You are on page 1of 4

ICD-10

International Classification of Disease



A. Pengertian ICD 10
ICD-10 merupakan klasifikasi statistik, yang terdiri dari sejumlah kode
alfanumerik yang satu sama lain berbeda (mutually exclusive) menurut kategori, yang
menggambarkan konsep seluruh penyakit (WHO, 2004). Klasifikasi terstruktur
secara hierarki dengan bab, kategori dan karakter spesifik untuk setiap penyakit/kondisi
yang mana klasifikasi mencakup panduan yang berisi rule yang spesifik untuk
menggunakannya. Klasifikasi merupakan suatu sistem dari pengelompokkan penyakit,
cedera, keadaan dan prosedur-prosedur yang ditentukan menurut kriteria yang telah
ditetapkan.
Penggunaan klasifikasi dimaksudkan agar data penyakit/cedera/kondisi mudah
disimpan, digunakan kembali dan dianalisis, serta dapat dibandingkan antar rumah sakit,
propinsi dan negara untuk kurun waktu yang sama atau berbeda. International
Classification of Diseases yang dikembangkan didasarkan pada prinsip kepraktisan, untuk
tujuan epidemiologi dan statistik penyakit yang diklasifikasi sebagai berikut:
a. Penyakit-penyakit endemic
b. Penyakit-penyakit umum
c. Penyakit-penyakit menurut letak organ
d. Penyakit-penyakit yang berkembang
e. Cedera.

ICD-10 terdiri dari 3 volume yaitu:
1. Volume 1 berisi klasifikasi utama.
Sebagian besar buku Volume 1 terdiri dari daftar kategori 3 karakter dan
daftar tabel inklusi dan subkategori 4 karakter. Inti klasifikasi adalah daftar
kategori 3 karakter yang dianjurkan untuk pelaporan ke WHO mortality
database dan perbandingan umum internasional. Daftar bab dan judul blok juga
termasuk inti klasifikasi. Daftar tabular memberikan seluruh rincian level 4
karakter dan dibagi dalam 22 bab (WHO, 2004)
2. Volume 2 berisi petunjuk pemakaian ICD

3. Volume 3 berisi alfabet klasifikasi, dibagi dalam 3 bagian:
Bagian 1, terdiri atas indeks tentang penyakit dan luka alami.
Bagian 2, merupakan indeks penyebab luar morbiditas dan mortalitas, berisi
seluruh term yang diklasifikasi.
Bagian 3, berisi tabel obat dan bahan kimia.
Kode utama untuk penyakit yang mendasari diberi tanda dagger () dan
kode tambahan untuk manifestasinya diberi tanda asterisk
(*). Kode dagger adalah kode utama dan harus selalu digunakan.
Dalam coding, kode asterisk tidak bisa digunakan sendiri (WHO, 2004).

B. Fungsi dan Kegunaan ICD 10
Fungsi lCD sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah terkait kesehatan
digunakan untuk kepentingan informasi statistik morbiditas dan mortalitas.
Kegunaan Pengodean sistem lCD:
a. Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan
b. Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis
c. Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis
karakteristik pasien dan penyedia layanan
d. Bahan dasar dalam pengelompokan DRGs (diagnosis-related groups) untuk sistem
penagihan pembayaran biaya pelayanan
e. Pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas
f. Tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan medis
g. Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai
kebutuhan zaman
h. Analisis pembiayaan pelayanan kesehatan
i. Untuk penelitian epidemiologi dan klinis

C. Klasifikasi ICD 10
Berdasarkan ICD (International Classification for Dieseases ke 10 yang
dikeluarkan oleh WHO tahun 2002, maka untuk kategori ICF (International Classification
of Functioning, Disability, and Health) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Impairment / Hendaya
Individu memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik di masyarakat, tidak
tampak adanya gejala adanya suatu kelainan. Individu yang digolongkan pada
kelompok ini adalah individu dengan fungsi organ yang berkurang atau hilang atau
pun memiliki penyakit sistemik.
2. Disability / Disabilitas
Individu yang dapat bersosialisasi di masyarakat, tetatpi terbatas
mobilitasnya sehingga membutuhkan bantuan alat (prothesa) atau orang lain.
Biasanya factor kerusakan pada otak atau saraf juga dapat berperan dalam
menyebabkan keadaan tersebut. Contoh : orang yang menggunakan tongkat atau
kaki palsu, dll.
3. Handicap / Cacat
Pada umumnya individu memiliki fungsi organ yang baik, namun tidak
mampu bermasyarakat,tidak bias mandiri, dan bergantung pada orang lain. Contoh
: CP (cerebral palsy), MR (mental retardated), trisomia 21 (down syndrome), dll.
Catatan tambahan : CP dan MR paling banyak ditemukan. Dari ketiga klasifikasi
tersebut, klasifikasi nomor 2 (disabilitas) dan nomor 3 (handicap) termasuk kedaam
kategori special needs.

Berikut adalah daftar ICD-10 untuk kode klasifikasi, untuk versi tahun 2007.
Bab Blok Judul
I A00-B99 Penyakit Infeksi dan parasit
II C00-D48 Neoplasma
III D50-D89
Penyakit darah dan organ pembentuk darah termasuk ganguan
sistem imun
IV E00-E90 Endokrin, nutrisi dan ganguan metabolik
V F00-F99 Ganguan jiwa dan prilaku
VI G00-G99 Penyakit yg mengenai sistem syaraf
VII H00-H59 Penyakit mata dan adnexa
VIII H60-H95 Penyakit telinga dan mastoid
IX I00-I99 Penyakit pada sistem sirkulasi
X J00-J99 Penyakit pada sistem pernapasan
XI K00-K93 Penyakit pada sistem pencernaan
XII L00-L99 Penyakit pada kulit dan jaringan subcutaneous
XIII M00-M99 Penyakit pada sistem musculoskletal
XIV N00-N99 Penyakit pada sistem saluran kemih dan genital
XV O00-O99 Kehamilan dan kelahiran
XVI P00-P96 Keadaan yg berasal dari periode perinatal
XVII Q00-Q99 Malformasi kongenital, deformasi dan kelainan chromosom
XVIII R00-R99
Gejala, tanda, kelainan klinik dan kelainan lab yg tidak ditemukan
pada klasifikasi lain
XIX S00-T98 Keracunan, cedera dan beberapa penyebab yg dari luar
XX V01-Y98 Penyebab morbiditas dan kematian eksternal
XXI Z00-Z99
Faktor faktor yg memengaruhi status kesehatan dan hubungannya
dengan jasa kesehatan
XXII U00-U99 Kode kegunaan khusus

You might also like