Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Pertiwi Putri Nurhakim
2101 1006 0001
Humas A 2006
3. Model Fisher
Pencipta dan Sejarah Teori
Model Fisher sesuai dengan namanya bahwa teori ini dikemukakan oleh
Aubrey Fisher.
Adanya teori ini dilatar-belakangi adanya pembagian dari kelompok
besar. Teori ini merupakan suatu bagian dari tindak komunikasi kelompok
tugas. Dalam model Fisher ini ada empat tahap yang harus dilewati seseorang
dalam menjalani suatu hubungan dengan anggota kelompok.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Teori ini menjelaskan bagaimana proses yang harus dilewati seseorang
dalam suatu kelompok untuk menghasilkan sesuatu yang disepakati bersama
antar anggota kelompok.
Asumsi dasar dari teori adalah adanya tahapan-tahapan yang harus
dilalui seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain (anggota dalam
kelompoknya). Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas :
- Orientasi, pada tahapan ini seorang individu akan berusaha untuk saling
mengenal, saling menangkap perasaan anggota kelompoknya, dan
mencoba menemukan peranan dan status. Dalam tahapan ini akan ada
kecenderungan perbedaan pendapat.
- Konflik, tahapan ini merupakan tindak lanjut dari adanya perbedaan
pendapat pada tahap pertama. Dalam situasi ini terdapat peningkatan
perbedaan antara satu individu dengan anggota kelompok lainnya, setiap
individu berusaha mempertahankan apa yang ia inginkan.
- Pemunculan, pada tahap ini setiap individu berusaha untuk mengurangi
tingkat perbedaan pendapat. Tujuannya untuk mengurangi konflik, namun
yang terjadi adalah individu sudah tidak lagi memiliki kejelasan dalam
menentukkan sikap.
- Peneguhan, tahap akhir yang dilakukan seseorang dalam kelompoknya
yaitu bagaimana para anggota memperteguh konsensus kelompok. Dalam
hal ini akan ada saran bagaimana penyelesaian yang baik dan akan ada
keputusan dari perbedaan yang ada pada para anggota.
8. Drive Theory
Pencipta dan Sejarah Teori
Drive Theory merupakan perkembangan yang dilakukan oleh Robert
Zajonc pada tahun 1965.
Dapat dikatakan bahwa teori ini adalah penengah di antara perbedaan
pendapat para peneliti. Dimulai dari pernyataan Allport mengenai fasilitas sosial
yang digambarkan sebagai prestasi individu yang meningkat karena disaksikan
kelompok. Fasilitas berasal dari kata Prancis “facile” yang artinya mudah.
Kecenderungan peran serta kelompok dalam fasilitas sosial
menunjukkan hal yang positif terhadap seseorang diperkuat dengan penelitian
yang dilakukan oleh Triplett (1897), Munsterberg (1914), dan Moede (1920).
Namun menjadi tanda tanya ketika penelitian tersebut dilakukan oleh Floyd
Alport pada tahun 1924 karena hasilnya tidak selalu positif.
Floyd Alport kemudian menyimpulkan bahwa kehadiran kelompok
bersifat fasilitatif bila pekerjaan yang dilakukan berupa pekerjaan keterampilan
yang sederhana, dan kelompok dapat mempersulit pekerjaan bila pekerjaan
berkenaan dengan nalar dan penilaian.
Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Gates dan Allee
(1933), Pessin (1933), dan Husband (1940) yang menemukan hasil yang tidak
konsisten. Mereka beranggapan bahwa kelompok kadang-kadang fasilitatif, dan
sewaktu-waktu destruktif terhadap pelaksanaan kerja.
Para peneliti pun mengalihkan perhatiannya dari perbedaan hasil
penelitian ini, namun Robert Zajonc berusaha menyimpulkan hasil dari
perbedaan penelitian tersebut dan terciptalah drive theory.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar dari drive theory yaitu adanya orang lain dapat dianggap
menimbulkan efek pembangkit energi (energizing effect) pada perilaku individu,
efek ini akan memberikan sebuah energi yang dominan. Energi dominan ini
bersifat positif ataupun negatif tergantung pada benar salahnya respons yang
dihasilkan seseorang.
Zajonc berhasil mengatasi kemelut inkonsistensi pada para peneliti
sebelumnya namun di dalam drive theory seolah-olah dijelaskan bahwa baik
atau buruknya prestasi anggota kelompok tidak hanya karena kehadiran
kelompok tetapi juga karena adanya pengawasan dan penilaian dari kelompok.
Sumber :
Teori Komunikasi; karangan S. Djuarsa Sendjadja.
Psikologi Komunikasi; karangan Jalaluddin Rakhmat.
Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi; karangan Onong Uchjana Effendy.
Teori-Teori Psikologi Sosial; karangan Sarlito Wirawan Sarwono.