You are on page 1of 8

MODUL 4

Pengukuran Thickening Time, SBS, dan CS Semen pemboran


LAPORAN
Nama NIM Kelompok Tanggal Praktikum Tanggal Penyerahan Dosen Asisten Modul : : : : : : : Fauzan Akbar 12210038 Rabu 2 2-3 April 2013 10 April 2013 Dr.-Ing. Bonar Tua Halomoan Marbun 1. M. Wildan Alfian 2. Ramadhana Aristya (12209023) (12209043)

3. Riantana Higuita Pinem (12209085)

LABORATORIUM TEKNIK OPERASI PEMBORAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

Judul: Pengukuran Thickening Time, SBS, dan CS Semen pemboran Tujuan Percobaan 1. Membuat Slurry (campuran semen) untuk operasi penyemenan casing 2. Menentukan thickening time slurry semen dengan menggunakan consistometer 3. Mengukur kekuatan semen untuk menahan tekanan formasi 4. Mengukur kekuatan semen dalam menahan gesekan akibat berat casing 5. Memahami pronsip kerja dari peralatan yang digunakan dalam modul ini 6. Mengetahui pengaruh penambahan aditif pada slurry terhadap karakteristik semen

2. Data Hidraulic Press


Compressive Strength Sampel Aditif 1 Silica Flour 4% 2 3 4 Silica Flour 5% 5 6 Diameter (cm) 2.54 2.47 2.44 2.44 2.46 2.55 Tinggi (cm) 3.85 3.79 3.63 3.78 3.71 3.78 P (psi) 60 75 75 80 85 95

Shear Bond Strength Sampel A B Aditif Silica Flour 4% Silica Flour 5% Diameter (cm) 2.52 2.54 Tinggi (cm) 4.54 4.94 P (psi) 90 100

Diameter Block Bearing = Diameter Batang Pendorong =

12 2.36

cm cm

Consistometer Waktu (menit) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Dial Reading (uc) Semen Standar Semen Standar+KCl 1% 15 10 25 10 22.5 10 20 11 22.5 12 21 13 22 15 22 14 23 14 23 16 23.5 12 24 15 27 17

Semen = KCl 1% BWOC =

792 7.92

Gram Gram

3.

Pengolahan Data

Consistency vs. Time


30 y = 0.0901x + 19.643 25 Semen Standar Unit of Consistency 20 Semen Standar + KCL 1% 15 Linear (Semen Standar) 10 y = 0.1044x + 9.8681 Linear (Semen Standar + KCL 1%)

0 0 20 40 Time (menit) 60 80

Thickening time Semen Standar Y=0.0901x + 19.643 100=0.0901(t)+19.643 t=891.864 menit Semen Standar + KCl 1% Y=0.1044x + 9.8681 100=0.1044(t) + 9.8681 T=863.33 menit

Compressive Strength Silica Flour 4% o Faktor Koreksi

o Luas Penampang semen

o Compressive Strength (
Sampel 1 2 3 4 5 6 Aditif Silica Flour 4% t/d 1.515748031 1.534412955 1.487704918 1.549180328 1.508130081 1.482352941

)
k 0.961259843 0.962753036 0.95852459 0.963934426 0.960650407 0.957882353 A 0.785 0.74232849 0.72440573 0.72440573 0.7363299 0.79119327 CS 1287.304 1704.272 1738.768 1865.153 1942.991 2015.172

Silica Flour 5%

Shear Bond Strength Silica Flour 4% ( )

Sampel A B

Aditif Silica Flour 4% Silica Flour 5%

SBS 283.2026 286.9055

4. Analisis 1. Asumsi Percobaan i. Percobaan I: Thickenning Time dengan consistometer Suhu dan tekanan tidak berubah selama percobaan Semen dicampur dengan rata sehingga menghasilkan campuran yang homogen Semen dan aditif yang digunakan tidak terlalu lama di udara bebas Pada saat penimbangan jumlah semen, aditif, dan air yang diampur sama dengan jumlah yang digunakan pada perhitungan Alat yang digunakan tidak rusak Pembacaan alat sesuai dengan keadaan sebenarnya Penambahan unit of consistency naik secara linear terhadap waktu

ii. Percobaan II: Perhitungan CS dan SBS dengan hydraulic press Suhu dan tekanan tidak berubah selama percobaan Semen dicampur dengan rata sehingga menghasilkan campuran yang homogen Semen dan aditif yang digunakan tidak terlalu lama di udara bebas Pada saat penimbangan jumlah semen, aditif, dan air yang diampur sama dengan jumlah yang digunakan pada perhitungan Alat yang digunakan tidak rusak Pembacaan alat sesuai dengan keadaan sebenarnya Semen mengeras dalam waterbath dengan suhu 90oC dan dalam waktu 24 jam Tidak dapat kesalahan pembacaan pada pengukuran geometri core 2. Alat i. Consistometer adalah yang digunakan untuk menghitung Thickening time pada suatu slurry semen dengan memberikan torsi pada slurry

dengan memberikan putaran hingga slurry mencapai 100 unit of consistency yang mana semen tidak dapat diopompakan lagi. Waktu untuk mencapai 100 unit of consistency ini adalah thickening time dari suatu semen. Consistometer terdiri dari chamber dan stationary paddle yang berputar dengan kecepatan 150 RPM. Alat ini juga dilengkapi dengan bak Atmospheric Pressure Consistometer yang merupakan tempat untuk memutar chamber. Pada percobaan ini kami tidak melakukan pengukuran hingga 100 unit of consistency, namun melakukan pengukuran hingga 60 menit. Kemudian untuk mendapatkan thickening time dilakukan dengan ekstrapolasi data hingga mencapai 100 unit of consistency. ii. Hydraulic Press adalah alat yang digunakan untuk memberikan tekanan pada suatu core semen yang dapat digunakan untuk menghitung Compressive Strength dan Shear Bond Strength. Untuk menghitung compressive strength, hydraulic press memberikan tekanan pada core semen hingga semen pertama kali retak. Tekanan inilah yang disebut sebagai Compression Strength. Dalam menghitung Shear Bond Strength, hydraulic pressure memberikan pressure pada core semen yang terletak dalam casing hingga semen pertama klai lepas dari casing. Tekanan inilah yang disebut sebagai Shear Bond Strength. Hydraulic press terdiri dari dua buah block bearing. Block bearing bagian atas bersifat statis namun dapat diatur tingginya sesuai dengan geometri core yang diukur. Block bearing bagian bawah dapat diatur tingginya dengan menggunakan tuas yang sekaligus memberikan tekanan. 3. Keberjalanan Praktikum Pada praktikum modul 4 ini terdapat masalah pada saat pembentukan core semen. Pada saat memasukkan core semen ke water bath, ternyata waterbath tidak berjalan dengan baik. Suhu water bath tidak mencapai 90 o C sehingga core semen yang dihasilkan tidak terlalu keras. Selain itu semen yang dimasukkan kedalam cetakan tidak mengisi cetakan dengan penuh sehingga luas permukaan core tidak rata. Namun pada saat percobaan compressive strength dan shear bond strength tidak terdapat masalah. Core untuk masing-masing perhitungan compressive strength dan shear bond strength akan dimasukkan ke hydraulic press dan diberikan tekanan hingga

tekanan maksimum yang menandakan sebagai compressive strength dan shear bond strength. Pada saat percobaan thickening time, tidak terlalu banyak masalah namun pembacaan alat consistometer terlalu lambat sehingga pembacaannya cukup sulit. 4. Data Hasil Percobaan Pada perhitungan thickening time penambahan KCl sebanyak 1% akan menurunkan thickening time. Penambahan KCl pada semen dapat mempercepat proses pengerasan semen karena sifatnya sebagai aditif accelerator. Pada perhitungan thickening time pada semen standar menghasilkan thickening time sebesar 891.9 menit sedangkan dengan penambahan KCl, thickening time akan turun menjadi 863.3 menit. Hal ini berarti slurry yang dibuat akan tidak dapat dipompakan lagi dalam waktu 819.9 menit dan 863.3 menit. Pada percobaan shear bond strength penambahan konsentrasi silica flour sebesar 1% akan meningkatkan shear bond strength yang mana akan menambah kekuatan semen dalam menahan gesekan akibat berat casing. Hal ini dikarenakan sifat silica flour yang bersifat sebagai extender untuk menaikkan volume semen dan menurunkan densitas semen. Pada percobaan Compressive Strength penambahan konsentrasi Silica Flour sebesar 1% dapat meningkatkan compressive strength. Silica Flour merupakan aditif yang digunakan untuk mengurangi densitas semen dan menaikkan volume semen. Hal ini membuat semen lebih tahan terhadap tekanan formasi. Efek penambahan compressive strength akibat penambahan silica flour adalah karenakandungan kalsium hidroksida dan alpha dicalcium silicate hydrate pada semen. Silica akan bereaksi dengan zatzat tersebut dan membentuk mineral yang akan menambahkan strength pada semen.

5.

Simpulan Slurry untuk operasi penyemenan casing dibuat dengan mencampur bubuk semen dengan air ke dalam mixer dengan menambah aditif Consistometer dapat digunakan untuk menghitung thinckening time dari slurry Compressive strength dari semen dapat diukur menggunakan hydraulic press Shear bond strength dari semen dapat diukur menggunakan hydraulic press

Prinsip kerja alat hydraulic pressure adalah memberikan tekanan pada core semen hingga core semen pertama kali retak (CS) dan saat core semen keluar dari casing (SBS)

Prinsip kerja alat consistometer adalah menghitung thickening time pada slurry dengan memberikan torsi pada slurry hingga mencapai 100 unit of consistency Penambahan KCl pada semen dapat mempercepat thickening time Penambahan silica flour dapat mengurangi densitas semen dan menaikkan volume semen

6.

Pustaka Amoco.1994.Drilling Fluids Manual.Amoco Corporation, Rubiandini, Rudi.2012.Teknik Operasi Pemboran 1.ITB

You might also like