You are on page 1of 48

LAPORAN PRAKTIKUM

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER


(Simulator LadSim)








Disusun Oleh :

Inan Layyinan
211341011
2AEB



TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
Oktober, 2012
2 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Bab I
Programmable Logic Controller
(PLC)

A . Pendahuluan
Programmable
Menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan leluasa mengubah program yang
dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang telah dibuat.
Logic
Menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmatik (Arithmatic
and Logic Unit), yaitu melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, dan negasi.
Controller
Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
Pengertian PLC
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik,
yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada
sistem kontrol proses konvensional.
PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor terkait), kemudian
melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa
menghidupkan atau mematikan keluarannya.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
PLC merupakan suatu alat pengontrol yang bisa diprogram dengan bahasa program
seperti ladder diagram, statment list, dan function chart.
3 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


PLC Kontrol



1. I/O Module
Input/Output dapat berupa Digital atau analog yang biasanya menggunakan optically
coupling. Input Modul memiliki terminal yang menghubungkan signal dari luar PLC
menuju ke dalam PLC, seperti sensor atau tranduser. Untuk jumlahnya itu ada yang
terbatas atau dibatasi, dan ada juga yang bisa ditambah. Output modul juga memiliki
terminal yang menghubungkan signal dari dalam PLC ke luar PLC, dan nantinya dapat
dihubungkan dengan berbagai aktuator, seperti lampu, solenoide, motor, bahkan relay.
Fungsi Pokok Modul Input:
Mendeteksi sinyal masukan.
Mengatur tegangan kontrol untuk batas tegangan logika masukan yang diijinkan.
Melindungi peralatan elektronik yang sensitif terhadap tegangan luar.
Menampilkan sinyal masukan tersebut.

4 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Fungsi Pokok Modul Output:

Mengatur tegangan kontrol untuk batas tegangan logika yang diijinkan.
Melindungi peralatan elektronik yang sensitif terhadap tegangan luar.
Memberikan penguatan pada sinyal output sebelum dikeluarkan sehingga cukup
kuat untuk menggerakkan aktuator.
Memberikan perlindungan terhadap arus hubung singkat dan pembebanan lebih
(Over load).
2. CPU
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari plc. cpu ini berfungsi untuk
melakukan komunikasi denngan pc atau consule, interkoneksi pada setiap bagian plc,
mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem. CPU terdiri dari
Mikroprosesor , Mikroprosesor terdiri atas Arithmatic and Logic Unit (ALU), unit kontrol
dan sejumlah kecil memori unit yang sering disebut register. Tugas dari ALU adalah untuk
melakukan operasi aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sebagainya) dan
logika (operasi OR, AND, NOT, dan sebagainya).
3. Memori
Program yang dijalankan mendapat perhatian khusus selama proses operasi dan karenanya
perlu suatu memori yang disebut memori program yang dapat dibaca oleh prosesor.
Pemilihan memori program harus didasarkan atas pertimbanganpertimbangan sebagai
berikut :
Harus cukup sederhana dan mudah untuk memodifikasi atau membuat program
baru.
Keamanan terjamin, dalam hal program tidak akan berubah terhadap interferensi
listrik atau bila listrik padam.
Harus cukup cepat atau tidak ada delay untuk operasi dengan prosesor.
Terdapat tiga jenis memori yang sering digunakan, yaitu RAM, EPROM,dan
EEPROM)
Memori disini digunakan untuk menyimpan data program, yang terdiri atas:
5 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


RAM (Random Access Memory)
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang cepat dan bersifat volatile
(data akan hilang bila arus listrik mati). RAM digunakan sebagai memori utama dalam
PLC, dapat dibaca dan ditulisi. Untuk menjaga terhadap tegangan listrik yang mati,
biasanya RAM dilengkapi dengan baterai yang tahan bertahun-tahun, data dalam memori
ini dapat dibaca dan ditulis
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah jenis memori yang
cepat dan juga murah harganya, sama dengan memori RAM hanya saja EPROM bersifat
non volatile, artinya isi memori ini tetap ada walaupun supply tegangan hilang. Untuk
keparluan modifikasi program maka memori ini harus dikosongkan isinya melalui
penyinaran dengan sinar ultraviolet. Karena begitu kompleksnya proses penghapusan
untuk pemrograman ulang bahkan meskipun harganya
murah, orang cenderung memilih RAM.
EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory)
Datanya dapat disimpan secara permanen, dan dapat diubah secara mudah


B. Sejarah PLC
PLC yang pertama adalah MODICON 084 yakni pada tahun 1969 yang ditemukan
oleh Dick Morley. Sebuah perusahaan yang ada di Amerika menggunakannya untuk
mengganti sistem kontrol mesin yang menggunakan relay dan mengurangi beban ongkos
perawatan. Begitu banyak masalah yang timbul karena adanya tuntutan proses produksi
yang meningkat dan harus flexibel. Membutuhkan perawatan yang cermat dan cepat,
sehingga sistem ini harus diganti dengan sistem kontrol dan perawatan yang mudah
digunakan.
Sekitar tahun 1970-an, teknologi PLC yang sering digunakan adalah mesin
sequence dan CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer
6 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Pada awal tahun 1973 berkembang PLC
dengan kemampuan komunikasi. Sistem yang pertama adalah Modbus dari MODICON
dan sukses secara komersial yaitu model 184, yang didesain oleh Michael Greenberg Pada
tahun 1980-an terjadi standarisasi komunikasi dengan protokol milik General Motor. Pada
tahun 1990-an dilakukan reduksi protokol baru dan mederenisasi lapisan fisik dari
protokol-protokol yang populer pada tahun 1980-an Standart terakhir yaitu IEC 1131-3,
berusaha menggabungkan bahasa pemograman PLC dibawah satu standart.
C. Operasi pada PLC (Proses Scanning)
Proses scan adalah proses pembacaan terhadap input, mengeksekusi program, dan
operasi output dari PLC. Sehinga Operasi pada PLC terbagi atas tiga scan, yaitu input
scan, program scan dan output scan. Lalu ada waktu yang sangat memperhatikan untuk
proses ini, dari mulai 1-30 ms itu semua tergantung dari program yang dibuat.
D. Hal-hal yang Harus di Perhatikan dalam Penggunan PLC
Input/Output (I/O)
Hal pertama yang sering dipertanyakan adalah jumlah dari input dan output. Untuk tipe
input itu ada 2 jenis yaitu : AC(110-220V) dan DC(12-24V). sedangkan tipe output ada 2
juga yaitu ; tipe transistor dan tipe relay.
Type/Macam PLC
Type yang ada di pasaran saat ini adalah tipe modular dan compact. Untuk modular
untuk CPU, Power Suply dan I/O modulnya terpisah, tetapi untuk compact menjadi satu
kesatuan, terkadang ada yang tidak dilengkapi dengan power supply sehingga kita perlu
menambahkan ekternal power supply DC.
Bahasa Pemograman
Bahasa pemograman yang digunakan dalam PLC itu sebenarnya beragam tergantung
dari pabrikan yang mengeluarkannya. Tetapi yang kita saat ini adalah :
Ladder Diagram (LD)
7 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Statement List (STL)
Function Block (FB)
Komunikasi
Memori
Memori disini digunakan untuk menyimpan data program, yang terdiri atas:
RAM (Random Access Memory)
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory)
EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory)
Compact Flash Card (CF Card)
Peripheral
Yang termasuk ke dalam hal ini adalah seperti : console programming, software,
Terminal, Console graphic, dll
E. Keuntungan Menggunakan PLC

Keuntungan dalam penggunaan PLC :

Desain lebih mudah diubah karena menggunakan software.
Implementasi lebih singkat.
Modifikasi lebih mudah dilakukan.
Lebih murah.
Perawatan lebih mudah.
Kehandalan tinggi.






8 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Bab II
Simulator LadSim
Simulator LadSim adalah sebuah piranti perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk mensimulasikan progaram PLC yang dibuat pada komputer dan dapat melihat
pergerakan I/O yang telah dibuat berdasarkan program.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam simulasi menggunakan simulator LadSim
adalah:
LadSim Kontrol
Penempatan Kontrol dalam Rung
Membuat Branch (Cabang)
Penambahan Rung Baru
Memasukan Rung
Menghapus Rung
Pengetesan Lader Diagram
1.1 LadSim Kontrol
Menu Kontrol pada simulator LadSim ditampilkan pada toolbar seperti dibawah ini:

Gambar 2.1 Menu Kontrol LadSim
9 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Keterangan fungsi kontrol:
Normally Open Contact (NO)
Normally Closed Contact (NC)
Output (O)
Latching Output (L)
Unlatching Output (U)
Reset
Timer
Counter
Bit Shift Left
Bit Shift Right





10 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r




1.2 Penempatan Kontrol dalam Rung

Gambar 2.2 Penempatan Kontrol dalam Rung
Untuk menempatkan kontrol ke dalam Rung, dengan cara Drag pilihan dari Control
box kedalam Rung. Dalam proses memasukan kontrol kedalam Rung pertama arahkan
pointer mouse ke dalam Control Box pilih kontrol mana yang akan digunakan klik kiri
pada mouse sambil menarik gambar kontrol dari Control box ke dalam ladder Diagram,
arahkan pada rung yang dkehendaki, kemudian lepaskan tekanan pada tombol klik kiri
pada mouse. Mengulangi langkah sampai ladder diagram yang dirancanakan terbentuk.
Pada saat pengambilan kontrol dari Control box ke dalam ladder logic diagram
harus melakukan pengidentifikasian kontrol yang akan digunakan, akan muncul toolbox
seperti dibawah ini;
11 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Gambar 2.3 Identifikasi kontrol yang akan digunakan
Dalam toolbox input terdapat pilihan untuk pengamatan dari kontrol yang dipakai,
diantaranya adalah :
Input
Output
Flag
Timer
Counter
Register Bit
Setelah pilihan pada toolbox dipilih, kemudian klik OK pada toolbox tersebut.
1.3 Membuat Branch (Cabang)
Percabangan digunakan pada ladder logic diagram untuk mendapatkan intruksi OR.
Dengan menggunakan percabangan ini (fungsi OR) dapat difungsikan sebagai penggerak
multi kondisi di dalam program PLC.
12 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Cotoh:
Terdapat dua buah input, yaitu IP0 dan IP1 dan bila salah satu aktif (swicth ON),
pada bagian output OPO akan aktif.
Gambar ladder logic circuit:

Gambar 2.4 Ladder Diagram
Untuk membuat branch (cabang) di LadSim, pertama klik tombol Add Branch dari
edit menu. Klik salah satu tempat yang akan ditempatkan branch yang pada awalnya lebih
dahulu telah terpasang Rung. LadSim akan muncul konfirmasi branch apakah disetujui
atau tidak.

Gambar 2.5 Membuat Branch baru
13 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


1.4 Penambahan Rung Baru
Rung dalam ladder diagram sebagai media penyimpanan informasi agar output aktif
yang berasal dari input yang memiliki kondisi aktif.
Contoh:
Dua buah kamar memiliki kontrol lampu yang sama. Ketika berada dikamar satu
dinyalakan maka lampu dikamar dua akan menyala juga. Kemudian kontrol lampu ingin
dirubah menajadi ketika berada dikamar satu lampu dinyalakan maka lampu dikamar dua
tidakakan menyala, begitu pula kebalikanya bila lampu dinyalakan maka lampu dikamar
lainnya tidak akan menyala.
Gambar ladder menggunakan satu rung:

Gambar 2.6 Ladder untuk pengontrol 2 lampu
Cara kerja ladder diatas ialah bila berada dikamar satu IP0 atau kamar dua IP1 dan
bila lampu kamar satu OP0 diaktifkan maka lampu kamar dua OP1 akan aktif pula begitu
juga kebalikanya. Agar penggunaanya efektif, maka menggunakan ladder seperti gambar
berikut:

Gambar 2.7 Ladder Diagram pada Simulator LadSim
14 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Gambar ladder diatas bekerja secara terpisah, dimana bila lampu kamar satu OP0
diaktifkan maka lampu kamar dua OP1 tidak akan menyala, begitu sebaliknya . untuk
menambahkan Rung didalam LadSim, caranya klik pada tombol Add Rung atau pilih Add
Rung pada Edit Menu.
1.5 Memasukan Rung
Memasukan rung pada ladSim berbeda dari penambahan Rung. Penambahan Rung,
dilakukan pada akhir dari sebuah program sebelumnya. Sedangkan insert Rung dipakai
pada saat akan menyisipkan program tambahan di antara program yang telah ada
sebelumnya.
Untuk memasukan rung didalam LadSim, dengan cara klik tombol Insert Rung atau
pilih Insert Rung dari edit menu dan kemudian klik kursor mouse diantara dua buah rung
yang ada
1.6 Menghapus Rung
Menghapus Rung dalam LadSim, akan menghapus baris rung yang telah ada
sebelumnya. Dengan sekali menghapus baris rung maka tidak akan bisa dipanggil kembali
rung yang telah dihapus, maka kita harus menggunakan tombol ini dengan sangat hati-hati.
Untuk menghapus Rung didalam LadSim, dengan cara klik tombol delete Rung atau
pilih delete Rung dari edit menu dan kemudian klik rung mana yang akan dihapus.
1.7 Pengetesan Lader Diagram
Perangkat lunak LadSim memiliki kemampuan yang unik, yaitu memiliki fasilitas
pengetesan Ladder logic program yang dibuat didalam LadSim. Setelah selesai membuat
ladder diagram pengetesan dilakukan dengan menggunakan Debugging Simulator.
Untuk memasukan kedalam Debugging simulator dengan cara klik salah satu dalam
tombol simulator atau pilih debugger dari menu simulator, maka akan muncul tampilan
seperti dibawah ini :
15 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Gambar 2.8 Debug Program
Dengan menggunakan lampu debugging simulator seperti gambar diatas, Ladder
logic diagram yang dibuat dapat disimulasikan, untuk input pada program yang dibuat
dapat diatur dengan menekan tombol-tombol pada bagian input, selain itu digunakan
didalam program yang dibuat. Semua informasi yang disediakan pada simulasi ini sangat
membantu dan bekerja dalam kondisi yang aman dibandingkan menggunakan PLC
langsung.










16 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Bab III
Praktikum Simulator LadSim

1. Simulasi Lampu Lalu Lintas

Tujuan :
Mahasiswa dapat membuat ladder logic diagram pada simulator LadSim
Mahasiswa dapat merancang program PLC untuk Lampu Lalu Lintas



Gambar 3.1 simualsi traffic Light
Deskripsi alat:

Urutan siklus dari lampu Lalu Lintas adalah:
Merah 5 detik kemudian,
Merah dan Kuning 5 detik kemudian,
Hijau 5 detik
Siklus harus full otomatis dan dimulai dari lampu merah menyala

Alamat Input dan output yang disediakan adalah:
OP0 Lampu Merah
OP1 Lampu Kuning
OP2 Lampu Hijau
17 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r






Ladder Diagram


18 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r




Analisa program
Rung 0
Lampu merah(OP0) akan otomatis menyala ketika dijalankan dan akan dimatikan
oleh T2(timer untuk lampu kuning)
Rung 1
Lampu merah akan mengaktifkan T1 dengan pereset 5 detik dan akan dimatikan
oleh lampu kuning
Rung 2
T1 akan mengaktifkan lampu kuning OP1,lampu kuning mengkunci dirinya sendiri
dan dimatikan oleh T2 (pereset 5 detik)
Rung 3
lampu kuning juga mengaktifkan T2 dan T2 dimatikan oleh T3
Rung 4
Akan mengaktifkan lampu hijau dan akan diamtikan oleh T3(preset 5 detik)
Rung 5
Lampu hijau akan mengaktifkan T3
Rung 6
ketika T3 aktif maka akan mereset dirinya sendiri, T1 dan T2
Kesimpulan
Dalam simulasi lampu lalu lintas ini menggunakan tiga timers dimana lampu merah
menyala 5 detik, kemudian dilanjutkan dengan lampu merah dan kuning 5 detik dan
19 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


dilanjutkan dengan lampu hijau 5 detik dan kembali ke merah, siklus ini akan terus
berlanjut .
Time Chart

Lampu Merah



Lampu Kuning



Lampu Hijau




T1 (5 detik) T2 (5 detik) T3 (5 detik)

Video simulasi (Terlampir)






























20 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


2. Simulasi Tempat Parkir

Tujuan :
Mahasiswa dapat membuat ladder logic diagram pada simulator LadSim
Mahasiswa dapat merancang program PLC untuk Car park



Deskripsi alat :

1. Saat mobil terdeteksi oleh sensor masukan, penghalang harus terbuka dan
mengijinkan mobil untuk masuk.
2. Saat mobil terdeteksi oleh sensor keluar, penghalang harus terbuka dan mengijinkan
mobil keluar.
3. Saat ruang untuk parkir penuh, maka indikator Full harus menyala.
4. Saat rung untuk parkir kosong, maka lampu indikator Empty harus menyala.
5. Saat ada ruang di tempat parkir, maka lampu indikator Spaces harus menyala.
Penghalang harus berada di atas cukup lama untuk mobil memasuki atau meninggalkan
pelataran parkir.
Alamat Input dan output yang disediakan adalah:
IP0 Sensor masuk
IP1 Sensor keluar
OP0 - Full light
OP1 - Spaces light
OP2 - Empty light
OP3 penghalang masuk
21 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


OP4 penghalang keluar
Ladder Diagram


22 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r





Analisa Program
Rung 0
Ketika sensor masuk aktif maka akan membuka pembatas(OP3) dan akan mengunci
dirinya, dan akan dimatikan ketika counterUP(C1 UP) aktif serta oleh T1 yang akan
menutup Pembatas
Rung 1
Sensor masuk juga akan mengaktifkan timer 1(preset 2 detik) yang berfungsi untuk
mematikan self Holding Pembatas(oP3)
Rung 2
Timer 1 juga akan mereset dirinya sendiri
Rung 3
23 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Ketika sensor keluar(Ip1) aktif maka akan membuka pembatas(OP4) dan akan
mengunci dirinya sendiri, serta akan dimatikan oleh T2(preset 2 detik) untuk
menutup pembatas(Op4)

Rung 4
sensor keluar(IP1) juga akan mengaktifkan T2 yang berfungsi untuk mematikan
sensor keluar IP1
Rung 5
ketika T2 aktif maka ia akan mereset dirinya sendiri
Rung 6
Karna tempat parkir mobil hanya berkapasitas 6 mobil maka mobil yang masuk
akan dihitung(C1 UP) melalui sensor masuk (IP0)
Rung 7
sensor keluar juga akan mengaktifkan pencacah mundur(C1 Down)
Rung 8
Ketika Counter 1 Up aktif makan akan menyalakan lampu indikator full (OP0)

Rung 9
Ketika counter 1 Down aktif akan menyalakan lampu indikator Empty (OP2)
24 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Rung 10
ketika lampu indikator full (OP0) dan Empty (OP2) tidak aktif dan akan meyalakan
lampu indikator spaces.







25 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Kesimpulan

Dalam simulasi tempat parkir ini menggunakan counter yang berfungsi untuk
pencacah maju saat mobil masuk dan pencacah mundur saat mobil keluar, dan
menggunakan timers untuk memberikan waktu mobil melewati penghalang masuk dan
keluar serta menampilkan jumlah mobil yang ada dipelataran parkir melalui counter dan
lampu indikator . Dengan otomatisasi ini maka akan membuat manusia menjadi lebih
teratur dan memberikan kenyamanan serta lebih efisien.

Video Simulasi
Terlampir




































26 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


3.Simulasi Lift (Elevator)

Tujuan :
Mahasiswa dapat membuat ladder logic diagram pada simulator LadSim
Mahasiswa dapat merancang program PLC untuk mesin Lift (Elevator)


Gambar 3. Simulasi Lift(elevator)
Deskripsi Alat:

Lift dapat diaktifkan melalui tombol pemanggil internal atau eksternal. Pintu lifft akan tertutup
bila tidak ada benda yang menghalanginya, dan lift akan bergerak ke level yang dikehendaki. Alarm akan
berbunyi bila tombol alarm ditekan.
Alamat Input dan output yang disediakan adalah:

IP0 Tombol Pemanggil Eksternal ( External Call Button)
IP1 Sensor Level Dua (Level 2 Sensor)
IP2 Sensor Level 1(Level 1 Sensor)
IP3 Tombol Lift Internal (Internal Lift Button)
IP4 Sensor Penghalang (Obstruction Sensor)
IP5 Sensor Pintu Tertutup (Door Closed
Sensor)
IP6 Tombol Alarm (Alarm Button)
OP0 Motor Lift Naik (Lift Motor UP)
OP1 Motor Lift Turun (Lift Motor DOWN)
OP2 Pintu Lift Terbuka (Lift Door OPEN)
OP3 Pintu Lift Tertutup (Lift Door CLOSE)
OP4 Alarm



27 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Ladder Diagram

28 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Analisa Program
Rung 0
ketika Tombol pemanggil internal(IP0) atau eksternal(IP3) aktif maka akan
mengaktifkan flag 0 dan akan mengunci dirinya selama motor lift(OP0 dan OP)
tidak aktif
Rung 1
ketika IP1(Level 2 sensor) atau IP2 (Level 1 sensor) aktif akan meyalakan flag 1
Rung 2
ketika flag 0(tombol pemanggil) aktif akan membuat pintu lift tertutup(0p3) dan
akan mengunci dirinya sendiri selama sensor penghalang(IP4) dan sensor pintu
tertutup(IP5) tidak aktif
Rung 3
ketika flag 0(tombol pemanggil), sensor pintu tertutup(IP5), dan sensor level
dua(IP1) aktif maka akan membuat motor lift turun(OP1) aktif dan akan mengunci
dirinya sendiri selama sensor level satu(IP2) aktif
Rung 4
ketika flag 0(tombol pemanggil), sensor pintu tertutup(IP5), dan sensor level
satu(IP2) aktif maka akan membuat motor lift naik(OP0) aktif dan akan mengunci
dirinya sendiri selama sensor level dua (IP1) aktif
Rung 5
ketika motor motor lift naik(OP0) dan motor lift turun(OP1) aktif atau sensor
penghalang(IP4) aktif maka akan membuat pintu lift terbuka (OP2) serta akan
mengunci dirinya sendiri selama flag 0(tombol pemanggil) tidak aktif.
Rung 6
ketika Tombol alarm(IP6) aktif maka akan menyalakan Alarm(OP4).
Kesimpulan
Dalam simulasi ini Lift dapat diaktifkan melalui tombol pemanggil internal
atau eksternal. Pintu lifft akan tertutup bila tidak ada benda yang menghalanginya, dan lift
akan bergerak ke level yang dikehendaki. Alarm akan berbunyi bila tombol alarm
ditekan.untuk meningkatkan efektivitas serta efisensi waktu .
29 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r




Time chart




IP0/IP3





OP2





OP3





OPO/OP1



Pintu Lift
Terbuka
Pintu Lift
Tertutup
Motor Lift
Naik/Turun
Pintu Lift
Terbuka


Video simulasi
Terlampir













30 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


4. Simulasi Mesin Minuman Ringan
Tujuan :
Mahasiswa dapat membuat ladder logic diagram pada simulator LadSim
Mahasiswa dapat merancang program PLC untuk Mesin minuman ringan


Deskripsi Alat :
Pertama koin dimasukan kedalam lubang koin, kemudian koin terdeteksi oleh mesin
tersebut, dan bila tombol menu minuman ditekan maka minuman akan keluar sesuai dengan yang
diinginkan dan koin akan diambil oleh mesin minuman, namun bila setelah memasukan koin ke
dalam lubang koin dan menekan tombol reject koin akan dikeluarkan kembali, dan minuman tidak
dapat dikeluarkan.
Alamat Input dan Output yang disediakan adalah:

IP0 Sensor Koin
IP1 Tombol Cola
IP2 Tombol Lemon
IP3 Tombol Cherry
IP4 Tombol Lime
IP5 Tombol Reject





OP0 - Coin Hold Solenoid
OP1 - Coin Accept Solenoid
OP2 - Selenoid Minuman Cola
OP3 - Selenoid Minuman Lemon
OP4 - Selenoid Minuman Cherry
OP5 Selenoid Minuman Lime


31 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Ladder Diagram




32 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Analisa Program
Rung 0
ketika tombol reject koin(IP5) ditekan makan akan membuat coil hold
selenoid(OP0) tidak aktif, sehingga koin jatuh ke kotak reject.

Rung 1
ketika sensor koin aktif maka akan mengaktifkan coin hold selenid(OP0) dan akan
mengunci dirinya sendiri selama selenoid minuman tidak aktif (OP2,OP3,Op4,Op5)
Rung 2
ketika tombol cola(Ip1) aktif dan coin hold selenoid(OP0) aktif maka akan
mengaktifkan selenoid minuman cola (OP2)

33 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Rung 3
ketika tombol lemon (Ip2) aktif dan coin hold selenoid(OP0) aktif maka akan
mengaktifkan selenoid minuman lemon (OP3)

Rung 4
ketika tombol Cherry(IP3) aktif dan coin hold selenoid(OP0) aktif maka akan
mengaktifkan selenoid minuman Cherry(OP4)

Rung 5
ketika tombol lime(Ip4) aktif dan coin hold selenoid(OP0) aktif maka akan
mengaktifkan selenoid minuman lime (OP5)
34 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Rung 6
Ketika selenoid minuman(OP2,OP3,Op4,Op5) aktif maka akan mengaktifkan coin
accept selenoid . sehingga koin akan tersimpan.

Kesimpulan
Dalam simulasi Mesin minuman ringan ini, pertama koin dimasukan kedalam
lubang koin, kemudian koin terdeteksi oleh mesin tersebut, dan bila tombol menu
minuman ditekan maka minuman akan keluar sesuai dengan yang diinginkan dan koin
akan diambil oleh mesin minuman, namun bila setelah memasukan koin ke dalam lubang
koin dan menekan tombol reject koin akan dikeluarkan kembali, dan minuman tidak dapat
dikeluarkan.
Video simulasi
Terlampir



35 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


5. Simulasi Packing Line
Tujuan :

Mahasiswa dapat membuat ladder logic diagram pada simulator LadSim
Mahasiswa dapat merancang program PLC untuk Packing Line


Deskripsi Alat :
Sebuah box ditempatkan pada konveyor satu, dan bergerak menuju meja putar . Meja putar
tersebut bisa diputar ke arah kiri atau kearah kanan yang mengarah ke konveyor dua atau tiga,
tergantung dari panjang atau pendek box yang terbaca pada sensor di konveyor satu. Piston satu
dan dua berfungsi untuk menggeser box dari meja putar ke konveyor dua atau tiga. Box yang telah
berada dikonveyor dua atau tiga akan terbawa sampai ujung konveyor dua atau tiga.
Alamat Input dan Output yang disediakan adalah :

IP0 Sensor Panjang Box
IP1 Sensor Panjang Box
IP2 Sensor Meja Putar
IP3 Sensor Konveyor Horisontal
IP4 Sensor Konveyor Vertikal
IP5 Tombol Start

OP0 Selenoid Konveyor Vertikal
OP1 Selenoid Konveyor Horizontal
OP2 Konveyor 1
OP3 Konveyor Vertikal
OP4 Konveyor Horisontal
OP5 Meja Berputar Ke Kanan
OP6 Meja Berputar Ke Kiri


36 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Ladder diagram



37 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r




Analisa Program

Rung 0

ketika tombol start (IP5) ditekan maka akan menyalakan konveyor1,2 dan 3
(OP2,OP3,DAN OP3) dan dikunci oleh salah satu input agar tetap menyala.

38 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Rung 1

ketika sensor panjang box IP0 dan Ip1 aktif bersamaan maka akan mengaktifkan
flag 0 dan mengunci dirinya sendiri selama sensor konveyor horizontal(IP3) dan
sensor konveyor vertikal(IP4)tidak aktif



Rung 2

ketika flag 0 aktif dan sensor meja putar(IP2)aktif maka akan membuat meja
berputar ke kiri(OP6) agar posisi box tepat mengarah ke konveyor horizontal.



39 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Rung 3

ketika meja berputar ke kiri(OP6) aktif maka ini akan menyalakan T1. Timer ini
berfungsi untuk memberikan waktu untuk meja berputar ke kiri sebelum box
didorong oleh piston.

Rung 4
Setelah T1 aktif maka akan mengaktifkan selenoid konveyor horizontal(OP1) aktif

Rung 5

Timer 1 akan di reset oleh sensor konveyor
horizontal(OP1)

Rung 6

untuk mengatur box pendek hanya menggunakan salah satu sensor masukan saja
disini menggunakan sensor IP0 yang akan mengaktifkan flag 1 dan akan mengunci
dirinya sendiri selama flag o dan sensor konveyor vertikal(IP4) tidak aktif

Rung 7
ketika flag 1 dan sensor meja putar(IP2) aktif maka akan membuat meja berputar
kekanan(oP5)

Rung 8
saat meja berputar kekanan(oP5) maka akan mengaktifkan T2, timer ini bertujuan
untuk memberi waktu agar posisi box mengarah ke konveyor vertikal sebelum di
dorong oleh piston.


Rung 9
Ketika T2 aktif maka akan mengaktifkan selenoid konveyor vertikal(IP0)

Rung 10
Timer 2 ini akan di reset oleh sensor konveyor vertikal(IP4)
40 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Kesimpulan

Dalam simulasi untuk packing line ini memanfaatkan dua buah sensor untuk
mendeteksi panjang box, dan dua piston untuk mengarah akan box ke konveyor dua dan
tiga sehingga box akan tersortir sesuai dengan yang diinginkan. Dalam lingkungan industri
pensortiran barang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan serta
mengurangi eror dan mengurangi time lose jika menggunakan tenaga manusia.

Video Simulasi
Terlampir






















41 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


6. Simulasi Pengemasan Botol Minuman
Tujuan :

Mahasiswa dapat membuat ladder logic diagram pada simulator LadSim
Mahasiswa dapat merancang program PLC untuk Pengemasan Botol Minuman


Deskripsi Alat :
Konveyor satu berputar secara terus menerus, pada saat botol dimasukan ke konveyor satu
botol tersebut akan dihentikan oleh stopper. Pada saat berhenti dilakukan pengisian cairan
kedalam botol sampai volume yang diinginkan setelah selesai pengisian botol diberi tutup, dan
botol bergerak menuju konveyor dua untuk melakukan pemasangan label pada botol. Setelah
pemasangan label botol terkumpul pada ujung konveyor ke dua sampai botol tersebut berjumlah
tiga botol kemudian dipindahkan ke stacker. Pemindahan botol kestacker berlangsung sejumlah
tiga kali sampai jumlah botol di stacker berjumlah sembilan botol. Setelah jumlah botol terpenuhi
botol yang ada di stacker di pindahkan ke konveyor tiga untuk dilakukan proses selanjutnya .

Alamat Input dan Output yang disediakan adalah:
IP0 Sensor Level
IP1 Sensor Stopper Botol
IP2 Sensor Pemasangan Label
IP3 Sensor Counter
IP4 Limit Swicth Pemasangan Tutup Botol
IP5 Limit Swicth Stacker
OP0 Piston Stopper Botol
OP1 Piston Pemasangan Label
OP2 Piston Stacker
OP3 Piston Pemasangan Tutup Botol
OP4 Piston Pengisian Botol
OP5 - Conveyor 1
OP6 - Conveyor 2
OP7 Stacker Ke Konveyor 3
42 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Ladder Diagram

43 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


44 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Analisa Program
Rung 0
konveyor 1(OP5) dan konveyor 2(OP6) akan berjalan terus menerus
Rung 1
saat sensor stoper botol (IP1) aktif maka akan mengaktifkan Piston stoper
botol(OP0) untuk menghalangi botol untuk melakukan pengisian caiaran sampai
volume yang diinginkan dan akan diamatikan oleh timer 1

Rung 2
selain mengaktifkan piston stopperbotol IP1 juga akan mengaktifkan T1, timer ini
bertujuan untuk memberikan waktu pengisian ciaran dan pemasangan tutup botol.
45 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Rung 3
saat piston piston stopper botol(OPO) aktif maka akan mengaktifkan piston
pengisian botol(OP4) sampai sensor level cairan(IPO) aktif
Rung 4
saat piston piston stopper botol(OPO) dan sensor level cairan(IPO) aktif maka akan
mengaktifkan piston pemasang tutup botol(OP3) selama limit swicth pemasangan
tutup botol(IP4) tidak aktif.
Rung 5
Timer 1 akan direset oleh sensor pemasangan label(IP2)
Rung 6
saat sensor pemasangan label(IP2) aktif maka akan mengaktifkan piston
pemasangan label(OP1) dan akan mengunci dirinya sendiri selama sensor
counter(IP3) tidak aktif.

Rung 7
sensor counter(IP3) akan mengaktifkan counter1 up dengan pereset 3 untuk
menghitung botol yang sudah diberi label sebanyak 3 kemudian dipindahkan ke
staker
46 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r



Rung 8
saat counter1 up aktif maka akan mengaktifkan timer 2 dengan preset waktu 1
untuk memberi waktu botol ketiga berada pada posisinya sebelum piston stacker
aktif .
Rung 9
saat T2 aktif maka akan mengaktifkan piston staker(OP2) untuk mendorong 3 buah
botol.

Rung 10
saat piston scacker aktif maka akan mereset T2 dan counter1 up
Rung 11
piston staker juga akan dihubungakan ke counter 2 up dengan preset 3
47 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Rung 12
saat counter 2 up terpenuhi maka botol akan dipindahkan ke konveyor ke 3 oleh
stacker ke konveyor 3(OP7) dan akan mengunci diri sendiri untuk memberikan
waktu pemindahan botol ke konveyor 3

Rung 13
saat limit swicth staker (IP5) aktif maka akan menyalakan Timer 4
Rung 14
saat timer 4 aktif maka akan mereset T4 dan counter 2 up dan mematikan staker ke
konveyor 3(OP7).
Kesimpulan
Dalam simulasi Pengemasan botol minuman ini, konveyor satu berputar secara terus
menerus, pada saat botol dimasukan ke konveyor satu botol tersebut akan dihentikan oleh
stopper. Pada saat berhenti dilakukan pengisian cairan kedalam botol sampai volume yang
diinginkan setelah selesai pengisian botol diberi tutup, dan botol bergerak menuju
konveyor dua untuk melakukan pemasangan label pada botol. Setelah pemasangan label
botol terkumpul pada ujung konveyor ke dua sampai botol tersebut berjumlah tiga botol
kemudian dipindahkan ke stacker. Pemindahan botol kestacker berlangsung sejumlah tiga
kali sampai jumlah botol di stacker berjumlah sembilan botol. Setelah jumlah botol
terpenuhi botol yang ada di stacker di pindahkan ke konveyor tiga untuk dilakukan proses
selanjutnya. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengemasan botol
minuman/
Video Simulasi
Terlampir
48 | P r o g r a m m a b l e L o g i c C o n t t r o l e r


Bab IV
Simpulan dan Saran
Simpulan
Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesan secara otomatis
merupakan hal yang umum terutama digunakan untuk Asembling . Sistem prengontrolan
dengan elektromekanik yang menggunakan relay-relay mempunyai banyak kelemahan,
diantaranya kontak-kontak yang dipakai mudah aus karena panas / terbakar atau karena
hubung singkat, membutuhkan biaya yang besar saat instalasi, pemeliharaan dan
modifikasi dari sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari dipertlukan modifikasi.
Dengan menggunakan PLC hal-hal ini dapat diatasi, karena sistem PLC mengintegrasikan
berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan
dengan mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua instrumen yang ada, serta
dengan Simulator Ladsim Ini mampu mensimulasikan Program PLC yang dibuat pada
komputer dan dapat melihar pergerakan I/O yang telah dibuat berdasarkan Program .

Saran
Dengan menggunakan simulator LadSim ini merupakan salah satu media agar
mampu memahami sistem PLC sebelum terjun ke dunia sesungguhnya, untuk itu
diharapkan diberikan asupan materi tambahan yang tidak bisa didapatkan saat
menggunakan simulator LadSim untuk memberikan wawasan tambahan agar lebih siap
menghadapi sistem PLC yang sebenarnya

You might also like