You are on page 1of 46

Makalah Teknik Pemesinan 1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia pendidikan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, menuntut Sumber Daya
Manusia yang berkualitas dan mempunyai kompetensi yang di bidangnya
masing-masing. Sumber Daya Manusia merupakan hal yang tidak bisa di
abaikan begitu saja, karena Sumber Daya Manusia menentukan kualitas
suatu bangsa. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia yang mempunyai
kualifikasi dalam pengembangan, pengelolaan dan pelaksanaan program-
program pendidikan kejuruan/latihan khususnya dalam bidang teknologi
dan kejuruan menjadi sangat penting.
Sehingga, mata kuliah Teknik Pemesinan ini merupakan salah satu
mata kuliah praktek yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia khususnya mahasiswa Teknik Mesin yang akan bersaing di dunia
pendidikan maupun industri. Karena, melalui mata kuliah ini mahasiswa
dituntut untuk mempunyai kompetensi berupa pengetahuan mengenai
mesin perkakas baik secara teori sampai dengan pengaplikasiannya pada
praktikum.

1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembentukan makalah ini antara lain :
1. Mahasiswa dapat mengembangkan wawasan berfikir mengenai Mesin
bubut dan Mesin Frais.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari
perkuliahan mengenai Mesin Bubut dan Mesin Frais untuk kemajuan skill
individu.



Makalah Teknik Pemesinan 2










BAB 2
PEMBAHASAN

1. MESIN BUBUT
2.1.1. PENGERTIAN MESIN BUBUT


Makalah Teknik Pemesinan 3

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Pembubutan sendiri merupakan
suatu prosespemakanan benda kerja yang dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.
Pada umumnya mesin bubut banyak digunakan di bengkel-bengkel
pegerjaaan logam. Mesin yang gerakan utamanya berputar ini berfungsi
sebagai pengubah bentuk benda dengan cara menyayat benda tersebut dengan
pahat penyayat. Adapun prinsip kerjanya adalah benda kerja yang dibubut itu
dalam keadaan berputar, sedangkan alat penyayatnya bergerak memanjang
atau melintang secara perlahan.
Perputaran mesin ini berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang di
bawah atau disamping mesin. Kemudian motor tersebut dihubungkan kepada
poros utama tadi dengan sebuah atau beberapa sabuk; karenanya bila motor
berputar, poros ini pun berputar pula dan membawa benda kerja ikut
berputar.


2.1.2. BENTUK PENGERJAAN PADA MESIN BUBUT
Makalah Teknik Pemesinan 4

Kemampuan Yang Dapat Dilakukan Oleh Mesin Bubut

Jenis jenis pembubutan yang bisa dikerjakan mesin bubut
1. Pembubutan tepi (facing)
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak
lurus terhadap sumbu benda kerja.

2. Pembubutan silindris (turning)
Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya.
Baik pengerjaan tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong
Makalah Teknik Pemesinan 5

pahtnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk
semua proses pemotongan pada mesin bubut.

3. Pembubutan alur (grooving)
Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.

4. Pembubutan tirus (chempering)
Adapun caranya sebagai berikut :
Dengan memutar compound rest
Dengan menggeser sumbu tail stock
Dengan menggunakan taper attachment.

5. Pembubutan ulir (threading)
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi
bentuk yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge).
Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di
pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.

6. Drilling
Membuat lubang awal pada benda kerja.

7. Boring
Memperbesar lubang pad benda kerja.

8. Kartel (knurling)
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada
pegangan tang,obeng agar tidak licin.

9. Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja.
2.1.3. JENIS-JENIS MESIN BUBUT
Makalah Teknik Pemesinan 6

Pembagian mesin bubut berdasarkan kemampuan pengerjaan
dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu:
1. Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan.
Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan
benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut
bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut
bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut
yang besar dan berat.Biasanya diletakkan diatas meja kerja.

Gambar 1.1 . Mesin Bubut Ringan
2. Mesin Bubut Revolver
Mesin ini khusus untuk memproduksi benda kerja yang
ukurannya sama dan dalam jumlah yang banyak atau untuk pengerjaan
awal.
Contoh : Mesin bubut Kapstan.
3. Mesin Bubut Sedang
Makalah Teknik Pemesinan 7

Konstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan
penggabungan perlengkapan yang khusus. Mesin ini digunakan untuk
pengerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Konstruksi mesin ini lebih
cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena
itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan
lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki
perkakas secara produksi.

Gambar 1.2. Mesin Bubut Sedang

4. Mesin Bubut Standart
Mesin ini mempunyai power yang lebih besar dan digunakan
untuk pengerjaan pembubutan yang memerlukan ketelitian tinggi dengan
benda kerja yang cukup besar. Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya
lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini
merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

Makalah Teknik Pemesinan 8

Gambar 1.3. Mesin Bubut Standart
Contoh : Cholcester Master dan Kerry.
5. Mesin Bubut Beralas Panjang (Long Bed Lathe)

Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri berat yang banyak
digunakan pada benda kerja yang besar dan panjang. Misalnya poros-poros
kapal dan poros transmisi. Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang
digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan
roda gigi dan lainnya.



Gambar 1.4 Mesin Bubut Beralas Panjang (Long Bed Lathe)



Secara prinsip lain mesin bubut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
1. Mesin bubut centre lathe

Mesin bubut ini dirancang untuk berbagai macam bentuk dan
yang paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam)
Makalah Teknik Pemesinan 9

pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah
satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya
dapat ditumpu dengan center lain.


Gambar 1.5 Mesin bubut centre lathe

2. Mesin Bubut Sabuk

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda
gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi
gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda
kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.


Gambar 1.6 Mesin Bubut Sabuk
Makalah Teknik Pemesinan 10


3. Mesin bubut vertical turning and boring milling

Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang
dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah
pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang
telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah
mesin otomatis dengan mudah.

Gambar 1.6 Mesin bubut vertical turning and boring milling


4. Mesin bubut facing lathe

Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda
kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan
dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang
besar, tidak terdapat kepala lepas.

Makalah Teknik Pemesinan 11



Gambar 1.7 Mesin bubut facing lathe


5. Mesin Bubut Turret

Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa
pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk
penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan
yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu
kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya
dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan
atau diperlukan kembali.



Makalah Teknik Pemesinan 12

Gambar 1.8 Mesin Bubut Turret




6. Mesin bubut Turret Jenis Sadel

Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel
yang bergerak maju mundur dengan turret


Gambar 1.9 Mesin bubut Turret Jenis Sadel

7. Mesin bubut turret vertikal

Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis
pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk
memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan
horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel penyilang sebagai
tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan
turret bujur sangkar untuk memegang pahat. Semua pahat yang dipasangkan
pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-
masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang
berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada
ujung kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk
memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang
Makalah Teknik Pemesinan 13

diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan
pencekaman.


Gambar 1.10 Mesin bubut turret vertikal
2.1.4. BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT
a. Kepala tetap (head stock)
Merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat transmisi roda
gigi yang meneruskan putaran motor listrik menjadi putaran spindle.
Bagian ini terletak disebelah kiri mesin bubut yang memutarkan benda
kerja.
Makalah Teknik Pemesinan 14


Gambar 1.11 Bagian-bagian headstock

H1 : Kepala tetap (headstock)
H2 & H3 : Tuas pengatur kecepatan spindel (speed change
mechanism)
H4 : Rumah spindel (houses the main spindle)
H5 : T uas pembalik putaran (reversing gear)
H6 : Kotak gigi pengatur kecepatan batang hantaran (quick change
gearbox)
H7 : Ulir penuntun (leadscrew)
H8 : Batang hantaran (feed rod)
H9 : Batang hantaran melintang (cross feed rod)
H10 : Transmisi pengubah putaran (change gears)
b. Kepala lepas (tail stock)
Digunakan untuk menempatkan centre jalan (live centre), untuk
menyangga benda kerja yang panjang, untuk kedudukan chuck bor (drill
chuck), untuk kedudukan reamer, bisa juga untuk proses pembuatan tirus.
Kepala lepas (tailstock) terpasang di bagian dalam pemandu gerak yang ada
Makalah Teknik Pemesinan 15

pada bed dan dapat meluncur di sepanjang guideways pada posisi tertentu
yang disesuaikan dengan panjang benda kerja. Kepala lepas berfungsi untuk
menumpu benda kerja yang panjang

Gambar 1.12 Bagian-bagian Kepala Lepas
a) spindel
c) hand wheel
b) sleeve atau quil
d) set screw
e) base
f) clamping piece
g) clamping lever

c. Eretan (carriage)

Berfungsi menghantarkan pahat kebenda kerja. Terdiri atas :
a. Eretan memanjang
Eretan memanjang adalah eretan yang kedudukannya pada meja mesin
dan dapat bergerak ke kiri dan ke kanan.
b. Eretan melintang
Eretan melintang terletak diatas eretan memanjang dan melintang
terhadap meja. Gunanya eretan melintang adalah untuk memberi tebal
pemakanan pahat.
c. Eretan atas
Makalah Teknik Pemesinan 16

Eretan atas terletak diatas eretan melintang dan diikat oleh dua buah
baut. Pada eretan ini terpasang kedudukan pahat atau tool post.


Gambar 1.13 Eretan (carriage)
d. Meja (bed)
Meja atau bed digunakan untuk :
a. Tempat dudukan eretan (carriage)
b. Tempat dudukan kepala lepas (tail stock)
c. Tempat dudukan penyangga diam (steady rest)
Meja yang bentuknya memanjang ini merupakan tempat tumpuan
gaya pemakanan pahat pada saat membubut. Permukaannya lancar dan halus
sehingga melancarkan gerakan eretan maupun kepala lepas atau penyangga
yang dipasang diatasnya. Bentuk meja ini bermacam-macam, ada yang datar
dan juga ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian.



Makalah Teknik Pemesinan 17

Gambar 1.14 Meja (bed)

e. Poros Pembawa
Merupakan bagian dari alat bantu mesin bubut yang berfungsi
untuk membawa pahat yang terpasang pada tool post yang berada pada
carriage agar mendekati benda kerja yang pembawa terpasang pada eretan
pada head stock. Poros pembawa terdiri dari dua macam :
a. Feed Rod
Berfungsi untuk membawa eretan mendekati benda kerja yang
terpasang pada cekam sehingga terjadi proses pembubutan. Feed
Rod berputar karena adanya daya putaran yang dihasilkan oleh motor listrik.
Biasanya digunakan untuk pembubutan selain pembubutan ulir.
b. Lead Screw
Sama dengan feed rod tapi merupakan suatu ulir. Biasanya
digunakan untuk pembubutan dalam poses pembubutan ulir

Gambar 1.15 Poros Pembawa

f. Pahat Bubut
Pahat bubut digunakan untuk mengurangi benda kerja. Pahat ini terbuat
dari unalloyed tool steel, alloy tool steel, cemented carbide, diamond tips,
ceramic cutting material. Umurnya tergantung dari jenis bahan dasar pahat,
bentuk sisi potong, dan pengasahannya.
a. Sifat-sifat dasar pahat bubut
Makalah Teknik Pemesinan 18

(1) Keras
(2) Ulet
(3) Tahan panas
(4) Tahan lama
b. Macam-macam pahat bubut
Untuk setiap jenis pengerjaan diperlukan pahat yang tepat. Oleh sebab itu
harus dipilih pahat roughing, finishing, boring, thread cutting, dan
sebagainya. Kebanyakan pahat bubut sudah distandarisasikan.
(1) Pahat roughing (roughing tool).
Selama pengerjaan kasar, pahat harus memotong benda dalam
waktu sesingkat mungkin. Oleh sebab itu pahat ini harus dibuat
kuat. Bentuknya dapat lurus atau bengkok.
(2) Pahat finishing (finishing tool).
Permukaan yang halus dari benda kerja akan diperoleh jika
menggunakan pahat finishing. Untuk keperluan ini dipergunakan
pahat finishing titik dengan sisi potong bulat dan pahat finishing
datar dengan sisi potong rata. Setelah digerinda, sisi potong pahat
finishing harus digosok dengan oil stone secara hati-hati, kalau tidak
permukaan benda kerja tidak akan halus.

2. MESIN FRAIS

2.2. 1 PENGERTIAN MESIN FRAIS
Makalah Teknik Pemesinan 19

Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang
dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda
kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint
cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung
dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor
mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan
banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais (Rasum,
2006).

2.2. 2 BENTUK PENGERJAAN PADA MESIN FRAIS
Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda,
dikarenakan cara pengerjaannya. Berikut ini bentu-bentuk pengfraisan yang
bisa dihasilkan oleh mesin frais.
1. Bidang rata datar
2. Bidang rata miring menyudut
3. Bidang siku
4. Bidang sejajar
5. Alur lurus atau melingkar
6. Segi beraturan atau tidak beraturan
7. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang
8. Roda gigi lurus, helik, paying, cacing
9. Nok/eksentrik, dll.

2.2. 3 JENIS-JENIS MESIN
FRAIS
Makalah Teknik Pemesinan 20

Jenis-jenisnya terdiri dari mesin frais tiang dan lutut (column-and-
knee), mesin frais hobbing (hobbing machines), mesin frais pengulir
(thread machines), mesin pengalur (spline machines) dan mesin pembuat
pasak (key milling machines). Untuk produksi massal biasanya dipergunakan
jenis mesin frais banyak sumbu (multi spindles planer type) dan meja yang
bekerja secara berputar terus-menerus (continuous action-rotary table) serja
jenis mesin frais drum (drum type milling machines) (Efendi, 2010). Berikut
ini ada macam-macam mesin frais:
Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :
1. Mesin milling vertikal

Gambar 2.2 Mesin Frais Vertical
b. mesin frais vertical atau bisa disebut dengan mesin frais tegak dapat
digunakan untuk mengerjakan pekerjaan sebagai berikut:
mengfrais rata.
mengfrais ulur.
mengfrais bentuk.
Makalah Teknik Pemesinan 21

membelah atau memotong.
mengebor.

2. Mesin milling horizontal

Gambar 2.1 Mesin Frais Horizontal
a. mesin frais horizontal atau bisa disebut dengan mesin frais mendatar dapat
digunakan untuk mengejakan pekerjaan sebagai berikut ini antara lain:
mengfrais rata.
mengfrais ulur.
mengfrais roda gigi lurus.
mengfrais bentuk.
membelah atau memotong.

3. Mesin milling universal
Makalah Teknik Pemesinan 22


Gambar 2.3 Mesin Frais Universal

c. Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya
mendatar perubahan kearah vertikal dapat dilakukan dengan mengubah
posisi arbor. Gerakan meja dari mesin ini dapat kearah memanjang,
melintang, naik turun. Dan dapat diputar membuat sudut tertentu terhadap
bodi mesin.

Selain ketiga mesin frais diatas ada beberapa jenis-jenis mesin frais
yaitu mesin frais beddan mesin frais duplex.

Makalah Teknik Pemesinan 23


Gambar 2.4 Mesin Frais Bed


Gambar 2.5 Mesin Frais Duple


Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy
Makalah Teknik Pemesinan 24


Gambar 2.6 Mesin Milling Copy
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang
rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk
membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan
masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan
sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai
berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah
master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari
master.
2. Mesin milling hobbing
Makalah Teknik Pemesinan 25


Gambar 2.7 Mesin Milling Hobbing

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear
dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik,
yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
3. Mesin milling gravier

Gambar 2.8 Mesin Milling Gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan
dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer
Makalah Teknik Pemesinan 26


Gambar 2.9 Mesin Milling Planer
Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting
) dengan benda kerja yang besar dan berat.
5. Mesin milling CNC

Gambar 2.10 Mesin Milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan
bentukan bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin
milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic
yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan
mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.

Makalah Teknik Pemesinan 27

2.2.4 ALAT-ALAT POTONG MESIN FRAIS
Mesin frais mempunyai beberapa alat potong yang mempunyai
fungsi berbeda. Berikut ini alat-alat yang ada pada mesin frais :
1. Jenis-Jenis Pisau Frais
Pisau mesin frais atau Cutter mesin frais baikhorisontal
maupun vertical memiliki banyak sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan
pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta mudah atau
kompleksnya benda kerja yang akan dibuat.
a. Pisau mantel
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan
untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.

Gambar 2.11 Pisau Mantel
b. Pisau alur
Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda
kerja. Jenis pisau ini ada beberapa macam yang penggunaanya disesuaikan
dengan kebutuhan.
Makalah Teknik Pemesinan 28


Gambar 2.12 Pisau Alur
c. Pisau frais bergigi
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah
gigi yang diinginkan. Pada pisau bergigi ini benda yang tersayat akan lebih
cepat, dikarenakan bentuk pisaunya yang bergigi.

Gambar 2.13 Pisau Frais Bergigi
d. Pisau frais radius cekung dan cembung
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerjanya yang
bentuknya memiliki radius dalam (cembung atau cekung). Pisau frais radius
cekung proses kerjanya sama dengan pisau radius cembung hanya saja yang
membedakan adalah bentuk pisau yang berbeda.
Makalah Teknik Pemesinan 29


Gambar 2.14 Pisau Frais Radius Cekung


Gambar 2.15 Pisau Frais Radius Cembung
e. Pisau frais alur T
Pisau ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya
pada meja mesin frais. Benda kerja yang akan disayat diatur dengan selera
operator, sehingga menghasilkan bentuk sayatan yang diinginkan.

Gambar 2.16 Pisau Frais Alur T
f. Pisau frais sudut
Makalah Teknik Pemesinan 30

Pisau ini berguna untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya
sesuai sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang
berbeda diantaranya 30, 45, 50, 60, 70, 80 derajat.

Gambar 2. 17 Pisau Frais Sudut
g. Pisau jari
Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai
ukuran besar. Pada pengoperasiannya biasanya dipakai untuk membuat alur
pada bidang datar atau pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang
pada posisi tegak (mesin frais vertical).


Gambar 2.18 Pisau Frais Jari
h. Pisau frais muka dan sisi
Makalah Teknik Pemesinan 31

Jenis pisau ini memiliki mata sayat dimuka dan disisi, dapat digunakan
untuk mengfrais bidang rata dan bertingkat.

Gambar 2.19 Pisau Frais Muka dan Sisi


i. Pisau frais pengasaran
Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda sisinya
berbentuk alur helik. Cara tersebut dapat digunakan untuk menyatat benda
kerja dari sisi potong cutter sehingga potongan pisau ini mempu melakukan
penyayatan yang cukup besar.

Gambar 2.20 Pisau Frais Pengasaran
j. Pisau frais gergaji
Makalah Teknik Pemesinan 32

Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja.
Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran
lebar kecil.

Gambar 2.21 Pisau Frais Gergaji


2. 2. 5 BAGIAN-BAGIAN PADA MESIN FRAIS

A. BAGIAN UTAMA PADA MESIN FRAIS
1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk
mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle
2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda
kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
Makalah Teknik Pemesinan 33

b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian bagian
mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin (
cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
a. Motor spindle utama
b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )
4. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan
yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
a. Transmisi spindle utama
b. Transmisi feeding
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v blet
5. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada
bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
6. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian bagian mesin
yang lain.
Makalah Teknik Pemesinan 34

7. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan /
tiang. Tempat cairan pendingin.
8. Control
Merupakan pengatur dari bagian bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem
kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
Dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sederhana
2. Komplek ( CNC )

B. AKSESORIS MESIN FRAIS
Mesin frais dalam pengoperasiannya diperlukan suatu alat bantu yang
berguna untuk membantu pekerjaan dalam pengefraisan (Umaryadi, 2007).
Berikut ini alat bantu pada mesin frais:
A. Clamping Tools
a. Arbor
Arbor adalah tempat memasang pisau frais pada setiap mesin.
Disepanjang arbor dibuat alur pasak yang sama ukuranya dengan alur pasak
yang terdapat pada ring penjepit pisau yang sesuai dengan alur pasak yang
terdapat pada pisau frais. Alat ini berbentuk bulat panjang dengan panjang
Makalah Teknik Pemesinan 35

salah satu bagian ujung berbentuk tirus, sementara ujung lainnya berulir.
Poros ini dilengkapi dengan cincin (ring penekan) yang dinamakan collets.
1. Berdasarkan Tangkainya :
1. Arbor ISO 30
2. Arbor ISO 40
3. Arbor ISO 45
4. Arbor ISO 50
5. Arbor ISO 55
6. Arbor ISO 60
N
r.
D
1
d
1
L
1
L
2
y
D
2
3
0
31
.75
1
7.4
5
0
7
0
1
.6
5
0
4
0
44
.45
2
5.3
6
7
9
5
1
.6
6
3
4
5
57
.15
3
2.4
8
6
1
10
3
.2
8
0
5
0
69
.85
3
9.6
1
05
1
30
3
.2
1
00
5
5
88
.9
5
0.4
1
30
1
68
3
.2
1
30
6 10 6 1 2 3 1
Makalah Teknik Pemesinan 36

0 7.95 0.2 65 10 .2 60








2. Berdasrkan Fungsinya :
1. Drill Chuck Arbor

Makalah Teknik Pemesinan 37

Gambar 2.22 Drill Chuck Arbor
Alat ini dipakai untuk mencekam mata bor, tool lain yang
berdiameter kecil dan memiliki bentuk tangkai silindris.
2. Sleeve Arbor
1. Sleeve Arbor for Cutter


Gambar 2.23 Sleeve Arbor for Cutter
Digunakan untuk mencekam End Mill Cutter yang
memiliki bentuk tangkai taper atau konus.


2. Sleeve Arbor for Twist Drill


Makalah Teknik Pemesinan 38

Gambar 2.24 Sleeve Arbor for Twist Drill
Digunakan untuk mencekam Twist Drill yang memiliki
bentuk tangkai taper atau konus.
3. Collet Arbor

Gambar 2.25 Collet Arbor

Digunakan untuk mencekam alat dengan tangkai silindris, dan
didesain untuk mengambil sebuah diameter yang spesifik, dari alasan
diatas maka standard collet (1 set) di langkahkan dengan penambahan
0,5 mm.
4. Stub Arbor

Gambar 2.26 Stub Arbor

Biasanya digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter, dan
beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah, dan tanpa
perlu menambahkan ring untuk membantu pencekaman.
Makalah Teknik Pemesinan 39

5. Short Arbor

Gambar 2.27 Short Arbor
Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill
Cutter dan beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah,
biasanya perlu ditambahkan ring untuk membantu proses pencekaman.
6. Long Arbor

Gambar 2.28 Long Arbor
Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill
Cutter dan alat potong lain yang memiliki lubang silindris ditengah.
Biasanya Arbor ini digunakan untuk Mesin Horisontal, dan juga
ditambahkan ring untuk membantu pencekaman.
Makalah Teknik Pemesinan 40

7. Side Lock Arbor

Gambar 2.29 Side Lock Arbor

Salah satu jenis Arbor yang digunakan untuk mencekam
Cutter dengan tangkai silindris, dimana prinsip pencekamannya
cukup sederhana dengan mengencangkan screw yang ada pada
arbor, sehingga screw tersebut menekan cutter dan mengikatnya,
untuk itu perlu ada bidang rata pada sisi tangkai cutter, agar bisa
tercekam dengan baik.
8. Boring Head Arbor

Makalah Teknik Pemesinan 41

Gambar 2.30 Boring Head Arbor

Digunakan untuk mencekam boring tools, dimana dalam boring
head biasanya disertai skala yang cukup teliti untuk pembuatan
lubang yang memiliki ukuran presisi.
B. Clamping Device
1. Clamping Benda Kerja
1. Clamp

Gambar 2.31 Clamp
Alat pencekam sederhana yang digunakan untuk mencekam
material di meja milling, dimana clamp digunakan sebagai pencekam
sedangkan T-slot Bolt sebagai pengencangnya.
Makalah Teknik Pemesinan 42

2. Angle Plate

Gambar 2.32 Angle Plate
Ketika permukaan benda kerja yang akan di milling memiliki
atau ingin dibuat sudut tertentu, maka dapat dibuat dengan
menggunakan angle plate. Benda kerja yang dipasang pada angle plate,
biasanya dicekam dengan menggunakan clamp.
3. V-Blocks

Gambar 2.33 V-Blocks
Makalah Teknik Pemesinan 43


V-blocks sangat baik digunakan untuk pencekaman batang poros
yang akan di proses milling, batang poros yang pendek biasanya
ditempatkan pada sebuah V-blocks saja, jika batang porosnya
panjang, dua buah V-blocks atau lebih dipasang pada meja mesin,
dengan jarak yang sesuai dengan panjang batang poros. V-blocks
dan benda kerja dicekam pada meja mesin dengan menggunakan
clamp.




2. Vice Machine
1. Fixed Vice

Makalah Teknik Pemesinan 44

Gambar 2.34 Fixed Vice
Alat ini paling sering digunakan dalam pengerjaan di Milling. Fixed
vice tidak dapat diubah sudutnya, sehingga posisinya selalu tetap.
2. Swivel Vice

Gambar 2.35 Swivel Vice

Clamping device ini memiliki kemampuan untuk diubah sudutnya
pada satu sudut putar, sehingga mampu digunakan untuk
pembuatan sudut pada proses pengerjaan di Milling.
Makalah Teknik Pemesinan 45

3. Compound Vice

Gambar 2.36 Compund Vice
Clamping device ini sama dengan Swivel Vice, tetapi memiliki lebih
dari satu sudut putar, sehingga bisa digunakan untuk pembuatan sudut /
profil yang lebih rumit.
3. Rotary Table

Gambar 2.37 Rotary Table
Makalah Teknik Pemesinan 46

Salah satu asesoris mesin milling yang biasa digunakan untuk
membuat radius luar pada mesin Milling, pada saat proses penggerjaan
biasanya ditambahkan clamp + center pin untuk mencekam benda kerja.

4. Deviding Heads

Gambar 2.38 Dividing Head
Salah satu asesoris mesin milling yang biasa digunakan untuk
membuat segi tertentu (Misal segi 3, 4, 5 dst), Asesoris ini bisa juga
digunakan untuk membuat roda gigi, ataupun spiral pada mesin
milling.

You might also like