You are on page 1of 5

Modul 1 BEDAH

Burst Abdomen
Tujuan Pembelajaran umum: Setelah mengikuti sesi ini, peserta latih mampu untuk menjelaskan anatomi, topografi, dan fisiologi dari dinding abdomen, mengerti dan menguasai keluhan dan tanda klinis, diagnosis, pengelolaan, pengobatan, prognosis burst abdomen dan perawatanya. Tujuan Pembelajaran khusus : Setelah mengikuti sesi ini peserta latih akan memiliki kemampuan untuk : 1. Menjelaskan anatomi dinding abdomen 2. Mampu menjelaskan fisiologi dinding abdomen 3. Mampu menganalisis gejala dan tanda klinis serta diagnosis burst abdomen 4. Mampu menjelaskan penyebab burst abdomen 5. Mampu menjelaskan indikasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium dalam rangka diagnostik kelainan burst abdomen 6. Mampu menjelaskan indikasi ripair burst abdomen 7. Mampu menjelaskan, melakukan ripair burst abdomen Pokok Bahasan / sub pokok bahasan 1. Anatomi, tofografi, dan fisiologi dinding abdomen 2. Etiologi, gejala dan tanda, pemeriksaan laboratorium, diagnosis dan rencana pengelolaan burst abdomen 3. Indikasi ripair burst abdomen 4. Teknik ripair burst abdomen 5. Work-up ripair burst abdomen 6. Perawatan penderita pasca ripair burst abdomen
Waktu Metode Workshop/ pelatihan Belajar mandiri Kuliah Group diskusi Visite, Bed side teaching Bimbingan Operasi dan assistensi Kasus morbiditas dan mortalitas Continuing Profesional Development

Media

Papan tulis / Flipchart Komputer LCD Slide proyektor

Alat bantu pembelajaran: Internet, telekonferens,workshop, pelatihan.

Evaluasi

Pre test Isi pretest : Anatomi, fisiologi dan patologi burst abdomen Indikasi ripair burst abdomen Teknik operasi Perawatan. Follow up Bentuk pretest MCQ, essay dan oral sesuai tingkat masa pendidikan. Buku acuan untuk pretest: 1. Buku Teks Ilmu Bedah Schwarzt. 2. Buku Teks Ilmu Bedah Norton 3. Buku Teks Maingots Abdominal Operation 4. Buku Ajar Ilmu Bedah Indonesia, De Jong, Sjamsuhidayat Bentuk ujian/ test latihan: OSCA (K,P,A) Ujian operasi pada pasien Referensi: 1. Buku Teks Ilmu Bedah Schwarzt 2. Buku Teks Ilmu Bedah Norton 3. Buku Teks Maingots Abdominal Operation 4. Buku Ajar Ilmu Bedah Indonesia, De Jong, Sjamsuhidayat 5. Atlas of Surgical Technique Zollinger 7 th ed, McGraw Hill Inc.

Repair burst abdomen Introduksi Defenisi Suatu tindakan segra yang dilakukan untuk menutup ronggoa abdomen setelah terjadinya burst luka opersi dinding abdomen . Ruang Lingkup Penyebab terjadinya burst abdomen ada beberapa factor 1. Faktor local : perdarahan, infeksi luka, jahitan/ teknik operasi kurang baik. 2. Faktor keadaan umum : hipoalbuminemia, karsinomatosis, usia lanjut Indikasi operasi . ( mohon diisi ) Kontra indikasi operasi . ( mohon diisi ) Pemeriksaan penunjang - Laboratorium darah rutin dan kimia klinik - Kultur cairan burst dan test resisitensi Kompetensi terkait modul

o o o o o

o o o o

Tahapan bedah dasar ( Sem I persiapan pra operasi anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Informed concent Asisten I dan II pada saat operasi Follow up dan rehabilitasi Tahapan bedah lanjut (Sem persiapan pra operasi anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Informed concent Melakukan operasi (bimbingan, mandiri) ...................................... ...................................... ALGORITMA DAN PROSEDUR Algoritma Burst abdomen

Burst partial Pus (+)

Burst partial Pus (-)

Burst total

Packing + plester

Packing jahit sekunder

Repair burst

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan burst abdomen terdiri dari : - Packing diplester - Packing dilanjutkan dengan jahit sekunder - Segera dilakukan repair burst

Tehnik operasi: Dengan posisi supine dalam general anestesi. Dilakukan desinfeksi pada daerah operasi dan sekitarnya.Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.Dilakukan pencucian pada organ viseral yang mengalami prolaps dengan NaCl 0,9%, setelah bersih organ viseral dimasukkan kedalam rongga abdomen.Dilakuan debridement dan nekrotomi untuk membuat luka baru pada insisi opersi sebelumnya.Dilakukan penjahitan through and through ( jahitan yang menembus seluruh bagian soft tissue dinding abdomen dari kulit sampai peritoneum ) dengan jarak 5 cm dari kedua ujung insisi dan 5 cm dari masing-masing jahitan, jahitan through and through ini disimpulkan setelah selesai jahitan pada kulit. Setelah jahitan through and through dilakukan dilanjutkan dengan jahitan lapis demi lapis, dengan memperhatikan pada penjahitan lapisan fasia secara seksama untuk menghindari burst yang berulang, dan setelah penjahitan kulit secara satu-satu, jahitan through and through disimpulkan (knot) dengan memasukan ruber tube untuk mencegah benang jahitan memotong jaringan. Komplikasi operasi - Recuren Burst abdomen

Mortalitas
Angka mortalitas dengan burst abdomen rata-rata 18,1%, dengan range 9,4% - 43,8%

Perawatan Pasca Bedah


Pasca bedah penderita dirawat diruangan, dengan pemberian antibiotik yang sesuai, hipoalbuminemia dikoreksi. Dilakukan observasi apakah ada tanda-tanda infeksi, untuk menghindari burst yang berulang.

Follow up
Jahitan kulit satu-satu dilepas setlah hari ke-7, Jahitan through and through dilepas setelah minggu ke-3

You might also like