Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
DAS (Daerah Aliran Sungai) , adalah : Wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau/laut secara alami, yang batas di daratan merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
lanjutan (UU SDA No.7, Th2004) WS (Wilayah Sungai), adalah: Kesatuan wilayah pengelolaan Sumberdaya Air (SDA) dalam satu atau lebih Daerah Aliran Sungai (DAS) dan atau Pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km2
WILAYAH SUNGAI
SUNGAI
= DAS
Kabupaten C Kabupaten D
DANAU
Kota A
SUNGAI
Kabupaten B
Rainfall
BENTUK DAERAH ALIRAN SUNGAI (a)Memanjang, biasanya sungai induknya akan memanjang dengan anak-anak sungai langsung masuk ke induk sungai. Kadang berbentuk seperti bulu burung. Bentuk ini biasanya akan menyebabkan debit banjir relatif kecil karena perjalanan banjir dari anak sungai berbeda-beda waktunya.
(b) Radial, terjadi karena arah alur sungai seolah-olah memusat pada satu titik sehingga menggambarkan bentuk radial/kipas/lingkaran. Sebagai akibat bentuk radial, maka waktu yang diperlukan aliran yang datang dari segala penjuru arah alur sungai memerlukan waktu yang hampir bersamaan. Apabila terjadi hujan yang sifatnya merata di seluruh DAS, maka akan menyebabkan terjadi banjir besar.
(c) Paralel, dibentuk oleh dua jalur sub DAS yang bersatu di bagian hilirnya. Kejadian banjir di hilir terjadi pada daerah hilir titik pertemuan kedua alur sungai sub DAS tsb. (d) Kompleks, gabungan dasar dua atau lebih bentuk DAS.
Orde dan Tingkat Percabangan Sungai, merupakan posisi percabangan alur sungai di dalam urutannya terhadap induk sungai suatu DAS. Semakin banyak orde sungai, maka semakin panjang alur sungainya. Berdasarkan jumlah alur sungai untuk satu orde akan dapat ditentukan angka indeksnya yang menyatakan tingkat percabangan sungai (bifurcation ratio).
Persamaan: Rb = Nu/(Nu+1) dengan: Rb = indeks tingkat percabangan sungai Nu = jumlah alur sungai untuk orde ke u Nu+1 = jumlah alur sungai untuk orde ke u+1
Kriteria penilaian tingkat percabangan ini adalah: Rb < 3, maka alur sungai mempunyai kenaikan muka air banjir dengan cepat dan penurunannya lambat, Rb > 5, maka alur sungai mempunyai kenaikan muka air banjir dengan cepat dan penurunannya cepat, 3 < Rb < 5, maka alur sungai mempunyai kenaikan dan penurunan muka air banjir tidak terlalu cepat/lambat.
Cara pemberian nomor orde sungai: STRAHLER, HORTON, dan CARA YG DISARANKAN STRAHLER Alur sungai paling hulu yang tidak mempunyai cabang disebut orde pertama, pertemuan antara dua orde pertama disebut orde kedua dan pertamuan orde pertama dan kedua disebut orde kedua. Demikian seterusnya sampai pada sungai utama ditandai dengan nomer orde yang paling besar.
ROBERT E. HORTON Mengklasifikasikan sungai berdasarkan tingkat kerumitan anak-anak sungainya. Alur sungai tanpa anak disebut first order. Sungai yang mempunyai satu atau lebih anak sungai first order disebut second order. Sebuah sungai dikatakan third order apabila sungai mempunyai sekurang-kurangnya satu anak sungai second order, dan seterusnya.
Metode yang Disarankan Penggunaan peta topografi dengan skala yang berbeda akan memberikan nomor orde sungai yang berbeda untuk alur sungai yang sama. Maka dari itu disarankan pemberian nomor orde sungai sebagai berikut: Orde kesatu adalah sungai induk, yaitu alur sungai yang langsung bermuara ke laut. Sungai orde kedua adalah sungai yang bermuara ke orde kesatu. Sungai orde ketiga adalah alur sungai yang bermuara ke orde kedua, demikian seterusnya sampai alur sungai terkecil di bagian hulu DAS yang bersangkutan.
RATING CURVE
Survei Hidrometri
DAS RUSAK-HANCUR
DAS RUSAK .?
PENGAKTIFAN EXTENSION
TAMPILAN AVSWAT
SEKIAN