You are on page 1of 8

A. Ikatan Antar Atom 1.

Ikatan Kovalen Ikatan kimia yang mengikat karbon ketika membentuk senyawa organik disebut "ikatan kovalen". Ikatan kovalen terjadi ketika dua atom berbagi elektronnya. Elektronelektron sebuah atom menempati lapisan orbit spesifik yang mengelilingi inti atom. Orbit yang terdekat dengan nukleus dapat ditempati tidak lebih dari dua elektron. Pada orbit berikutnya elektron terbanyak adalah delapan elektron. Pada orbit ketiga, dapat mencapai delapan belas. Jumlah elektron semakin meningkat dengan penambahan orbit. Lalu, sebuah aspek yang menarik dari skema tersebut adalah atom "ingin" melengkapi jumlah elektron dalam orbit. Misalnya, oksigen memiliki enam elektron pada orbit kedua (dan yang paling luar), dan ini membuatnya lebih "berani" membentuk kombinasi dengan atom lainnya yang akan menyediakan dua kelebihan elektron yang diperlukan untuk menaikkan jumlahnya menjadi delapan. (Kenapa atom bertindak seperti itu adalah sebuah pertanyaan yang tidak terjawab. Namun dengan berperilaku seperti itu merupakan hal yang bagus: karena jika tidak, kehidupan tidak akan mungkin.) Struktur metana: empat atom hidrogen membagi setiap satu elektron dengan sebuah atom karbon. Ikatan kovalen merupakan hasil dari kecenderungan atom untuk melengkapi elektron pada orbitnya. Dua atau lebih atom dapat mengisi kekurangan dalam orbitnya dengan saling berbagi elektron. Sebuah contoh yang bagus adalah molekul air (H2O), yang unsur pembentuknya (dua atom hidrogen dan satu atom oksigen) membentuk ikatan kovalen. Dalam senyawa ini, oksigen melengkapi jumlah elektron pada orbit kedua menjadi delapan dengan berbagi dua elektron (masing-masing satu elektron) dari orbit dua buah atom hidrogen; dengan cara yang sama, setiap atom hidrogen "meminjam" satu elektron dari atom oksigen untuk melengkapi kulitnya sendiri. Karbon sangat piawai dalam membentuk ikatan kovalen dengan atom lain (termasuk atom karbon) yang memungkinkan terbentuknya sejumlah besar senyawa. Salah satu contoh dari senyawa ini yang paling sederhana adalah metana: gas biasa yang dibentuk dari ikatan kovalen empat atom hidrogen dan satu atom karbon. Hanya dengan enam elektron, orbit terluar karbon kekurangan empat elektron untuk menggenapkan menjadi delapan, tidak seperti oksigen yang kekurangan dua, dan karena inilah, empat atom hidrogen diperlukan untuk melengkapinya. Telah disebutkan bahwa karbon memiliki beragam kemampuan dalam membentuk ikatan dengan atom lain dan kemampuan inilah yang menghasilkan beragam senyawa. Kelompok senyawa yang dibentuk secara eksklusif dari karbon dan hidrogen disebut "hidrokarbon". Kelompok ini merupakan kelompok senyawa yang sangat beragam yang meliputi gas alam, bensin, kerosen, dan minyak oli. Hidrokarbon seperti etilen dan propilen adalah dasar pembentuk industri petrokimia modern. Hidrokarbon seperti benzena, toluena, dan terpentin tidak asing lagi bagi siapa pun yang kerjanya berhubungan dengan cat. Naptalen yang melindungi pakaian kita dari ngengat adalah hidrokarbon lainnya. Dengan tambahan klorin dalam senyawa, beberapa hidrokarbon menjadi zat bius; dengan tambahan florin, kita memiliki freon, gas yang banyak digunakan dalam AC. Terdapat kelompok senyawa penting lain bentukan dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang berikatan kovalen satu dengan lainnya. Dalam kelompok ini kita temukan alkohol seperti etanol dan propanol, keton, aldehid, dan asam lemak, sebagai salah satu dari sekian banyak senyawa. Kelompok senyawa lain yang tersusun dari karbon, hidrogen, dan oksigen adalah gula, yang mencakup glukosa dan fruktosa. Selulosa yang menyusun kerangka kayu dan bahan kertas mentah adalah karbohidrat. Begitu juga dengan cuka. Demikian pula lilin lebah dan asam formiat. Setiap senyawa dan bahan-bahan yang begitu beragam yang terbentuk alami di dunia kita ini "tidak lebih" merupakan susunan berbeda dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang diikat bersama oleh ikatan kovalen. Minyak

zaitun, daging, dan gula merah: Segala sesuatu yang kita makan terbuat dari susunan hirogen, oksigen, dan karbon dengan penambahan atom lain seperti nitrogen. Ketika karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen membentuk ikatan seperti itu, hasilnya adalah sekelompok molekul yang merupakan dasar dan struktur kehidupan itu sendiri: asam amino yang menyusun protein. Nukleotida yang menyusun DNA juga merupakan molekul yang dibentuk dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Singkatnya, ikatan kovalen yang mampu dibentuk oleh atom karbon sangat penting untuk keberadaan kehidupan. Andaikan hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen tidak terlalu "berani" saling berbagi elektron, maka kehidupan tidak akan mungkin. Kristal kovalen Atom-atom kristal kovalen diselenggarakan bersama dalam jaringan tiga dimensi oleh ikatan kovalen saja. Grafit dan intan, alotrop karbon, adalah contoh yang baik. Karena ikatan kovalen yang kuat dalam tiga dimensi, berlian memiliki kekerasan tertentu dan titik leleh tinggi. Quartz (SiO2) adalah contoh lain dari kristal kovalen. Distribusi dari atom silikon dalam kuarsa mirip dengan karbon dalam berlian, tetapi dalam kuarsa atom oksigen antara setiap pasangan atom Si. 2. Ikatan Ionik Sesuai dengan namanya, maka unsur-unsur yang berikatan dengan jenis ikatan ini adalah ion-ionik (ionik). Ion adalah atom yang melepaskan atau menerima elektron. Pada dasarnya atom adalah netral secara kelistrikan, artinya jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. Muatan positif dimiliki oleh proton yang terletak pada inti atom, sedangkan muatan negatif dimiliki oleh elektron-elektron yang bergerak mengelilingi atom. Karena jumlah proton dan elektron pada suatu atom adalah sama, maka jumlah muatan positif dan negatif juga sama, sehingga atom bersifat netral. Atom yang melepaskan elektron disebut ion positip, karena ketika melepaskan elektron atom akan kehilangan sebagian muatan negatif (ingat elektron bermuatan listrik negatif) sehingga menjadi lebih positif dan disebut ion positif. Sebaliknya atom yang menerima elektron disebut ion negatif. Ion positif dan negatif dapat saling tarik menarik membentuk suatu ikatan. Gaya pengikatnya adalah gaya Coulomb. Gaya Coulomb adalah gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua partikel bermuatan listrik. Gaya tarik menarik terajadi antara dua partikel atau lebih yang muatan listrik tidak sejenis (positif dan negatif), sedangkan gaya tolak menolak terajadi antara dua partikel atau lebih yang muatannya sejenis (negatif dengan negatif atau positif dengan positif. Besarnya gaya Coulomb dirumuskan sebagai berikut :

F adalah gaya Coulomb, q1 dan q2 adalah muatan partikel-partikel, dan r adalah jarak pisah antara partikel yang berinteraksi. Contoh kristal hasil ikatan ionik adalah garam dapur (NaCl). Kristal NaCl dibentuk oleh atom Natrium (Na) dan atom Clorida (Cl) melalui proses seperti berikut :

Atom Na memiliki nomor a tom 11, artinya memiliki 11 elektron, 10 elektron merupakan elektron inti dan 1 elektron valensi.

Gambar konfigurasi elektron pada : atom natrium (Na) Atom Clorida (Cl) memiliki nomor atom 17, artinya memiliki elektron 17, 10 elektron merupakan elektron inti dan 7 elektron valensi. Untuk membentuk ikatan ionik, maka ketika atom Na dan atom Cl didekatkan satu sama lain akan terjadi transfer elektron (1elektron )dari atom Na ke atom Cl. Akibatnya atom Na yang kehilangan 1 elektron akan menjadi ion Na+ karena melepa 1 elektron sedangkan atom Cl akan menjadi ion Cl- karena menerima 1 elektron. Menurut Coulomb, selanjutnya kedua ion Na+ dan Cl- ini akan saling tarik menarik membentuk kristal NaCl.
1. 2. 3. Kristal-kristal ionik memiliki sifat-sifat umum seperti berikut: Termasuk kristal padat yang keras karen aikatan antara ion-ion penyusunnya tergolong ikatan kuat. Tergolong konduktor listrik dan panas yang jelek karena dari proses ikatan tersebut tidak menghasilkan elektron bebas. Memiliki titik leleh tinggi.

4.

Biasanya terlarut dalam zat cair polar, seperti air, tetapi tidak larut dalam zat cair kovalen seperti bensin. Molekul air (H2O) yang memiliki momen dipollistrik permanen dapat mengerjakan gaya tarik terhadap ion-ion bermuatan listrik yang dapat memutuskan ikatan ionik sehingga kristal ionik tersebut dikatan terlarut dalam air

Garam Dapur adalah contoh kristal ionik

B. STRUKTUR MOLEKULER a. Ion Molekul Hidrogen H2+ Ion molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom yang berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta stabil. Molekul dapat berikatan antara dua atom yang sama seperti O2 atau dua atom berbeda seperti H2O, Atomatom dan kompleks berhubungan secara non-kovalen, misalnya terikat oleh ikatan hidrogen atau ikatan ion secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal. b. Molekul H2 dan Ikatan Kovalen A - H......B Apabila jarak A-H lebih pendek di bandingkan jarak H-B, maka ikatan A-H merupakan ikatan kovalen. Ikatan H-B merupakan ikatan hidrogen apabila jaraknya lebih kecil dari jumlah jari-jari van der Walls atom H dan atom B. Ikatan Kovalen Pada ikatan kovalen elektron-elektron yang terikat bukanlah milik suatu atom tertentu, melainkan dimiliki bersama oleh semua atom molekul atau atom-atom yang saling berbagi "valensi" Penambahan sebuah elektron pada ion H2+ memberikan 2 akibat berikut : energi ikat H2 menjadi lebih besar dan kedua proton tertarik menjadi lebih dekat. Penyebab kedua akibat ini adalah bertambah besarnya kerapatan elektron pada daerah diantara kedua proton. Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron melalui ikatan kovalen. Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang mirip. Sifat-SIfat Utama Ikatan Kovalen Ketika dua atom didekatkan, timbul interaksi antar elektronnya dengan akibat orbit atom serta tingkat energi masing-masing atom teralihkan menjadi orbit molekul; dua orbit atom yang identik dari kedua atom, sewaktu terpisah jauh, beralih menjadi dua orbit molekul yang berbeda. Pada salah satu orbit molekul itu, fungsi gelombang elektron bertumpang tindih sedemikian rupa sehingga energiinya lebih rendah daripada energi total kedua atom sewaktu terpisah jauh. Inilah orbit ikat yang membentuk molekul stabil. Orbit molekul lainnya (orbit antiikat) memiliki energi yang lebih tinggi daripada energi total kedua atom sewaktu terpisah jauh. Karena itu, orbit ini tidak membentuk molekul stabil. Asas larangan Pauli juga berlaku pada orbit molekul, tiap orbit molekul paling banyak dapat didiisi oleh dua elektron yang berkaitan dengan kedua arah berlawanan spin elektron.
Macam-Macam Ikatan Kovalen

1. Ikatan Kovalen Polar Ikatan Kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda, contoh HF, HF memiliki keelektronegatifan yang berbeda 2. Ikatan Kovalen Non Polar Ikatan kovalen yang terjadi diantara dua atom yang sama, dan kelektronegatifan yang sama,, contoh O2 3. Ikatan Kovalen Koordinasi Ikatan kovalen dengan elektron berasala dari satu atom, contoh BF3NH3 C. Ikatan Logam (Ikatan Metalik) Jika sejumlah besar atom bergabung dengan berbagi elektron masing-masing, ini disebut ikatan logam. Logam seperti besi, tembaga, seng, aluminium, dan lain-lain, yang membentuk materi mentah banyak perkakas dan instrumen yang kita lihat atau gunakan

sehari-hari, mendapatkan badan yang padat dan rapat karena ikatan-ikatan logam yang terbentuk oleh atom-atomnya. Para ilmuwan tidak mampu menjawab pertanyaan mengapa elektron-elektron pada kulit elektron atom memiliki kecenderungan itu. Yang paling menarik, makhluk hidup menjadi ada karena kecenderungan ini. Dalam interaksi antar atom logam, ikatan kimia dibentuk oleh gaya tarik menarikmenarik elektron oleh inti (nucleus) yang berbeda. Asalnya elektron milik satu atom yang ditarik oleh inti atom tetangganya yang bermuatan +, dan elektron ini disharing dengan gaya tarik yang sama oleh inti lain yang mengitarinya. Akibat jumlah elektron valensi yang rendah dan terdapat jumlah ruang kososng yang besar, maka e- memiliki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan demikian menyebabkan e- dapat berpindah secara bebas antar kationkation tersebut. Elektron ini disebut delocalized electron dan ikatannya juga disebut delocalized bonding. Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation yang tinggal berdekatan satu sama lain saling tarik menarik dengan elektron sebagai semennya. Pada umumnya unsur dalam sistem periodik adalah logam, atom logam dapat berikatan sambung menyambung kesegala arah sehingga dapat menjadi molekul yang besar, akibatnya ikatanya kuat dan menjadikan logam berbentuk padat D. Ikatan Molekuler (Ikatan Hidrogen) Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting. Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Karena hidrogen hanya mempunyai satu elektron, maka hidrogen akan membentuk sebuah ikatan kovalen hanya dengan satu atom lainnya. Hal itu telah diketahui, sekalipun kondisi dari atom hidrogen yang belum pasti diikat dengan gaya yang cukup kuat oleh dua atom, dan itu merupakan pembentukan dari ikatan hidrogen diantara atom-atom tersebut, dengan energi ikat 0,1 eV. Hal tersebut dipastikan bahwa ikatan hidrogen memiliki karakter ion yang besar, keadaan dibentuk hanya antara atom-atom yang paling elektronegatif, terutama F, O, dan N.

Gambar di atas merupakan gambar dari ion hidrogen difluorida 2 HF yang distabilkan oleh sebuah ikatan hidrogen. Pada bentuk ikatan hidrogen yang kuat, atom hidrogen kehilangan elektronnya karena diberikan kepada atom atau molekul lainnya yang mempunyai proton bebas sehingga membentuk ikatan hidrogen. Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2

kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1). Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk. Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (kardna paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida. Ikatan ini merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Contoh: molekul H2O molekkul HF Kristal Molekular Dalam kristal molekular, titik-titik kisi ditempati oleh molekul yang diselenggarakan bersama oleh van der Waals kekuatan dan / atau ikatan hidrogen. Sulfur dioksida (SO2) padat adalah contoh dari kristal molekul sebagai kristal I2, P4 dan S8. Dengan pengecualian es, kristal molekul biasanya dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran. Karena gaya van der Waals dan ikatan hidrogen lebih lemah daripada ikatan kovalen atau ionik, kristal cenderung rapuh dan molekul paling meleleh pada suhu di bawah 100 C.

E. Ikatan Van Der Walls Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya. Jarak antara molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya sangat lemah. Pada penurunan suhu, fasa gas dapat berubah menjadi fasa cair atau padat. Pada keadaan ini jarak antara molekul-molekulnya menjadi lebih dekat dan gaya tarik menariknya relatif lebih kuat. Gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya Van der walls.

KESIMPULAN Dari bermacam-macam ikatan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Senyawa dengan ikatan kovalen yang dominan, elektron dari ikatan berada pada atom yang membuat ikatan. Diantara molekul yang berbeda ada ikatan yang lemah yang disebut gaya van der Waals. Hal yang sama terjadi untuk senyawa dengan ikatan kovalen koordinat. Molekul yang berbeda membentuk satuan-satuan yang terpisah. alam molekul ini jarak antar atom dalam molekul lebih kecil dari jarak antara atom dan molekul di dekatnya. b. Senyawa dengan ikatan metalik dan ionik yang dominan, ikatan itu dibuat oleh elektron-elektron yang disharing. Dalam logam gaya tarik berasal dari delocalised electron, sedang dalam senyawa ionik berasal dari gaya tarik menarik antara ion positif dan negatif. Dalam senyawa ini, partikel-partikel bermuatan diposisikan pada jarak yang sama satu dengan lainnya, sehingga tidak ada kemungkinan untuk membedakan atau memisahkan molekul yang utuh (discrete). Dalam logam, setiap atom biasanya diposisikan pada jarak yang sama dari 6, 8 atau 12 atom lainnya yang menunjukkan bahwa ikatan dengan seluruh atom-atom yang berbeda ini memiliki kekuatan yang sama.

DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/exact-sciences/statistics/2284854-jenis-jenis-kristal/#ixzz1wMah9VdL http://khimicheski.blogspot.com/2011/12/materi-fisika-modern-struktur-molekul.html

You might also like