You are on page 1of 27

PROYEK DISAIN TEAM I

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN TEKNIK MESIN




PERANCANGAN TURBIN AIR
TURBIN AIR TIPE PROPELLER POROS HORISONTAL

FORZA
TANGGAL SELESAI
<MOCH. RIZKY FEBRIAN> /201010120311137
<WITRIANTO> /201010120311132
<ALFADIN RIZKI FIRDAUS> /201010120311131



Disusun untuk memenuhi syarat lulus matakuliah Proyek Disain Team I dan sebagai persyaratan
untuk mengikuti matakuliah Proyek Disan Tim II di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang
PROYEK DISAIN TEAM I | PENGESAHAN 2


PENGESAHAN
Nama TIM : Forza

PERANCANGAN : Turbin Air

JUDUL DISAIN :

No Nama NIM Telp/HP/email
1 Moch. Rizky Febrian 201010120311137
2 Witrianto 201010120311132
3 Alfadin Rizki Firdaus 201010120311131
e-mail: rhee_sky09@yahoo.com

RINGKASAN SPESIFIKASI DISAIN

Telah diperiksa dan disyahkan pada tanggal, 10 Juni 2013
Pembimbing



Sudarman, Ir. MT
NIDN: 07115106001

PROYEK DISAIN TEAM I | PENGESAHAN 3


DENAH LOKASI


0.0
+15.0
+16.0
+26.0
+24.0
+12.0
POT A-A
A
A
SUNGAI BESAR
Q = 1800 l/s
Q = 1200 l/s
Saluran irigasi memerlukan debit Q = 1200 l/s, sedangkan dari
hulu dapat ditingkatkan debitnya hingga 1800 l/s
PROYEK DISAIN TEAM I | KATA PENGANTAR 4



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illaahi Robbi, Zat Yang Maha Indah dengan segala keindahan-Nya,
zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah
semua makhluk-Nya sehingga Tugas Proyek Disain Tim 1 dapat kami selesaikan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh risalah-Nya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini.
Untuk itu pemulis mengucapkan terima kasihkepada :
1. Bapak Ir. Sudarman, MT yang telah memberikan bimbingan
2. Orang tua yang telah memberi motivasi sehingga dapat terselesaikan
Proyek disain ini bertujuan untuk memberikan suatu gambaran kepada masyarakat akan
teknologi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Untuk mengimplementasikan proyek disain ini akan dilakukan melalui pembuatan model
pembangkit listrik yang dibuat berdasarkan gambar disain.
Akhir kata, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar kedepannya dapat
diperbaiki.


Malang, 3 Juli 2013


Penyusun
PROYEK DISAIN TEAM I | DAFTAR ISI 5


DAFTAR ISI
isi
PENGESAHAN ........................................................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................................. 4
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................................. 5
BAB I IDENTIFIKASI POTENSI ........................................................................................................................................... 6
BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA ................................................................................................................................ 9
2.1. Perhitungan Kasar Potensi Energy Air Dan Listrik ................................................................................ 9
BAB III DESAIN TURBIN .................................................................................................................................................... 15
BAB IV GAMBAR DETAIL................................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................................... 26
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................................................................... 27




PROYEK DISAIN TEAM I | BAB I IDENTIFIKASI POTENSI 6

BAB I IDENTIFIKASI POTENSI
2.1. Umum
Pembangkit listrik adalah bagian dari alat yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN, PLTA,
dan lain-lain.
Bagian utama dari pembangkit listrik adalah generator, yakni mesin berputar yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai
sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik. Indonesia mungkin
semasa jaman penjajahan masih belum membutuhkan listrik. Tetapi waktu terus berjalan
teknologi ikut beerkembang kebutuhan akan energi istrik meningkat sejalan dengan
perkembangan teknologi. Dari yang awalnya masyarakat desa mendengarkan radio
berkumpul pada suatu kantor kelurahan sesuai dengan berjalannya waktu kini semua telah
mempunyai radio sendiri,dari yang awalnya nonton tv di saturumah tetangga kini sesuai
perkembangan teknologi yang semakin murah maka di setiap rumah hamper semuanya
memiliki TV. PLN adalah lembaga yang dibentuk pemerintah yang bertugas untuk
mensuplai kebutuhan listrik diIndonesia. Kini tahun 2013 sering sekali terjadi pemadaman
listrik yang dilakukan oleh PLN untuk menanggulani permasalahan krisis listrik. Ini terjadi
karena produksi pasokan listrik sudah tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan listrik di
Indonesia yang masyarakatya konsumtif akan listrik dikarenakan laju perkembangan
teknologi yang sangat pesat.
2.2. Pemanfaatan Sumber Daya Air
Sumber daya alam nonhayati ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar
matahari, dan hasil tambang. (2)
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi
manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga,
rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia
membutuhkan air tawar.
97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga
bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku
dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada
di atas permukaan tanah dan di udara.
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB I IDENTIFIKASI POTENSI 7

Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang.
Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus
meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian
terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah
bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah
bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi
biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut
ataupun darat.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_air#Penggunaan_air_tawar)
Di Indonesia terdapat banyak sekali potensi air yang masih belum dimanfaatkan. Seperti
sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan
peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang
belum terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk mikrohidro
ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil.
(http://konversi.wordpress.com/2010/05/01/sekilas-mengenai-pembangkit-listrik-tenaga-air-
plta/)
2.3. Pembangkitan Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan
kemudian dirubah menjadi energi listrik. Air yang mengalir melalui kincir air atau turbin
dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan kincir air atau turbin berputar.
Ketika dibutuhkan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan
perputaran poros pada generator. Energi yang di bangkitkan dapat digunakan secara
langsung atau disimpan dalam baterai.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_air)
Pembangkit listrik yang ramah lingkungan serta tidak menimbulkan pencemaran udara
mulai banyak digunakan, salah satu contoh dengan memanfaatkan aliran sungai sebagai
sumber energi utamanya. PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) merupakan
instalasi pembangkit yang menggunakan energi air. PLTMH berbeda dengan PLTA yang
banyak digunakan saat ini, yang membedakan ialah dari daya yang dihasilkan. PLTMH
menghasilkan daya hanya dalam Kilo Watt (KW) sedangkan PLTA menghasilkan daya
mencapai Mega Watt (MW).
(http://library.gunadarma.ac.id)
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB I IDENTIFIKASI POTENSI 8

Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik
adalah memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu dari instalasi(pemasangan).
Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar
energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Pembangunan PLTA
berskala besar membutuhkan biaya awal yang besar sementara biaya operasinya sangat
kecil. Hal ini berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan
diesel.
( Abdul Wahid, Muh.,Perbandingan Biaya Pembangkitan Pembangkit Listrik di
Indonesia.)
Pembangkitan listrik tenaga air (PLTA) memiliki ketergantungan pada jumlah air yang
tersedia. Sebab debit air inilah yang menentukan pergerakan kincir yang menghasilkan
energi listrik yang dinikmati masyarakat. Jika debit air cukup banyak, maka energi yang
diciptakan / dihasilkan listrik juga besar. Demikian pula sebaliknya jika debit air berkurang
atau surut, maka berakibat pasokan listrik ke masyarakat juga berkurang atau terbatas.
Dampaknya masyarakat sering mengalami pemadaaman demi menjaga pasokan listrik,
maka perncanaan awal pembangkitan ini sangat penting.
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 9

BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA
2.1. Perhitungan Kasar Potensi Energy Air Dan Listrik
Potensi Air dari diagram debit rata-rata tahunan maka kami menetapkan debit air yang dapat
dipergunakan dan dipercayai yaitu sebesar 1200 l/s atau 1.2 m/s
3
, karena kesetabilan debit air
untuk jangka 1 tahun lebih stabil dan pasti, tidak kekurangan air.
Rumus perhitungan daya yang dihasilkan:
(Patty, 1995: 62)
dimana:
P= daya(W)
q =debit (m
3
/s)
H = selisih ketinggian (m)
r
air
= massa jenis air


= 47088 W = 47,088KW
Untuk memperkirakan daya yang hilang dari efisiensi 100 % kita ambil 50 %.
Jadi


Perkiraanbiayabeban listrik yang diperuntukkan oleh konsumen dibuat 900 Watt per rumah
Daya pertahun = 23,544 KW x 24 jam x 365 hari = 206245,44 KWh/tahun
Daya perumah pertahun = 0,9KW x 24 jam x 365 hari = 7884 kWh/tahun
Berati PLTA yang dikerjakan dapat digunakan adalah


=26,16 = 26 rumah


PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 10


2.2. Pemilihan Jenis Turbin Air

Pemilihan jenis turbin berdasarkan tinggi jatuh efektif dan jumlah debit :
- Head yang rendah (h<40 m) tetapi debit air besar, maka turbin Kaplan atau
Propeller cocok digunakan pada kondisi ini.
- Head yang sedang (30<h<200 m) dan debit relatif cukup, maka digunakan turbin
Francis atau Cross Flow.
- Head yang tinggi (h>200 m) dan debit sedang, maka digunakan turbin Pelton
Pada saat merencanakan jenis turbin,factor yang paling menentukan adalah besar
debit dan beda tinggi yang tersedia. Dengan debit andalan sebesar 1,2 m
3
/dt dan tinggi jatuh
efektif 26 meter. Maka jenis turbin yang digunakan adalah cross flow yang memiliki
spesifikasi dengan tinggi jatuh efektif 5 100 m dan debit 0,2 2000 m
3
/dt.

Konsep Desain Bangunan (site plan)

Bak Pelimpah
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 11


Bak Pelimpah
2.3. Penstock Dan Kelengkapannya
2.3.1. Perencanaan pipa pesat (penstock)
Penggunaan pipa pesat dalam perencanaan mikrohidro selain untuk mengarahkan debit
air menuju turbin, juga untuk menjaga besarnya debit yang mengalir. Ada beberapa
besaran yang harus dicari untuk memastikan agar pipa pesat dapat bekerja secara
optimal.
2.3.2. Desain Aliran Air





15
8
5
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 12

a. Perencanaan Diameter Pipa Pesat

\
dimana:
= kecepatan aliran (m
3
/s)
g = grafitasi(m
2
/s)
H = head (m)



dimana:
D = diameter pipa pesat
Q = debit andalan (m
3
/dt)
= material
H = head (m)

m = 700 mm

PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 13


b. Perencanaan Tebal Pipa Pesat
Tebal plat pipa pesat

Dimana :
tp = Tebal plat (mm)
H = Tinggi terjun desain (m)
P = Tekanan air dalam pipa pesat (kg/cm2)
= 0,1*Hdyn=0,1*(1,2*12)= 1,44(kg/cm2)
Hdyn = 1,2*H (m)
= Tegangan ijin plat (kg/cm2)=16*10
6
(kg/m
2
) = 160 (kg/cm2)
= Efisiensi sambungan las (0,9 untuk pengelasan dengan inspeksi x-ray
dan 0,8 untuk pengelasan biasa )
= Korosi plat yang diijinkan (1-3 mm)


c. Perencanaan Posisi Pengambilan
Viskositas kinematik air pada suhu normal (27
o
C)
v= 8,7x10
-7
= 0,0000061 m
2
/s
Bilangan reynold :

= 1268065,6
Dimana:
Re = Bilangan Reynold
d = Diameter dalam pipa (m)
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m
3
/s)
v = Viskositas kinematik fluida (m
2
/s)
Faktor gesekan : f=

=0,0000505
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 14

Hlosses = f

0,0000505

0,009 m
Hbruto adalah = 8 meter
Hlosses = 10% x Hbruto
= 10% x 8
= 0,8 meter
Sehingga didapat tinggi jatuh efektif sebesar
Heff = Hbruto - Hlosses
= 8 - 0,8 = 7,2 meter

2.4. Rumah Pembangkit Dan Tailrace
2.10.1 Bangunan rumah pembangkit
Bangunan rumah pembangkit direncanakan berupa bangunan permanen
dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 3 m x 3 m x 4 m; memakai atap seng
gelombang, pondasi batu kali, dinding batu bata, pintu tripleks, dan lantai beton rabat
diaci.



PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 15

BAB III DESAIN TURBIN
3.1. Desain Runner dan Guide Vane
Jenis turbin yang kita pakai disini adalah turbin kaplan.
Jenis turbin Putaran nominal (N)
Semi kaplan, single regulator 75-100
Kaplan, doubleregulated 75-150
Small-medium kaplan 250-700
Francis (medium & high head) 500-1500
Francis(low head) 250-500
Pelton 500-1500
Crossflow 100-1000
Turgo 600-1000


Ns = x


Ns = 246,61 Rpm

- Menghitung diameter luar runner
( )


( )


D = 100,3 x 0,004
D= 0,4012 m =401,2 mm
(ITS non degree-13237.pdf)






PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 16

- Menghitung tinggi guide vane (B)
Q = V * A
0,6 m
3
/s= .A
A=

= 0,047 m = 47 mm

- Menghitung diameter hub (d)

= 0,5
= 0,5*D
= 0,5*0,4851
= 0,24255 m = 242,55 mm




Segitiga Kecepatan Pada Runner dan Guide Vane



- Menghitung jari-jari potongan ke-1

R
1
= *

+

= *

+

= 0,24255 m = 242,55 mm

- Menghitung kecepatan sudut

=


PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 17


= 62,8 62 m/dt

- Menghitung kecepatan keliling
U
1
= *R
1

= 62*0,24255

= 15,038 15 m/dt

- Menghitung kecepatan keliling spesifik
u
1
=


= 1,26 m/dt
- Menghitung kecepatan meridian
Cm =

()

=

()

= 0,78 m/dt
- Menghitung kecepatan meridian spesifik
cm =

)

=

)

= 1,08 m/dt
- Menghitung kecepatan indikatif spesifik
Ci
2
=
h
+C
2
2
= 0,108+(2,79
2
)
= 7,89 m/dt
Penentuan profil potongan blade
Dari gambar segitiga kecepatan potongan ke-1 didapat data sebagai berikut :
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 18

N R (m)
u=u
(m/dt)
Cm
(m/dt)
Cm
(m/dt

(m/dt)
600 0,24255 1,26 0,78 1,08 62

Menentukan sudut bilah
= (90-)+
= (90-25)+35
= 100
Menghitung panjang chord
l =

()

=

()

= 0,024 m = 24 mm
Menghitung jarak antar blade
t =


= 0,024 m =24 mm

- Perancangan guide vane
Data awal yang digunakan untuk merancang guide vane antara lain :
- Putaran spesifik (Ns) = 246,61rpm
- Diameter runner (D) = 0,36 m = 360 mm
- Debit (Q) = 0.6 m/dt
- Head efisiesi (Heff) = 7,2 m
- Tinggi guide vane (B) = 47 mm
- Menentukan jumlah blade guide vane
Z
GV
= (

)
= (

)
= 4,76 5
- Menghitung diameter inlet guide vane
F1 = (

)
= (

)
= 0.6 m
- Menghitung diameter outlet guide vane
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 19

G1 = (

)
= (

)
= 0.52 m
- Menghitung jarak antara guide vane pada sisi inlet guide vane
t
inlet
=


= 0,37
- Menghitung jarak antara guide vane pada sisi outlet guide vane
t
outlet =


= 0,33
- Menghitung kecepatan keliling runner pada diameter terluar
U =


= 11,3 m/dt
- Dinyatakan dalam kecepatan spesifik
u =


= 0,95 m/dt

- Menghitung kecepatan tangential inlet runner
C
u
=


PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 20

= 37,17 m/dt
- Menghitung kecepatan tangential outlet guide vane
C
uo
=


= 25,73 m/dt
- Menghitung kecepatan tangential inlet guide vane
C
ui
=


= 22,3 m/dt
Menghitung kecepatan meridional inlet
C
mi
=


= 6,77 m/dt
Menghitung kecepatan meridional outletlet
C
mo
=


= 7,81 m/dt


PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 21

Menghitung sudut inlet guide vane

i
=

)
=

)
= 73,1
Menghitung sudut outlet guide vane

i
=

)
=

)
= 73,1

3.2. Poros Utama
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa poros turbin berfungsi untuk
memindahkan daya dari putaran turbin. Beban yang diterima oleh poros turbin antara lain
beban puntir, sehingga dengan adanya beban ini maka akan terjadi tegangan puntir sebagai
akibat dari adanya momen puntir(Sularso, 1994 1 Momen puntir pada turbin dapat
dinyatakan dengan persamaan :
M
p
=
w
P

Dimana :
M
p
= Momen puntir (N.mm)
P = Daya yang ditransmisikan (Hp)
w = Kecepatan sudut (Hp)
N = Kecepatan putaran turbin (Hp)
w = 2**N
= 2**600
= 3768 Hp
M
p
=


= 0,01466 kNm/s
4. (Stolk,1993 :170)
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 22


Tegangan puntir dapat dinyatakan dengan persamaan :
2 1
b
a
Sf Sf
o
= t

Dimana :
a
t = Tegangan izin poros (N/mm
2
)
b
o = Tegangan tarik bahan poros (N/mm
2
)
= Poros dibuat dari baja C-45 dengan ultimate tensile stress
7000 kg/cm
2

Sf
1
= Faktor kelelahan puntir
Sf
2
= Faktor keamanan karena poros dibuat bertingkat dan diberi pasak



= 1489N.mm
Harga Sf
1
untuk bahan poros SF = 5,6 dan untuk bahan poros S-C = 6, sedangkan harga
dariSf
2
berkisar sekitar 1,3 sampai 3 (Sularso,1994 :8).
Untuk diameter poros turbin dapat dinyatakan dalam persamaan :

d =
3
1
1 , 5
(

a
p t
M K
t

Dimana :
d = Diameter poros (m)
a
t = Tegangan izin poros (N/mm
2
)
M
p
= Momen torsi yang diterima poros (N.mm)
K
t
= Faktor koreksi untuk momen puntir
(Sularso,1994 :8)
[


= 0,05m = 50 mm

PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 23

Untuk beban yang dikenakan secara halus harga K
t
= 0,1 untuk beban yang digunakan
sedikit kejutan dan tumbukan harga K
t
= 1,0 1,5 dan jika beban yang dikenakan dengan
kejutan atau tumbukan harga K
t
= 1,3 3,
Disamping halhal diatas, pemilihan bahan poros juga merupakan hal yang sangat penting
dalam perencanaan poros.

3.3. Disain Rumah Turbin


3.4. System Pengaturan (Pilihan)
Fungsi Guide vane (sudu antar)
Fungsi guide vane (sudu antar) adalah untuk mengatur kapasitas air munuju runner turbin
dengan arah dan kecepatan tertentu. Untuk arah kecepatan dan kapasitas air yang munuju
runner sepangjang busur jatuhnya tegak lurus. Perencanaan ini pada dasarnya untuk
menentukan sudu antar. Bagian terpenting sudu antar adalah bagian sisi keluarnya, walaupun
demikian bagian yang lain harus memenuhi persyaratan didalam perencanaan, agar kerugian
yang ditimbulkan sekecil mungkin. Sebagai dasar perencanaan ditentukan oleh bentuk dan
dimensi sudu antar tersebut. Untuk sisi permukaan dari sudu antar (guide vane) dibuat
sehalus mungkin dan dipilih bahan yang betul betul sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan diantaranya yaitu kekuatan bahanya.
Perhitungan Dimensi Guide Vane
Sistem pengendali untuk mengatur jalanya runner dan banyaknya air yang dialirkan
menggunakan sudu antar yang diatur secara manual karena turbin ini diusahakan
sesederhana mungkin. Karena itu jumlah sudu antar dari turbin hanya 1 buah.

PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 24



3.5. Pemilihan Generator

No Merk Type Power AC
Voltage
Harga Speed
1 Daewo Troly 105 kW 400 - 1000 rpm Korea
Utara
2 Toshiba Drip Proof 90 kW 400 - 375 rpm Japan
3 Zijiang SWF 160-6/650 160 kW 400 - 1000 rpm China
4 Kobuta 140 kw 400 - 500 rpm Japan

3.6. Transmisi Mekanikal


Dimana;
i = perbandingan putaran (rpm)
n1 = putaran poros pada turbin (rpm) = 253 rpm
n2 = putaran poros pada generator (rpm) = 375 rpm


Maka perbandingan putaran (i)


Dimana;
i = perbandingan putaran (rpm)
dp = diameter poros pada turbin (rpm)
dr = diameter poros generator (rpm)
nr = putaran poros pada generator (rpm)
np = putaran poros pada turbin (rpm)

( )
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB IV GAMBAR DETAIL 25

BAB IV GAMBAR DETAIL
Site Plan PLTMH
Bak Pelimpah
Bendungan Penyaring Kotoran
Penstock
Power House
Tailrace
PROYEK DISAIN TEAM I | DAFTAR PUSTAKA 26

DAFTAR PUSTAKA
A Harvey & A Brown, Micro-hydro Design Manual, ITDG Publishing, 1992.
Arismunandar, W, Turbin, Penerbit ITB
Arthur Williams, Pumps as Turbines - A users guide, ITDG Publishing, 1995.
Deutschman, Aaron D., Michels, Walter J. and Wilson, Charles E. Machine Design theory and practice.
Dietzel, Fritz. 1996. Turbin,Pompa dan Kompressor. Jakarta: Erlangga.
El-Wakil, M.M, Powerplant Technology, McGraw-Hill
ITDG Publishing, 1985. Small hydro Power in China,
Khurmi R.S. Hydraulic Machines, S & Chand Co, New Delhi
Jeremy Thake, The Micro-hydro Pelton Turbine Manual: Design, Manufacture and Installation
for Small-scale Hydropower, ITDG Publishing, 2000.
Nechleba, Miroslav. 1957. Hydraulic Turbine Their Design and Equipment. Czeckoslovakia: Artia
Pragu.
P Fraenkel, O Paish, V Bokalders, A Harvey & A Brown,Micro-hydro power: A guide for
development workers, ITDG Publishing, IT Power, Stockholm Environment Institute, 1991.
Paryatmo, Wibowo.2002. Turbin Air. Jakarta: Graha Ilmu
Sularso. Suga, Kiyokatsu.1991. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin 10th edition.
Jakarta : PT. Pradnya Paramita
Warnick,C.C. 1984. Hydropower Engineering. New Jersey: Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs
www.matweb.com.2009.MechanicalProperties.(http://www.matweb.com/mechanicalproperties)
: 1 Juli 2009
www.chinaeastwell.com/enchinaeastwell/ecpxl_to.asp?id=54
www.owlnet.rice.edu/~mech401/Shigley8th%20Gears%20Chp13.doc

PROYEK DISAIN TEAM I | LAMPIRAN-LAMPIRAN 27


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dapat dilampirkan gambar-g
ambar lainnya seperti daftar spesifikasi motor, bearing dll

You might also like