You are on page 1of 11

BAB 12 Pendekatan-pendekatan Dasar Kepemimpinan

Apa Itu Kepemimpinan? Kepemimpinan (leadership) adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan, sumber pengaruh ini bisa jadi bersifat formal seperti yng diberikan oleh pemangku jabatan manejerial dalam sebuah organisasi Teori sifat: Teori sifat kepemimpinan(trait theoris of leadership) membedakan para pemimpin dari mereka yg bukan pemimpin dengan cara berfokus pd barbagai sifat dan karakteristik pribadi.Teori sifat kepemimpinan berfokus pada berbagai karakteristik pribadi seorang pemimpin. Berdasarkan temuan terakhir, ada 2 kesimpulan. 1.sifat memang bisa memprediksi kepemimpinan. 2.sifat-sifat kepemimpinan lebih baik dalam memprediksi munculnya pemimpin dan tampilnya kepemimpinan daripada dalam membedakan antara pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif. Teori perilaku: Teori perilaku kepemimpinan adlah teori-teori yg mengemukakan bahwa beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dr mereka yg bukan pemimpin. Kajian dari Ohio State University Mereka menyebut kedua dimensi ini : Struktur awal, tingkat sampai mana seorang pemimpin akan menetapkan dan menyusun perannya dan peran para bawahannya dalam usaha mencapai tujuan.

Tenggang rasa, tingkat sampai mana seorang pemimpin akan memiliki hubungan professional yang ditandai oleh kesalingpercayaan, rasa hormat terhadap ide-ide anak buah, dan rasa hormat terhadap perasaan-perasaan mereka.

Kajian dari University of Michigan Kelompok Michigan juga menghasilkan dua dimensi perilaku kepemimpinan yang mereka namai : Pemimpin yang berorientasi karyawan, menekan kan hubungan antarpersonal ;mementingkan kebutuhan para karyawan , dan menerima perbedaan-perbedaan individual di antara para anggota. Pemimpin yang berorientasi produksi, seorang pemimpin yang menekankan aspek-aspek teknis atau tugas dari suatu pekerjaan tertentu. Table manajerial Sebuah table grafis mengenai gaya kepemimpinan dua dimensional oleh blake dan mouton. Mereka membuat table manajerial yangkadang dikembangkan juga disebut

dengan table manajerial, disasarkan pada gaya perhatian padamanusia dan perhatian pada produksi yang pada dasarnya mempresentasikan dimensitenggang rasa dan struktur awal Teori kemungkiran: Model kemungkinan riedler (fiedler contingency model) Menyatakan bahwa kinerja kelompok yg efektif bergantung pd kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi trsbt memberikan kendali kpd pemimpin trsbut. Mengindetifikasi gaya kepemimpinan. Fiedler mayakini bahwa salah satu factor utama bagi kepemimpinan yg berhasail adalah gaya kepemimpinan dasar seorang individu. Jadi ia mulai berusaha mencari tahu apa gaya trsbt. Memahami situasinya Setelah gaya kepemimpinan seseorang diketahui, selanjutnya adlh mencocokan si pemimpin dengan situasi. Tiga dimensi kemungkinan yg menentukan factor situasional:

1. Hubungan pemimpin anggara: tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan rasa hormat para anggotahormat para anggota thdp pemimpin mereka. 2. Struktur tugas: tingkat sejauh mana penentuan pekerjaan di prosedurkan. 3. Kekuatan posisi: tingkat pengaruh yg dimiliki oleh seorang pemimpin atas variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, pendisiplinan, promosi, dan kenaikan gaji. Menentukan pemimpin dan situasi. Model fiedler bermasyarakat mencocokan keduanya unk mencapai

efektifitas kepemimpinan yg maksimal. Fiddler mengatakan bahwa pemimpin yg berorientasi tugas bekerja sangat baik dlm situasi dengan tingkat control yg tinggi dan rendah, sementara pemimpin yg berorientasi hubungan kerja sangat baik dlm situasi dgn tingkat control yang moderat. Evaluasi Model fiedler menghasilkan kesimpulan yg umumnya positif, artinya ada banyak bukti yg mendukung paling tidak bagian paling subsiansial dari model trsebut. Teori sumberdaya kognitif Fiedler dan Garcia menemukan bahwa kemampuan interval pemimpin berhubungan secara positif dengan kinerja dalam situasi sires tingkat rendah dan secara negative dalam situasi tingkat stes tinggi(lihat gambar hal.62 pada buku perilaku organisasi edisi 12 karangan p.robbins-thimoty.a.judge) Teori situasional hersey dan Blanchard Kepemimpinan situasional adlh sebuah teori kemangkiran berfokus pada poara pengikut SLT pada dasarnya menganggap hub pemimpin-pengikut dpt dipersamakan dgn hubungan antara orng tua dan anak Teori pertukaran pemimpin anggota Teori pertukaran pemimpin anggota adalah Penciptaan kelompok-kelompok

kesayangan dan kelompok-kelompok bukan kesayangan oleh para pemimpin , bawahan-

bawahan dengan status kelompok kesayangan memperoleh penilai kinerja yang lebih tinggi , pergantian yang lebih rendah , dan kepuasan kerja yang lebih baik. Teori jalan tujuan Teori ini di kembangkan olah Robert house.Inti dari teori ini adlh bahwa merupakan tugas pemimpin unk memberikan informasi, dukungan atau sumber day lain yg di butuhkan kpd para pengikut agar mereka bias mencapai berbagai tujuan mereka. Perilaku pemimpin. House mengidentifikasikan 4 perilaku kepemimpinan: 1. Pemimpin yg direktif Memberitahu kpd para pengikut mengnai apa yg diharapkan dari mereka, menentukan pekerjaanyg harus mereka selesaikan dan memberikan bimbingan khusus terkait dengan cara menyelesaikan berbagai tugas tersebut. 2. Pemimpin yg sportif Pemimpin yg ramah dan memperhatikan kebutuhan para pengikutnya. 3. Pemimpin yg partisipatif Berunding dengan para pengikut dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil keputusan. 4. Pemimpin yg berorientasi pencapaian Menerapkan tujuan yg besar dan mengharapkan para pengikutnya unk bekerja dngn sangat baik. House berasumsi bahwa pemimpin itu bersih dan bahwa pemimpin yg sama biasa menampilkan satu atau seluruh perilaku ini bergantung pada situasiyg ada. Beragam variabel dan dan prediksi kemungkinan 1. Kepemimpinan direktif menghasilkan kepuasan yg lebih besar manakala tugastugasnya bersifat ambigu atau penuh tekanan bila dibandingkan dengan ketika tugas tsbut terintruksi sangat ketat dan diuraikan dngn sangat baik. 2. Kepemimpinan yg supotif menghasilkan kinerja dan kepuasan karyawan yg tinggi ketika karyawan mengerjakan tugas yg terintruksi.

3. Kepemimpinan direktif cenderung dipandang tdk efektif apabila karyaaawan memiliki kemampuan yg diyakini baik atau pengalaman yg banyak. 4. Karyawan dngn pusat kendali internal akan lebih puas dengan gaya partisipatif. 5. Kepemimpinan yg berorientasi pencapaian dapat meningkatkan harapan para karyawan bahwa usaha akan menghasilkan kinerja yg tinggi ketika tugas di susun secara ambigu. Model pemimpin partisipasi (leader- participation model) Sebuah teori kepemimpinan yang menyediakan serangkaian peraturan untuk menentukan bentuk dan jumlah pembuatan keputusan partisipatif dalam berbagai situasi yang berbeda. Berdasarkan aturan pohon keputusan untukmembimbing para pemimpin tentang kapan dan kapan tidak menyertakan partisipasi bawahandalam pengambilan

keputusam,Menganggap 12 variabel kontigensi untuk mempertimbangkan apakah atau tidak untuk memasukkan bawahan dalam pengambilan keputusan

Variabel Kontigensi Direvisi dalam ModelPartisipasi-Pemimpinin 1.Pentingnya keputusan 2.Pentingnya memperoleh komitmen pengikut terhadap keputusan3.Apakah pemimpin memiliki informasi yang cukup untuk membuat keptusan yang baik 4.Seberapa baik terstrukturnya masalah 5.Apakah keputusan yang otokratis akan menerima komitmen pengikut 6.Apkah pengikut masuk dalam tujuan organisasi 7.Apakah ada kemungkinan terjadi konflik antara pengikut terhadap solusi alternatif 8.Apakh pengikut memiliki informasi yang diperlukan untuk membuatkeputusan yang baik 9.Kendala waktu pada pemimpin yang dapat membatasi keterlibatan pengikut 10.Apakah biaya untuk membawa geografis anggota bersama dibenarkan 11.Pentingnyapemimpin meminimalkanwaktu yang diperlukan untuk membuatkeputus an 12.Pentingnya menggunakan partisipasi sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan keputusan pengikut

Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer Kepemimpinan memainkan peran sentral dalam usaha memahami perilaku kelompok, karena Pemimpinlah yang biasanya memberikan pengarahan untuk mengejar tujuan. Karena itu, kapabilitas prediktif yang lebih akurat akan jadi sangat bermanfaat untuk memperbaiki kinerja kelompik. Sumbangan utama dari pendekatan perilaku adalah mengerucutnya kepemimpinan kedalam gaya yang berorientasi tugas dan berorientasi manusia.

Pertanyaan Untuk Berpikir Keritis Bab 12


1.Tinjaulah teori sifat dalam konteks perdebatan sifat bawaan versus pendidikan Jawab: Sifat bawaan adalah sifat dimana seseorang sudah terbiasa dengan sifat tersebut dan juga sifat tersebut merupakan sifat yang susah hilang darinya namun sifat seseorang terutama sifat yang buruk dapat dihilangkan memalui proses pendidikan diman seseorang dapat belajar nengenai orang lain dan dirinya sendiri dan semakin tinggi tingkat pendidikannya seseorang akan menjaga sifatnya dan berusaha untuk dapat membuat image yang baik.

2.Kembangkan sebuah contoh dimana anda mengoprasikan model fiedler? Jawab: Contohnya adalah dalam kelompok PO dan kami di tugaskan untuk membuat sebuah makalah dimana ada seorang yang bertugas menajdi ketua dan juga anggota dan saya adalah sebagai ketua kelompoknya maka yang akan saya lakukan untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut adalaha yang pertama saya melakukan pembagian tugas secara adil antara satu dan yang lainnya dan setelah itu saya menjelaskan masing masing tugas yang di berikan dan setelah itu saya mengingatkan kepada anggota saya lewat sebuah ucapan langsung atau melalui sms agar mereka mengerjakan tugasnya sesuai ketentuan yang telah ditentukan dan juga jika ada kesulitan terhadap tugas tersebut kami adakan sebuah diskusi. 3. Kembangkan sebuah contoh dimana anda mengoprasikan teori jalan-tujuan? Jawab: Contohnya kami diberikan tugas oleh dosen untuk presentasi dan saya berperan sebgai ketua kelompok dan untuk menyelesaikan tugas tersebut kami lakukan pembahasan atas tugas yang di berikan dimana pertama tama kami menampung masing masing opini yang kemudian kami jadikan satu kesamaan dan setelah itu saya membagi tugas masing masing secara adil dan saya juga membantu apabila ada anggota saya mengalami kesulitan dalam tugasnya dan jika sayapun tidak bisa menyelesaikannnya kami akan membahasnya secara bersama sama dan juga saya memberikan arahan masing masing tugas yang diberikan agar nantisnya saat maju presentasi bisa berjalan dengan baik demi mencapai tujuan kami yaitu mendapat apresiasi yang baik dari tema-teman dan dosen.

4.Kembangkan sebuah contoh dimana anda mengoprasionalkan SLT? Jawab: Contohnya kami diberikan tugas presentasi dan saya adalah ketua kelompoknya dan pada saat kami menampilkan prentasi kami yang pertama saya lakukan adalah memperkenalkan anggota saya dan setelah itu menunjukan kemampuan masing masing anggota saya dalam menyampaikan materi dan pada saat sesi tanya jawab saya juga memberikan kesempatan anggota saya untuk menjawab sesuai kemempuannya dan bila ada kekurangan saya akan menambahkannya atau membantu menjawabnya.

Studi Kasus Bab 12


Studi Kasus DARI KOLEGA MENJADI PENGAWAS Cheryl Kahn, Rob Carstons, dan Linda McGee memiliki kesamaan. Mereka semua dipromosikan untuk menduduki posisi manajemen di organisasi mereka. Masing-masing memandang transisi tersebut sebagai sebuah tantangan. Cheryl Kahn dipromosikan menjadi direktur catering di restoran Glazier Group di New York City. Dengan promosi tersebut, ia sadar bahwa segalanya tidak akan sama lagi. ia tidak lagi bisa ikut bergosip atau membiarkan karyawan yang datang terlambat. Ia mengatakan bahwa peran barunya itu menakutkan. Awalnya, saya merasa seperti sebuah buldoser yang menggilas semua orang, dan itu tidak menyenangkan. Saya berkata, mau caraku atau keluar. dan, lupa bahwa teman-teman saya juga sedang berada dalam peralihan tersebut. Ia mengakui bahwa gayanya ini menjauhkannya dari hampir semua orang yang bekerja dengannya. Rob Carstons, seorang manajer teknis di IBM di California, berbicara tentang ketidakpastian yang ia rasakan setelah dipromosikan dari seorang pemrogram junior menjadi seorang manajer. Sungguh merupakan sesuatu yang sulit ketika tiba-tiba harus memberikan pengarahan kepada rekan-rekan kerja, sebab hanya sehari sebelumnya Anda adalah salah seorang dari mereka. Anda berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyinggung siapa pun. Aneh rasanya masuk ke sebuah ruangan dan semua percakapan berubah. Orang tidak akan bersikap sama terbukanya dengan Anda ketika Anda menjadi atasannya. Linda McGee sekarang adalah direktur Medex Insurance Service di Baltimore, Maryland. Ia mengawali kariernya sebagai seorang representatif layanan pelanggan di perusahaan tersebut kemudian melompati rekan-rekan kerjanya berkat serangkaian promosi yang didapatnya. Kenaikannya yang cepat itu menimbulkan beberapa masalah. Rekan-rekan kerjanya berkata, Oh, ini dia orang penting baru. Hanya Tuhan yang tahu apa yang mereka bicarakan di belakang saya.

Pertanyaan: 1. Banyak manajer baru membuat kesalahan dalam memilih gaya kepemimpinan yang tepat letika mereka meduduki posisi manajemen. Menurut anda, mengapa hal ini bisa terjadi? 2. Apakah kaitan hal ini dengan kepemimpinan dan pelatihan kepemimpinan? 3. Teori kepemimpinan manakah, bila ada yang bisa membantu para pemimpin baru menghadapi peralihan ini? 4. Menurut anda, lebih mudah atau lebih sulkitkah di promosikan secara internal ke posisi pemimpin formal bila dibandingkan dengan masuk ke posisi itu dari pihak luar? Jelaskan. Jawaban: 1. Karena para manjemen baru beranggapan dengan gaya kepimpinan yang mereka buat bisa membuat perusahaan lebih maju dan sukses, hal itu juga karena para manajemen baru punya tanggung jawab yang berat untuk memimpin perusahaan dengan karyawan yang banyak, maka dari itu para manajemen baru harus mengendalikan perusaahan bagaimana bisa lancar dan sukses dalam mengoperasikan perusahaan tersebut. Intinya para manajemen baru mempunyai tanggung jawab besar dalam mengelola dan mengoperasikan perusahaan. 2. Kaitannya dengan kasus diatas yaitu Seorang manajer baru bias mengembangkan kepemimpinannya kepada bawahannya dan mempunyai tanggung jawab sebagai manajer baru. Sebagai manajer baru juga harus memerlukan pelatihan-pelatihan kepemimpinan untuk bisa tau bagaimana kerjanya seorang manajer itu untuk mengoperasikan perusahaan dan mengendalikan bawahannya dengan baik. 3. Menurut saya teori kepemimpinan yang bisa membantu para manajemen baru mengahadapi peralihan ini yaitu Teori Kepemimpinan Kharismatis karena teori ini memiliki kekuatan energi, daya tarik, dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain khusunya karyawan , sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan ini juga memiliki inspirasi, keberanian,dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. 4. Menurut saya lebih mudah dipromosikan secara internal ke posisi pemimpin formal karena lebih terjamin dalam menjadi pemimpin yang sudah diketahui oleh karyawannya dan dapat mudah beradapatasi pada lingkungan perusahaan. Serta lebih mudah mengembangkan kepemimpinan kepada karyawannya.

You might also like