You are on page 1of 8

Makalah Haji dan Umroh

33 Votes Haji

A.1. Pengertian
Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa dan istilah. Dari segi bahasa haji berarti menyengaja, dari segi syari haji berarti menyengaja mengunjungi Kabah untuk mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sai, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah SWT dan mengharap keridlaan-Nya dalam masa yang tertentu.

A.2. Hukum Ibadah Haji


Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ain bagi yang mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita nazar yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib. Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyariatkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.

A.3. Dalil / Perintah Tentang Ibadah Haji


1. Al-Quran Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran1 Surat Ali Imran ayat 97, yaitu : 1

Ahmad Fakhruddin dkk, 2003, Al-Quran dan Terjemahannya

Artinya : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran : 97). 2. Hadits Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang artinya sebagai berikut : Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang akan merintanginya. (H.R. Ahmad) Setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali saja dalam seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari satu kali. A.4. Syarat, Rukun, Wajib dan Sunat Haji 1. Syarat-syarat diwajibkannya Haji

Islam Baligh Berakal Merdeka Kuasa (mampu}

2. Rukun Haji

Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram dan haji o Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yaknihadirnya seseorangyang berihram untuk haji, sesudahtergelincirnya mataahari yaitu pada hari ke-9 Dzulhijjah.
o o

Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf ifadhah) Sai yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali

Tahallul; artinya mencukur atau menggunting rambut sedikitnya 3 helai untuk kepentingan ihram Tertib yaitu berurutan

3. Wajib Haji

Yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam (denda) yaitu menyembelih binatang. berikut kewajiban haji yang mesti dikerjakan :

Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian Ihram (tidak berjahit), dimulai dari tempattempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah haji. Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah. Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah). Melempar jumrah aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf. Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap jumrah. Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram.

4. Sunat Haji

Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru mengerjakan atas umrah. Membaca Talbiyah yaitu :Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika Innalhamda Wannimata Laka Walmulka Laa Syarika Laka. Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika permulaan datang di tanah ihram, dikerjakan sebelum wukuf di Arafah. Shalat sunat ihram 2 rakaat sesudah selesai wukuf, utamanya dikerjakan dibelakang makam nabi Ibrahim. bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah
o

thawaf wada, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah haji untuk memberi selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah. berpakaian ihram dan serba putih. berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.

o o

A.5. Cara Pelaksanaan Haji 1.Di Mekkah (pada tanggal 8 Djulhijjah) 1. Mandi dan berwudlu 2. Memakai kain ihram kembali 3. Shalat sunat ihram dua rakaat 4. Niyat haji : Labbaika Allahumma Bihajjatin

e. Berangkat menuju Arafah membaca talbiyah, shalawat dan doa : Talbiyah : Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika Innalhamda Wannimata Laka Walmulka Laa Syarika Laka. 2. Di Arafah 1. waktu masuk Arafah hendaklah berdoa 2. menunggu waktu wukuf 3. wukuf (pada tanggal 9 Djulhijjah)

Sebagai pelaksanaan rukun haji seorang jamaah harus berada di Arafah pada tanggal 9 Djulhijjah meskipun hanya sejenak waktu wukuf dimulai dari waktu Dzuhur tanggal 9 Djulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Djulhijjah Doa wukuf

d. Berangkat menuju muzdalifah sehabis Maghrib

Agar tidak terlalu lama menunggu waktu sampai lewat tengah malam (mabit) di Muzdalifah hendaknya jemaah meninggalkan Arafah sesudah Maghrib (Maghribisya di jama takdim) Waktu berangkat dari Arafah hendaknya berdoa

3. Di Muzdalifah (pada malam tanggal 10 Djulhijjah) 1. Waktu sampai di Muzdalifah berdoa 2. Mabit, yaitu berhenti di Muzdalifah untuk menunggu waktu lewat tengah malam sambil mencari batu krikil sebanyak 49 atau 70 butir untuk melempar jumrah 3. Menuju Mina 4. Di Mina 1. Sampai di Mina hendaklah berdoa . 2. Selama di Mina kewajiban jamaah adalah melontar jumroh dan bermalam (mabit) 3. Waktu melempar jumroh

melontar jumroh aqobah waktunya setelah tengah malam , pagi dan sore. Tetapi diutamakan sesudah terbit matahari tanggal 10 Djulhijjah melontar jumroh ketiga-tiganya pada tanggal 11,12,13 Dzulhijjah waktunya pagi, siang, sore dan malam. Tetapi diutamakan sesudah tergelincir matahari.
o

Setiap melontar 1 jumroh 7 kali lontaran masing-masing dengan 1 krikil

Pada tanggal 10 Djulhijjah melontar jumroh Aqobah saja lalu tahallul (awal). Dengan selesainya tahallul awal ini, maka seluruh larangan ihram telah gugur, kecuali menggauli isteri. setelah tahallul tanggal 10 Djulhijjah kalau ada kesempatan hendaklah pergi ke Mekkah untuk thawaf ifadah dan sai tetapi harus kembali pada hari itu juga dan tiba di mina sebelum matahari terbenam. Pada tanggal 11, 12 Djulhijjah melontar jumroh Ula, Wustha dan Aqobah secara berurutan, kemudian kembali ke mekkah. itulah yang dinamakan naffar awal. Bagi jamaah haji yang masih berada di Mina pada tanggal 13 Djulhijjah diharuskan melontar ketiga jumroh itu lagi, lalu kembali ke mekkah. itulah yang dinamakan naffar tsani. Bagi jamaah haji yang blm membayar dam hendaklah menunaikannya disini dan bagi yang mampu, hendaklah memotong hewan kurban. Beberapa permasalahan di Mina yang perlu diketahui jamaah adalah sebagai berikut :

Masalah Mabit di Mina Masalah melontar jumroh


melontar malam hari melontar dijamakkan tertunda melontar jumroh Aqobah mewakili melontar jumroh

5. Kembali ke Mekkah 1. Thawaf Ifadah 2. Thawaf Wada 3. Selesai melakukan thawaf wada bagi jamaah gelombang Jeddah untuk kembali ke tanah air. A.6. Hikmah Melaksanakan Haji

pertama, berangkat ke

Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan penuh kekhusyuan Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia.

Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Kabahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia. UMRAH

B.1. Pengertian Umrah Umrah, artinya mengunjungi Kabah atau meramaikan Masjidil Haram. Karena ibadah itu di lakukannya hamper bersamaan, maka di sebut juga haji kecil. Seperti haji, umrah hukumnya farduain bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan apabila telah memenuhi syarat dan rukunya. 1. Rukun Umrah a. ihram b. Tawaf c. Sai 2. Syarat wajib umrah a. Ihram dari miqat ( ketentuan tempat dan waktu ) b. Meninggalkan larangan- larangan perbedaan antara haji dan umrah adalah jika umrah dapat di kerjakan sepanjang tahun, sedangkan ibadah haji hanya boleh dilakukan dalam waktu yang telah di tentukan, yaitu mulai tanggal 08 sampai 13 Dzulhjjah. Jika di perhatikan keterangan di atas, maka ihram ada 2 macam, yaitu ihram untuk umrah dan haji. Ihram untuk umrah di mulai miqat kemudian di teruskan dengan tawaf, sai, dan tahallul. Sedang ihram untuk haji dikerjakan ketika berangkat ke padang arafah pada tanggal 8 Djulhijjah. B.2. Perjalanan haji dan umrah di Indonesia d. Tahallul e. Tertib

Umat islam adalah bagian terbesar bangsa Indonesia. Setiap tahun ratusan ribu orang melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Penyelenggaraan dan pengaturan ibadah haji umat islam Indonesia merupakan tugas pemerintah yang pada dasarnya bertujuan supaya berjalan lancer, tertib, aman dan sempurna dan ibadahnya. Keterlibatan pemerintah dalam pemberangkatan perjalanan ibadah hajiumat islam Indonesia cukup besar, karena urusan haji merupakan amanat rakyat yang bertuang dalam GHBN yang pada dasrnya berisi kehendak nasional dalam melanjutkan usaha-usaha peningkatan pelayanan sesuai dengan kemampuan masyarakat atas dasar itu pemerintah mengatur mulai dari proses pemberangkatan, dalam perjalanan selama menunaikan ibadah haji sampai kembali ke tanah air. B.3. Cara Mendaftarkan Haji dan Umrah Pendaftaran haji dan umrah di laksanakan di kantorkoordinator urusan haji pada tingkat kabupaten atau kota madya di seluruh Indonesia. BAB IV KESIMPULAN Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT sesuai dengan syariat yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, beribadah banyak macamnya. Adapun yang menjadi tolak ukur seorang hamba di dalam ibadahnya yaitu dengan melaksanakan shalat, dan sebagai penyempurna rukun Islam kita yaitu ibadah haji. Ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari pembahasan ini, yakni :

Shalat dan ibadah haji termasuk rukun Islam dan perintah Allah, yang wajib kita laksanakan apabila kita mampu Ibadah Haji. Apabila kita mati shalat merupakan hisaban pertama yang dilakukan dan sebagai tolak ukur ibadah-ibadah yang lainnya. Orang yang suka melaksanakan shalat berarti dia menegakan agama, dan orang yang tidak suka melaksanakan shalat berarti dia menghancurkan agama. Untuk menambah pahala ibadah shalat, kita mesti melaksanakan shalat nawafil yakni shalat sunat, baik rawatib atau mutlak atau shalat sunat lainnya, seperti dluha, tahajud, hajat dan lain sebagainya. Dengan meksanakan ibadah haji kita bisa bertemu dengan umat islam yang lain dari seluruh dunia. Dengan melaksanakan ibadah haji kita akan dibalas dengan balasan surga firdaus dan itu untuk haji yang mabrul DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad Fakhruddin dkk, 2003, Al-Quran dan Terjemahannya, Gema Risalah Pers, Bandung. 2. Maulana Ilyas, Sunnah-Sunnah Rasul 24 jam, Pustaka Antafani, Bandung.

3. Moh. Rifai, 1996, 300 Hadits Bekal Dakwah, Wicaksana, Semarang. 4. Rs. Abd. Aziz, 1991, Fiqih, Wicaksana, Semarang. 5. Salim bin Samir, Kapal Penyelamat, PT Hasanah, Jakarta. 6. Syekh Aby Syujai, 1967, Fathurqarib, Thaha Putra, Semarang.

You might also like