You are on page 1of 40

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program

keluarga berncana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah. Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih kontrasepsi,keuntungan,kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan seperti di minimarket. Tugas kita sebagai tenaga medis yaitu berusaha membantu masyarakat agar mereka mau menggunakan alat kontrasepsi untuk mewujudkan program pemerintah yaitu setiap keluarga memiliki anak 2 orang. Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan di Desa Aek Nauli terdapat jumlah PUS sebanyak 51 PUS. Yang termasuk akseptor aktif sebanyak 9 PUS, yang Drop Out 9 PUS, dan 33 PUS sama sekali tidak mengikuti KB.

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Definisi Menurut WHO ( World Health Organisatio )Expert Commite 1970 definisi keluarga berencana adalah : Tindakan yang membantu indivudu atau pasangan suami istri untuk : 1. Mendapatkan objektif-objektif tertentu 2. Menghindari kelahiran ang tidak diinginkan 3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan 4. Mengatur interval I antara kehamilan 5. Mengontrol waktu saat kelahirran dalam hubungan dengan umur suami istri 6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga Secara garis besar definisi ini mencakup beberapa komponen dalam pelayanan kependudukan / KB yang dapat diberikan sebagai berikut : 1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Tujuan : a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai pena,bahan peserta baru

b) Membina kelestarian peserta KB c) Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio_kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan KIE. 2. Konseling Konseling merupakan tindak lanjut dari KIE. Bila seseorang telah termotivasi melalui KIE, maka selanjutnya ia perlu diberikan konseling. Jenis dan bobot konnseling yang diberikan sudah tentu terrggantung pada tingkatan KIE yang telah diiterimanya. Konseling dibutuhkan bila seseorang menghadapi suatu masalah yang tidak dapat dipecahkannya sendiri.

Tujuan konseling adalah : 1. Memahami diri secara lebih baik 2. Mengarahkan perkembangan diri sesuai dngan potensinya 3. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi, ssehingga : o Mampu memecahkan masalah secara kreatif dan produktif o Memiliki taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi yang dimiliki o Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah penyesuaian diri o Mampu menyesuaikan dengan situasi dan lingkungan o Memperoleh dan merasakan kebahaagiaan 3. Pelayanan kontasepsi (PK)

Mempunyai dua tujuan : 1. Tujuan umum : Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS 2. Tujuan pokok : Penurunan angka kelahiran yang bermakna Guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh mengkatagorikan tiga fase untuk mencapai sasaran yaitu : 1. Fase menunda perkawinan/kesuburan Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurrang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Alasan menunda/mencegah kehamilan : a. Umur dibawah 20 tahun adalah usia yang sebiknya tidak mempunyai anak dulu karena berbagai alas an b. Prioritas penggunaan kontrasepsi Pil oral, karena peserta masih muda c. Penggunnaan kondom kurang menguntungkan, karena pasangan muda masih tinnggi frekuensi ber-sanggamanya, sehinngga akan mempunyai kegagalan tinggi d. Penggunaan IUD-mini bagi yang belum mempunyai anak pada masa ini dapat dianjurkan, terlebih bagi calon peserta dengan kontra-indikasi terhadap Pil oral kebijaksanaan

Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan : a) Reversibilitas yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin hamper 100%, karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak. b) Efektivitas yang tinggi, karena kegagalan akan menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko-tinggi dan kegagalan ini merupakan kegagalan program

2. Fase menjarangkan kehamilan Periode usia istri antara 20-30/35 tahun merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 oang dan jarak antara kelahiran antara 2-4 tahun. Hal ini dikenal sebagai Catur Warga Alasan menjarangka kehamilan : a) Umur antara 20-30 tahun merupakan usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan b) Segera setelah anak pertama lahir, maka dianjurkan untuk memakaai IUD sebagai pilihan utama c) Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun disini tidak/kurang berbahaya karena yang bersangkutan berada pada usia mengandung dan melahirkan yang baik d) Di sini kegagalan kontrasepsi bukanlah kegagalan program 3. Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan

Periode umur sitter di atas 30 tahun, terutama di atas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak.

2.2 Tujuan Adapun tujuan dari keluarga berencana adalah mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

2.3 Metode kontrasepsi Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik ialah : 1. Aman/tidak berbahaya 2. Dapat diandalkan 3. Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh seorang dokter 4. Murah 5. Dapat diterima oleh orang banyak 6. Pemakaian jangka lama (continuation rate tinggi)

2.3.1 Macam-macam metode kontrasepsi : 1. Metode Sederhana 1) Tanpa alat a. KB alamiah

- Natural family planning - Fertility awareness methods - Periodic abstinens - Pantang berkala - Metode Kelender ( Ogino-Knaus) - Metode Suhu Badan Basal ( Termal) - Metode Lendir serviks ( Billings) - Metode Simpto- Termal. b. Coitus interruptus. 2. Dengan alat a. Mekanis (Barrier) - Kondom pria - Barier Intra-vaginal: * Diafragma. * KapnServviks (cervical cap) * Spons (Sponge) * Kondom Wanita b. Kimiawi - Spermisid * Vaginal cream * Vaginal foam

* Vaginal jelly * Vaginal suppositoria * Vaginal tablet (busa) * Vaginal soluble film

2. Metode Modern 1) Kontrasepsi Hormonal a. Per-oral: - Pil oral kombinasi (POK) - Mini-pil - Morning-after pill. b. Injeksi/ Suntikan (DMPA< NET-EN, Microspheres, Microcapsules). c. Sub-Kutis: Implant (Alat kontrasepsi bawah kulit = AKBK ): - Implant Non-biodegradable (Norplant, Norplant-2, ST-1435, Implanon ). - Implant biodegradable (Capronor, Pellets) 2) Intra Uterine Devices (IUD, AKDR)

3) Kontrasepsi Mantap: a. Pada Wanita: - Penyinaran: * Radiasi Sinar-X, Radium, Cobalt, dll. * Sinar laser. - Operatif, medis operatif Wanita: * Ligasi tuba fallopii * Elektro-koagulasi tuba fallopii * Fimbriektomi * Salpingektomi * Ovarektomi bilateral * Histerektomi * Fimbriotexy (fimbrial Cap) * Ovario texy b. Pada pria - Operatif medis operatif pria: * Vasektomi / vasektomi tanpa pisau (VTP)

2.4 Keluarga Berencana Alamiah 2.4.1 Macam-macam metode KB alamiah (untuk menentukan saat ovulasi) 1. Metode Kalender (Ogino-Knaus

Teknik Metode Kalender: Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan: a. Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, untuk menentukan awal dari masa suburnya.

b. Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir dari masa suburnya.

2. Metode Suhu Badan Basal Dasar: - Peninggian suhu badan basal 0,2-0,50 C pada waktu ovulasi. - Peninggian suhu basal mulai 1-2 hari setelah ovulasi, dan disebabkan oleh peninggian kadar hormone progesterone. Teknik Metode Suhu Badan Basal: a. Umumnya digunakan thermometer khusus dengan kalibrasi yang diperbesar juga dipakai. b. Waktu pengukuran harus pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3-5 jam serta masih dalam keadaan istirahat mutlak. (basal thermometer), meskipun thermometer biasa dapat

10

c. Pengukuran dilakukan secara: - Oral (3 menit) - Rectal (1 menit), ini cara terbaik. - Vaginal 2.4.2 Komplikasi metode KB alamiah a. Komplikasi yang langsung tidak ada b. Persoalan timbul bila terjadi kegagalan / kehamilan, karena ada data-data yang menunjukan timbulnya kelainan-kelainan janin sehubungan denga terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua atau terlalu matang. 2.4.3 Keuntungan 1. Tidak memerlukan alat/murah 2. Tidak menggunakan zat-zat kimiawi 3. Selalu tersedia setiap saat 4. Tidak mempunyai efek samping

2.4.4 Kerugian 1. Angka kegagalan cukup tinggi: a. 16-23 kehamilan perseratus wanita pertahun b. Faktr-ffaktor yang menyebabkan angka kegagalan yang cukup tinggi adalah :

11

- Adanya cairan perejakulasi ( yang sebelumnya sudah tersimpan dalam kelenjar prostatt, uretra,kelenjar cowper) yang dapat keluar setiap saat, dan setiap tetes sudah dapat mengandung berjuta-juta spermatozoa. - Kurangnya control diri pria, yang pada metode ini justru sangat penting. 2. Kenikmatan seksual berkurang bagi suami isteri, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan perkawinan 2.4.5 Kontraindikasi Ejakulasi premature pada pria. 2.5 Metode Barrier Pada Pria ( kondom ) Pada masa ini, kondom yang merupakan metode kontrasepsi pria yang telah lama dikenal, kembali mendapatkan perhatian baru, baik dalam bidang keluarga berencana maupun dalam bidang lain.

2.5.1 Keuntungan kondom 1. Mencegah kehamilan 2. Memberi perlindungan terhadap penyakit-panyakit akibat hubungan seks ( phs ) 3. Dapat diandalkan 4. Relative murah 5. Sederhana,ringan, disposable

12

6. Tiak memerlukan pemeriksaan medis, supervise atau follow up 7. Reversible 8. Pria ikut secara aktif dalam program KB 2.5.2 Kerugian kondom 1. Angka kegagalan relative tinggi 2. Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom 3.Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus-menerus Pada setiap senggama

2.5.3 Indikasi kondom 1. Pria - Penyakit genetalia - Sensitivitas penis terhadap secret vagina - Ejakulasi premature 2. Wanita - Vaaginitis, termasuk yang dalam pengobatan - Kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD, sedangkan pemasangan memungkinkan diafragma secara anatommis atau psikologis tidak

13

- Untuk membuktikn bahwa tidak ada semen yang dilepaskan di dalam vagina - Metode temporer 3. Pasangan wanita dan pria 1) Pengendalian dari pria lebih diutamakan 2) Senggama yang jarang 3) Penyakit kelamin ( aktif atau tersangka) 4) Herpes genetalia atau condiloma accuminata 5) Uretritis karena sebab apapun, termasuk yang sedang dalam terapi 6) Sintitis , disuria atau piuria, sampai penyebabnya ditegakkan 7) Metode sementara sebelum menggunakan kontrasepsi oral atau IUD

2.5.4 Macam-macam kondom 1. Kulit 2. Lateks 3. Plastic

2.6 Metode Barrier Pada Wanita 2.6.1 Keuntungan 1. Mencegah kehamilan 2. Mengurangi insiden penyakit akibat hubungan seks

14

2.6.2 Kerugian 1. Angka kgagalan relative tinggi 2. Aktivitas dan spontamitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk memasang alatnya 3. Perlu dipakai secra konsisten, hati-hati dan terus-menerus pada setiap senggama 2.6.3 Macam-macam barrier pada wanita 1. Diafragma Berbentuk mangkok, bberkubah dengan pinggir alas yang fleksible.

Keuntungan diafragma : a. Sangat efektif (bila dipakai dengan benar) b. Aman c. Diawasi sendiri oleh pemakai d. Hanya dipakai bila diperlukan e. Dapat dipakai selama haid(tapi ini sangat tidak dianjurkan) f. Tidak mempengeruhi laktasi

Kerugian : a. Memerlukan tingkat motivasi yang tinggi dari pemakai b. Wanita belum memegang atau manipulasi genetalianya sendiri

15

c.Untuk pemakaian awal instruksi dan cara pemasangan dari tanaga yang terlatih d. Menjadi mahal bila sering dipakai e. Insersi relative singkat f. Pada kasus tertentu, dapat terasa oleh suami saat senggama g. Beberapa wanita mengeluh prihal kebasahan atau becek

Macam-macam diafragma 1) Coil spring diafragma 2) Flat spring diafragma 3) Arcig spring diafragma 2. Kap serviks Keuntungan : a. Tidak rusak oleh iklim panas b. Tidak bereaksi dengan cairan vagina yang asam c. Tidak rusak oleh minya hewan atau tumbuh-tumbuhan, sehingga dapat dipakai dengan spermisid yang mengandung minyak tersebut.

Kerugian : Pemasangan dan pengeluarannya lebih sulit karena letak serviks yang jauh di dalam vagina.

16

3. Spons Spons terbentuuk dari seperti sponge kecil beberbentuk bantal, terbuat dari poliuretane yang mengndunng spermisid. Satu sisi dari spons beberbentuk cekung,nyang berfunsi untuk menutupi serviks dan mengurangi kemungkinan perubahan leak spons selama senggama.sisi lainnya mempunyai tali untuk mempermudah pengeluarannya. Efek samping : a. Iritasi atau reaksi alergi b. Kemungkinan infeksi vagina oleh jamur bertambah besar c. Kemungkinan terjadinya syndrome syoktoksik 4. Kondom wanita Alat ini terdiri dari 2 cincin poliuretane yang lentur berbentuk diafragma yang teradapt pada masing-masing ujun dari suatu selubung lunak poliuretane yang longgar.

2.7 Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ) a. Intra Uterin Devices Penggolongan IUD 1. Un-Medicated Devices - Inert Devices - First Generation Devices

17

Ex: a. Grafenberg ring b. Ota ring c. Margulies coil d. Lippes Loop (di anggap IUD standar) e. Saf-T-Coil f. Delta Loop : Modified Lippes Loop D: penambahan benang chromic catgut pada lengan atas, terutama untuk insersi post-partum. 2. Medicated Devices a. Mengandung Logam: - AKDR-cu Generasi Pertama (First Generation Copper Devices): * CuT-200 = Tatum-T * Cu-7 = Gravigard * MLCu-250 - AKDR-Cu Generasi Kedua (Second Generation Copper Devices): * CuT-380A = Paragard * CuT-380Ag * CuT-220C * Nova-T = Novagard : mengandung Ag * Delta-T = Modified CuT-220C :

18

Penambahan benang chromic catgut pada lengan atas, terutama untuk insersi post-partum

* MLCu-375 b. Mengandung Hormon: Progesterone atau Levonorgestrel - Progestasert = Alza-T, dengan daya kerja 1 tahun. - LNG-20 : mengandung Levonorgestren 2.7.1 Keuntungan IUD yang mengandung hormo - Mengurangi volume darah haid 2.7.2 Kerugian IUD yang mengandung hormon 1. Jauh lebih mahal dari pada CuIUD 2. harus diganti setelah 18 bulan 3. lebih sering menimbulkan perdarahan mid-siklus dan spotting 4. insuidens kehamilan ektopik lebih tinggi 2.7.3 Efek samping dan komplikasi IUD 1. Pada saat insresi IUD: Rasa sakit / nyeri Muntah, keringat dingin dan syncope Perforasi uterus 2. Di kemudian hari: Rasa sakit dan perdarahan Embedding Displacement

19

Infeksi Kehamilan intra uterine Kehamilan ektopik Ekspulsi Komplikasi lain 3. IUD yang mengandung hormon LNG- 20 4. Frameless IUD a. CuFix- 360 b. Fundus Fixing Reversible Sterilization

2.8 Kontrasepsi mantap pria = vasektomi ( medis operatif pria = MOP ) Dasar dari kontap-pria: Oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkanspermatozoa di dalam semen / ejakulat (tidak ada penghantaran spermatozoa dari testis ke penis) 2.8.1 Keuntungan Kontap-Pria 1. Efektif 2. Aman, morbidilitas rendah dan hampir tidak ada mortalitas 3. Sederhana 4. Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit 5. Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja

20

6. Biaya rendah 7. Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter/ paramedis wanita. 2.8.2 Kerugian Kontap-Pria 1. Diperlukan suatu tindakan operatif 2. Kadang-kadang menyebabkan komplikasi,ex: perdarahan / infeksi 3. Kontap-pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa 4. Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual 2.8.3 Kontra indikasi Kontap-Pria 1. Infeksi kulit lokal 2. Infeksi traktus genitalia 3. Kelainan skrotum dan sekitarnya 4. Penyakit sistemik 5. Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil 2.8.4 Efek samping dan komplikasi Kontap-Pria 1. Komplikasi minor Ex: ecchymosis, pembengkakan, rasa sakit 2. Komplikasi mayor Ex: hematoma, infeksi, sperma granuloma, komplikasi lainnya

21

2.9 Laktasi ASI merupakan sumber nutrisi dan immunitas yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan dapat menunda fertilitas post partum. Selain itu perlu diketahui oleh para ibu-ibu bahwa menyusui mempunyai efek maksimal sebagai suatu kontrasepsi. Namun, laktasi bukan merupakan metode kontrasepsi yang dapat diandalkan karena tetap saja antara 3-12 % akan menjadi hamil lagi sebelum kembalinya haid pertama setelah melahirkan.

Efek kontrasepsi dari laktasi : - Ovulasi umumnya mendahului haid pertama post-partumdan bila ibu tidak menggunakan kontrasepsi, kurang lebih 1 dari 10 ibu akan hamil lagi meskipun masih tetap belum mengalami haid lagi/ amenore. - Hormon prolaktin yang merangsang produksi ASI, juga mengurangi kadar hormon LH yang diperlukan untuk memelihara dan melangsungkan siklus haid. - Kadar prolaktin yang tinggi menyebabkan ovarium menjadi kurang sensitif terhadap perangsangan gonadotropin yang memang sudah rendah., dengan akibat timbulnya inaktivitas ovarium, kadar estrogen yang rendah dan anovalasi - Makin lama ibu menyusui bayinya, makin cenderungbahwa haid akan terjadi kembali selama masa menyusui tersebut, dan makin cenderung timbul ovulasi

22

yang mendahului haid pertama post-partum tadi. Makin sering bayi menghisap ASI, makin lama kembalinya/ tertundanya haid ibu. - Laktasi dapat merupakan suatu metode efektif untuk mengatur fertilitas bagi suatu populasi, tetapi efektifitas laktasi tidak dapat ditentukan / diramalkan untuk seorang wanita secara individual, terutama bagi wanita-wanita dengan pola laktasi dan pemberian minuman suplementasi seperti di negara-negara maju. Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu yang menyusui: 1. Abstinens 2. KB alamiah / Fertility Awareness Methods 3. Spermisid 4. Metode barier 5. IUD 6. Kontap-wanita 7. pil-oral 8. Kontrasepsi berisi progestin saja Efek kontrasepsi pada bayi yang mendapat ASI: 1. Bila seorang ibu masih menyusui bayinya hamil lagi dan tetap meneruskan laktasi, maka bayi yang mendapat asi tersebut akan mendapat lebih banyak progesterone-alamiah yang ada di dalam ASI

23

2. Kadar Medroxyprogesterone asetat di dalam ASI adalah sama dengan kadarnya di dalam darah ibu, sedangkan Norgestrel di dalam ASI hanya 1/5 -1/10 kadar di dalam darah ibu 3. Jumlah estradiol dari pil-oral dengan kadar 50 mcg, hanya di temukan sedikit sekali di dalam ASI dan tidak melebihi transfer pada ibu yang mengalami ovulasi dan masih menyusui. 4. Pemakaian metode kontrasepsi barier dan spermisid tidak menimbulkan efek apapun pada bayi yang mendapat ASI. Penelitian metode-metode baru kontrasepsi a. Penelitian Metode-Metode Baru Kontrasepsi untuk wanita 1. Cryo- Surgery Uterus (Transcervical) 2. Vaksin untuk Pengaturan Fertilisasi Secara tradisional, vaksin dimaksudkan untuk mendapatkan suatu respon immunologik yang melindungi terhadap penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh mikro-organisme dan memiliki sifat-sifat serta karekteristik ssb: a. Memberi perlindungan terhadap penyakit-penyakit infeksi b.Merupakan satu-satunya cara yang tersedia untuk melindungi /

mengendalikan terhadap suatu penyakit c. Dikembangkan untuk memberi efek protektif jangka panjang d. Vaksin ditujukan terhadap antigen asing atau non -self antigen.

24

BAB IV DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK DESA AEK NAULI TAHUN 2011 DATA GEOGRAFIS Desa aek nauli terletak di Kecamatan Batang Angkola. Luas wilayah Sebelah utara Sebelah selatan Sebelah timur Sebelah barat

1. Ditribusi KK berdasarkan jenis kelamin NO 1 2 JENIS KELAMIN Laki-laki Perempuan Total JUMLAH PERSENTASE

2. Ditribusi KK berdasarkan pekerjaan NO 1 2 3 4 5 6 7 PEKERJAAN PNS Swasta Wiraswasta Pensiun Petani Buruh Tidak bekerja Total JUMLAH PERSENTASE

3.

25

4. Distribusi KK berdasarkan agama NO 1 2 3 4 5 PEKERJAAN Islam JUMLAH PERSENTASE

Kristen Protestan Kristen katholik Butdha Hindu Total 5. Distribusi KK berdasarkan pendidikan PENDIDIKAN SD SMP SMA PT/D.III TIDAK TAMAT SD TIDAK SEKOLAH TOTAL JUMLAH PERSENTASE

NO 1 2 3 4 5 6

26

6. Distribusi KK berdasarkan penyakit yang sering muncul/diderita NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MASALAH Ispa Gastritis Hipertensi Reumatik Asma Malaria Penyakit kulit Sakit gigi Diare faringitis JUMLAH PERSENTASE

27

7. Distribusi KK berdasarkan jaminan kesehatan NO 1 2 3 4 JENIS JAMINAN KES. Askes JPS Dana Sehat Tidak ada Total JUMLAH PERSENTASE

8. Distribusi KKberdasarkan suku bangsa NO 1 2 3 4 5 SUKU BANGSA Melayu Minang Jawa Batak Dan lain-lain Total JUMLAH PERSENTSE

9. Distribusi KK berdasarkan tempat berobat NO 1 2 3 4 TEMPAT BEROBAT RS Praktek swasta Puskesmas Beli obat sendiri JUMLAH PERSENTASE

28

Dukun Total

A. DATA PUS I. Data PUS Distribusi PUS berdasarkan kelompok umur NO 1 2 3 KELOMPOK UMUR <20 Thn 20-35 Thn 35 Thn Total JUMLAH PERSENTASE

II. Data Keluarga Berencana 1. Distribusi PUS berdasarkan keikutsertaan dalam program KB NO` 1 2 PUS Aseptor aktif Non aseptor Total JUMLAH PERSENTASE

2. Distribusi PUS berdasarkan aseptor KB NO 1 2 PUS Aseptor aktif Drop out Total JUMLAH PERSENTASE

29

3. Distribusi aseptor aktif berdasarkan jenis kontrasepsi NO 1 2 3 4 5 6 JENIS KONTRASEPSI IUD Pil Suntik Kondom AKBK Kontap Total 4. Alas an aseptor DO KB NO 1 2 3 ALASAN Ingin punya anak Tidak cocok Kepercayaan/pengetahuan Total JUMLAH PERSENTASE JUMLAH PERSENTASE

30

5. Alas an PUS tidak menjadi aseptor KB NO 1 2 3 ALASAN Ingin punya anak Tidak cocok Kepercayaan/ pengatahuan Total III. Data Ibu Hamil 1. Distribusi ibu hamil berdasarkan umur NO 1 2 3 UMUR <12 Thn 20-35 Thn 35 Thn Total JUMLAH PERSENTASE JUMLAH PERSENTASE

2. Distribusi ibu hamil berdasarkan usia kehamilan NO 1 2 3 USIA JUMLAH PERSENTASE

KEHAMILAN <12 minggu 12-24 minggu 24-42 minggu Total 3. Distribusi ibu hmil berdasarkan jarak kehamilan

31

NO 1 2 3

JARAK KEHAMILAN Hamil 1 <2 Thn >2 Thn Total

JUMLAH

PERSENTASE

4. Distribusi ibu hamil berdasarkan jumlah anak ( paritas ) NO 1 2 3 PARITAS/ JUMLH ANAK Hamil anak pertama 1-4 orang >4 orang Total JUMLAH PERSENTASE

5. Jumlah ibu hamil menurut kelengkapan imunisasi TT NO 1 KELENGKAPAN IMUNISASI Hamil anak pertama JUMLAH PARSENTASE

32

2 3

1-4 orang >4 orang Total

6. Alasan ibu hamil tidak mendapat imunisasi TT

NO 1 2 3 4

ALASAN Pengetahuhan Ekonomi Pelayanan

JUMLAH

PERSENTASE

Kesehatan Dan lain-lain Total 7. Jumlah ibu hamil berdasarkan tempat pelayanan ANC NO 1 2 3 TEMPAT PELAAYANAN Nakes Non nakes Tidak pernah Total JUMLAH PERSENTASSE

33

8. Alas an tidak pernah memeriksa kehamilan

NO 1 2 3

ALASAN Pengetahuan Ekonomi Jarak pelayanan kesehatan Total

JUMLAH

PERSENTASE

IV. DATA IBU BERSALIN 1. Distribusi ibu bersalin berdasarkan penolong persalinan

NO 1 2 3

PENOLONG PERSALINAN Bidan/ perawat Dokter Dukun Total

JUMLAH

PERSENTASE

2. Alasan ibu bersalin tidak ke nakes NO 1 2 3 ALASAN Pengetahuan Ekonomi Jarak pelayanan JUMLAH PERSENTASE

kesehatan Total V. DATA IBU NIFAS/ MENYUSUI

34

1. Distribusi ibu nifas yang menyusui bayi NO 1 2 IBU NIFAS Menyusui Tidak menyusui Total JUMLAH PERSENTASE

3. Alasan ibu nifas yang tidak menyusui bayi NO 1 2 IBU NIFAS Menyusui Tidaak menyusui Total JUMLAH PERSENTASE

4. Distribusi ibu nifas yang mendapat vitamin A NO 1 2 VITAMIN A Dapat Tiak dapat Total JUMLAH PERSENTASE

5. Alasan ibu nifas tidak mendapat vitamin A

NO 1 2 3

ALASAN Penetahuan Ekonomi Kepercayaan/ pengetahuan Total

JUMLAH

PERSENTASE

35

6. Distribusi ibu bersalin yang mengalami komplikasi post partum NO 1 2 3 KOMPLIKASI Perdarahan Infeksi ( demam nifas ) Gangguan eliminasi Total 7. Distribusi kematian ibu bersalin / nifas dalam 1 tahun terakhir berdasarkan penyeba JUMLAH PERSENTASE

NO 1 2 3

PENYEBAB Perdarahan Infeksi ( demam nifas ) Gangguan eliminasi Total

JUMLAH

PERSENTASE

VI. DATA BAYI/ BALITA

36

1. Distribusi bayi/ balita berdasarkan kepemikikan KMS NO

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:

37

Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.

B. Saran Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metodametoda KB yang kami paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).

38

Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka. Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil. Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihatnasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri. Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari untung-rugi tiap metoda lebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

39

Hartanto, hanafi.2004.keluarga berencana dan kontrasepsi.pustaka sinar harapan : Jakarta. Hasil Penelusuran Gambar Google untuk masalah KB.

40

You might also like