You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi Unit Desa (KUD).

Sinamar Sakato merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang pertambangan dengan izin usaha pertambangan explorasi dan operasi produksi batubara. Dalam pelaksanaan kegiatan penambangan KUD. Sinamar Sakato menggunakan salah satu metode penambangan yaitu metode tambang terbuka atau disebut juga dengan metode open pit. Penambangan terbuka adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangan yang dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi dan tempat kerja yang berhubungan langsung dengan udara luar. Penambangan terbuka dilakukan dengan cara membuka tanah penutup untuk memperoleh batubara dan salah satu ciri utama dari metode tambang terbuka ialah adanya pengaruh iklim pada kegiatan penambangan. Elemen-elemen iklim tersebut antara lain : hujan, panas (temperatur), tekanan udara dan sebagainya, yang dapat mempengaruhi kondisi tempat kerja, unjuk kerja alat dan kondisi pekerja, yang selanjutnya dapat mempengaruhi produktifitas penambangan. Hujan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan penambangan dengan metode tambang terbuka. Hujan merupakan sumber utama air yang terdapat pada tambang terbuka. Intensitas curah hujan 1

yang cukup tinggi akan mengakibatkan permukaan tanah menjadi berlumpur, licin dan terdapat genangan-genangan air sehingga menghambat kegiatan

penambangan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penanganan yang baik terhadap air yang terdapat pada lokasi penambanngan agar produktifitas tidak menurun. Lokasi penambangan KUD. Sinamar Sakato berada pada daerah perbukitan dengan tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Hujan dengan intensitas tinggi pada lokasi penambangan merupakan suatu hambatan utama bagi perusahaan dalam mengoptimalisasi kegiatan penambangan. Pada saat setelah hujan terdapat genangan air pada cekungan-cekungan sisa penambangan pada lantai jenjang yang merupakan akibat dari air limpasan di sekitar lokasi penambangan. Genangan air pada front penambangan ini terjadi akibat dari ketidak seimbangan antara debit air limpasan dari daerah tangkapan hujan dengan saluran terbuka yang ada. Keberadaan air pada front penambangan akan mengganggu kegiatan penambangan serta menciptakan kondisi tempat kerja yang tidak aman. Agar kegiatan penambangan tidak terganggu dan kondisi tempat kerja tetap aman maka perlu dilakukan pengkajian mendalam mengenai sistem penyaliran yang ada sehingga kegiatan penambangan dapat berjalan secara optimal. Pengendalian terhadap air permukaan dapat dilakukan dengan

menggunakan sebuah sistem penyaliran tambang yang baik. Dalam sebuah sistem penyaaliran tambang, ukuran saluran yang digunakan untuk megalirkan air dari

front penambangan akan sangat berpengaruh. Ukuran saluran yang digunakan harus disesuaikan dengan jumlah debit air yang masuk ke front penambangan. Keserasian antara ukuran saluran dengan debit air yang ada dapat memaksimalkan fungsi dari saluran untuk menampung debit limpasan yang masuk ke front penambangan pada saat terjadinya hujan. Saluran-saluran yang berada pada front penambangan dapat memanfaatkan gaya gravitasi bumi untuk mengalirkan air ke luar dari front penambangan, sehingga tidak diperlukan pemompaan dan dapat mengurangi biaya produksi. Penyaliran tambang dilakukan untuk meminimalkan air yang masuk ke dalam area penambangan serta mengeluarkan air dari area penambangan dengan melakukan proses pemompaan. Apabila penyaliran tambang tidak dilakukan dengan benar maka keberadaan air permukaan dapat menghambat produksi serta menimbulkan masalah masalah antara lain dapat mengurangi stabilitas lereng, kualitas batubara menurun, waktu sleepery yang sangat lama, peralatan penambangan akan cepat rusak, bobot material akan meningkat, efisiensi kerja menurun serta mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh sebab itu rancangan sistem penyaliran yang digunakan perlu dikaji secara mendalam, untuk mendapatkan kesesuaian antara debit air yang masuk ke front penambangan dengan dimensi saluran yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air dari front penambangan. Sehingga kegiatan penambangan tidak terganggu dan produksi dapat berjalan secara optimal.

Dengan uraian di atas penulis bertujuan untuk melakukan penelitian dengan judul Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang pada Front Penambangan KUD. Sinamar Sakato. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang penelitian ini dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Intensitas curah hujan cukup tinggi dan menghambat kegiatan penambangan. b. Terdapat genangan air pada front penambangan yang mengganggu kegiatan penambangan. c. Tidak berfungsinya saluran terbuka yang ada sehingga air limpasan memenuhi front penambangan. 1.3 Batasan Masalah Penulis membatasi masalah penelitian ini pada: a. Pembahasan penyaliran ini dilakukan pada Pit 1 ( Satu ) Front Timur milik KUD. Sinamar Sakato. b. Kajian teknis Sistem Penyaliran Tambang ini dilakukan berdasarkan kondisi yang ada di lapangan pada saat dilakukan penelitian.

c. Sistem Penyaliran Tambang yang dibahas pada penelitian ini didasarkan pada aspek teknis, tetapi tidak memperhitungkan alat yang digunakan untuk pembuatan saluran terbuka dan kolam pengendapan. d. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang berasal dari perusahaan dan instansi lainnya serta data primer yang merupakan hasil dari pengamatan langsung. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas maka muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut : a. Berapa luasan daerah tangkapan hujan pada daerah penambangan ? b. Berapa debit air limpasan yang masuk ke front penambangan ? c. Berapa dimensi saluran terbuka yang dibutuhkan ? d. Berapa kapasitas pompa dan dimensi saluran pemompaan yang dibutuhkan untuk mengalirkan air limpasan yang masuk ke dalam sumuran ? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui berapa luasan daerah tangkapan hujan yang ada, sehingga dapat ditentukan pola aliran air limpasan yang pada daerah penambangan.

b. Untuk mengetahui besaran debit air limpasan yang masuk ke front penambangan. c. Untuk mengetahui ukuran saluran terbuka yang tepat untuk mengalirkan air dari front penambangan dengan kondisi yang ada. d. Untuk mengetahui berapa kapsitas pompa dan dimensi saluran pemompaan yang dibutuhkan untuk mengalirkan air limpasan yang masuk ke dalam sumuran. 1.6 Manfaat Penelitian Setelah kegiatan penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi informasi mengenai sistem penyaliran tambang yang memadai dalam mendukung KUD. Sinamar Sakato melakukan kegiatan penambangan. b. Bagi Penulis Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata.

You might also like