You are on page 1of 9

MODUL

1
1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN

Dewasa ini, pelayanan telekomunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam modernisasi kehidupan manusia dan menjadi sangat diperlukan dalam tiap aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan sebagainya. Secara tradisional, pengembangan-pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi selama ini menggunakan teknologi terrestrial, tetapi disadari bahwa penyebaran teknologi semacam itu memerlukan biaya investasi yang sangat tinggi dan waktu pengembangan yang lama. Teknologi terrestrial seperti wirelines secara umum telah menunjukkan kinerja yang sangat bagus dalam mengakomodasikan pelayanan umum. Sejak tahun 1990, teknologi satelit dipandang sebagai salah satu teknologi yang sesuai untuk menyediakan solusi yang memadai di beberapa negara. Pada masa yang lalu, aplikasi-aplikasi satelit kebanyakan digunakan untuk komunikasi jarak jauh (trunk to trunk) dan sejak tahun 1990 sistem-sistem aplikasi satelit telah mampu diperbaiki secara dramatik disebabkan oleh kemajuan dalam teknologi satelit, dan pada akhirnya telah mengubah situasi bisnis satelit. Semua perubahan tersebut terjadi karena didorong oleh meningkatnya permintaan para konsumen untuk hidup dengan kualitas yang lebih baik dan lebih praktis. Berbagai aplikasi satelit jenis baru telah tersedia di pasaran seperti : Satellite Mobile Communication, aplikasi multi media, aplikasi transaksi, dan berbagai aplikasi spesifik (penginderaan jarak jauh, meteorologi, GPS, kedaruratan/emergency). Saat ini teknologi satelit komunikasi menyediakan kapasitas yang sangat besar baik untuk percakapan telepon maupun untuk transmisi video. Stasiun bumi (ground station) telah berkurang dalam hal ukuran maupun harga bahkan telah memungkinkan untuk ditempatkan di tempat pelanggan , salah satu contohnya yaitu aplikasi atau teknologi VSAT (Very Small Aperture Terminal). VSAT merupakan terminal satelit dengan diameter antena yang kecil , diameter antena besarnya berukuran antara 0,6 3,8

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

meter. Pemakaian teknologi VSAT tersebut sekarang sudah berkembang pesat dikalangan perusahaan perusahaan atau industri industri khususnya untuk komunikasi telepon (voice) , data , gambar (video). Komunikasi akan berjalan dengan baik jika ditunjang oleh infrastruktur yang baik dan juga ditunjang oleh pengoperasian infrastruktur tersebut secara maksimal , efisien dan efektif. Begitu juga pada teknologi VSAT , perangkat perangkat VSAT tersebut harus dioperasikan semaksimal mungkin sehingga menghasilkan komunikasi yang baik. Melihat permaslahan tersebut penulis mencoba mengkaji atau mengamati bagaimana cara pengoperasian peralatan peralatan VSAT tersebut baik pada bagian out door unit (ODU) ataupun pada indoor unit (IDU) secara maksimal. Adapun yang menjadi perhatiannya adalah masalah kalkulasi atau perhitungan sinyal RF pada komunikasi beserta parameter parameter yang lainnya yang ada dalam komunikasi satelit tersebut , atau istilah teknisnya disebut dengan link budget.

2.1. Pengertian Jaringan VSAT VSAT merupakan kependekan dari Very Small Aperture Terminal. Pada awalnya VSAT merupakan sebuah merek dagang (trade mark) dari sebuah Stasiun Bumi Kecil (SBK) yang dipasarkan pada tahun 80-an oleh Telecom General di USA. Itu sukses menjadi nama umum yang mungkin datang dari gabungan hurup pertama V, yang mana membentuk sebuah kata victorius yang mempunyai arti menang atau jaya , dan SAT yang didefenisikan sebagai koneksi atau hubungan dengan komunikasi satelit. VSAT sendiri mempunyai arti terminal satelit dengan diameter antena yang kecil dalam suatu jaringan yang dihubungkan dengan Hub system atau tanpa hub system yang mana diantara terminal tersebut dapat berkomunikasi. Pada umumnya VSAT diletakan langsung di site pengguna (user). Diameter antena VSAT berukuran antara 0,6 3,8 meter.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Teknologi VSAT merupakan solusi dengan cost efektif untuk hubungan jaringan komunikasi independen dengan jumlah besar dengan site-site yang tersebar. VSAT menawarkan value added service berbasis satelit seperti: Internet, data, LAN, voice/fax dan dapat menyediakan untuk jaringan komunikasi private/public dan layanan multimedia untuk masa yang akan datang. 2.2. Arsitektur Jaringan VSAT Arsitektur jaringan VSAT global dapat dijelaskan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.1. Arsitektur VSAT Arsitektur di atas terdiri dari :


Remote station In-door unit: baseband processor, Modem, Alarm &Control Power Supply Out-Door Unit: U/D Converter, SSPA/LNA Antenna Sub-System: Reflector, Feed, Mounting, Assembly HUB Station Spacecraft/Satellite

Bentuk-bentuk konfigurasi dari VSAT dapat diterangkan seperti gambar di bawah ini :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Gambar 2.2. Konfigurasi Point to Point

Gambar 2.3. Konfigurasi Point to Multi Point

Gambar 2.4. Konfigurasi Mesh

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Gambar 2.5. Konfigurasi Star Pemilihan topologi/konfigurasi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Struktur dari aliran informasi di dalam jaringan Kualitas link dan kapasitas yang diperlukan Delay transmisi

Contoh aplikasi dari VSAT adalah verifikasi kartu kredit, reservasi di hotel, kapal terbang, penyewaan mobil dan lain-lain.

Gambar 2.6. Up Link dan Down Link Pada komunikasi VSAT ada yang disebut up link dan down link . Up link adalah sinyal radio frekuensi (RF) yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit . Down link adalah sinyal radio frekuensi (RF) yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi . Pada umumnya VSAT menggunakan Ku-band dan C-band frekuensi :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Ku-band digunakan di Amerika Utara, Eropa dan menggunakan antena VSAT yang kecil, yang mana untuk frekuensi up link adalah sekitar 14 GHz dan untuk frekuensi down link sekitar 12 GHz

C-band digunakan intensif di Asia, Afrika dan Amerika Latin dan menggunakan antena yang lebih besar, yang mana untuk frekuensi up link adalah sekitar 6 GHz dan untuk frekuensi down link sekitar 4 GHz.

Masing-masing band frekuensi di atas memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Secara rinci dapat dilihat seperti tabel berikut ini: Tabel 1. Tabel kelemahan dan keunggulan frekuensi C-band dan Ku-band

2.3. Metoda Akses Jamak (Multiple Access) Metode akses jamak berkaitan dengan pembagian resource transponder ke dalam sejumlah kanal-kanal untuk keperluan akses secara simultan. Pembagian resource dari transponder tersebut dapat dilakukan dalam kawasan frekuensi, waktu, kode . Macam macam multiple access antara lain :

FDMA (Frequency Division Multiple Access) TDMA (Time Division Multiple Access)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

CDMA (Code Division Multiple Access)

1. FDMA (Frequency Division Multiple Access) FDMA adalah penggunaan secara bersama - sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki band tertentu tanpa terjadi tumpang tindih satu sama yang lainnya.

Gambar 2.7. FDMA 2. TDMA (Time Division Multiple Access) TDMA adalah Penggunaan secara bersama sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki band frekuensi yang sama pada waktu yang berlainan secara berurutan (antrian) waktunya. Setiap sinyal akan di-kompres menjadi burst-burst dengan kecepatan tinggi dan dipancarkan secara bergantian waktunya.

Gambar 2.8. TDMA


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

3. CDMA (Code Division Multiple Access) CDMA adalah penggunaan secara bersama-sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki frekuensi yang sama pada waktu yang bersamaan (paralel). Setiap sinyal akan mempunyai karakteristik identifikasi / code yang berlainan.

Gambar 2.9. CDMA Dari ketiga metode akses di atas, dapat dilihat perbandingannya sebagai berikut: Tabel 2. Perbandingan karakteristik akses jamak

DOMAIN Pembagian kanal

FDMA Spektrum

TDMA Waktu

CDMA Kode Orthogonal

Kanal per transponder Penggunaan spektrum Aplikasi tipikal

Banyak Non overlap Trafik rendah analog

Satu Sekuen- sial Trafik tinggi analog dan digital

Banyak Overlap Militer, pengumpulan data, dan digital

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Multiplexer Pembatas kapasitas kanal

FDM Intermodulasi

TDM Guard time dan efisiensi frame

DS atau FH Interfe- rensi kode sinyal lainnya

Fleksibilitas jaringan Efek non linieritas Kompleksitas perangkat

Rendah Tinggi Rendah

Dinamis Rendah Tinggi

Dinamis Sedang Tinggi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

You might also like