You are on page 1of 3

I. PENDAHULUAN I.1.

Latar Belakang Sumberdaya lahan merupakan tumpuan kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok pangan dan kenyamanan lingkungan. Jumlah penduduk yang terus berkembang sementara luas lahan tidak berkembang, menyebabkan tekanan penduduk terhadap sumberdaya lahan semakin berat. Pada sisi lain, lapangan pekerjaan yang terbatas mendorong masyarakat tidak memiliki banyak pilihan mata pencaharian kecuali bertani dengan memanfaatkan lahan yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya. Akibat pemanfaatan dan penggunaan yang demikian menjadikan lahan mengalami degradasi yang kemudian disebut lahan kritis. Sebagaimana diketahui bahwa Dusun Kekep Desa ulungrejo Kecamatan !gantang Kota "atu merupakan salah satu daerah di Jawa imur yang memiliki potensi sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar, dengan topografi ber#ariasi mulai daerah datar yang didominasi oleh persawahan, berbukit sampai dengan pegunungan. Pemanfaatan potensi sumberdaya lahan pertanian yang cukup besar ini, akan mengalami ancaman kerusakan yang cukup serius jika dalam pengelolaannya tidak mengikuti kaidah$kaidah konser#asi tanah dan air yang benar. Pengusahaan sumberdaya lahan potensial yang kurang mengindahkan aspek lingkungan dan lebih mengutamakan hasil%keuntungan finansial sesaat yang disertai dengan kurangnya pengetahuan petani dalam menerapkan teknik konser#asi yang baik memberi peluang yang besar berubahnya lahan potensial menjadi lahan$lahan kritis baru. Akibat kurangnya upaya rehabilitasi pada lahan kritis dan upaya konser#asi pada lahan potensial kritis, jumlah lahan kritis tersebut tidak pernah menurun dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada praktikum lapang, yang kami amati adalah pada lahan yang bambu milik perhutani. Kami memperoleh data bahwa tekstur tanahnya lempung berpasir, memiliki sedikit bebatuan dengan kelerengannya &'(%') % dan tingkat erosinya sedang. Pada lahan tersebut terdapat banyak seresah yang mampu menahan benturan air hujan langsung ke tanah apabila hujan turun. *ang menjadi permasalahan adalah pada bagian tengah lahan tersebut tidak ada tutupan yang menaungi lahan tersebut, jika hujan hanya mengandalkan seresah saja untuk menahan benturan langsung terhadap tanah. Padahal terdapat disana erosi alur yang kemungkinan membawa seresah$seresah tersebut terbawa oleh air.

+ahan pertanian khususnya lahan berlereng dalam keadaan alamiah memiliki kondisi antara lain peka terhadap erosi, terutama bila keadaan tanahnya miring atau tidak tertutup #egetasi, tingkat kesuburannya rendah, yang merupakan faktor pembatas adalah lereng dan biasanya tergantung dari curah hujan serta lapisan olah.

,elihat fenomena di atas, maka dalam pemanfaatan sumberdaya lahan, dibutuhkan suatu kearifan dan menjaga keseimbangan lingkungan dengan menerapkan teknik konser#asi yang tepat sehingga pemanfaatan sumberdaya lahan yang lestari dan berkelanjutan dapat tercapai dalam rangka menfungsikan lahan untuk memenuhi kebutuhan sekarang maupun generasi mendatang. Artinya bahwa dalam pemanfaatan lahan untuk pengembangan pertanian diperlukan perencanaan dan penanganan yang tepat dan bertanggung jawab, agar lahan tersebut tidak terdegradasi dan tetap memberikan keuntungan ekonomi. Abdurachman -.//'0 mengemukakan bahwa salah satu bagian penting dari budi daya pertanian yang sering terabaikan oleh para praktisi pertanian di 1ndonesia adalah konser#asi tanah. 2al ini terjadi antara lain karena dampak degradasi tanah tidak selalu segera terlihat di lapangan, atau tidak secara drastis menurunkan hasil panen. Dampak erosi tanah dan pencemaran agrokimia, misalnya, tidak segera dapat dilihat seperti halnya dampak tanah longsor atau banjir bandang. Padahal tanpa tindakan konser#asi tanah yang efektif, produkti#itas lahan yang tinggi dan usaha pertanian sulit terjamin keberlanjutannya. Peran dan kebijakan pemerintah sangat penting dan menentukan keberhasilan upaya konser#asi tanah, guna mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan, yang dicirikan dengan tingkat produkti#itas tinggi dan penerapan kaidah$kaidah konser#asi tanah. 3paya konser#asi tidak akan berhasil apabila dipercayakan hanya kepada pengguna lahan, karena terkendala oleh berbagai keterbatasan, terutama lemahnya modal kerja. ,engingat makin luas dan cepatnya laju degradasi tanah, dan masih lemahnya implementasi konser#asi tanah di 1ndonesia, maka perlu segera dilakukan upaya terobosan yang efektif untuk menyelamatkan lahan$lahan pertanian. 3paya konser#asi tanah harus mengarah kepada terciptanya sistem pertanian berkelanjutan yang didukung oleh teknologi dan kelembagaan serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan sumber daya lahan dan lingkungan. 3paya ini selaras dengan program pemerintah khususnya dinas pertanian tanaman pangan, dinas perkebunan, dinas perikanan, dinas peternakan, dinas

kehutanan dan dan "adan Penelitian dan Pengembangan Daerah -"alitbangda0 dalam rangka mendukung 4e#italisasi Pertanian melalui pelestarian dan optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian dengan menerapkan pola$pola konser#asi lahan yang baik.

I.2. Tujuan 5. ,enghitung besarnya nilai 6rosi Diperbolehkan -6DP0 .. ,enentukan kelas kemampuan lahan &. ,enghitung besarnya erosi berdasarkan metode 3S+6 ). ,enentukan tindakan konser#asi -sipil #egetatif0 guna mengurangi erosi 7. ,enetapkan biaya yang dibutuhkan dalam rangka aplikasi metode konser#asi yang diusulkan.

You might also like