You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA YANG KE 4 Jln. Ciberino RT 03/ RW 06 Kec.

Kepanjen Kidul Kota Blitar

Oleh : ARY PRIATMOKO NIM. 0601300006

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN BLITAR POLITEKNIK KESEHATAN MALANG DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2009

LAPORAN PENDAHULUAN KEJU LINU 1. Pengertian

Keju linu merupakan kelompok penyakit yang menyerang tulang, sendi, otot maupun jaringan disekitar sendi. 2. a. Penyebab Perubahan kadar asam urat darah tiba-tiba. akibatnya sendi dan seluruh tubuh terasa sakit ). c. Gemuk karena beban lutut telalu berat. d. Banyak lari, jalan atau loncat. e. Makanan yang banyak mengandung asam urat ( tewel, pete, durian, tape, sawi dan bayem). 3. a. b. c. 4. a. Tanda dan gejala Tiga keluhan utama, yaitu : Sendi dan lutut gerak terasa nyeri. Terasa kaku. Terasa lemah. Tanda lain : Pembengkakan. Kelemahan otot. Gangguan gerak. Rasa nyeri terutama pada lutut. Pencegahan Diet Ikan laut ( sumber asam lemak omega 3, untuk mengatasi Kacang-kacangan, gandum, susu, tiram-tiraman sebagai Jahe mempunyai efek anti peradangan. Jeruk dan buah segar sebagai sumber meningkatkan efek Makanan yang dianjurkan : peradangan ). sumber zat untuk membangun sistem kekebalan.

b. Usia kurang lebuh 50 tahun ( cairan tubuh dan pelumas persendian berkurang

antioksidan dan vitamin C sebagai anti peradangan.

berat badan.

Makanan tinggi serat dan rendah kalori untuk mengontrol Minum minimal 8 gelas perhari. Minyak sayur dan daging berlemak yang dapat meningkatkan gejala Makanan yang banyak mengandung asam urat. Olahraga Berenang untuk tahap pencegahan yang dianjurkan untuk Senam lansia untuk mencegah osteoporosis bagi lansia. Jika menderita nyeri tulang pinggang bawah dianjurkan untuk Perubahan suhu udara dapat menyebabkan nyeri pada rematik

Makanan yang harus dikurangi : peradangan. b. remaja. c. d.

membiasakan sikap tubuh yang benar, duduk berdiri dan mengangkat beban. kambuh, disarankan untuk menghindari udara dingin.

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI a. Pengertian Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. (Kapita Selekta Kedokteran, 2001). b. 1. Penyebab Hipertensi esensial/ hipertensi primer Berdasarkan penyebabnya hipertensi di bagi 2 golongan: Disebut juga hipertensi ideopatik, tidak diketahui penyebabnya. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak factor yang mempengaruhinya seperti genetic, lingkungan, hiperaktivitas, susunan syaraf simpatis, system rennin-angiostensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler, dan factor-faktor yang meningkatkan resiko, seperti obesitas, alcohol, merokok, serta polisitemia. 2. Hipertensi sekunder/ hipertensi renal Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab specifiknya diketahui, seperti gangguan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vascular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom chusing. c. Tanda dan gejala Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung. Gejala lain yang sering di temukan adalah sakit kepala, epitaksis, marah-marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan pusing. d. Pencegahan Penatalaksanaan ini dianjurkan meski harus disertai obat anthihipertensi, karena dapat menurunkan jumlah dan dosis obat. Antara lain : a. b. c. d. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan. Membatasi alcohol Meningkatkan aktivitas fisik aerobic (30 45 menit/ hari). Mengurangi asupan natrium (100 mmol Na/2,4 g Na/6 g NaCl/hari).

e. f. g.

Mempertahankan asupan kalium yang adekuat (90 mmol/hari). Mempertahankan asupan natrium dan kalium yang adekuat. Berhenti merokok dan mngurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA YANG KE 4 Jln. Ciberino RT 03/ RW 06 Kec. Kepanjen Kidul Kota Blitar

dalam makanan.

1. Pengumpulan Data Keluarga a. 1) 2) No 1. 2. 3. 4. Nama Suwardi Suyati Putut Prasetyo Agustin Wulandari Identitas Keluarga Identitas kepala keluarga : Nama : Tn. S : Blitar, 5 Mei 1964

Tempat/ tgl lahir Pendidikan Pekerjaan : SD

: wiraswasta

Alamat & telp : Jln. Ciberino 3/6 Kepanjen Kidul Blitar Komposisi keluarga TTL / umur Blitar/ 5-5-1964 Blitar/ -2-1977 Blitar/ 5-1-2000 Blitar/ 17-8-2007 (L/P) L P L P Hub.dgn KK KK Istri Anak Anak Pendidikan SD SD SD Pekerjaan Wiraswasta IRT Pelajar -

3)

Genogram 72

45

32

Keterangan : : Laki laki : Perempuan : Menikah : Meninggal 4) Bentuk keluarga Bentuk keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, 2 orang anak. 5) Latar belakang budaya/etnis Keluarga ini berasal dari jawa, baik Tn. S, Ny. S dan anak anaknya sendiri, mereka dilahirkan dan dibesarkan di jawa dalam kesehariannya mereka menggunakan bahasa jawa. Mereka juga melakukan tradisi orang jawa seperti mengadakan selamatan. Bila saat makan tiba, orang tua lebih mendahulukan kepentingan anak dahulu beru kepentingan mereka. 6) Identifikasi religius Keluarga ini beragama Islam, menjalankan sholat 5 waktu. Jika ada anggota keluarga yang sakit hal itu lebih dipercayakan pada petugas kesehatan dari pada dukun : Anak : Tinggal serumah

7) Status kelas sosial Status social keluarga ini adalah wiraswasta. Tn. S sebagai buruh tukang dan Ny. S sebagai penjual nasi bungkus di SD Bendo. Lantai rumah dari semen, makan 3x/hari. 8) Aktivitas rekreasi / waktu luang keluarga Kegiatan yang dilakukan keluarga sebagai sarana rekreasi yaitu Ny. S kadang kadang jalan jalan ke tempat parkir makam bung karno b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 1) Tahap perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan keluarga ini tahap 4 yaitu tahap dimana keluarga mempunyai anak usia sekolah. 2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tugas memenuhi kebutuhan anggota keluarga semisal kebutuhan akan tempat tiggal dan privasi sudah dilakukan oleh keluarga ini. Tugas mempertahankan keintiman keluarga sudah dijalankan oleh Ny. S dengan cara mengajak Ny. S jalan jalan ke tempat parkir makam bung karno. Tugas memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga sudah dilakukan. 3) Riwayat kesehatan keluarga inti Dalam keluarga ini belum ada yang MRS. Tn. S sering mengalami keju linu, apalagi jika tidak dibuat beraktivitas. Ny. S sering mengalami tekanan darah rendah, jika dibuat jalan terlalu lama biasanya merasakan cekot cekot hingga orangnya beristirahat karena tidak kuat. Unutk An. P biasanya sering mengalami sakit gigi. 4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Tn.S pernah mengalami tekanan darah tinggi (150/100 mmHg), oleh keluarga diperiksakan dibawa pulang kembali. c. Data lingkungan rumah 1) Karakteristik rumah ke Puskesmas Kepanjen Kidul dan

Panjang 8 m lebar 5 m terdiri dari ruang tamu yang berukuran 3 x 4 m, 3 kamar tidur, ruang dapur dengan konstruksi permanent dan beralaskan plester. Tipe bangunan permanent, keadaan lantai plester dengan kondisi agak kotor dan berserakan mainan anaknya. Perabot rumah tangga cukup tertata rapi. Penerangan di rumah ini menggunakan listrik pada malam hari, di siang hari menggunakan sinar matahari yang masuk melalui celah celah jendela dan memungkinkan bagi anak utnuk belajar siang hari di dalam rumah. Di rumah ini terdapat sumur, jenis jamban tipe leher angsa. Air limbah yang dihasilkan di alirkan di belakang rumah, disitu terdapat sebuah penampungan yang lansung meresap dengan tanah. Denah rumah
Kmr mandi Kmr tidur Kmr tidur Kmr tidur R tamu Dapur Ruang keluarga Dapur

U B S T

2) Karakteristik lingkungan dan komunitasnya Halaman rumah cukup luas sehingga memungkinkan bagi anak anak sekitar untuk bermain di situ. Setiap sore tetangga Ny. S juga sering ngobrol di halaman itu. Jarak rumah dengan jalan raya cukup dekat sekitar 20 m. 3) Mobilitas geografis keluarga Tn. S adalah warga asli situ, demikian juga dengan Ny. S. Mereka dulunya kontrak di sekitar lingkungan itu, kemudian sekitar tahun 2003 keluarga Ny. M pindah kerumah ini. 4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan komunitas Kegiatan Tn. S dan Ny. S di lingkungan sekitar mengikuti arisan PKK RT/RW, mengikuti perkumpulan jamaah yasin. 5) System pendukung / jaringan social keluarga Jarak rumah Tn. S dengan fasilitas pelayanan kesehatan 2 km. d. Struktur Keluarga

1) Struktur peran Struktur peran dalam keluarga ini berperan seperti biasanya, Tn. S yang mencari nafkah, kemudian Ny. S yang mengasuh anak anaknya, tetapi biasanya Ny. S sering berjualan nasi bungkus di SD Bendo. 2) Nilai atau norma keluarga Nilai atau norma dalam keluarga ini menyesuaikan dengan norma norma yang berlaku dalam masyarakat. Aturan belajar dalam keluarga ini tidak begitu memaksakan anaknya untuk belajar, hanya menegurnya jika waktunya belajar. 3) Pola komunikasi keluarga Komunikasi antar anggota keluarga dalam keluarga ini baik. Keluarga ini dalam memecahkan masalah selalu bermusyawarah bersama dan sebagai penyampai pesannya Tn. S 4) Struktur kekuatan keluarga Dalam keluarga ini untuk mengambil keputusan dilakukan secara musyawarah bersama. e. Fungsi Keluarga 1) Fungsi ekonomi Biaya kehidupan dalam keluarga ditanggung oleh Tn. S. Penghasilan Tn. S tidak tentu per bulan, biasanya mendapatkan Rp. 400.000,2) Fungsi sosial Keluarga ini kadang-kadang mengikut sertakan anak-anaknya dalam berbagai acara di lingkungan sekitarnya, seperti yasinan, arisan RT/RW. 3) Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan Keluarga tanggap terhadap masalah kesehatan, terutama bila ada salah satu anggota keluarganya yang sakit, tetapi mereka belum tahu banyak tentang penyakit. b) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan Jika ada angota keluarga yang sakit mereka mulai memikirkan tentang upaya apa yang harus dilakukan untuk merawat, dan

tidak lupa mereka menyiapkan dana jika diperlukan untuk ke rumah sakit.

c)

Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Jika memang sakit yang diderita tidak parah (seperti demam 1 2 hari) mereka cukup memberikan kompres dingin dan obat penuru panas yang dijual di toko - toko d) Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan rumah yang sehat Jika ada keluarga yang sakit kemungkinan berasal dari lingkungan rumahlah penyebabnya. Meskipun begitu mereka tidak tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan, mereka hanya membersihkan lingkungannya saja e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Jarak rumah mereka dengan pelayanan kesehatan terdekat 2 km, jika mereka mengalami gangguan kesehatan sarana kesehatan ini merupakan cara yang utama utnuk mengatasinya. 4) Fungsi reproduksi Tn. S mengatakan 2 anak sudah cukup dan untuk itu Ny S mengantisipasi adanya anak lagi dengan menggunakan KB. 5) Fungsi afektif. Jika ada salah satu anggota keluarga yang pergi untuk beberapa waktu, anggota yang lain merasa khawatir, apalagi tidak pamitan. f. Stress dan koping 1) Stressor jangka pendek Jika ada masalah dalam keluarga ini Tn. S selelu membicarakannya dengan semua anggota keluarga. Biasanya masalah yang sering muncul yaitu masalah hutang. 2) Stressor jangka panjang Kadang kadang keluarga Tn. S mengeluhkan biaya untuk hidup sehari hari, karena Tn.S hanya bekerja serabutan. 3) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap stressor

Jika

ada

masalah

dalam

keluarganya,

Tn.

selalu

membicarakannya dengan Ny. S dan anaknya. 4) Strategi koping yang digunakan Keluarga selalu menerima semua masalah dengan tenang dan musyawarah untuk mengambil keputusan yang lebih baik. 5) Strategi adaptasi disfungsional Perilaku tidak ada adptif seperti mengelak dari kenyataan tidak jarang muncul, tetapi mereka selalu berusaha memahami bahwa masalah tersebut harus cepat terselesaikan, jadi mereka sedikit demi sedikit beradaptasi dengan masalah tersebut g. 1. Pemeriksaan masing masing anggota keluarga Tn. S TD : 140/100 mmHg; N : 88 x /mnt; RR : 24 x / mnt. S : 36,70 C Sakit gigi dan sering pusing, kadang-kadang keju linu, mempunyai riwayat asam urat. 2. Ny. S TD : 100/70 mmHg; N : 80 x /mnt; RR : 22 x / mnt. S : 36,50 C Sering pusing, 3. Mata An. P : simetris, pupil isoker, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Hidung : normal, tidak ada polip Mulut : simetris, gigi bersih, berlubang, kadang-kadang mengalami sakit gigi Tenggorokan : tidak ada pembesaran kel tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri telan Dada Perut : simetris, BJ tambahan -, suara vesikular, RR : 24 x/mnt, reguler : simetris, bising usus +, pembesaran hepar Genital : normal Ektremitas: normal 4. An. A Kepala : persebaran rambut rata, tidak ada benjolan, bersih Kepala : persebaran rambut rata, tidak ada benjolan, bersih

Mata

: simetris, pupil isoker, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Hidung : normal, tidak ada polip Mulut : simetris, gigi bersih pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri telan Dada Perut : simetris, BJ tambahan -, suara vesikular, RR : 28 x/mnt, reguler : simetris, bising usus +, pembesaran hepar Genital : normal Ektremitas: normal h. Harapan keluarga Tenggorokan : tidak ada pembesaran kel tiroid, tidak ada

Keluarga berharap hidupnya lebih baik dari sekarang, Tn. S dapat selalu bekerja setiap hari dan penghasilannya cukup unutk memenuhi kebutuhan sehari hari dan keluarganya selalu sehat.

2. Analisa dan sintesa data No Data 1 Data subyektif berjalan agak jauh. Tn. S mengatakan kadang kadang keju linunya kumat, apalagi jika terlalu capek dan kurang istirahat. Data obyektif Ny. S mengatakan tensinya sering rendah dan meminta penjelasan tentang keluhan yang dirasakan 2 keluarganya. Data subyektif Ny. S hanya menegur jika anaknya tidak segera belajar. Data obyektif 3. Saat pengkajian An. P hanya Perubahan manajemen pemeliharaan rumah melihat televisi. Data subyektif Pada saat pengkajian ruang tamu penuh dengan baju kotor dan mainan anak-anak Banyak bungkus makanan berserakan Data obyektif Ny. S mengatakan belum sempat membersihkan rumahnya Peningkatan pemeliharaan kesehatan Kurang menyadari kebutuhan belajar anak dalam mempertahankan prestasi Kurang menyadari kebutuhan pola hidup bersih dan sehat bagi kesehatan keluarga kesehatan. Masalah Perubahan kesehatan Penyebab Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

Ny S mengatakan sering pusing jika pemeliharaan

3. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga No 1. 2. Diagnosa keperawatan (P, E ,S) Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. Perubahan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang menyadari kebutuhan pola hidup bersih dan sehat bagi kesehatan keluarga kesehatan. 3. Peningkatan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurang menyadari kebutuhan belajar anak dalam mempertahankan prestasi.

4. Scoring prioritas diagnosa keperawatan keluarga a. Diagnosa keperawatan: Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. KRITERIA Sifat masalah (bobot 1) Skala : 3 : actual 2 : resiko 1 : sejahtera SKORE 3/3 x 1 = 1 PEMBENARAN Tn. S sering mengalami keju linu dan Ny. S sering pusing jika kecapekan, mereka ingin tahu lebih banyak tentang Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 dapat diubah (bobot 2) Skala : 2 : mudah 1 : sebagian 0 : tidak dapat masalahnya. Keluarga sudah mencari informasi tentang keluhanya selama ini, tapi belum begitu jelas. Jika penyakitnya kambuh hanya membeli obat di toko. Potensial masalah 2/3 x 1 = Kurangnya informasi

untuk dicegah (bobot 1) Skala : 3 : tinggi 2 : cukup 1 : rendah Menonjolnya (bobot 1) Skala : 2 : berat segera ditangani 1 : tidak perlu segera ditangani 0 : masalah tidak dirasakan total b.

2/3

yang terpapar menyebabkan keluarga belum mengerti sampai sekarang.

masalah 0/2 x 1 = 0

Keluarga merasa keadaan tersebut telah berlangsung lama dan tidak menghiraukanya lagi.

3 1/3

Diagnosa keperawatan: perubahan manajemen pemeliharaan

rumah berhubungan dengan kurang menyadari kebutuhan pola hidup bersih dan sehat bagi kesehatan keluarga KRITERIA Sifat masalah (bobot 1) Skala : 3 : actual 2 : resiko 1 : sejahtera Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 dapat diubah (bobot 2) Skala : 2 : mudah 1 : sebagian Ny. S biasanya sibuk sendiri dengan tugasnya mengurus anak dan lupa membersihkan rumah SKORE 3/3 x 1 = 1 PEMBENARAN Keluarga tahu jika kebersihan itu penting bagi kesehatan

0 : tidak dapat Potensial masalah 2/3 x 1 = Ny. S sering menyuruh untuk dicegah (bobot 1) Skala : 3 : tinggi 2/3 An. P untuk membersihkan rumah

2 : cukup 1 : rendah Menonjolnya (bobot 1) Skala : 2 : berat segera ditangani 1 : tidak perlu segera ditangani 0 : masalah tidak 3 1/6 keperawatan: peningkatan pemeliharaan kesehatan dirasakan total c. Diagnosa masalah 1/2 x 1 = Ny. S sering lupa 1/2 membersihkan rumah dan An. P sering menolak jika disuruh membersihkan rumah

berhubungan dengan kurang menyadari kebutuhan belajar anak dalam mempertahankan prestasi KRITERIA Sifat masalah (bobot 1) Skala : 3 : actual 2 : resiko 1 : sejahtera SKORE PEMBENARAN 2/3 x 1 = Kondisi ini telah 2/3 berlangsung dalam beberapa waktu terakhir, hal ini dapat menimbulkan penurunn prestai Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 dapat diubah (bobot 2) Skala : 2 : mudah 1 : sebagian 0 : tidak dapat Potensial masalah 1/3 x 1 = Ny. S ingin anaknya untuk dicegah (bobot 1) Skala : 3 : tinggi 2 : cukup 1 : rendah 1/3 sadar sendiri. belajar anak Ny. S hanya menegur jika anaknya belum belajar.

Menonjolnya (bobot 1) Skala : 2 : berat

masalah 1/2 x 1 = Keluarga merasa 1/2 segera keadaan ini tidak terlalu dipermasalahkan karena An. P akan belajar jika ada PR

ditangani 1 : tidak perlu segera ditangani 0 : masalah tidak 2 1/2 dirasakan total 5. No 1.

Prioritas diagnosa keperawatan keluarga Diagnosa Keperawatan Perubahan pemeliharaan berhubungan dengan ketidak Skore kesehatan 3 1/3 mampuan

keluarga mengenal masalah kesehatan ( keju 2. linu dan hipotensi ). Perubahan manajemen pemeliharaan rumah 3 1/6 berhubungan dengan kurang menyadari kebutuhan pola hidup bersih dan sehat bagi 3. kesehatan keluarga kesehatan. Peningkatan pemeliharaan berhubungan prestasi. dengan kurang kesehatan 2 1/2 menyadari

kebutuhan belajar anak dalam mempertahankan

6.

Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Kriteria Pengetahuan Standart hasil Tn. S dan keluarga mampu menjelaskan pengertian penyebab, tanda gejala, keju linu dan Hipotensi. Intervensi 1. Kontrak dengan pasien. 2. Kaji pengetahuan keluarga tentang keju linu dan hipotensi. 3. Berikan kesempatan keluarga untuk menyakan hal yang belum jelas. 4. Berikan pujian atas apa yang telah dicapai klien. 5. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang telah didiskusikan. Sikap Keluarga mendiskusikan tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah 1. Kaji sikap keluarga dalam menghadapi masalah hipotensi dan kaju linu 2. Berikan contoh perwatan yang benar. 3. Berikan pujian atas apa yang telah dicapai klien. 4. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang telah didiskusikan. Psikomotor Tn. S dan keluarga mampu menerapkan perawatan untuk keju linu dan hipotensi. 1. Kaji kemampuan keluarga dalam melaksanakan perawatan keju linu dan hipotensi.

No.Dx Tujuan 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x kunjungan keluarga Tn. S mampu mengerti dan memahami tentang Keju linu dan Hipotensi.

2. Berikan contoh perwatan yang benar. 3. Berikkan pengertian pada keluarga untuk selalu memberi dukungan. 4. Berikan kesimpulan apa yang telah didiskusikan. 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x kunjungan keluarga Tn. S dan keluarga mampu mengerti dan memahami tentang pola hidup bersih dan sehat Pengetahuan 1. Tn. S dan keluarga dapat 1. Kaji masalah yang sedang dialami oleh keluarga. 2. Kaji pengetahuan keluarga. 3. Kaji tindakan yang sudah dilakukan dalam mengatasi masalah yang ada. 4. Diskusikan cara yang efektif untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. 5. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk menanggapi penjelasan perawat. 6. Berikan penjelasan ulang yang rasional pada pertanyaan keluarga Sikap 1. Tn. S dan 1. Kaji sikap keluarga dalam menghadapi masalah pemeliharaan rumah 2. Berikan contoh perwatan yang benar. 3. Berikan pujian atas apa yang telah

menyebutkan masalah yang sedang dialami. 2. Tn. S dan keluarga dapat menyebutkan pola hidup yang bersih dan sehat 3. Tn. S dan keluarga dapat menyebutkan cara yang efektif untuk mengatasi masalah yang ada.

keluarga dapat menyadari kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat

2.

keluarga mampu

dicapai klien. 4. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang telah didiskusikan. 1. Kaji kemampuan keluarga dalam melaksanakan pola hidup bersih dan sehat

memutuskan untuk menyediakan sarana menuju pola hidup yang bersih dan Tindakan/Psikomotor sehat 1. Keluarga

2. Berikan contoh pola hidup bersih dan sehat 3. Berikkan pengertian pada keluarga untuk selalu memberi dukungan. 4. Berikan kesimpulan apa yang telah didiskusikan.

menyediakan sarana penunjang pemecahan masalah. 2. Tn. S dan keluarga melaksanakan pola hidup bersih dan sehat dengan baik apa yang sudah ditetapkan.

7. Tanggal 25 06 - 2009

Implementasi Pukul 17.00 WIB Implementasi 1. Mengadakan kontrak dengan keluarga 2. 3. 4. 5. Mengkaji keluarga tentang pola hidup bersih dan sehat Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang pola hidup bersih dan sehat Memantau tentang respon / materi yang telah diberikan. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya mengenai hal hal yang kurang dimengerti. 6. 7. 8. 9. Mengajarkan cara cuci tangan yang benar dengan sabun dan air yang mengalir Mengevaluasi didiskusikan. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami materi. Memeberikan kesimpulan tentang topik yang telah didiskusikan. terhadap topik yang

8. Tanggal 06 - 2009

Evaluasi Pukul 18.00 wib 1. ini. 2. sehat 3. berusaha sehat 4. kooperatif 5. Tn. S dan keluarga mematuhi telah Tn. S dan keluarga akan hal-hal dijelaskan Tn. S yang pada harus saat Tn. S dan keluarga akan berusaha belajar tentang pola hidup bersih dan Evaluasi Tn.S mengatakan sudah mengerti tentang apa yang dikeluhkan selama

dilakukan untuk menuju pola hidup bersih dan yang penyuluhan. dan keluarga

mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang didiskusikan

SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN KEJU LINU IDENTIFIKASI MASALAH Keluarga belum tahu dan mengerti tentang keju linu. DIAGNOSA EDUKATIF Kurang pengetahuan tentang tata cara perawatan keju linu PRIORITAS MASALAH Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit keju linu. SASARAN Ny. M dan keluarga. WAKTU DAN TEMPAT Penyuluhan dilaksanakan di rumah Ny. M pukul 10.00 WIB, penyuluhan akan dilaksanakan 45 menit. TOPIK Keju linu dan cara perawatannya.

TUJUAN A. Tujuan Umum Setelah dilakukan promosi kesehatan mengenai keju linu maka diharapkan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang penyakit keju linu dan cara penanganannya. B. Tujuan Khusus Setelah diberikan promosi kesehatan maka diharapkan keluarga dapat menjelaskan : a. Pengertian keju linu b. Maca-macam keju linu pada keluarga c. Penyebab keju linu pada keluarga d. Tanda dan gejala keju linu pada keluarga e. Penatalaksanaan / cara perawatan keju linu pada keluarga MATERI Materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan adalah : Pengertian keju linu Macam macam keju linu Penyebab keju linu Tanda tanda keju linu Penatalaksanaan / cara perawatan keju linu METODE Metode yang akan dipakai adalah : Ceramah Diskusi 1. Tanya jawab STRATEGI Strategi yang akan dipakai adalah : a. Melakukan kontrak dengan keluarga b. Menyiapkan lingkungan yang kondusif c. Memulai kegiatan penyuluhan Memulai kegiatan ( mengucapkan salam ) Mengkaji tingkatpengetahuan klien sebelum diberikan promosi

kesehatan

Memberikan materi Melakukan diskusi dengan keluarga

d. Melakukan evaluasi dan memberikan pertanyaan lisan e. Menutup penyuluhan dan mengumpulkan materi SARANA Sarana yang akan dipakai adalah Leaflet

RENCANA EVALUASI Evaluasiakan dilaksanakanpadasaat proses pembelajaran dan juga pada saat akhir proses pembelajaran dengan menanyakan : 1. Apakah keju linu 2. Sebutkan macam macam keju linu 3. Sebutkan 3 dari 5 penyebab keju linu pada keluarga 4. Bagaimana penatalaksanaan / cara perawatan keju linu pada keluarga RENCANA JADUAL PENYULUHAN Hari Tanggal 23-12-2005 / Tempat Rumah Ny. M Kegiatan 1. Membuka penyuluhan Melakukan kontrak waktu dengan keluraga. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang keju linu Mendiskusikan dengan keluarga 3 menit 2 menit 3 menit 3 menit 1 menit mengenai keju linu Mengobservasi respon klien saat diberikan promosi kesehatan 2. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya 3. Menjelaskan kembali materi yang belum di mengerti 4. Mengevaluasi 10 menit 3 menit Alokasi waktu kegiatan 3 menit 2 menit

5. Memberikan pujian SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN TEKANAN DARAH RENDAH IDENTIFIKASI MASALAH Keluarga belum tahu dan mengerti tentang darah rendah / hipotensi. DIAGNOSA EDUKATIF Kurang pengetahuan tentang tata cara perawatan darah rendah. PRIORITAS MASALAH Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit darah rendah. SASARAN Ny. M dan keluarga. WAKTU DAN TEMPAT Penyuluhan dilaksanakan di rumah Ny. M pukul 10.00 WIB, penyuluhan akan dilaksanakan 45 menit. TOPIK Darah rendah dan cara perawatannya. TUJUAN a) Tujuan Umum Setelah dilakukan promosi kesehatan mengenai darah rendah maka diharapkan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang penyakit tekanan darah rendah dan cara penanganannya. b) menjelaskan : 1. Pengertian darah rendah 2. Tanda dan Gejala darah rendah 3. Pentalaksanaan darah rendah 4. Diet untuk penderita darah rendah 5. Komplikasi darah rendah Tujuan Khusus Setelah diberikan promosi kesehatan maka diharapkan keluarga dapat

MATERI Materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan adalah : 1. Pengertian darah rendah 2. Tanda dan Gejala darah rendah 3. Pentalaksanaan darah rendah 4. Diet untuk penderita darah rendah 5. Komplikasi darah rendah METODE Metode yang akan dipakai adalah : Ceramah Diskusi 2. STRATEGI Strategi yang akan dipakai adalah : a. Melakukan kontrak dengan keluarga b. Menyiapkan lingkungan yang kondusif c. Memulai kegiatan penyuluhan Memulai kegiatan ( mengucapkan salam ) Mengkaji tingkatpengetahuan klien sebelum diberikan promosi Memberikan materi Melakukan diskusi dengan keluarga Tanya jawab

kesehatan

d. Melakukan evaluasi dan memberikan pertanyaan lisan e. Menutup penyuluhan dan mengumpulkan materi SARANA Sarana yang akan dipakai adalah Leaflet

RENCANA JADUAL PENYULUHAN Hari Tanggal 23-12-2005 / Tempat Rumah Ny. M Kegiatan 6. Membuka penyuluhan Melakukan kontrak waktu dengan Alokasi waktu kegiatan 3 menit 2 menit

keluraga. Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang darah rendah Mendiskusikan dengan keluarga mengenai darah rendah Mengobservasi respon klien saat diberikan promosi kesehatan 7. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya 8. Menjelaskan kembali materi yang belum di mengerti 9. Mengevaluasi 10.Memberikan pujian

3 menit 10 menit 3 menit 2 menit 3 menit 3 menit 1 menit

You might also like