Professional Documents
Culture Documents
\
|
|
|
\
|
=
E
Q
Q
V
A x
633 , 0
167 , 0
8 , 0
115
100
40 , 113
40 , 113
420
75 , 3
\
|
|
|
\
|
= x
x = 32,6 cm
Indeks Keseragaman (n)
(
(
(
(
(
)
`
=
L
Pc
B
SD
B
S
De
B
n 1
2
1
14 2 , 2
5 , 0
(
(
(
(
(
)
`
=
8
5 . 4
7
0
1
2
7
8
1
200
7
14 2 , 2
5 , 0
n
1 , 1 = n
Karakteristik Ukuran (Xc)
n
x
Xc
1
693 , 0
=
1 , 1
1
693 , 0
6 , 32
= Xc
Xc = 46 cm
Material yang tertinggal di ayakan (R)
( )
n
Xc
x
e R
=
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3. . . . Distribusi Fragmentasi Peledakan Tanggal 11 April 2011 Distribusi Fragmentasi Peledakan Tanggal 11 April 2011 Distribusi Fragmentasi Peledakan Tanggal 11 April 2011 Distribusi Fragmentasi Peledakan Tanggal 11 April 2011
Ukuran Batuan Ukuran Batuan Ukuran Batuan Ukuran Batuan
( (( (cm) cm) cm) cm)
Persen Lolos Persen Lolos Persen Lolos Persen Lolos Tidak Lolos Tidak Lolos Tidak Lolos Tidak Lolos
0 0,00% 100,00%
10 17,94% 82,06%
20 33,83% 66,17%
30 47,01% 52,99%
40 57,77% 42,23%
50 66,47% 33,53%
60 73,45% 26,55%
70 79,03% 20,97%
80 83,47% 16,53%
90 86,99% 13,01%
100 89,78% 10,22%
Gambar 1. Fragmentasi Aktual Hasil Peledakan
Dari data yang diperoleh terdapat 2 (dua) faktor
yang memepengaruhi besarnya nilai perolehan
hasil peledakan yaitu: kedalaman lubang ledak
dan distribusi fragmentasi hasil peledakan yang
dihasilkan.
Berikut diuraikan faktor yang mempengaruhi
besarnya nilai perolehan hasil peledakan.
a. a. a. a. Kedalaman Lubang Ledak Tidak Sesuai Kedalaman Lubang Ledak Tidak Sesuai Kedalaman Lubang Ledak Tidak Sesuai Kedalaman Lubang Ledak Tidak Sesuai
de de de dengan Kemampuan Alat Gali Muat ngan Kemampuan Alat Gali Muat ngan Kemampuan Alat Gali Muat ngan Kemampuan Alat Gali Muat
Kemampuan alat gali muat dalam untuk
melakukan kegiatan pemuatan dan pengangkutan
dipengaruhi oleh tinggi lantai kerja (front) alat
tersebut. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa
alat gali muat dapat bekerja optimal dengan tinggi
lantai kerja setinggi 4 m. Dari data survey
diperoleh persentase perolehan tiap peledakan
berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena rata-rata
kedalaman lubang ledak yang berbeda-beda
disesuaikan dengan target elevasi yang dituju
tetapi setelah dilakukan pemuatan terhadap
material hasil peledakan perubahan elevasi tidak
sesuai dengan tinggi jenjang yang di harpkan.
Gambar 4. Nilai Perolehan Berdasarkan Kedalaman Pemboran
Dengan membandingkan antara kedalaman
pemboran dengan perolehan hasil yang
didapatkan dari data survey yang dibuat dalam
sebuah grafik (Gambar 4) dapat dilihat bahwa
untuk lubang dengan kedalaman lebih dari 8,5 m,
perolehan hasil peledakan tidak maksimal.
Perolehan hasil peledakan yang diperoleh lebih
besar untuk lubang ledak dengan kedalaman
kurang dari 8,5 m dibandingkan dengan lubang
ledak yang mempunyai kedalaman lebih dari 8,5
m. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan
alat gali. Oleh karena itu disarankan agar keda-
laman lubang ledak dibuat sesuai kemampuan alat
gali muat yaitu kedalaman < 8,5 m.
b. b. b. b. Persentase Fragmentasi <100 cm Persentase Fragmentasi <100 cm Persentase Fragmentasi <100 cm Persentase Fragmentasi <100 cm
Selain faktor kedalaman pemboran, hal lain yang
mempengaruhi perolehan hasil peledakan
adalahfragmentasi hasil peledakan itu sendiri.
Dimana semakin kecil distribusi fragmentasi akan
meningkatkan perolehan hasil peledakan.
Gambar 5. Nilai Perolehan Berdasarkan Persentase Fragmentasi < 100 cm
Pada hasil perhitungan prediksi fragmentasi
dengan rumus Kuz-Ram nenunjukkan bahwa diper-
oleh bahwa rata-rata ukuran fragmentasi lebih dari
100 cm sebesar 12,35% sehingga dapat dikatakan
bahwa target fragmentasi yang diharapkan sudah
tercapai.
Distribusi fragmentasi dipengaruhi oleh besar-
nya powder factor. Dimana semakin besar powder
factor maka persentase fragmentasi kurang dari
100 cm akan semakin besar (Gambar 7). Karena
powder factor yang digunakan setiap kali
peledakan berbeda maka distribusi fragmentasi
juga berbeda. Penggunaan bahan peledak yang
sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya lubang
basah secara langsung akan mempengauhi
fragmentasi yang dihasilkan.
Gambar 7. Grafik Hubungan Antara Fragmentasi Kurang dari 100 cm dengan Powder Factor
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, analisa dan
pembahasan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1). Perolehan hasil peledakan dari tanggal 11
april 2011 sampai dengan 30 April 2011
sebesar 89,87 %, sehingga dapat dikatakan
bahwa target perolehan sebesar 95% tidak
tercapai.
2). Besarnya nilai perolehan dipengaruhi oleh
kedalaman pengeboran dan distribusi
fragmentasi hasil peledakan.
3). Hasil prediksi ukuran fragmentasi dengan
metode Kuz-Ram menunjukkan bahwa target
fragmentasi tercapai dengan ukuran
fragmentasi hasil peledakan saat ini pada
overburden di lokasi penambangan PT.
Madhani Talatah Nusantara dengan rata-rata
powder factor 0,24 kg/m
3
, boulder ( 100 cm)
kurang dari 15 % yaitu 12,35 %.
Ucapan terima kasih kepada Ucapan terima kasih kepada Ucapan terima kasih kepada Ucapan terima kasih kepada: :: :
Bapak Dr. Ir. S. Koesnaryo, M.sc,. IPM selaku
pembimbing dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hustrulid W., 1999, Blasting Principles For
Open Pit Mining. Colorado School of Mines,
Golden, Colorado, USA.
2. Jimeno C.L. and Jimeno E.L., 1995, Drilling and
Blasting of Rocks, Balkema/ Rotterdam/
Brookfield.
3. Koesnaryo. S., 1988, Bahan Peledak dan
Metode Peledakan, Fakultas Tambang UPN
Veteran Yogyakarta.
4. Koesnaryo. S., 2001, Rancangan Peledakan
Batuan, Fakultas Tambang UPN Veteran
Yogyakarta.
5. Konya C.J., 1995, Blast Design, Intercontinental
Departement, Montville, Ohio.
6. Konya C.J. and Walter E.J., 1990, Surface Blast
Design, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New
Jers.
7. PT. Kayan Putra Utama Coal, 2002, Laporan
Akhir PT. Kayan Putra Utama Coal.
8. Saptono Singgih, 2006, Teknik Peledakan,
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, UPN Veteran Yogyakarta.