You are on page 1of 12

Asuhan Keperawatan Ca Pankreas

Diposkan oleh A.D. Trisno Yoga Suryadi , Sabtu, 19 Februari 2011 22:17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelenjar endokrin mencakup kelenjar hipofisis (pituitaria), tiroid, paratiroid, adrenal, pulau langerhans, ovarium dan testis. Semua kelenjar ini menyekresikan produknya langsung ke dalam darah, berbeda dengan kelenjar eksokrin,mis kelenjar keringat, yang menyekresikan produknya lewat saluran ke permukaan epitelial. Hipothalamus berfungsi sebagai penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin.

Zat-zat kimia yang disekresikan oleh kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon membantu fungsi organ agar bekerja secara terkoordinasi dengan sistem saraf. Sistem regulasi ganda ini, dimana kerja cepat sistem saraf diimbangi oleh kerja hormon yang lebih lambat, memungkinkan pengendalian berbagai fungsi tubuh secara tepat dalam bereaksi terhadap berbagai perubahan di dalam dan di luar tubuh. Kelenjar endokrin tersusun dari sel-sel sekretorik yang terbagi dalam kelompok-kelompok kecil atau asinus. Meskipun terdapat duktus, kelenjar endokrin memiliki suplai darah yang kaya sehingga za-zat kimia yang diproduksinya dapat langsung memasuki aliran darah dengan cepat. (KMB Brunner & Suddarth, 2001). 1.2. Tujuan Penulisan 1. Menjelaskan konsep medik dari kanker pancreas 2. Menjelaskan konsep keperawatan dari kanker pancreas 3. Mengetahui patofisiologi dan penyimpangan KDM.

BAB II KONSEP TEORITIS 2.1. Defenisi Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). (Sylvia, 2006).

Kanker berawal dari kerusakan materi genetika atau DNA (Deoxyribo Nuclead Acid) sel. Satu sel saja yang mengalami kerusakan genetika sudah cukup untuk menghasilkan suatu jaringan baru, sehingga kanker disebut juga penyakit seluler (Tjokronegoro, 2001). Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal. (Doegoes, 2000). Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel Yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma. Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth, 2001). 2.2. Etiologi Adapun etiologi dari Kanker Pankreas yaitu : 1. Faktor Resiko Eksogen Merupakan adenoma yang jinak dan adenokarsinoma yang ganas yang berasal dari sel parenkim (asiner atau sel duktal) dan tumor kistik. Yang termasuk factor resiko eksogen adalah makanan tinggi lemak dan kolesterol, pecandu alkohol, perokok, orang yang suka mengkonsumsi kopi, dan beberapa zat karsinogen. 2. Faktor Resiko Endogen Contohnya : Penyakit DM, pankreatitis kronik, kalsifikasi pankreas (masih belum jelas, Setyono, 2001) Penyebaran kanker/tumor dapat langsung ke organ di sekitarnya atau melalui pembuluh darah kelenjar getah bening. Lebih sering ke hati, peritoneum, dan paru. Tapi agak jarang pada adrenal, Lambung, duodenum, limpa. Kolestasis Ekstrahepatal. Kanker di kaput pankreas lebih banyak menimbulkan sumbatan pada saluran empedu disebut Tumor akan masuk dan menginfiltrasi duodenum sehingga terjadi perdarahan di duodenum. Kanker yang letaknya di korpus dan kauda akan lebih sering mengalami metastasis ke hati, bisa juga ke limpa. (Setyono, 2001). 2.3. Insiden Insiden kanker pankreas terus meningkat sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu, khususnya pada orang-orang yang bukan kulit putih. Kanker pankreas merupakan penyebab kematian terkemuka pada urutan ke-4 di Amerika Serikat dan paling sering ditemukan pada usia 60 70an tahun. Kebiasaan merokok, kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, serta diet tinggi lemak,daging atau pun keduanya. Memiliki hubungan dengan peningkatan insidens kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya. Risiko kanker pankreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok. Pankreas dapat pula menjadi tempat metastasis dari tumor lain. (KMB Brunner & Suddarth, 2001). 2.4. Gejala Klinis Penyakit kanker pankreas dapat tumbuh pada setiap bagian pankreas, adalah pada bagian kaput, korpus atau kauda dengan menimbulkan gejala klinis yang bervariasi menurut lokasi lesinya dan bagaiman pulau langerhans yang mensekresikan insulin. Tumor yang berasal dari kaput pankreas (yang merupakan lokasi paling sering) akan memberikan gambaran klinik tersendiri. Dalam kenyataannya, karsinoma pankreas memiliki angka keberhasilan hidup 5 tahunan, paling rendah bila dibandingkan dengan karsinoma lainnya. (Tjokronegoro, 2001)

Gejala khas yaitu :Nyeri pada abdomen yag hebat khususnya pada epigastrium. Rasa sakit dan nyeri tekan pada abdomen yang juga disertai nyeri pada punggung, terjadi akibat iritasi dan edema pada pankreas sehingga timbul rangsangan pada ujung-ujung saraf. Karena sumbatan pada duktus koledikus Ikterus . Kadang-kadang timbul perdarahan gastrointestinal yang terjadi akibat erosi pada duodenum yang disebabkan oleh tumor pankreas.Gangguan rasa nyaman menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan ke bagian tengah punggung dan tidak berhubungan dengan postur tubuh maupun aktivitassinoma pankreas. Serangan nyeri dapat dikurangi dengan duduk membungkuk. Dimana sel-sel ganas dari kanker pancreas. Umumnya terjadi ansietas sering terlepas dan masuk ke dalam rongga peritoneum sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Timbulnya gejala defisiensi insulin yang terdiri atas glukosuria, Diabetes dapat hiperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal menjadi tanda dini kanker pankreas. 2.5. Pemeriksaan Diagnostik 1. Laboratorium Anemia karena terjadi defisiensi zat besi, nutrisi, perdarahan per anal. - Amylase serum meningkat. - TES faal hati bilirubin, serum, SGT, SGOT - Kadar glukosa darah > 20 %. 2. Pemeriksaan Abdomen Pada pemeriksaan abdomen akan terasa suatu massa epigastrium. Letak tumor pada peritoneal. Pada beberapa pasien dapat di raba adanya pembesaran kandung empedu, hepatomegali (akibat bermetastasis). Bila ditemukan asites maka akan terjadi invasi ke peritoneum. 3. Pemeriksaan Radiologi Yang paling baik adalah dengan menggunakan ERCP (Endoscopic Retrogade ong Pancreatography).Cholangi Dengan memasukkan media control ke dalam canula melalui papilla vateri PTC merupakan tindakan Duodenoskop ke dalam duktus pankreatikus. lain yang dapat dilakukan(Percutaneous Transhepatic Cholangiography) untuk mengenali obstruksi saluran empedu oleh tumor pankreas. Apabila ada tanda kolestasis ekstrahepatik di ujung duktus koledikus yang tumpul. Ultrasonografi a. Tanda Primer yaitu pembesaran local pankreas, densitas gema massa yang tampak rendah homogen, pelebaran saluran pankreas pada kaput timbul gejala pelebaran saluran empedu. b. Tanda sekunder

4. Pemeriksaan Endoskopi Akan tampak pendesakan antrum lambung ke ventral. a. Duodenoskopi Bila terlihat pembesaran organ di sekitar kurva duodenal yang berbenjol, dengan disertai vaskularisasi. b. Laparaskopi 5. Pemeriksaan CT

Dapat dilakukan untuk menentukan apakah tumor tersebut masih dapat diangkat melalui pembedahan. Pada pelebaran saluran pankreas sebagai akibat sumbatan di kaput. 6. Terapi dengan Suportif Untuk pasien yang sudah memperlihatkan tanda kolestasis ekstrahepatik maka dilakukan dekompresi dengan cara pengisapan cairan empedu. 7. Prognosis Pada fase lanjut, prognosis jelek terutama pada pasien yang sama sekali Bila yang masih dikpresi, hidupnyatidak mendapatkan terapi apapun. dapat diperpanjang. 2.6. Penatalaksanaan Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah yaitu definitive (eksisi total lesi) . sering tidak mungkin dilakukan karena pertumbuhan yang sudah begitu luas. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatif. Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap terapi radiasi standar, pasien dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5-FU) . jika pasien menjalani pembedahan, terapi radiasi introperatif (IORT = Intraoperatif Radiation Theraphy) dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosisi tinggi pada jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain serta dapat mengurangi nyeri pada terapi radiasi tersebut.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1. Pengkajian a. Aktifitas/Istirahat Gejala : Kelemahan dan atau keletihan Perubahan pada pola istirahat & jam kebiasaan tidur pada malam hari, adanya faktor-faktor yang mempeiatan. Pekerjaan mempengaruhi tidur, mis nyeri, ansietas, berkeringat malam, serta Keterbatasan partisipasi dalam melakukan kegiatan Pekerjaan dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stress tinggi. b. Sirkulasi Gejala : Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja. Kebiasaan : Perubahan pada TD c. Integritas Ego Gejala : Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stress, mis: merokok, minum alkohol, keyakinan/religious. Masalah tentang perubahan dalam penampilan, mis : lesi cacat, alopesia, pembedahan. Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan control, serta depresi. Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah. d. Cairan/Makanan Gejala : Kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet). Anoreksia, mual/muntah, Intoleransi makanan Perubahan pada BB, penurunan BB hebat, berkurangnya massa otot.

Tanda : Perubahan pada kelembaban / turgor kulit, mis edema. e. Nyeri/Kenyamanan Gejala : Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi mis: ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat. f. Pernapasan Gejala : Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok). g. Keamanan Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama / berlebihan. Tanda : Demam, Ruam kulit, ulserasi. 3.2. Diagnosa Keperawatan Adapun diagnosa keperawatan pada pasien kanker pankreas yaitu : 1. Nyeri berhubungan dengan obstruksi pankreas. 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan obstruksi saluran cerna. 3. Nutrisi, perubahan berhubungan dengan penurunan pemasukan oral. 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi penyakit atau ketidaktahuan tentang penyakit tersebut. 3.3. Intervensi a. Diagnosa Keperawatan 1 Tujuan : Kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum Kriteria Hasil : Klien mengungkapkan tidak ada nyeri Intervensi : 1) Tentukan riwayat nyeri, mis: Lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan intensitas. 2) Evaluasi terapi tertentu, mis : pembedahan,radiasi, kemoterapi. 3) Berikan tindakan kenyamanan dasar (mis : reposisi) dan aktivitas hiburan Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan. 4) Evaluasi penghilang nyeri/control. b. Diagnosa Keperawatan 2 Tujuan : Kebutuhan jaringan metabolic di tingkatkan begitu juga dengan cairan Dapat mentriger respons mual/muntah. Mual/muntah psikogenik terjadi sebelum kemoterapi mulai secara umum tidak berespons terhadap obat antiemetic Kriteria Hasil : Klien mengungkapkan perasaan nyaman dan bertenaga Intervensi : 1) Pantau masukan makanan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian tentang makanan sesuai indikasi. 2) Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient, dengan masukan cairan adekuat. 3) Control faktor lingkungan 4) Mengidentifiksikan kekuatan/defisiensi nutrisi 5) Identifikasi pasien yang mengalami mual/muntah yang di antisipasi. c. Diagnosa Keperawatan 3 Tujuan : Membantu dalam memelihara kebutuhan cairan dan menurunkan resiko efek samping yg membahayakan. Kriteria Hasil : Menunjukkan keadekuatan volume sirkulasi. Intervensi : 1) Pantau masukan dan haluan dan berat jenis.

2) Pantau tanda vital. 3) Dorong peningkatan masukan cairan sampai 3000 ml/hari sesuai toleransi individu. Keseimbangan cairan negative terus-menerus, menurunkan haluan renal. 4) Observasi terhadap kecenderungan perdarahan. d. Diagnosa Keperawatan 4 Tujuan : Membantu mengidentifikasi ide, sikap, rasa takut, kesalahan konsepsi, dan kesenjangan Kriteria Hasil : Klien mengungkapkan rasa keingintahuannya tentang penyakit yang dideritanya dan klien mengerti tentang penyakitnya. Intervensi : 1) Tinjau ulang pasien/orang terdekat pemahaman diagnosa. 2) Tentukan persepsi pasien tentang kanker dan pngobtan kanker. 3) Berikan pedoman antisipasi pada pasien/orang terdekat mengenai menvalidasi tingkat pemahaman saat ini. 4) Mengidentifikasi kebutuhan belajar. 5) Membantu mengidentifikasi ide, sikap, rasa takut, kesalahan konsepsi, dan kesenjangan.

BAB IV PENUTUP 4.1. KESIMPULAN I. Konsep medik dari kanker pankreas adalah 1) Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel Yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma. Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. 2) Adapun etiologinya adalah : Faktor Resiko Eksogen Faktor Resiko Endogen 3) Gejala khas dari kanker pankreas adalah : a. Nyeri pada abdomen yag hebat khususnya pada epigastrium. b. Ikterus c. Kadang-kadang timbul perdarahan gastrointestinal d. Timbulnya gejala defisiensi insulin yang terdiri atas glukosuria, hiperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormalDiabetes dapat menjadi tanda dini kanker pankreas. II. Konsep keperawatan Adapun diagnosa keperawatan pada pasien kanker pankreas yaitu : 1. Nyeri berhubungan dengan obstruksi pankreas. 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan obstruksi saluran cerna. 3. Nutrisi, perubahan berhubungan dengan penurunan pemasukan oral. 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi penyakit atau ketidaktahuan tentang penyakit tersebut.

4.2. SARAN Di harapkan sebelum diskusi di adakan, di beri terlebih dahulu materi yang sesuai dengan materi kuliah.

KANKER PANKREAS
Total kesehatan.com 2008

Definisi Pankreas
Pankreas adalah suatu organ berbentuk tabung yang seperti bunga karang/spons kira-kira 6 inches panjangnya. Ia berlokasi dibelakang perut, dibelakang lambung. Kepala pankreas ada dikanan perut. Ia dihubungkan pada duodenum (usus dua bela jari), akhir bagian atas dari usus kecil. Ujung yang sempit dari pankreas, disebut buntut, memanjang ke bagian kiri tubuh. Pankreas membuat getah-getah pankreas dan hormon-hormon, termasuk insulin. Getah-getah pankreas, juga disebut enzim-enzim, membantu mencerna makanan dalam usus kecil. Insulin mengontrol jumlah gula dalam darah. Kedua enzim-enzim dan hormon-hormon diperlukan untuk mempertahankan tubuh bekerja dengan benar. Ketika getah-getah pankreas dibuat, mereka mengalir kedalam saluran utama pankreas. Saluran ini bergabung dengan saluran empedu umum (common bile duct), yang menghubungkan pankreas ke hati dan kantong empedu. Saluran empedu umum (common bile duct), yang membawa empedu (suatu cairan yang membantu mencerna lemak), menyambung ke usus kecil dekat lambung.

Definisi Kanker
Kanker adalah suatu kelompok dari penyakit-penyakit. Lebih dari 100 tipe-tipe yang berbeda dari kanker diketahui, dan beberapa tipe-tipe kanker dapat berkembang dalam pankreas. Mereka semua mempunyai satu hal umum yang sama: pertumbuhan sel-sel yang abnormal dan merusak jaringan tubuh.

Sel-sel sehat yang membentuk jaringan tubuh tumbuh, membelah, dan menggantikan diri mereka sendiri dalam suatu cara yang teratur. Proses ini mempertahankan tubuh dalam suatu perbaikan yang baik. Adakalanya, bagaimanapun, beberapa sel-sel kehilangan kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan mereka. Mereka tumbuh terlalu cepat dan tanpa segala aturan. Terlalu banyak jaringan dibuat, dan tumor-tumor terbentuk. Tumor-tumor dapat menjadi jinak atau ganas. Tumor-tumor jinak adalah bukan kanker. Mereka tidak menyebar ke bagian-bagian lain tubuh dan adalah jarang suatu ancaman pada nyawa. Seringkali, tumor-tumor jinak dapat diangkat dengan operasi, dan mereka tidak mungkin kembali. Tumor-tumor ganas adalah kanker. Mereka dapat menyerang dan menghancurkan jaringanjaringan sehat dan organ-organ sehat yang berdekatan. Sel-sel kanker dapat juga pecah keluar dari tumor dan menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Penyebaran kanker disebut metastasis. Kanker yang mulai pada pankreas disebut kanker pankreas. Ketika kanker pankreas menyebar, ia biasanya berjalan memalui sistim limpatik. Sistim limpatik mencakup suatu jaringan dari saluran-saluran halus yang bercabang , seperti pembuluh-pembuluh darah, kedalam jaringanjaringan diseluruh tubuh. Sel-sel kanker dibawa melalui pembuluh-pembuluh oleh getah bening, suatu cairan air yang tidak berwarna yang membawa sel-sel yang melawan infeksi. Sepanjang jaringan pembuluh-pembuluh limpatik ada kelompok-kelompok dari organ-organ kecil yang berbentuk seperti kacang yang disebut simpul-simpul (nodul) getah bening. Ahli-ahli bedah seringkali mengangkat nodul-nodul getah bening dekat pankreas untuk mempelajari apakah mereka mengandung sel-sel kanker. Sel-sel kanker dapat juga dibawa melalui aliran darah ke hati, paru-paru, tulang, atau organorgan lain. Kanker pankreas yang menyebar ke organ-organ lain disebut kanker pankreas metastatik.

Penyebab Kanker Pankreas


Walaupun jarang dapat dijelaskan mengapa seseorang mendapat kanker pankreas dan yang lainnya tidak, adalah jelas bahwa penyakit ini tidak menular. Tidak seorangpun dapat "menangkap" kanker dari orang lain. Meskipun ilmuwan-ilmuwan tidak tahu secara tepat apa yang menyebabkan kanker pankreas, mereka mempelajari bahwa ada sesuau yang meningkatkan kesempatan seseorang mendapat penyakit ini. Merokok adalah suatu faktor risko utama. Penelitian menunjukan bahwa perokokperokok mengembangkan kanker pankreas dua sampai tiga kali lebih sering daripada bukan perokok. Menghentikan merokok mengurangi risiko kanker pankreas, kanker paru, dan sejumlah penyakit-penyakit lainnya.

Gejala-Gejala Kanker Pankreas

Kanker pankeas telah disebut suatu penyakit "yang diam" karena kanker pankreas dini biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala. Jika tumor menghalangi saluran empedu umum (common bile duct) dan empedu tidak dapat masuk kedalam sistim pencernaan, kulit dan putih-putih mata mungkin menjadi kuning, dan urin mungkin menjadi lebih gelap. Kondisi ini disebut jaundice. Ketika kanker tumbuh dan menyebar, sakit seringkali berkembang pada perut bagian atas dan adakalanya menyebar ke belakang (punggung). Sakit/nyeri mungkin memburuk setelah seseorang makan atau berbaring. Kanker pankreas dapat juga menyebabkan mual, kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan, dan kelemahan. Suatu tipe yang jarang dari kanker pankreas, disebut kanker sel pulau yang sangat kecil (islet cell cancer), mulai pada sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin dan hormon-hormon lain. Sel-sel islet juga disebut islets of Langerhans. Kanker sel-sel islet dapat menyebabkan pankreas menghasilkan terlalu banyak insulin atau hormon-hormon. Ketika ini terjadi, pasien mungkin merasakan lemah atau pusing/pening dan mungkin kedinginan (menggigil), kejang-kejang otot, atau diare. Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh kanker atau oleh persoalan-persoalan lain yang kurang serius. Jika seorang individu mengalami gejala-gejala, seorang dokter harus dikonsultasikan.

Mendiagnosis Kanker Pankreas


Untuk mendiagnosis kanker pankreas, dokter melakukan suatu pemeriksaan fisik yang komplit dan menanyakan sejarah medis pasien pribadi dan keluarga. Sebagai tambahan pada pemeriksaan tanda-tanda kesehatan secara umum (temperatur, nadi, tekanan darah, dan seterusnya), dokter biasanya memerintahkan tes-tes darah, urin, dan feces. Dokter mungkin juga meminta suatu "rangkaian menelan barium", atau "rangkaian saluran pencernaan bagian atas (upper GI)". Untuk tes ini, pasien meminum suatu larutan barium sebelum x-rays dari sistim pencernaan bagian atas diambil. Barium menunjukan bagan pankreas pada x-rays. Tes-tes lain mungkin diperintahkan, seperti:

Suatu angiogram, suatu x-ray khusus dari pembuluh-pembuluh darah. CT scans, x-rays yang memberikan gambar-gambar mendetil dari potongan melintang pankreas. Gambar-gamar ini diciptakan oleh suatu komputer. Transabdominal ultrasound untuk melihat pankreas. Pada prosedur ini, suatu alat yang mengirim gelombang-gelombang suara frekwensi tinggi, yang tidak dapat didengar, dilewatkan diatas perut. Gelombang-gelombang suara menggemakan balik pankreas. Gema-gema membentuk suatu gambar pada suatu layar yang terlihat seperti suatu televisi. ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatogram), adalah suatu x-ray khusus dari saluran empedu umum (common bile duct). Untuk tes ini, suatu tabung fleksibel yang panjang (endoscope) dimasukkan melalui kerongkongan pasien kedalam usus kecil melalui lambung. Suatu zat pewarna disuntikan kedalam saluran empedu umum

(common bile duct), dan x-rays diambil. Dokter dapt juga melihat melalui endoscope dan mengambil contoh-contoh jaringan. Endoscopic ultrasound adalah suatu prosedur yang relatif baru yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker pankreas. Untuk prosedur ini, suatu endoscope dimasukkan dengan cara yang sama seperti ERCP; bagaimanapun, pada ujung dari endoscope adalah suatu ultrasound probe yang meng-scan pankreas untuk kanker-kanker. Karena ultrasound probe lebih dekat pada pankreas daripada dengan transabdominal ultrasound, adalah mungkin untuk mengidentifikasi kanker-kanker kecil dalam pankreas. Kankerkanker juga dapat dibiopsi melalui endoscope.

Suatu biopsi adalah satu-satunya cara yang pasti untuk dokter untuk mengetahui apakah kanker hadir. Pada suatu biopsi, dokter mengangkat beberapa jaringan-jaringan dari pankreas. Mereka diperiksa dibawah sebuah mikroskop oleh seorang ahli patologi, yang memeriksa untuk sel-sel kanker. Satu cara untuk mengangkat jaringan adalah dengan suatu jarum yang panjang yang dimasukkan melalui kulit kedalam pankreas. Ini disebut suatu biopsi jarum. Dokter-dokter menggunakan xrays atau ultrasound untuk membimbing penempatan jarum. Tipe biopsi lain adalah suatu biopsi sikat. Ini dilakukan sewaktu ERCP. Dokter memasukkan suatu sikat yang sangat kecil melalui endoscope kedalam saluran empedu untuk menyeka sel-sel untuk diperiksa dibawah sebuah mikroskop. Adakalanya suatu operasi yang disebut suatu laparotomy mungkin diperlukan. Selama operasi ini, dokter dapat memperhatikan organ-organ dalam perut dan dapat mengangkat jaringan. Laparotomy membantu dokter menentukan keadaan atau luasnya penyakit. Mengetahui keadaan membantu dokter merencanakan perawatan. Contoh-contoh jaringan yang diperoleh dengan suatu macam biopsi mungkin tidak memberikan suatu diagnosis yang jelas, dan biopsi mungkin perlu diulang menggunakan suatu metode yang berbeda.

Merawat Kanker Pankreas


Perawatan kanker pankreas tergantung pada sejumlah faktor-faktor. Diantara ini adalah tipe, ukuran, dan luasnya tumor dan begitu juga umur dan kesehatan umum pasien. Suatu rencana perawatan disesuaikan pada keperluan-keperluan setiap pasien.
Metode-Metode Perawatan

Kanker pankreas dapat disembuhkan hanya jika ia ditemukan pada stadium dininya, sebelum ia telah menyebar. Jika tidak, adalah sangat sulit untuk menyembuhkannya. Bagaimanapun, ia dapat dirawat, gejala-gejala dapat dihilangkan/diringankan, dan kwalitas hidup pasien dapat diperbaiki/ditingkatkan. Kanker pankreas dirawat dengan operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi. Peneliti-peneliti juga sedang mempelajari terapi biologi untuk melihat apakah ia bermanfaat dalam merawat penyakit ini. Adakalanya beberapa metode-metode digunakan, dan pasien dirujuk pada dokter-dokter yang berspesialisasi dalam perawatan kanker yang berbeda-beda macamnya.

Operasi mungkin dilakukan untuk mengangkat semua atau sebagian dari pankreas. Adakalanya juga perlu untuk mengangkat sebagian dari lambung, duodenum, dan jaringan-jaringan lain yang berdekatan. Operasi ini disebut suatu prosedur Whipple. Pada kasus-kasus dimana kanker dalam pankreas tidak dapat diangkat, ahli bedah mungkin mampu untuk menciptakan suatu bypass disekitar common bile duct atau duodenum jika salah satunya terblokir. Terapi radiasi (juga disebut radioterapi) menggunakan sinar-sinar berkekuatan tinggi untuk merusak/menghancurkan sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhan mereka. Radiasi biasanya diberikan 5 hari setiap minggu untuk 5 sampai 6 minggu. Jadwal ini membantu melindungi jaringan yang sehat dengan menyebarkan keluar total dosis radiasi. Pasien tidak perlu diopname untuk terapi radiasi. Radiasi juga sedang dipelajari sebagai suatu cara untuk membasmi sel-sel kanker yang tertinggal pada area setelah operasi. Sebagai tambahan, terapi radiasi dapat membantu menghilangkan sakit/nyeri atau persoalan-persoalan pencernaan ketika common bile duct atau duodenum terblokir. Kemoterapi menggunakan obat-obat untuk membasmi sel-sel kanker. Dokter mungkin menggunakan hanya satu obat atau suatu kombinasi. Kemoterapi mungkin diberikan dengan cara oral (melalui mulut) atau dengan suntikan kedalam suatu otot atau vena. Obat-obat memasuki aliran darah dan berjalan keseluruh tubuh. Kemoterapi biasanya diberikan dalam siklus; suatu periode perawatan diikuti oleh suatu periode recovery, kemudian periode perawatan lainnya, dan seterunya.

Efek-Efek Sampingan Perawatan Untuk Kanker Pankreas


Metode-metode yang digunakan untuk merawat kanker pankreas adalah sangat kuat. Adalah sulit untuk membatasi efek-efek perawatan sehingga hanya sel-sel kanker yang dibasmi. Jaringan sehat mungkin juga dirusak/dibasmi. Itulah mengapa perawatan seringkali menyebabkan efekefek sampingan yang tidak menyenangkan. Efek-efek sampingan tergantung pada tipe perawatan yang digunakan dan pada bagian tubuh yang sedang dirawat. Operasi untuk kanker pankreas adalah suatu operasi utama (besar). Ketika di rumah sakit, pasien akan memerlukan obat-obat khusus dan mungkin diberikan hanya cairan-cairan. Selama recovery dari operasi, diet (makanan) dan berat badan pasien akan diperiksa secara hati-hati. Selama terapi radiasi, pasien mungkin menjadi sangat lelah ketika perawatan berlanjut. Beristirahat sebanyak mungkin adalah penting. Reaksi-reaksi kulit (kemerahan atau kekeringan) pada area yang dirawat adalah juga umum. Perawatan kulit yang baik adalah penting pada saat ini, namu pasien harus tidak menggunakan segala lotion-lotion atau cream-cream pada kulit tanpa pengecekan dengan dokter. Terapi radiasi pada perut bagian atas dapat menyebabkan mual dan muntah. Biasanya, perubahan-perubahan diet atau obat-obat dapat meringankan persoalanpersoalan ini. Efek-efek sampingan dari kemoterapi tergantung pada obat-obat yang diberikan. Sebagai tambahan, setiap orang bereaksi secara berbeda. Kemoterapi mempengaruhi sel-sel yang tumbuh dengan cepat, seperti sel-sel yang membentuk darah, mereka yang melapisi saluran pencernaan,

dan mereka yang berada di kulit dan rambut. Sebagai akibatnya, pasien-pasien dapat mempunyai efek-efek sampingan seperti suatu pertahanan (resistensi) terhadap infeksi yang lebih rendah, kurang tenaga, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, atau seriawan-seriawan mulut. Pasienpasien mungkin juga kehilangan rambutnya. Kehilangan berat badan dapat menjadi suatu persoalan serius untuk pasien-pasien yang sedang dirawat untuk kanker pankreas. Peneliti-peneliti belajar bahwa pasien-pasien yang diberi nutrisi yang baik biasanya merasa lebih baik dan mungkin lebih mampu menahan efek-efek sampingan perawatan mereka. Oleh karenanya, nutrisi adalah suatu bagian yang penting dari rencana perawatan, dan dokter-dokter mungkin mempunyai sejumlah saran-saran untuk membantu pasien-pasien mereka mendapatkan cukup kalori-kalori dan protein. Pada banyak kasus-kasus, pasien-pasien merasa lebih baik jika mereka mengkonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah-jumlah yang sangat kecil. Banyak pasien-pasien menemukan bahwa makan beberapa makanan-makanan dan snacks seharian adalah lebih mudah daripada makan banyak tiga kali sehari. Sebagai tambahan, perawatan kanker pankreas mungkin mengganggu produksi insulin dan getah-getah (enzim-enzim) pankreas. Pasien harus mengkonsumsi obat-obat untuk menggantikan ini; jika tidak tingkat gula darah mungkin salah dan pencernaan mungkin terpengaruh. Walaupun demikian, mengkonsumsi obat-obat ini dapat seringkali mengganggu pencernaan. Perencanaan yang hati-hati dan checkup-checkup adalah penting untuk membantu pasien menghindari kehilangan berat badan dan kelemahan dan kekurangan tenaga yang disebabkan oleh nutrisi yang buruk. Pasien-pasien dan anggota-anggota keluarga seringkali takut bahwa kanker akan menyebabkan sakit/nyeri. Pasien-pasien kanker tidak selalu mempunyai sakit, namun bila itu terjadi, ada banyak cara-cara untuk menghilangkan atau menguranginya. Adalah pneting untuk pasien membiarkan dokter tahu tentang nyeri/sakitnya, karena sakit/nyeri yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kehilangan tidur dan nafsu makan yang buruk. Persoalan-persoalan ini dapat membuat pasien sulit untuk merespon pada perawatan. Efek-efek sampingan yang diderita pasien selama terapi kanker bervariasi untuk setiap orang. Mereka mungkin bahkan berbeda dari satu perawatan ke perawatan berikutnya. Usaha-usaha dibuat untuk merencanakan perawatan yang mempertahankan persoalan-persoalan menjadi sekecil mungkin. Untungnya, kebanyakan efek-efek sampingan adalah sementara. Doctor-dokter, perawat-perawat, dan ahli-ahli diet dapat menjelaskan efek-efek sampingan perawatan kanker dan dapat menyarankan cara-cara untuk menangani mereka.

You might also like