You are on page 1of 3

SINTESIS SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI

Silika gel mempunyai gugus aktif silanol dan siloksan, sehingga dapat digunakan sebagai adsorben pada proses adsorpsi. Sintesis: 1. Penyiapan abu sekam padi Sekam padi diabukan kemudian abu dicuci dengan H2SO4 dan dinetralkan dengan akuades. Selanjutnya dicuci dengan Na2EDTA 0,1 M. Abu bersih dikeringkan. 2. Pembuatan larutan natrium silikat dari abu sekam padi Abu sekam padi yang telah dicuci dimasukkan dalam krus nikel dan ditambah NaOH, kemudian dilebur dalam furnace pada temperatur 500oC selama 30 menit. Selanjutnya hasil didinginkan dan ditambahkan 4,7 mL akuabides, lalu didiamkan selama satu malam. Larutan disaring dengan kertas saring whatman 42 dan filtrat yang diperoleh merupakan larutan natrium silikat. 3. Sintesis Silika Gel Larutan natrium silikat ditambahkan larutan H2SO4 secara bertetes-tetes sambil diaduk sampai terbentuk gel, pengadukan dihentikan dan dibiarkan semalam. Gel yang terbentuk dicuci dengan akuades sampai netral dan dikeringkan dalam oven pada suhu 100oC selama 2 jam. Silika gel yang sudah kering dihaluskan dan diayak dengan ukuran 200 mesh Reaksi yang terjadi pada proses peleburan abu sekam adalah sebagai berikut : Si2O + 2 NaOH Na2SiO3 + H2O

Mekanisme reaksi yang diperkirakan pada pembentukan natrium silikat :

Karakterisasi menggunakan FTIR : Berdasarkan serapan inframerah dapat diidentifikasi adanya gugus silanol (Si-OH) dan gugus siloksan (Si-O-Si)

Karakterisasi menggunakan sinar-X: untuk mengetahui kristanilitas dari silika gel hasil sintesis Dalam aplikasinya, silika gel hasil sintesis dari abu sekam padi dapat dimanfaatkan dalam industri ban sebagai bahan pengisi karet ban. Silika gel ini juga dapat dimanfaatkan dalam pengikatan logam Pb yang diimobilisasi dengan dithizon.

SINTESIS POROUS CARBON JENIS KARBON MESOPORI DARI LIMBAH LUMPUR TEKSTIL Porous carbon merupakan suatu karbon yang memiliki struktur pori dengan ukuran tertentu. Porous carbon dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu busa karbon dengan struktur pori yang dikehendaki dan diaplikasikan pada suhu tinggi, biasanya digunakan untuk pembuatan keramik dan yang kedua adalah karbon teraktivasi yang berisi porous carbon yang ditambahkan gugus-gugus kimia di permukaannya. Porous carbon, khususnya porous carbon teraktivasi, tersusun atas salah satu bentuk porous carbon yang penting pada industri karbon dan telah digunakan ribuan tahun. Porous carbon umumnya digunakan sebagai katalis dan adsorben. Jenis porous carbon ada tiga yaitu makropori (ukuran di atas 50 nm), mesopori (ukuran antara 2-50 nm), dan mikropori (ukuran di bawah 2 nm). Preparasi Limbah Tekstil Limbah lmpur yang sudah kering dari pabrik ditumbuk dan diayak sehingga berukuran antara 120 dan 150 mesh. Sintesis Karbon Aktif Mesopori Prosedur mengacu pada penelitian sebelumnya. Pada kajian pengaruh konsentrasi larutan HCl sebagai pemercepat polimerisasi silika gel, dibuat campuran antara limbah lumpur kering 50 gram dengan larutan Natrium Silikat pekat (SiO2 24,5% dan Na2O 7,5%) sebanyak 50 mL. campuran dihomogenisasi kemudian ditambahkan 50 mL larutan HCl 1M sedikit demi sedikit sambil diaduk. Bentuk pasta yang diperoleh kemudian dikeringkan pada suhu 100oC selama satu jam dan dikarbonisasi pada suhu 600oC dengan aliran gas N2 selama 3 jam. Mesofasa yang dihasilkan dicuci 6 kali dengan larutan NaOH (3M, 300 mL, 2 jam, pengadukan) untuk menghilangkan silika. Selanjutnya dilakukan penyaringan dan dicuci dengan aquadest. Kemudian padatan direndam dalam 50 mL larutan NaOH 50% selama 1 jam dengan pengadukan dan evaporasi hingga kering, lalu dipanaskan pada berbagai temperatur aktivasi (400, 50. 600. 700, dan 800oC).

Kemudian karbon aktif dicuci dengan aquadest hingga pH 7 dan didemineralisasi dengan HCl 0,3 M selama 4 jam dengan pengocok elektrik dengan kecepatan 125 rpm. Karbon hasil aktivasi dicuci kembali dengan aquadest hingga pH pencuci sama dengan pH aquadest. Padatan karbon mesopori yang diperoleh dikeringkan pada 100oC sampai diperoleh berat konstan. Prosedur ini dilakukan 2 kali dan produk yang diperoleh dicampur, dihomogenisasi, selanjutnya dikarakterisasi. Karakterisasi: SEM. UV-Vis, dan IR

UV-Vis : penentuan kapasitas adsorpsi suatu adsorben terhadap adsorbat senyawa organik berdasarkan penentuan bilangan metilen biru Pengidentifikasian dengan menggunakan spektroskopi infra merah Karakterisasi menggunakan FTIR : Berdasarkan serapan inframerah dapat diidentifikasi adanya gugus silanol (Si-OH) dan gugus siloksan (Si-O-Si)

You might also like