Professional Documents
Culture Documents
= 115,48 mg/dL
Probandus 2 Pria
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 169 cm
Kadar Glukosa P2 Puasa =
= 97,77 mg/dL
Kadar Glukosa P1 Kenyang =
= 132,68 mg/dL
Kadar Glukosa P2 Kenyang =
= 98,66 mg/dL
2. Penetapan Kadar Trigliserida
Absorbansi Trigliserida
Kelompok Blanko Standar
Puasa Kenyang
P1 P2 P1 P2
K1 0.1399 0.4318 0.0000 0.2732 0.2140 0.3263
K2 0.1294 0.5938 0.2906 0.2917 0.3423 0.2050
K3 0.0560 0.4450 0.0000 0.0000 0.2050 0.0000
K4 0.1220 0.3080 0.3823 0.2566 0.4819 0.3602
K5 0.1070 0.2320 0.2360 0.0000 0.2710 0.2200
Rata-Rata 0.1109 0.4021 0.3030 0.2738 0.3028 0.2779
Kadar Trigliserida =
Kadar Trigliserida P1 Puasa =
= 131,91 mg/dL
Kadar Trigliserida P2 Puasa=
= 111,91 mg/dL
Kadar Trigliserida P1 Kenyang =
= 131,83 mg/dL
Kadar Trigliserida P2 Kenyang =
= 114,68 mg/dL
D. DISKUSI
Pada praktikum ini digunakan 2 probandus. Probandus 1 adalah wanita
dengan berat badan 65kg dan tinggi badan 168cm. Probandus 2 adalah pria
dengan berat badan 65kg dan tinggi badan 169cm. Probandus 2 ini diujikan
untuk diet tinggi lemak. Spesimen yang digunakan adalah plasma darah
probandus.
Hasil praktikum kali ini, kadar glukosa saat puasa probandus 1 adalah
115,48 mg/dL menjadi 132,68 mg/dL setelah makan. Hasil tersebut menunjukan
adanya kenaikan kadar glukosa setelah makan. Kadar normal glukosa dalam
darah adalah 70-110mg/dL. Maka probandus 1, kadar glukosanya terlalu tinggi
(hiperglikemia). Kemudian kadar trigliserida saat puasa probandus 1 adalah
131,91 mg/dL menjadi 131,83 mg/dL setelah makan. Hasil percobaan kadar
trigliserida saat kenyang salah, karena tidak mungkin kadar trigliserida setelah
makan berkurang. Kadar trigliserida normal pada wanita adalah <190mg/dL.
Kadar trigliserida probandus 1 normal.
Hasil kadar glukosa saat puasa probandus 2 adalah 97,77 mg/dL menjadi
98,66 mg/dL setelah makan. Hasil tersebut menunjukan adanya kenaikan kadar
glukosa pada probandus 2 setelah makan. Kadar glukosa adalah 70-110mg/dL.
Jadi kadar glukosa probandus 2 normal. Kemudian kadar trigliserida saat puasa
probandus 2 adalah 111,91 mg/dL menjadi 114,68 mg/dL setelah makan.
Terlihat bahwa ada kenaikan kadar trigliserida setelah makan . Kadar trigliserida
normal pada pria adalah <180mg/dL. Jadi kadar trigliserida probandus 2
normal.
Bila dilihat dari probandus 1 dengan diet tinggi karbohidrat dan probandus 2
dengan diet tinggi lemak sama sama menunjukkan peningkatan kadar glukosa
dan trigliserida setelah makan. Karena bukan hanya lemak yang akan menjadi
lemak di tubuh. Namun karbohidrat pun akan dimetabolisme menjadi lemak.
Biasanya kadar glukosa puasa meningkat dua kali lebih sering pada pria bila
dibandingkan dengan perempuan, karena perbedaan lemak tubuh antara pria
dan wanita
(6)
. Kadar trigliserida pada kondisi kenyang dapat dijadikan parameter
untuk menilai resiko penyakit jantung
(7).
Pada diet tinggi lemak, kondisi setelah 2 jam makan seharusnya kadar
glukosa dan trigliseridanya kembali turun. Bila masih meningkat berarti
kemampuan di jaringan adiposa kurang atau kadar lemaknya terlalu tinggi.
Begitu pula pada diet tinggi karbohidrat, kondisi setelah 2 jam makan seharusnya
kadar glukosa dan trigliseridanya kembali turun. Namun bila masih tinggi,
kemungkinan kadar glukosanya melampaui batas tubuh menyimpan glikogen.
Prinsip metabolisme saat kenyang adalah glukosa dari makanan digunakan
sebagai sumber energi, namun kelebihan glukosa disimpan sebagai glikogen
melalui proses glikogenesis, terutama di sel hati dan sel otot. Kemudian
kelebihan asetil koa dari glukosa disintesis sebagai asam lemak di hati kemudian
di simpan sebagai trigliserida di jaringan adipose. Prinsip metabolism saat lapar
adalah pembongkaran cadangan energi karena tidak ada asupan energy atau
makanan dari luar. Uji kadar glukosa menggunakan metode GOD-PAP , reaksi
yang terjadi :
Glukosa + O
2
+ 2H
2
O Asam Glukonat + H
2
O
2
2 H
2
O
2
+ Phenol + 4 aminoantirpirin quinoneimine + 4H
2
O.
Uji kadar trigliserida menggunakan metode GPO-PAP , reaksi yang terjadi :
GOD
POD
Gliserol 3P + O
2
dihidroksi aseton P + H
2
O
2
H
2
O
2
+Phenol + 4 aminophenazone Quinonimin (merah) + 4H
2
O.
E. KESIMPULAN
1. Aspek Biokimia yang terjadi pada kondisi lapar adalah pembongkaran
cadangan energi karena tidak ada asupan energi atau makanan dari luar.
Sedangkan aspek biokimia yang terjadi pada kondisi setelah makan adalah
sebagian glukosa digunakan sebagai energi, dan kelebihan glukosa disimpan
sebagai glikogen dan trigliserida di jaringan adiposa.
2. Pemeriksaan parameter biokimia terkait metabolisme dilakukan pada
sampel plasma dengan uji kadar glukosa dengan metode GOD-PAP dan uji
kadar trigliserida dengan metode GPO-PAP. Hasil yang didapat pada percobaan
ini, kadar glukosa probandus 1 pada kondisi puasa adalah 115,48 mg/dL menjadi
132,68 mg/dL pada kondisi kenyang. Kadar glukosa probandus 2 pada kondisi
puasa adalah 97,77 mg/dL menjadi 98,66 mg/dL pada kondisi kenyang.
Kemudian kadar trigliserida probandus 1 pada kondisi puasa adalah 131,91
mg/dL menjadi 131,83 mg/dL pada kondisi kenyang. Kadar trigliserida probandus
2 pada kondisi puasa adalah 111,91 mg/dL menjadi 114,68 mg/dL pada kondisi
kenyang. Dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa dan trigliserida meningkat
pada kondisi kenyang.
F. REFERENSI
1. James, J., Baker, C., Swain, H., 2008, Prinsip Prinsip Sains untuk
Keperawatan, Erlangga, Jakarta, 164.
2. Sumardjo, D. 2009, Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 23, 24, 25.
3. Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwell, V.W., 2009, Biokima Harper, Edisi
27, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 139.
4. Hartono, A., 2006, Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit, Edisi 2, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 70.
5. Marks, D.B., Marks, A.D., Smith, C.M., 2000, Biokimia Kedokteran
Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 466, 467.
6. Krotkiewski, M., Bjorntorp, P., Sjostrom, L., Smith, U., 1983, Impact of
obesity on metabolism in men and women. Importance of regional
adipose tissue distribution, JCI, 72 (3) : 1150.
7. Stalenhoef, Graaf, D., 2008, Association of fasting and nonfasting serum
triglycerides with cardiovascular disease and the role of remnant-like
lipoproteins and small dense LDL, Lippincott Williams & Wilkins, 19 (4) :
355.
POD
GPO