Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan Sebuah komputer terdiri dari sekumpulan komponen atau modul tiga jenis dasar (Prosesor, Memori, I/O) yang saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Akibatnya, sebuah komputer merupakan suatu jaringan dari modul-modul dasar. Dengan begitu, harus terdapat lintasan untuk menghubungkan modul-modul. Kumpulan lintasan yang menghubungkan berbagai modul disebut struktur interkoneksi. Rancangan struktur ini akan tergantung pada pertukaran data yang harus dibuat antara modul-modul. Gambar 1.1 menjelaskan jenis pertukaran yang diperlukan dengan mengindikasikan saluransaluran utama input dan output bagi masing-masing jenis modul: 1. Memori: umumnya, suatu modul memori akan terdiri dari N word yang panjangnya sama. Masing-masing word diberi alamat numerik yang unik (0,1,.., N -1). Sebuah word data dapat dibaca dari atau ditulis ke memori. Sifat operasinya ditandai oleh pembacaan dan penulisan sinyal kontrol. Lokasi bagi operasi dispesifikasikan oleh suatu alamat. 2. Modul I/O: dari sudut pandang internal (ke sistem komputer), I/O secara fungsional serupa dengan memori. Ada dua operasi, baca dari tulis. Lebih lanjut, suatu modul I/O dapat mengontrol lebih dari satu perangkat eksternal. Kita dapat mengacu pada setiap perangkat antar-muka eksternal sebagai sebuah port dan memberikan masing-masing alamat yang unik (misal, 0/..1/.., M -1). Lebih dari pada itu, ada lintasan data eksternal untuk input dan output data dengan suatu perangkat eksternal. Akhirnya, suatu modul I/O mungkin rnampu untuk mengirimkan sinyal interupsi ke prosesor. 3. Prosesor: prosesor membaca instruksi dan data, menuliskan data setelah pengolahan, dan menggunakan sinyal kontrol untuk mengendalikan keseluruhan operasi sistem. Prosesor juga menerima sinyal interupsi. Daftar di atas mendefinisikan data yang akan dipertukarkan. Struktur interkoneksi harus mendukung jenis perpindahan berikut: a. Memori ke prosesor: prosesor membaca sebuah instruksi atau sebuah unit data dari memori. b. Prosesor ke memori: prosesor menuliskan sebuah unit data ke memori. c. I/O ke prosesor: prosesor membaca data dari perangkat I/O via sebuah modul I/O. d. Prosesor ke I/O: prosesor mengirimkan data ke perangkat I/O. e. I/O ke atau dari memori: bagi kedua kasus ini, sebuah modul I/O diizinkan untuk saling menukar data secara langsung dengan memori, tanpa melalui prosesor, dengan menggunakan Direct Memory Access (DMA). Tahun demi tahun, sejumlah struktur interkoneksi telah dicoba. Sejauh ini yang paling umum digunakan adalah sistem bus dan bermacam-macam struktur multiple-bus. Bagian berikut dari laporan ini akan membahas pengertian dari sistem bus, struktur bus, serta jenis-jenis bus. I.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penyusunan laporan ini adalah: 1. Apakah pengertian dari sistem bus? 2. Bagaimanakah struktur bus? 3. Apa sajakah jenis-jenis bus?
I.3. Tujuan Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian dari system bus. 2. Untuk mengetahui struktur bus. 3. Untuk mengetahui jenis-jenis bus. I.4. Manfaat Manfaat penyusunan laporan ini adalah sebagai bentuk kajian dalam pembelajaran mata kuliah Dasar Teknologi Informasi yang diberikan pada semester II, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana. I.5. Ruang Lingkup Ruang lingkup laporan ini terbatas pada pengertian sistem bus, struktur-struktur bus, dan jenisjenis bus. BAB II PEMBAHASAN II.1. Pengertian Sistem Bus Bus adalah suatu lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih perangkat. Karakteristik kunci suatu bus adalah bahwa bus merupakan suatu medium transmisi bersama. Berbagai perangkatyang terhubung ke bus, dan suatu sinyal yang dipancarkan oleh tiap perangkat dapat diterima oleh semua perangkat lain yang terhubung ke bus. Jika dua perangkat melakukan transmisi sepanjang periode waktu yang sama, sinyalnya akan tumpang-tindih dan menjadi rusak. Dengan demikian, hanya satu perangkat yang akan berhasil melakukan transmisi pada saat tertentu. Umumnya, suatu bus terdiri dari berbagai lintasan komunikasi, atau saluran. Masing-masing saluran mampu mentransmisikan sinyal yang mewakili biner 1 dan biner 0. Dari waktu ke waktu, suatu urutan digit biner dapat ditransmisikan melalui lintasan tunggal. Dengan mengumpulkannya, beberapa lintasan bus dapat digunakan untuk mentransmisikan digit biner secara simultan (secara paralel). Sebagai contoh, suatu unit data 8-bit dapat ditransmisikan melalui delapan saluran bus. Sistem komputer berisi sejumlah bus berbeda yang menyediakan lintasan antara komponenkornponen pada berbagai level dari tingkatan sistem komputer. Sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen komputer utama (prosesor, memori, I/O) disebut suatu sistem bus. Struktur interkoneksi komputer yang paling umum didasarkan pada penggunaan satu atau lebih sistem bus. II.2. Struktur Bus Suatu sistem bus berisi, biasanya, dari sekitar 50 sampai ratusan saluran yang terpisah. Masingmasing lintasan ditandai dengan arti atau fungsi. Walaupun ada banyak rancangan bus yang berbeda, pada bus manapun saluran dapat digolongkan ke dalam tiga golongan fungsional: data, alamat, dan saluran kontrol. Sebagai tambahan, terdapat saluran distribusiyang memberikan kebutuhan daya bagi modul yang terhubung. Gambar 2.1. Pola Interkoneksi Bus
Saluran data menyediakan suatu lintasan bagi pergerakan data antara modul, sistem. Saluransaluran ini, secara kolektif, disebut bus data. Bus data dapat terdiri dari 32 sampai ratusan saluran terpisah, sejumlah saluran yang menjadi acuan dikenal sebagai lebar bus data. Karena masingmasing saluran dapat membawa hanya 1 bit pada satu waktu, sejumlah saluran menentukan berapa banyak bit dapat ditransfer pada waktu tertentu. Lebar bus data adalah faktor pokok dalam menentukan keseluruhan kinerja sistem. Sebagai contoh, jika bus data lebarnya 8 bit dan masing-masing instruksi panjangnya 16 bit, kemudian prosesor harus mengaksesmodul memori dua kali selama masing-masing siklus instruksinya. Saluran-saluran alamat digunakan untuk menandakan sumber atau tujuan dari data pada bus data. Sebagai contoh, jika prosesor diharapkan akan membaca suatu word (8,16, atau 32 bit) data dari memori, maka prosesor akan meletakkan alamat word yang dimaksud pada saluran alamat. Secara jelas, lebar alamat bus menentukan kapasitas memori maksimum sistem. Selain itu, saluran alamat biasanya juga digunakan memberikan alamat port I/O. Umumnya, bit-bit berorde tinggi digunakan untuk memilih modul tertentu pada bus, dan bit-bit berorde yang lebih rendah memilih memori atau port I/O di dalam modul. Sebagai contoh, pada alamat bus 8-bit, alamat 01111111 dan di bawahnya dapat mereferensi lokasi-lokasi di dalam modul memori (modul 0) dengan 128 word memori, dan alamat 10000000 dan di atasnya mengacu pada perangkatperangkat yang terhubung dengan modul I/O (modul 1). Saluran-saluran kontrol digunakan untuk mengontrol akses ke saluran alamat dan penggunaan saluran data dan saluran alamat. Karena data dan saluran alamat dipakai bersama oleh semua komponen, maka harus ada suatu alat untuk pengendalian penggunaannya. Sinyal-sinyal kontrol mentransmisikan baik perintah maupun pengaturan waktu informasiantara modul sistem. Pengaturan waktu sinyal-sinyal mengindikasikan validitas data dan informasi alamat. Sinyalsinyal perintah menspesifikasikan operasiyang akan disaluran. Saluran kontrol umumnya meliputi: Memori tulis: menyebabkan data pada bus akan ditulis ke dalam lokasi alamat. Memori baca: menyebabkan data dari lokasi alamat yang ditempatkan pada bus. I/O tulis: menyebabkan data pada bus menjadi output ke alamat port I/O. I/O baca: menyebabkan data dari port I/O yang beralamat ditempatkan pada bus. Transfer ACK: menunjukkan bahwa data telah diterima dari bus atau telah ditempatkan pada bus. Bus request: menunjukkan bahwa suatu modul kontrol bus. Bus grant: menunjukkan bahwa modul yang melakukan permintaan telah diberi hak kontrol bus. Interupsi request: menunjukkan bahwa suatu Interupsi ditangguhkan. Interupsi ACK: memberitahukan bahwa Interupsi yang ditangguhkan telah diketahui Clock: yang digunakan untuk mensinkronkan operasi-operasi. Reset: menginisialisasi semua modul Operasi bus adalah sebagai berikut. Jika satu modul akan mengirimkan data ke modul lainnya, maka modul itu harus melakukan dua hal: (1) memperoleh penggunaan bus, dan (2) memindahkan data melalui bus. Jika sebuah modul akan meminta data dari modul lainnya, maka modul itu harus (1) memperoleh penggunaan bus, dan (2) memindahkan suatu permintaan untuk modul yang lain melalui kontrol dan saluran alamat yang sesuai. Kemudian modul harus menunggu modul kedua untuk mengirimkan data.