkar pada puli yang terpasang pada poros. Kedudukan poros yang satu dengan poros yang lain dapat sejajar ataupun menyilang. Kemampuan transmisi dari system ini sangat ditentukan oleh karakter gesekan antara sabuk dan permukaan puli. Oleh sebab itu besarnya gaya tegang dalam sabuk(yang mengakibatakan tegangan tarik) menentukan besarnya momen puntir yang dapat ditransmisika. *Keuntungan Dari Sisitem Transmisi Belt (dibandingkan dengan system transmisi roda gigi atau rantai).: 1. Tidak berisik. 2. Dapat menerima dan meredam beban kejut. 3. Jarak poros tidak tertentu. 4. Dipandang dari segi konstruksi dan pembuatan, mudah dan murah. 5. Hanya memerlukan sdikit perawatan (tanpa menggunakan pelumas). *Kerugian dari system transmisi Belt: 1. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan. 2. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, system transmisi sabuk memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar daripada system transmisi roda gigi maupun rantai. *Jenis-jenis transmisi sabuk : 1. Transmisi sabuk lurus. Kebanyakan jenis transmisi sabuk ini dipakai untuk puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana puli tersebut terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horizontal, tetapi dapt juga diapakai untuk poros vertical, maupun miring. a. Transmisi sabuk tanpa penegang Akibat beratnya sendiri, sabuk tidak perlu diberi gaya tegang (gaya tarik) lagi. Ini dipakai untuk poros dengan kedudukan horizontal dan yang memiliki jarak poros (La)>5m. Untuk tujuan ini, maka sisi tegang/tarik darisabuk diletakkan dibagian bawah. b. Transmisi sabuk mulur Karena sabuk lebih pendek dari pada jarak poros La, maka sewaktu dipasang pada puli sabuk menjadi bertambah panjang secara elastic. Sistem ini dipakai untuk jarak poros La<5m dan juga untuk porosdengan kedudukan vertical maupun miring. Pemeriksaan tegangan pada sabuk ini harus selalu dilakukan jika terdapat kelembaban udara dan temperatur yang berubah-ubah. c. Transmisi sabuk dengan puli penegang Puli penegang menekan sisi kendor dari sabuk didekat puli kecil dari luar dan dengan demikian sudut lilit/kontak menjadi bertambah besar. Puli penegang ini bekerja atas dasar beratnya sendiri atau kerena kerja sebuah pegas. Penggantian arah putaran pada system ini tidak mungkin (harus dihindari). d. Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain Selain berupa puli, elemen penegang dapat berupa : 1. Baut 2. Bandul pemberat 3. Momen puntir balik 4. Sistem SESPA 2. Transmisi sabuk silang. Semakin lama senkin jarang pemakain transmisi sabuk silang untuk arah putaran puli yang berlawanan dan puli terletak pada sumbu yang sejajar, karena disamping pembebanan puli yang itdak menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi dari sabuk juga cepat aus, teruatam pada sabuak rata yang lebar. Untuk keperluan sumbu poros dari puli yang bersilangan dengan sembarangan sudut, maka diperlukan rol pemandu sabuk rata. Untuk menghindarkan lepasnya sabuk dari puli, maka bagian sabuk dari sisi tarik harus lurus, sedangkan pada sisi kendor dapat miring. Transmisi sabuk juga dapat di rancang: a. Sebagai transmisi henti-kerja dengan semacam mekanisme seperti roda gigi geser. Biasanya, untuk tujuan henti-kerja dipasangka sebuah kopling yang langsung disambung dengan puli. b. Sebagai transmisi dengan angka putaran bertingkat.

Biasanya sabuk dipindahkan dari pasangan puli yang satu ke yang lain dengan tangan/ manual setelah dikendorkan lebih dahulu.

Sumber : http://juniarto30.blogspot.com/2010/01/blog-post.html

a. b. c.

Transmisi adalah suatu alat untuk meneruskan tenaga dari poros satu ke poros yang lain dan dibantu dengan alat yang sesuai kebutuhan , misal alat itu rantai, sabuk dll.Transmisi dengan elemen mesin yang luwes dapat digolongkan atas transmisi sabuk, transmisi rantai, dan transmisi kabel atau tali. Dari macam macam tansmisi tersebut. Kabel atau tali hanya dipakai untuk maksud khusus. Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu: Kelompok yang pertama : sabuk rata dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 10 (m) dengan perbandingan putaran antara 1/1 sampai 6/1. Kelompok yang kedua : sabuk dengan penampang trapesium dipasang pada puli dengan alur dan meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 5 (m) dengan perbandingan putaran antara 1/1 sampai 7/1 . Kelompok yang ketiga sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sproket pada jarak pusat sampai mencapai 2 (m), dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan antara 1/1 sampai 6/1. Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk V karena mudah penanganannya dan harganyapun murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk 10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kw).

Macam macam Transmisi Secara umum transmisi di bedakan menjadi 2 yaitu : 1. Transmisi langsung

a. b. -

Sistem ini sering disebut dengan transmisi roda gigi, karena cara kerjanya kontak secara langsung antara elemen poros penggerak dengan yang digerakan. Adapun kelebihan dan kelemahan pada transmisi ini di antaranya: kelebihan tidak terjadi slip dapat memindahkan daya yang besar dapat digunakan untuk putaran tinggi dan tepat ringkas tidak memerlukan tempat yang luas dapat memindahkan daya dengan putaran stabil kelemahan perlu ketelitian tinggi dalam perencanaannya, sampai perawatannya. Biaya pembuatan yang cukup mahal.

2.

Transmisi Tak Langsung

Pada transmisi ini tidak terjadi kontak elemen poros dengan poros yang digerakkan melainkan melalui elemen suatu transmisi yang menghubungkan kedua poros. Transmisi ini digunakan jika kedua poros letaknya saling berjauhan. Adapun kelebihan dan kelemahan pada transmisi ini di antaranya: a. kelebihan - dapat meneruskan daya antara poros yang berjauhan - tidak perlu ketelitian yang tinggi dalam perencanaan - biaya pembuatan dan perewatannya cukup murah b. Kelemahan - memerlukan tempat yang lebih luas - lebih sering terjadi slip - tidak dapat digunakan dengan putaran tinggi Transmisi Sabuk V

Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan disekeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan sabuk V dibandingkan dengan sabuk yang lain.

Sumber : http://asaldotcom.blogspot.com/2011/07/transmisi.html

You might also like