You are on page 1of 14

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

DOMAIN NAME SYSTEM





OLEH

AHMAD HAIRUDDIN
1329042002
PTIK 05

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah
sehinggga penulis dapat menyelesaikan makalh ini dengan tepat waktu.pertama-tama penulis
mengucapkan terimah kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan judul makalah
ini,dan taak lupa pula penulis ucapkan terimah kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari tidak begitu mudah untuk membuat makalah ini begitu banyak
rintangan dan cobaan yang penulis hadapi dalam membuat makalah ini . Tapi dengan bantuan
dan dukunygan oaring-orang sekitar sehingga penulis bersemangat dalam menulis makalah
ini.
Akhir kata, dari penulis semoga maakalh ini bermanfaat .Kritik dan saran yang
mendukung penulis sangat harapkan




















Makassar,2 mei 2014

Ahmad hairuddin














DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian DNS ............................................................................................................... 5
B. Sejarah DNS ..................................................................................................................... 5
C. Domain Name System .................................................................................................... 6
D. Struktur ............................................................................................................................ 6
E. System hirarkis DNS......................................................................................................... 8
F. Komponen Kerja DNS ..................................................................................................... 8
G. Cara Kerja DNS ............................................................................................................... 9
H. File Konfigurasi DNS ................................................................................................... 10

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan
Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara
umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk
mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang
digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.









































BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian DNS (Domain Name Sistem)
Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang
menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang
melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name)
dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang
berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu
memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet
DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.Implementasi
Disconected.
B. Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang
berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola
secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari
sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan,
maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya
jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana
DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited
database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di
Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh,
www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya:
yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di
analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan
nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon.
Sama persis, host computer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain
name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
C. Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan
untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan
pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana
DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain
digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau
intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk
mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer). \
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak
berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di
Internet maupun di Intranet.

Ada pun kelemahan yang dimiliki DNS adalah sebagai berikut :
User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik
di internet maupun di intranet.







D. Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain
berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:


Gambar Struktur DNS

Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang
terletak tepat dibawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini
antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain.
Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang
berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu
seterusnya.Pembentukan dan pembacaannya dimulai dari node yang paling bawah berurut
dari node yang paling bawah hingga node yang paling atas (root). Sebagai contoh untuk nama
host pandu.ee.ugm.ac.id. kita dapat
menguraikan domainnya menjadi :
. merupakan root domain,
id merupakan top level domain,
ac merupakan second level domain,
ugm merupakan third level domain,
ee merupakan fourth level domain,
pandu merupakan fifth level domain yang menunjukkan nama host.
Dari contoh di atas kita dapat mengetahui aturan penulisan nama host, yaitu dimulai dari kiri
ke kanan untuk node yang paling bawah hingga node yang paling atas, dan setiap domain
dipisahkan dengan titik.Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa selain berfungsi
untuk mapping alamat IP ke nama host,DNS juga berfungsi sebaliknya, yaitu reverse
mapping dari nama host ke alamat IP. Masalah aturan mapping dan reverse mapping ini akan
dibahas pada bagian konfigurasi zone.Sistem hirarki DNS di atas tentunya tidak mungkin di
atur oleh satu server saja. Sistem hirarki DNS ini dipecah-pecah menjadi zona-zona. Sebuah
zona meliputi seluruh host yang terdapat di dalam sebuah domain dan dapat berupa level
domain yang mana saja. Di dalam sebuah jaringan, setiap zona harus memiliki name server
sendiri. Name server inilah yang akan melayani penerjemahan dari IP ke nama host atau
sebaliknya di zona yang bersangkutan. Jika pada suatu domain ingin dibentuk zona baru,
maka kita dapat membuat sebuah primary name server yang akan mengarahkan setiap request
mapping ke name server yang authoritative. Penggunaan lebih dari satu name server ini
bertujuan untuk membagi beban kerja name server dan sebagai sistem backup name
server.Perbedaan antara primary name server dengan secondary name server terletak dari
bagaimana name server itu memperoleh datanya. Primary name server memperoleh data dari
data yang tersimpan di harddisknya, sedangkan secondary name server memperoleh data dari
data replika yang ia peroleh dari primary server name. Dengan demikian, untuk setiap
perubahan data dalam DNS, kita cukup mengubah data pada primary name server-nya saja.

1. Root-Level Domains Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di
struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root
domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain
adalah (.).
2. Top-Level Domains Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains: a)
com Organisasi Komersial b) edu Institusi pendidikan atau universitas c) org Organisasi non-
profit d) net Networks (backbone Internet) e) gov Organisasi pemerintah non militer f) mil
Organisasi pemerintah militer g) num No telpon h) arpa Reverse DNS i) xx dua-huruf untuk
kode Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)
3. Second-Level Domains Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang
disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat
komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com.
Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti
client1.training.bujangan.com. 4. 4.Host Names Domain name yang digunakan dengan host
name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer.
Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan
detik.com adalah domain name.





E. Sistem Hirarkis DNS

Sistem hirarki DNS dari hal diatas tentunya tidak mungkin di atur oleh satu
server saja. Sistem hirarki .DNS ini dipecah-pecah menjadi zona-zona. Sebuah zona
meliputi seluruh host yang terdapat di dalam sebuah domain dan dapat berupa level
domain yang mana saja. Di dalam sebuah jaringan, setiap zona harus memiliki name
server sendiri. Name server inilah yang akan melayani penerjemahan dari IP ke nama
host atau sebaliknya di zona yang bersangkutan. Jika pada suatu domain ingin
dibentuk zona baru, maka kita dapat membuat sebuah primary name server yang akan
mengarahkan setiap request mapping ke name server yang authoritative. Penggunaan
lebih dari satu name server ini bertujuan untuk membagi beban kerja name server dan
sebagai sistem backup name server. Perbedaan antara primary name server dengan
secondary name server terletak dari bagaimana name server itu memperoleh datanya.
Primary name server memperoleh data dari data yang tersimpan di harddisknya,
sedangkan secondary name server memperoleh data dari data replika yang ia peroleh
dari primary server name. Dengan demikian, untuk setiap perubahan data dalam DNS,
kita cukup mengubah data pada primary name server-nya saja.

F. Komponen Kerja DNS

Untuk memahami kerja DNS, harus dipahami terlebih dahulu komponen-komponen
yang bekerja di dalamnya. Gambar berikut mengilustrasikan komponen DNS secara
sederhana :





Keterangan :

domain (local DNS)

Cara kerja resolver :

Resolver menjawab pertanyaan dari client meliputi dua cara :

Resolver memeriksa cache-nya jika jawaban yang diminta terdapat di dalam cache-
nya, maka resolver kemudian akan memberikan jawaban berupa IP address dari
alamat yang dimaksud.
Jika tidak terdapat jawaban dalam cache, maka resolver akan bertanya kepada DNS
server serta menginteprestasikan hasilnya. Pertanyaannya kepada DNS server
membuat DNS server yang defaultnya memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Jika informasi Zona File dari DNS server tidak ditemukan, maka DNS server akan
mengirimkan message failure kepada client. Kemudian client akan menghubungi
DNS Server yang lain untuk memberikan jawaban berupa IP Address dari alamat
yang dimaksud kepada DNS Server Lokal untuk kemudian dikirim ke client yang me-
request-nya.
Proses tersebut dengan Forward Lookup Query , yaitu permintaan dari client
dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
G. Cara Kerja DNS
User ingin mengakses www.facebook.com. Proses yang terjadi agar user dapat
menghubungi komputer www.facebook.com adalah :
DNS client menghubungi DNS server lokal untuk mendapatkan IP address
dari www.facebook.com
DNS server lokal memeriksa cache-nya, jika akses tersebut sudah pernah
dilakukan sebelumnya, maka DNS server lokal akan mengambil IP address
www.facebook.com dari data cache-nya.
Jika dalam data cache tidak ditemukan informasi yang dicari, maka kemudian
DNS server lokal akan mengirimkan message failure kepada client bahwa IP
address dari alamat yang diminta tidak ditemukan.
Kemudian client melakukan request kepada DNS server tertinggi yaitu '.' (dot)
atau root server. Dan hasilnya akan dikembalikan lagi ke client.
Jika tidak ditemukan lagi, maka client akan menghubungi DNS server .com
(Top Level Domain). Hasilnya juga akan dikembalikan lagi ke client.
Kemudian jika belum dapat ditemukan, client akan menghubungi DNS Server
www.facebook.com
DNS server www.facebook.com memberikan IP address dari subdomain
www.facebook.com
IP address tersebut kemudian dikirimkan kembali ke DNS server lokal untuk
diberikan kepada browser dan kemudian dicatat dalam data cache DNS server
lokal.
Browser mengarah ke IP address yang dimaksud untuk mengakses komputer
pada IP address tersebut.
Sehingga user sekarang dapat mengakses www.facebook.com.

H. File Konfigurasi DNS
Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS Server yang harus kita
perhatikan adalah :
a. File /etc/named.conf
Merupakan file konfigurasi utama. File ini disebut boot script dan bind9 akan
menggunakannya sebagai acuan yang akan menentukan cara kerja server. File ini
cukup sensitif, perhatikan pemakaian huruf besar/kecil, tanda baca, simbol-simbol,
dan sebagainya. Konfigurasi zona terdiri dari dua mekanisme yang beda yaitu forward
dan reverse. Konfigurasi forward memetakan IP Address menjadi hostname dan
reverse memetakan kebalikannya yaitu hostname menjadi IP Address.

Penjelasan:




Zona forward :
1. Sintaks zone "sisjarkom".com { merupakan awal dari zona sisjarkom.local.
2. Pernyataan type master; baris ini untuk menyatakan bahwa NS kita berjenis primary atau
master. Jika ingin membangun secondary NS pernyataannya menjadi type slave; dan untuk
caching NS pernyatannya type hint; Sebuah penyataan selalu diakhiri dengan simbol ; (titik
koma). Jika tidak maka akan dianggap masih ada kelanjutannya.
3. Baris file "/etc/named/db.sisjarkom"; baris ini menyatakan nama file untuk zona
sisjarkom.local di direktori /etc/named.


Zona reverse :

1. Sintak zone "2.168.192.in-addr.arpa" { merupakan awal dari zona reverse. Angka
2.168.192 didapat dari alamat kebalikan dari network address dari zona sisjarkom.local,
dikurangi dengan oktet terakhir. Misal disini alamat networknya adalah 192.168.2.101
maka dihilangkan terlebih dahulu oktet terakhir menjadi 192.168.2 kemudian
penulisannya dibalik menjadi 2.168.192 lalu ditambahkan in-addr.arpa sehingga hasil
akhirnya menjadi 2.168.192.in-addr.arpa.
2. Pernyataan type master; baris ini untuk menyatakan bahwa NS kita berjenis master.
3. Baris berikutnya file "/etc/named/db.reverse"; baris ini menyatakan nama file untuk zona
reverse yang berada di direktori /etc/named.
b. File Zona

File ini sebenarnya hanya merupakan file text biasa yang berisi informasi
yang berkaitan dengan suatu domain. Dalam zona file tersedia satu set informasi
untuk setiap domain. Set informasi yang dimaksud bisa berupa IP address, nama alias
domain host tersebut, name domain pada named.conf dengan statement server yang
bertanggung jawab untuk domain tersebut dan lain sebagainya. Masing-masing
informasi ini dikenal dengan istilah resource record. Pada contoh sebelumnya
disebutkan bahwa file zona forward ada di /etc/named/db.sisjarkom dan file zona
reverse ada di file /etc/named/db.reverse. Penempatan file tersebut tidak harus selalu
berada dalam folder /etc/named, dengan nama db.sisjarkom maupun db.reverse. Kita
bisa saja membuat file zona forward di /home/sisjarkom/db.mastimur, asalkan sesuai
dengan konfigurasi di /etc/named.conf.
Format standard resource record : {name} {ttl} addr-class record type record
specific data.
Kolom 1 berisi nama dari domain record. Penulisannya harus dimulai dari kolom
pertama. Kolom 2 berisi TTL (Time to Live) yaitu lamanya data boleh disimpan dalam
database. Kolom 3 berisi address class. Kolom 4 berisi tipe resource record.

c. Start of Authority (SOA)
SOA digunakan untuk mendeklarasikan hostname yang merupakan awal dari suatu
zona. Format dasar SOA adalah :



Penjelasan :

1. Zone : Deklarasi nama zona (bila diawali dengan karakter '@' berarti type master
merupakan asal dari zona tersebut
2. Gin : Deklarasi
3. Contact : Deklarasi email address administrator penanggung jawab domain
4. Serial : Nomor seri zona file (biasanya berupa tanggal pembuatan)
5. Refresh : Selang waktu (detik) yang diperlukan secondary server untuk
memeriksa perubahan zona file pada primary server
6. . Retry : Berapa lama secondary server menunggu untuk mengulang pengecekan
terhadap primary server apabila primary server tidak memberikan respon saat
proses refresh
7. Expire : Berapa lama zona file dipertahankan secondary server apabila secondary
server tidak dapat melakukan refresh.
8. Minimum : Nilai default Time to Live untuk semua resource record pada zona
file.
Komponen lain yang terdapat dalam zona file adalah :
1. Name Server Record (NS) : Identifikasi authoritative server dari suatu zona
(sebaiknya lebih dari satu sebagai tindakan pencegahan apabila primary server
tidak dapat diakses oleh secondary server)
2. Address Record (A) : Memetakan hostname ke IP address
3. Mail Exchanger Record (MX) : Berfungsi untuk mengarahkan mail untuk suatu
host maupun suatu domain ke host yang berfungsi sebagai mail server
4. Canonical Name : Mendefinisikan alias (nickname) suatu host
5. Pointer Record (PTR) : Mendefinisikan reverse address suatu hostname
d. File /etc/resolv.conf
Berisi daftar IP Address NS yang akan digunakan. File ini akan dibaca oleh resolver
dan digunakan oleh komputer server dan client





































BAB III
KESIMPULAN

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke
Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah
komputer ke IP address.
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan).
Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers
atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan
memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau
akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.






































DAFTAR PUSTAKA
[1] Purbo, Onno W. Standar, Desain, dan Implementasi TCP/IP. 1998. Elex Media
Komputindo

[2] ARC Handbook I. 2006. Amateur Radio Club UGM.

[3] McNab, Chris. Network Security Assessment. 2004. OReilly.

[4] R. Hidayat, Paper Template in One-Column Format,
http://www.te.ugm.ac.id/~risanuri/elan/

http://nasukabae.blogspot.com/2010/06/makalah-dns.html
http://sisjarkom.informatics.uii.ac.id/BAB_IV.pdf

You might also like