Professional Documents
Culture Documents
Perkiraanbiayabeban listrik yang diperuntukkan oleh konsumen dibuat 900 Watt per rumah
Daya pertahun = 23,544 KW x 24 jam x 365 hari = 206245,44 KWh/tahun
Daya perumah pertahun = 0,9KW x 24 jam x 365 hari = 7884 kWh/tahun
Berati PLTA yang dikerjakan dapat digunakan adalah
=26,16 = 26 rumah
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 10
2.2. Pemilihan Jenis Turbin Air
Pemilihan jenis turbin berdasarkan tinggi jatuh efektif dan jumlah debit :
- Head yang rendah (h<40 m) tetapi debit air besar, maka turbin Kaplan atau
Propeller cocok digunakan pada kondisi ini.
- Head yang sedang (30<h<200 m) dan debit relatif cukup, maka digunakan turbin
Francis atau Cross Flow.
- Head yang tinggi (h>200 m) dan debit sedang, maka digunakan turbin Pelton
Pada saat merencanakan jenis turbin,factor yang paling menentukan adalah besar
debit dan beda tinggi yang tersedia. Dengan debit andalan sebesar 1,2 m
3
/dt dan tinggi jatuh
efektif 26 meter. Maka jenis turbin yang digunakan adalah cross flow yang memiliki
spesifikasi dengan tinggi jatuh efektif 5 100 m dan debit 0,2 2000 m
3
/dt.
Konsep Desain Bangunan (site plan)
Bak Pelimpah
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 11
Bak Pelimpah
2.3. Penstock Dan Kelengkapannya
2.3.1. Perencanaan pipa pesat (penstock)
Penggunaan pipa pesat dalam perencanaan mikrohidro selain untuk mengarahkan debit
air menuju turbin, juga untuk menjaga besarnya debit yang mengalir. Ada beberapa
besaran yang harus dicari untuk memastikan agar pipa pesat dapat bekerja secara
optimal.
2.3.2. Desain Aliran Air
15
8
5
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 12
a. Perencanaan Diameter Pipa Pesat
\
dimana:
= kecepatan aliran (m
3
/s)
g = grafitasi(m
2
/s)
H = head (m)
dimana:
D = diameter pipa pesat
Q = debit andalan (m
3
/dt)
= material
H = head (m)
m = 700 mm
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 13
b. Perencanaan Tebal Pipa Pesat
Tebal plat pipa pesat
Dimana :
tp = Tebal plat (mm)
H = Tinggi terjun desain (m)
P = Tekanan air dalam pipa pesat (kg/cm2)
= 0,1*Hdyn=0,1*(1,2*12)= 1,44(kg/cm2)
Hdyn = 1,2*H (m)
= Tegangan ijin plat (kg/cm2)=16*10
6
(kg/m
2
) = 160 (kg/cm2)
= Efisiensi sambungan las (0,9 untuk pengelasan dengan inspeksi x-ray
dan 0,8 untuk pengelasan biasa )
= Korosi plat yang diijinkan (1-3 mm)
c. Perencanaan Posisi Pengambilan
Viskositas kinematik air pada suhu normal (27
o
C)
v= 8,7x10
-7
= 0,0000061 m
2
/s
Bilangan reynold :
= 1268065,6
Dimana:
Re = Bilangan Reynold
d = Diameter dalam pipa (m)
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m
3
/s)
v = Viskositas kinematik fluida (m
2
/s)
Faktor gesekan : f=
=0,0000505
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB II DESAIN BANGUNAN UTAMA 14
Hlosses = f
0,0000505
0,009 m
Hbruto adalah = 8 meter
Hlosses = 10% x Hbruto
= 10% x 8
= 0,8 meter
Sehingga didapat tinggi jatuh efektif sebesar
Heff = Hbruto - Hlosses
= 8 - 0,8 = 7,2 meter
2.4. Rumah Pembangkit Dan Tailrace
2.10.1 Bangunan rumah pembangkit
Bangunan rumah pembangkit direncanakan berupa bangunan permanen
dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 3 m x 3 m x 4 m; memakai atap seng
gelombang, pondasi batu kali, dinding batu bata, pintu tripleks, dan lantai beton rabat
diaci.
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 15
BAB III DESAIN TURBIN
3.1. Desain Runner dan Guide Vane
Jenis turbin yang kita pakai disini adalah turbin kaplan.
Jenis turbin Putaran nominal (N)
Semi kaplan, single regulator 75-100
Kaplan, doubleregulated 75-150
Small-medium kaplan 250-700
Francis (medium & high head) 500-1500
Francis(low head) 250-500
Pelton 500-1500
Crossflow 100-1000
Turgo 600-1000
Ns = x
Ns = 246,61 Rpm
- Menghitung diameter luar runner
( )
( )
D = 100,3 x 0,004
D= 0,4012 m =401,2 mm
(ITS non degree-13237.pdf)
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 16
- Menghitung tinggi guide vane (B)
Q = V * A
0,6 m
3
/s= .A
A=
= 0,047 m = 47 mm
- Menghitung diameter hub (d)
= 0,5
= 0,5*D
= 0,5*0,4851
= 0,24255 m = 242,55 mm
Segitiga Kecepatan Pada Runner dan Guide Vane
- Menghitung jari-jari potongan ke-1
R
1
= *
+
= *
+
= 0,24255 m = 242,55 mm
- Menghitung kecepatan sudut
=
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 17
= 62,8 62 m/dt
- Menghitung kecepatan keliling
U
1
= *R
1
= 62*0,24255
= 15,038 15 m/dt
- Menghitung kecepatan keliling spesifik
u
1
=
= 1,26 m/dt
- Menghitung kecepatan meridian
Cm =
()
=
()
= 0,78 m/dt
- Menghitung kecepatan meridian spesifik
cm =
)
=
)
= 1,08 m/dt
- Menghitung kecepatan indikatif spesifik
Ci
2
=
h
+C
2
2
= 0,108+(2,79
2
)
= 7,89 m/dt
Penentuan profil potongan blade
Dari gambar segitiga kecepatan potongan ke-1 didapat data sebagai berikut :
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 18
N R (m)
u=u
(m/dt)
Cm
(m/dt)
Cm
(m/dt
(m/dt)
600 0,24255 1,26 0,78 1,08 62
Menentukan sudut bilah
= (90-)+
= (90-25)+35
= 100
Menghitung panjang chord
l =
()
=
()
= 0,024 m = 24 mm
Menghitung jarak antar blade
t =
= 0,024 m =24 mm
- Perancangan guide vane
Data awal yang digunakan untuk merancang guide vane antara lain :
- Putaran spesifik (Ns) = 246,61rpm
- Diameter runner (D) = 0,36 m = 360 mm
- Debit (Q) = 0.6 m/dt
- Head efisiesi (Heff) = 7,2 m
- Tinggi guide vane (B) = 47 mm
- Menentukan jumlah blade guide vane
Z
GV
= (
)
= (
)
= 4,76 5
- Menghitung diameter inlet guide vane
F1 = (
)
= (
)
= 0.6 m
- Menghitung diameter outlet guide vane
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 19
G1 = (
)
= (
)
= 0.52 m
- Menghitung jarak antara guide vane pada sisi inlet guide vane
t
inlet
=
= 0,37
- Menghitung jarak antara guide vane pada sisi outlet guide vane
t
outlet =
= 0,33
- Menghitung kecepatan keliling runner pada diameter terluar
U =
= 11,3 m/dt
- Dinyatakan dalam kecepatan spesifik
u =
= 0,95 m/dt
- Menghitung kecepatan tangential inlet runner
C
u
=
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 20
= 37,17 m/dt
- Menghitung kecepatan tangential outlet guide vane
C
uo
=
= 25,73 m/dt
- Menghitung kecepatan tangential inlet guide vane
C
ui
=
= 22,3 m/dt
Menghitung kecepatan meridional inlet
C
mi
=
= 6,77 m/dt
Menghitung kecepatan meridional outletlet
C
mo
=
= 7,81 m/dt
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 21
Menghitung sudut inlet guide vane
i
=
)
=
)
= 73,1
Menghitung sudut outlet guide vane
i
=
)
=
)
= 73,1
3.2. Poros Utama
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa poros turbin berfungsi untuk
memindahkan daya dari putaran turbin. Beban yang diterima oleh poros turbin antara lain
beban puntir, sehingga dengan adanya beban ini maka akan terjadi tegangan puntir sebagai
akibat dari adanya momen puntir(Sularso, 1994 1 Momen puntir pada turbin dapat
dinyatakan dengan persamaan :
M
p
=
w
P
Dimana :
M
p
= Momen puntir (N.mm)
P = Daya yang ditransmisikan (Hp)
w = Kecepatan sudut (Hp)
N = Kecepatan putaran turbin (Hp)
w = 2**N
= 2**600
= 3768 Hp
M
p
=
= 0,01466 kNm/s
4. (Stolk,1993 :170)
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 22
Tegangan puntir dapat dinyatakan dengan persamaan :
2 1
b
a
Sf Sf
o
= t
Dimana :
a
t = Tegangan izin poros (N/mm
2
)
b
o = Tegangan tarik bahan poros (N/mm
2
)
= Poros dibuat dari baja C-45 dengan ultimate tensile stress
7000 kg/cm
2
Sf
1
= Faktor kelelahan puntir
Sf
2
= Faktor keamanan karena poros dibuat bertingkat dan diberi pasak
= 1489N.mm
Harga Sf
1
untuk bahan poros SF = 5,6 dan untuk bahan poros S-C = 6, sedangkan harga
dariSf
2
berkisar sekitar 1,3 sampai 3 (Sularso,1994 :8).
Untuk diameter poros turbin dapat dinyatakan dalam persamaan :
d =
3
1
1 , 5
(
a
p t
M K
t
Dimana :
d = Diameter poros (m)
a
t = Tegangan izin poros (N/mm
2
)
M
p
= Momen torsi yang diterima poros (N.mm)
K
t
= Faktor koreksi untuk momen puntir
(Sularso,1994 :8)
[
= 0,05m = 50 mm
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 23
Untuk beban yang dikenakan secara halus harga K
t
= 0,1 untuk beban yang digunakan
sedikit kejutan dan tumbukan harga K
t
= 1,0 1,5 dan jika beban yang dikenakan dengan
kejutan atau tumbukan harga K
t
= 1,3 3,
Disamping halhal diatas, pemilihan bahan poros juga merupakan hal yang sangat penting
dalam perencanaan poros.
3.3. Disain Rumah Turbin
3.4. System Pengaturan (Pilihan)
Fungsi Guide vane (sudu antar)
Fungsi guide vane (sudu antar) adalah untuk mengatur kapasitas air munuju runner turbin
dengan arah dan kecepatan tertentu. Untuk arah kecepatan dan kapasitas air yang munuju
runner sepangjang busur jatuhnya tegak lurus. Perencanaan ini pada dasarnya untuk
menentukan sudu antar. Bagian terpenting sudu antar adalah bagian sisi keluarnya, walaupun
demikian bagian yang lain harus memenuhi persyaratan didalam perencanaan, agar kerugian
yang ditimbulkan sekecil mungkin. Sebagai dasar perencanaan ditentukan oleh bentuk dan
dimensi sudu antar tersebut. Untuk sisi permukaan dari sudu antar (guide vane) dibuat
sehalus mungkin dan dipilih bahan yang betul betul sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan diantaranya yaitu kekuatan bahanya.
Perhitungan Dimensi Guide Vane
Sistem pengendali untuk mengatur jalanya runner dan banyaknya air yang dialirkan
menggunakan sudu antar yang diatur secara manual karena turbin ini diusahakan
sesederhana mungkin. Karena itu jumlah sudu antar dari turbin hanya 1 buah.
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB III DESAIN TURBIN 24
3.5. Pemilihan Generator
No Merk Type Power AC
Voltage
Harga Speed
1 Daewo Troly 105 kW 400 - 1000 rpm Korea
Utara
2 Toshiba Drip Proof 90 kW 400 - 375 rpm Japan
3 Zijiang SWF 160-6/650 160 kW 400 - 1000 rpm China
4 Kobuta 140 kw 400 - 500 rpm Japan
3.6. Transmisi Mekanikal
Dimana;
i = perbandingan putaran (rpm)
n1 = putaran poros pada turbin (rpm) = 253 rpm
n2 = putaran poros pada generator (rpm) = 375 rpm
Maka perbandingan putaran (i)
Dimana;
i = perbandingan putaran (rpm)
dp = diameter poros pada turbin (rpm)
dr = diameter poros generator (rpm)
nr = putaran poros pada generator (rpm)
np = putaran poros pada turbin (rpm)
( )
PROYEK DISAIN TEAM I | BAB IV GAMBAR DETAIL 25
BAB IV GAMBAR DETAIL
Site Plan PLTMH
Bak Pelimpah
Bendungan Penyaring Kotoran
Penstock
Power House
Tailrace
PROYEK DISAIN TEAM I | DAFTAR PUSTAKA 26
DAFTAR PUSTAKA
A Harvey & A Brown, Micro-hydro Design Manual, ITDG Publishing, 1992.
Arismunandar, W, Turbin, Penerbit ITB
Arthur Williams, Pumps as Turbines - A users guide, ITDG Publishing, 1995.
Deutschman, Aaron D., Michels, Walter J. and Wilson, Charles E. Machine Design theory and practice.
Dietzel, Fritz. 1996. Turbin,Pompa dan Kompressor. Jakarta: Erlangga.
El-Wakil, M.M, Powerplant Technology, McGraw-Hill
ITDG Publishing, 1985. Small hydro Power in China,
Khurmi R.S. Hydraulic Machines, S & Chand Co, New Delhi
Jeremy Thake, The Micro-hydro Pelton Turbine Manual: Design, Manufacture and Installation
for Small-scale Hydropower, ITDG Publishing, 2000.
Nechleba, Miroslav. 1957. Hydraulic Turbine Their Design and Equipment. Czeckoslovakia: Artia
Pragu.
P Fraenkel, O Paish, V Bokalders, A Harvey & A Brown,Micro-hydro power: A guide for
development workers, ITDG Publishing, IT Power, Stockholm Environment Institute, 1991.
Paryatmo, Wibowo.2002. Turbin Air. Jakarta: Graha Ilmu
Sularso. Suga, Kiyokatsu.1991. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin 10th edition.
Jakarta : PT. Pradnya Paramita
Warnick,C.C. 1984. Hydropower Engineering. New Jersey: Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs
www.matweb.com.2009.MechanicalProperties.(http://www.matweb.com/mechanicalproperties)
: 1 Juli 2009
www.chinaeastwell.com/enchinaeastwell/ecpxl_to.asp?id=54
www.owlnet.rice.edu/~mech401/Shigley8th%20Gears%20Chp13.doc
PROYEK DISAIN TEAM I | LAMPIRAN-LAMPIRAN 27
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dapat dilampirkan gambar-g
ambar lainnya seperti daftar spesifikasi motor, bearing dll