You are on page 1of 26

SKENARIO 1

KEPUTIHAN Pasien wanita, umur 26 tahun, Ibu rumah tangga, baru 2 bulan menikah. Datang ke dokter dengan keluhan keputihan yang banyak, cair, berbau anyir yang kadang-kadang disertai gatal sejak 3 minggu yang lalu. Penderita mempunyai siklus menstruasi yang normal dan tidak menggunakan kontrasepsi. Suami penderita bekerja sebagai supir dan riwayat melakukan hubungan sexual dengan wanita lain disangkal. Pada pemeriksaan genitalia externa : labium mayus dan minus tampak eritema dan sedikit erosi. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan : discharge vagina homogen, keabuabuan, dan tampak melekat pada dinding vagina. Pasien disarankan melakukan Pemeriksaan PAPsmear.

MEMAHAMI DAN EKSTERNA WANITA

MENJELASKAN

MENGENAI

ANATOMI

GENITALIA

Menjelaskan Mengenai Anatomi Makroskopik Genitalia Eksterna Wanita Menjelaskan Mengenai Anatomi Mikroskopik Genitalia Eksterna Wanita

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENGENAI KEPUTIHAN Mejelaskan Mengenai Definisi Keputihan Mejelaskan Mengenai Etiologi Keputihan Mejelaskan Mengenai Klasifikasi Keputihan Mejelaskan Mengenai Epidemiologi Keputihan Mejelaskan Mengenai Gejala Klinis Keputihan Mejelaskan Mengenai Diagnosis Klinis Keputihan Mejelaskan Mengenai Penatalaksanaan Keputihan Mejelaskan Mengenai Pencegahan Keputihan Mejelaskan Mengenai Prognosis Keputihan

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENGENAI INFLAMASI CERVIKS DAN PEMERIKSAAN PAPSMEAR

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENGENAI THAHARAH PADA PENDERITA KEPUTIHAN MENURUT AGAMA ISLAM

MEMAHAMI DAN EKSTERNA WANITA

MENJELASKAN

MENGENAI

ANATOMI

GENITALIA

Menjelaskan Mengenai Anatomi Makroskopik Genitalia Eksterna Wanita Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama : 1. Jalan masuk sperma kedalam tubuh 2. Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme 3. Seksual

Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita. Dinding vagina anterior terbawah terlihat di balik labium minus. Pada nulipara, orifisium vaginae tidak mudah terlihat (inset) oleh karena kedua labium minus yang saling mendekat Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat diantara pubis sampai perineum.

Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding depan abdomen diatas simfisis pubis. Labium Majus. Terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang dari mons pubis kearah posteroinferior dan menyatu dibagian posterior membentuk commisura posterior. Secara morfologis struktur ini identik dengan skrotum pada laki-laki. Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu dibagian posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau fourchette. Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial untuk membentuk korpus klitoris.

Gambar 2 Bagian sebelah dalam organ reproduksi eksternal wanita. Pada sisi kanan gambar gambaran struktur kulit dan jaringan subkutis dihilangkan Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium vaginae. Lokasi klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk segitiga. Pada orang dewasa memiliki 6 buah lubang yaitu :

Urethra
4

Vagina 2 buah saluran kelenjar Bartholine 2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)

Meatus urethra eksternus. Terletak 2 2.5 cm dibagian posterior basis klitoris. Pada kedua sisi MUE terdapat 2 pasang saluran kelenjar paraurethralis (Skenes) yang mempunyai arti klinis dalam infeksi Gonococcus atau infeksi non-spesifik lain. Ductus paraurethralis identik dengan kelenjar Prostate pada laki-laki. Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae yang menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh muskulus Bulbocavernosus (sfingter vaginae). Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 4 cm dan diameter 1 2 cm. Mudah cedera saat persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal. Struktur ini homoloog dengan corpus cavernosus urethrae pada laki-laki. Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae. Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 1 cm. Masing-masing kelenjar memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat. Mudah mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula Bulbourethral (Cowpers) pada laki-laki. Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas usia dan paritas. Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis lubang hymen: annular cribiformis septum imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut sebagai caruncula Myritiformis.

Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang (sekitar 1.5 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6 7.5 cm). Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi puncak vagina menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.

Gambar 3. Penampang sagital panggul wanita dewasa yang memperlihatkan hubungan antara organ viscera panggul Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior dengan rektum. Dibagian posterior, bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus perinealis ; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula recti ; bagian proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan peritoneum membentuk Cavum Douglassi. Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam akibat fermentasi glikogen epitel oleh bakteri vagina.

Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar. Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.

Gambar 5. Komponen superfisial perineum

Gambar 6. Komponen profunda perineum Perineum. Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6. Sebagian besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan diafragma urogenitalis
7

Diafragma pelvik terdiri dari :


mm. Levator Ani m. Coccygeus (dibagian posterior)

Diafragma urogenitalis terletak diluar diafragma pelvis dan meliputi daerah segitiga antara tuberischiadica dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis terdiri dari :

m. Tranversus perinealis profunda m. Constrictor urethrae fascia penutup bagian superfisial dan profunda.

Gambar 5 dan 6 memperlihatkan adanya kedekatan lokasi antara sfingter ani eksterna dengan comissura posterior.

Gambar 7. Anatomi anorectum. Gambar ini memperlihatkan hubungan antara sfingter ani eksterna dan interna serta m.levator ani Gambar 7 menunjukkan adanya hubungan antara sfingter ani eksterna dan interna. Cedera pada kedua sfingter tersebut dapat mengakibatkan terjadinya inkontinensia alvi. Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda Interna dan percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis posterior. Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya.
8

Menjelaskan Mengenai Anatomi Mikroskopik Genitalia Eksterna Wanita Struktur genitalia eksterna wanita bisa disebut juga vulva, terdiri dari klitoris, labia mayora, labia minora, glandula bartholin. Clitoris merupakan masa jaringan erektil yang kecil dibagian anterior sampai ostium uretra. Fungsi satu-satunya adalah fungsi sensorik yang berespon terhadap stimulasi seksual Pada mons pubis merupakaan daerah dimana terdapat padatan yang berisi lemak diatas simfisi pubis yang diliputi oleh kulit dan rambut pubis. Mengarah ke bagian posterior terdapat Labia Mayora (lateral) dan Labia Minora (medial), yang dimana keduanya merupakan sepasang lipatan kulit. Daerah diantara labia minora disebut sebagai vestibulum yang terdiri dari pembukaan saluran uretra dan vagina. Fungsi labia disini melindungi kedua saluran tersebut sekaligus mencegah membran mukosanya dari kekeringan. Glandula bartholin yang bisa disebut sebagai glandula vestibularis terdapat didasar vestibulum. Duktusnya terbuka pada daerah mukosa ostium vagina. Sekresi kelenjar ini mempertahankan kelembaban dan sekaligus melubrikasi vagina selama berhubungan seksual. OVARIUM Fungsi ovarium :

Produksi sel germinal Biosintesis hormon steroid Sel germinal terdapat pada folikel ovarium. Masingmasing folikel berada dalam keadaan istirtahat dan mengandung oosit primordial ( primitif ) yang dikelilingi satu lapis sel yaitu sel granulosa. Disekitar sel granulosa terdapat sekelompok sel yaitu sel teka. Sel teka memproduksi androgen yang oleh sel granulosa di konversi menjadi estrogen. Hormon steroid dari

ovarium bekerja dalam folikel untuk menujang perkembangan oosit dan di luar ovarium, hormon steroid bekerja pada jaringan target. Pada neonatus, ovarium manusia mengandung sekitar 2 juta oosit . pada saat pubertas tersisa sekitar 100.000 oosit. Jumlah oosit semakin berkurang selama masa reproduksi akibat proses mitosis oogonium primitif pada masa janin berhenti dan tidak berlanjut. Saat proses mitosis berhenti, oosit yang baru terbentuk masuk ke tahap profase dari pembelahan meiosis pertama. Oosit akan tetap berada pada tahap profase meiosis sampai mereka di stimulasi dan menjadi matang untuk proses ovulasi atau mengalami degerasi menjadi folikel atresia. Folikel primer berada dibagian superfisial sehingga memungkinkan untuk terjadinya ovulasi pada saat folikel sudah matang ( folikel dgraaf ) dimana terdapat area sekeliling oosit yang disebut zona pellucida Ovulasi adalah ekspulsi sel telur melalui daerah tipis (stigma ). Setelah pelepasan oosit, folikel mengempis (collaps) dan terbentuk corpus luteum

TUBA FALOPII Lumen Tuba Falopii dilapisi epitel kolumnar dengan silia panjang pada permukaan selnya. Silia bergerak konsisten ke arah uterus untuk memfasilitasi pergerakan zygote ke dalam uterus agar

10

mengadakan implantasi pada endometrium

UTERUS Sebagian besar dinding uterus terdiri dari otot polos yang dinamakan miometrium. Uterus harus mampu untuk membesar selama kehamilan. Pembesaran uterus terjadi akibat hipertrofi sel otot polos miometrium (miosit) dan penambahan miosit baru dari stem sel yang terdapat dalam jaringan ikat miometrium. Rongga uterus dilapisi oleh endometrium. Endometrium merupakan organ target dan kelenjar endokrin. Dibawah pengaruh produksi siklis hormon ovarium endometrium mengalami perubahan mikroskopik pada struktur dan fungsi kelenjar. Selama fase pra ovulasi siklus menstruasi, sel epitel permukaan endometrium mengadakan proliferasi di bawah pengaruh estrogen. Kelenjar endometrium mengalami proliferasi dan masuk kedalam lapisan subepitelial atau stroma. Arteri muskular kecil (arteria spiralis ) tumbuh kedlam lapisan basal endometrium. Setelah ovulasi, suasana hormonal uterus berubah dari dominan estrogen menjadi dominan progesteron sehingga mitosis epitel kelenjar berhenti. Endometrium pasca ovulasi disebut endometrium sekretorik. Pasca ovulasi, sel stroma endometrium membesar dan tampak berbuih yang menadakan adanya peningkatan metabolisme. Sel-sel tersebut menjadi eosinofilik dan disebut sebagai sel desidua. Desidualisasi endometrium diawali sekitar arteri spiralis yang kemudian menyebar dibawah epitel permukaan dan kelenjar saat 10 hari pasca ovulasi. Jika tidak terjadi kehamilan, produksi progesteron corpus luteum berhenti pada hari ke 13 14 pasca ovulasi. Endometrium mengalami nekrosis iskemik dan meluruh sebagai debris menstruasi. Bila terjadi kehamilan, masa hidup corpus luteum memanjang dan memperpanjang produksi progesteron dan desidualisasi stroma berlanjut.

11

Stroma endometrium merupakan sumber penting sejumlah peptida kehamilan antara lain:

Prolaktin. Faktor pertumbuhan yang mirip insulin (insulin like growth factor binding protein - IGFBP-1)

Peptida yang terkait dengan hormon paratiroid ( parathyroid hormone-related peptide PTHrP)_ Perubahan histologis dalamk endometrium akiabt pengaruh hormon dapat digunakan untuk menentukan ovulasi. SERVIK dan VAGINA Servik terutama terdiri dari jaringan ikat. Struktur ini dilapisi satu lapis epitel kelenjar penghasil mukus dibagian dalam servik (canalis endoservicalis) dan epitel skuamosa berlapis pada ektoservik. Transisi epitel kelenjar dan skuamosa dikenal sebagai zona transformasi yang penting oleh karena sering mengalami perubahan displastik yang dapat menjadi keganasan. Vagina dilapisi oleh epitel skuamosa.

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENGENAI KEPUTIHAN Menjelaskan Mengenai Definisi keputihan Leukorrhea (white discharge, fluor albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genetalia yang tidak berupa darah. Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan jernih

12

yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas dan sekresi dari kelenjar bartolini. Dalam keadaan normal, sekret vagina tersebut tampak jernih, putih keruh / berwarna kekuningan ketika mengering pada pakaian. Sekret non-irritan ini mempunyai pH 3,5 - 4,5.

Menjelaskan Mengenai Epidemiologi Keputihan Proporsi perempuan yang mengalami flour albus bervariasi antara 1-5 % dan hampir seluruhnya memiliki aktifitas seksual yang aktif. Tetapi jika merupakan gejala dapat terjadi pada semua umur. 92 % keputihan disebabkan oleh jamur yang disebut Candida Albicans.

Menjelaskan Mengenai Klasifikasi Keputihan Flour Albus Fisiologis Normalnya hanya ditemukan pada daerah porsio vagina. Gejala : cairan vagina jernih, tidak berwarna, tidak gatal, dan jumlah cairan biasanya sedikit. Etiologi : timbul dalam keadaan ovulasi, saat menjelang atau setelah menstruasi akibat rangsangan seksual, saat wanita hamil dan dalam keadaan stress. Biasanya ditemukan pada : waktu sekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer, waktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen.

Flour Albus Patologis Gejala : cairan dari vagina keruh dan kental, warna tergantung dari kuman yang menginfeksi, berbau busuk, terasa gatal, dan jumlah cairan banyak.

13

Etiologi : infeksi daerah genital dapat juga disebabkan oleh sakit yang lama, kurang gizi dan anemia, kuman penyebabnya dapat berupa jamur (Candida Albicans), bakteri (kuman E.Coli, Staphylococcus), protozoa (Trichomonas Vaginalis).

Sekret patalogiknya biasanya terdapat pada dinding vlateral dan anterior vagina. Penyebab lain, selain karenan infeksi. Bisa juga terjadi karena iritasi (sabun cuci dan pelembut pakaian, cairan antiseptic untuk mandi, permbersih vagina, celana yang ketat atau tidak menyerap keringat). Karena Tumor atau jaringan abnormal lain, radiasi.

Menjelaskan Mengenai Patogenesis Keputihan Patogenesis keputihan diinterpretasikan sebagai infeksi. Khususnya disebabkan oleh jamur. Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret vagina. Lingkungan vagina yang normal ditandai dengan adanya suatu hubungan yang dinamis antara Lactobacillus acidophilus dengan flora endogen lain, estrogen, glikogen, pH vagina dan hasil metabolit lain. Kandidiasis Vaginalis Merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh candida sp. Terutama C.albicans. Infeksi candida yang terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis. Hal-hal yang mempermudah pertumbuhan ragi adalah penggunaan antibiotik yang berspektrum luas, penggunaan kontrasepsi, kadar estrogen yang tinggi. Candida Albicans berkembang dengan baik pada lingkungan pH 5-6,5. Perubahan bisa asimtomatis atau sampai menimbulkan gejala infeksi. Trichomoniasis Vaginalis Mengalami perubahan kadar estrogen dan progresteron. Menyebabkan peningkatan pH pada vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi Trichomonas Vaginalis.
14

Menjelaskan Megenai Patofisiologi Meskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah dari sekret vagina bisa dikatakan suatu yang normal, tetapi perubahan itu selalu diinterpretasikan penderita sebagai suatu infeksi, khususnya disebabkan oleh jamur. Beberapa perempuan pun mempunyai sekret vagina yang banyak sekali. Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret vagina, sel-sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan bervariasi karena umur, siklus menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB. Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antara Lactobacillus acidophilus dengan flora endogen lain, estrogen, glikogen, pH vagina dan hasil metabolit lain. Lactobacillus acidophilus menghasilkan endogen peroksida yang toksik terhadap bakteri pathogen. Karena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi glikogen, lactobacillus (Doderlein) dan produksi asam laktat yang menghasilkan pH vagina yang rendah sampai 3,8-4,5 dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain. Kandidiasis vaginalis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh Candida sp. terutama C. albicans. Infeksi Candida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis. Hal-hal yang mempermudah pertumbuhan ragi adalah penggunaan antibiotik yang berspektrum luas, penggunaan kontrasepsi, kadar estrogen yang tinggi, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, pemakaian pakaian ketat, pasangan seksual baru dan frekuensi seksual yang tinggi. Perubahan lingkungan vagina seperti peningkatan produksi glikogen saat kehamilan atau peningkatan hormon esterogen dan progesterone karena kontrasepsi oral menyebabkan perlekatan Candida albicans pada sel epitel vagina dan merupakan media bagi prtumbuhan jamur. Candida albicans berkembang dengan baik pada lingkungan pH 5-6,5. Perubahan ini bisa asimtomatis atau sampai sampai menimbulkan gejala infeksi. Penggunaan obat immunosupresan juga menajdi faktor predisposisi kandidiasis vaginalis.
15

Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan pH vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi dari Trichomonas vaginalis. Vaginitis sering disebabkan karena flora normal vagina berubah karena pengaruh bakteri patogen atau adanya perubahan dari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itu mengalami proliferasi. Antibiotik kontrasepsi, hubungan seksual, stres dan hormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen. Pada vaginosis bacterial, diyakini bahwa faktor-faktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh Lactobacillus acidophilus sehingga terjadi perubahan pH dan memacu pertumbuhan Gardnerella vaginalis, Mycoplasma hominis dan Mobiluncus yang normalnya dapat dihambat. Organisme ini menghasilkan produk metabolit misalnya amin, yang menaikkan pH vagina dan menyebabkan pelepasan selsel vagina. Amin juga merupakan penyebab timbulnya bau pada flour albus pada vaginosis bacterial. Flour albus mungkin juga didapati pada perempuan yang menderita tuberculosis, anemia, menstruasi, infestasi cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan keadaan umum yang jelek , higiene yang buruk dan pada perempuan yang sering menggunakan pembersih vagina, disinfektan yang kuat.

Menjelaskan Mengenai Manifestasi Klinis Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina meerupakan suatu tanda infeksi vagina. Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala fluor albus: - Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri. - Sekret vagina yang bertambah banyak - Rasa panas saat kencing - Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal
16

- Berwarna putih kerabu-abuan atau kuning dengan bau yang menusuk Vaginosis bacterial Sekret vagina yang keruh, encer, putih abu-abu hingga kekuningkuningan dengan bau busuk atau amis. Bau semakin bertambah setelah hubungan seksual. Trikomoniasis Sekret vagina biasanya sangat banyak kuning kehijauan, berbusa dan berbau amis. Kandidiasis Sekret vagina menggumpal putih kental. Gatal dari sedang hingga berat dan rasa terbakar kemerahan dan bengkak didaerah genital Tidak ada komplikasi yang serius Infeksi klamidia Biasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning seperti pus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal

Menjelaskan Mengenai Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Anamnesis Yang harus diperhatikan dalam anamnesis adalah: a. Usia. Harus dipikirkan kaitannya dengan pengaruh estrogen. Bayi wanita atau pada wanita dewasa, leukorea yang terjadi mungkin karena pengaruh estrogen yang tinggi dan merupakan leukorea yang fisiologis. Wanita dalam usia reproduksi harus dipikirkan kemungkinan suatu penyakit hubungan seksual (PHS) dan penyakit infeksi lainnya. Pada wanita dengan usia yang lebih tua harus dipikirkan kemungkinan terjadinya keganasan terutama kanker serviks. b. Metode kontrasepsi yang dipakai. Pada penggunaan kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan sekresi kelenjar serviks. Keadaan ini dapat diperberat dengan adanya infeksi jamur. Pemakaian IUD juga dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada serviks yang meragsang sekresi kelenjar serviks menjadi meningkat. c. Kontak seksual. Untuk mengantisipasi leukorea akibat PHS seperti gonorea, kondiloma akuminata, herpes genitalis, dan sebagainya. Hal yang perlu ditanyakan adalah kontak seksual terakhir dan dengan siapa dilakukan.
17

d. Perilaku. Pasien yang tinggal di asrama atau bersama dengan teman-temannya kemungkinan tertular penyakit infeksi yang menyebabkan terjadinya leukorea cukup besar. Contoh kebiasaan yang kurang baik adalah tukar menukar peralatan mandi atau handuk. e. Sifat leukorea. Hal yang harus ditanyakan adalah jumlah, bau, warna, dan konsistensinya, keruh/jernih, ada/tidaknya darah, frekuensinya dan telah berapa lama kejadian tersebut berlangsung. Hal ini perlu ditanyakan secara detail karena dengan mengetahui hal hal tersebut dapat diperkirakan kemungkinan etiologinya. f. Menanyakan kepada pasien kemungkinan hamil atau menstruasi. Pada kedua keadaan ini leukorea yang terjadi biasanya merupakan hal yang fisiologis. g. Masa inkubasi. Bila leukorea timbulnya akut dapat diduga akibat infeksi atau pengaruh zat kimia ataupun pengaruh rangsangan fisik.

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik secara umum harus dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit kronis, gagal ginjal, infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya yang mungkin berkaitan dengan leukorea. Pemeriksaan yang kusus harus dilakukan adalah pemeriksaan genitalia yang meliputi: inspeksi dan palpasi genitalia eksterna; pemeriksaan spekulum untuk melihat vagina dan serviks; pemeriksaan pelvis bimanual. Untuk menilai cairan dinding vagina, hindari kontaminasi dengan lendir serviks. Pada infeksi karena gonokokkus, kelainan yang dapat ditemui adalah orifisium uretra eksternum merah, edema dan sekret yang mukopurulen, labio mayora dapat bengkak, merah, dan nyeri tekan. Kadang-kadang kelenjar Bartolini ikut meradang dan terasa nyeri waktu berjalan atau duduk. Pada pemeriksaan melalui spekulum terlihat serviks merah dengan erosi dan sekret mukopurulen. Pada trikomonas vaginalis dinding vagina tampak merah dan sembab. Kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks yang tampak sebagai granulasi berwarna
18

merah dan dikenal sebagai strawberry appearance. Bila sekret banyak dikeluarkan dapat menimbulkan iritasi pada lipat paha atau sekitar genitalia eksterna. Infeksi Gardnerella vaginalis memberikan gambaran vulva dan vagina yang berwarna hiperemis, sekret yang melekat pada dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau berkilau. Pada pemeriksaan serviks dapat ditemukan erosi yang disertai lendir bercampur darah yang keluar dari ostium uteri internum. Pada kandidiasis vagina dapat ditemukan peradangan pada vulva dan vagina, pada dinding vagina sering terdapat membran-membran kecil berwarna putih, yang jika diangkat meninggalkan bekas yang agak berdarah. Pada kanker serviks awal akan terlihat bercak berwarna merah dengan permukaan yang tidak licin. Gambaran ini dapat berkembang menjadi granuler, berbenjol-benjol dan ulseratif disertai adanya jaringan nekrotik. Disamping itu tampak sekret yang kental berwarna coklat dan berbau busuk. Pada kanker serviks lanjut, serviks menjadi nekrosis, berbenjol-benjol, ulseratif dan permukaannya bergranuler, memberikan gambaran seperti bunga kol. Adanya benda asing dapat dilihat dengan adanya benda yang mengiritasi seperti IUD, tampon vagina, pesarium, kondom yang tertinggal dan sebagainya. Pemeriksaan Penunjang Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah: a. Penentuan pH. Penentuan pH dengan indikator pH (3,0 4,5) b. Penilaian sediaan basah. Penilaian diambil untuk pemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10%, dan pemeriksaan sediaan basah dengan garam fisiologis. Trikomonas vaginalis akan terlihat jelas dengan garam fisiologis sebagai parasit berbentuk lonjong dengan flagelanya dan gerakannya yang cepat. Sedangkan kandida albikans dapat dilihat jelas dengan KOH 10% tampak sel ragi (blastospora) atau hifa semu. Vaginitis nonspesifik yang disebabkan gardnerella vaginalis pada sediaan dapat ditemukan beberapa kelompok basil, lekosit yang tidak seberapa
19

banyak, dan banyak sel-sel epitel yang sebagian besar permukaannya berbintikbintik. Sel-sel ini disebut clue cell yang merupakan ciri khas infeksi gardnerella vaginalis. c. Pewarnaan gram. Neisseria gonorrhea memberikan gambaran adanya gonokokkus intra dan ekstraseluler. Gardnerella vaginalis memberikan gambaran batang-batang berukuran kecil gram negatif yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan banyak sel epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil. d. Kultur. Dengan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab secara pasti, tetapi seringkali kuman tidak tumbuh sehingga harus hati-hati dalam penafsiran. e. Pemeriksaan serologis. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi herpes genitalis dan human papiloma virus dengan pemeriksaan ELISA. f. Tes Pap Smear. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi adanya keganasan pada serviks.

Menjelaskan Mengenai Pencegahan Keputihan Membersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan PH di sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu.produk seperti ini mampu menjaga kesemibangan pH sekaligus meninkatkan pertumbuhan fora normal dan menekan pertumbuhan bakteri jahat. Menghindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah terselip dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang. Mengeringkan vagina sebelum berpakaian Menggunakan celana dalam yang kerin. Seandainya basah atau lembab, usahakan cepat mengganti dengan yan bersih dan belum dipakai.

20

Menggunakan celana yang bahannya menyerap keringat, seperti katun. Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar organ intim panas dan lembab.

Pakaian luar juga haru diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-pori sangat rapat. Pilihlah rok atau celana bahan non jeans agar sirkulasi udara disekitar organ intim bergerak leluasa.

Ketika haid, sering-seringlah mengganti pembalut. Menggunakan pantyliner hanya sesuai kebutuhan saja.

Menjelaskan Mengenai Prognosis Keputihan Prognosis baik, baik penyebab bakteri, parasit, dan jamur, hal ini apabila penaganan diaksanakan dengan cepat dan tepat. Komplikasi dapat terjadi dalam penanganan yang lamban, begitu juga prognosis yang buruk pada penyebab virus seperti pada HPV dan HSV.

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MENGENAI INFLAMASI CERVIKS DAN PEMERIKSAANNYA Menjelaskan Mengenai Inflamasi Serviks - Servisitis akut : paling sering dijumpai pada postpartum ditandai dengan adanya inflitrasi sel-sel akut netrofil di bawah mukosa dinding serviks. - Servisitis kronik : sering dijumpai, merefleksikan perubahan yang terjadi pada serviks selama usia produktif sebagai respon terhadap milieu yang dihasilkan oleh pertumbuhan bakteri dan perubahan pH. Cirinya adalah metaplasia squamosa, inflamasi kronik, proliferasi sel-sel kolumner. Sifatnya adalah jinak.

21

Menjelaskan Mengenai Pemeriksaan PAPS SMEAR Papanikolaou test atau Pap smear adalah metode screening ginekologi, dicetuskan oleh Georgios Papanikolaou, untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant di ectocervix, dan infeksi dalam endocervix dan endometrium. Pap Smear merupakan tes skrining untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker. Cara pengambilan : Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus ginekologis. Sampel sel-sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan melakukan usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau plastik. Setelah usapan dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus, untuk mengambil selsel serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal serviks. Setelah itu, sel-sel diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan disemprot dengan zat untuk memfiksasi, atau diletakkan dalam botol yang mengandung zat pengawet, kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Alasan melakukan PAPS SMEAR : menikah usia muda, keputihan/gatal vagina, pemakaian kontrasepsi selama lebih dari lima tahun, melahirkan lebih dari tiga kali, pada menopause. Syarat pengambilan : tidak sedang memakai alat kontrasepsi dan tidak sedang menstruasi. Hasil : normal (-), abnormal (bukan kanker = biasanya karena infeksi, prekanker = anjuran untuk biopsi, dan kanker = rujuk).

MEMAHAMI MENGENAI THAHARAH BAGI PENDERITA KEPUTIHAN MENURUT AGAMA ISLAM

22

Menjelaskan Mengenai Thaharah Bagi Penderita Keputihan Menurut Agama Islam Para ulama mengatakan bahwakeputihan itu pada hakikatnya adalah darah penyakit. Di dalam bab darah wanita, keputihan termasuk ke dalam kelompok darah istihadhah. Darah istihadhah adalah satu jenis darah dari tiga jenis darah wanita. Darah yang lain adalah darah haidh dan darah nifas. Berbeda dengan haidh dan nifas, darah istihadhahtidak mewajibkan mandi janabah, tetapi hanya mewajibkan wudhu'. Namun di sisi lain, darah istihadhah itu sendiri adalah benda najis, sehingga selain wajib berwudhu' juga wajib untuk dibersihkan sebagaimana layaknya air kencing. Kalau darah keputihan itu ke luar dan membasahi pakaian, berarti pakaian itu menjadi najis. Tidak sah hukumnya bila dipakai untuk shalat. Perlu diganti dengan pakaian lain yang suci. Untuk menghindari gonta ganti pakaian, biasanya para wanita menggunakan pembalut wanita. Sehingga begitu akan shalat, cukup diganti atau dibuka pembalutnya saja. Landasan Penjelasan Mengenai Taharah Pengertian Thaharah Thaharah atau bersuci adalah membersihkan diri dari hadats, kotoran, dan najis dengan cara yang telah ditentukan. Secara bahasa, thaharah artinya membersihkan diri dari kotoran, baik kotoran yang berwujud maupun kotoran yang tidak berwujud. Allah berfirman: Artinya:Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. Adapun secara istilah, thaharah artinya menghilangkan hadats, najis, dan kotoran dengan air atau tanah yang bersih.Dengan demikian, thaharah adalah menghilangkan kotoran yang masih melekat di badan yang membuat tidak sahnya shalat dan ibadah lain.[1] Oleh karena itu para fuqaha mendahulukan pembahasan bab thaharah dari pada bab shalat karena thaharah adalah kunci dalam melaksanakan shalat, dan merupakan syarat dari sahnya shalat. dan syarat itu lebih di dahulukan dari pada apa yang di syaratkan.
23

Imam Nawawi As syafii menafsirkan pengertian thaharah dengan, mengangkat hadas atau menghilangkan najis. Pengertian ini serasi dengan pengertian yang di tafsirkan dikalangan fuqaha madzhab malikiyah dan hanabilah, mereka menafsirkan thaharah dengan, mengangkat hadas dan najis dari pada sesuatu yang menghalangi untuk melaksanakan shalat dengan air, atau mengangkat hukumnya dengan tanah (tayamum). [2] Allah S.W.T. berfirman: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (QS: An Nisaa: 4:43)

Macam macam Thaharah Thahharah terbagi dalam 2 bagian : 1. Suci dari hadats ialah bersuci dari hadats kecil yang dilakukan dengan wudhu atau tayamum, dan bersuci dari hadats besar yang dilakukan dengan mandi. 2. Suci dari najis ialah membersihkan badan, pakaian dan tempat dengan menghilangkan najis dengan air.

24

DAFTAR PUSTAKA

Drife.J , Magowan B (ed) : Clinical pelvic anatomy in Clinical Obstetric Gynaecology. Saunders 2004 Krantz KE : Anatomy of The Female Reproductive System in Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 9th ed McGraw-Hill Co, 2003 http://labparahita.com/parahita/2011/02/pemeriksaan-pap-smear/ Eugene C.Toy. Microbiology Second Edition. Mc Graw Hill. LANGE. 2008. Richard Snell. Anatomi Klinik Kedokteran. EGC. Jakarta. 1997

25

26

You might also like