Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
I. PENDAHULUAN
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory,
grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut
yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke empat
dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan
prefix “meta”, yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau
“melebihi” dan merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge atau tentang
suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan
Kalofissudis, 2004).
Walaupun metateory sangat abstrak dan tidak mudah untuk diuji coba, meta theory
observasi oleh perawat-perawat dalam skala global. Meta theory dapat terdiri dari
beberapa grand theory, middle range theory, bahkan practice theory. Meta theory
keperawatan adalah teori keperawatan tentang teori keperawatan. Meta theory dapat
dikritik, terbatas, abstrak dan sangat sulit untuk diaplikasikan dalam praktik.
Meta theory dalam keperawatan akan tampil sebagai superstruktur dengan aplikasi
praktik ganda dan kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna penemuan grand
theory-grand theory, middle range theory, paradigma yang berhubungan, serta model-
Level ke tiga dari teori keperawatan adalah grand theory yang menegaskan fokus
global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan
sebagai teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding model
konseptual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu “Science of Unitary
Newman; “Theory of Human Becoming” Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory dapat
menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnya teori “Self care deficit” Orem
adalah middle range theory dengan self care sebagai grand theory, dan model adaptasi
Roy dengan konsep manusia adalah sistem adaptif sebagai middle range theory.
II. TINJAUAN MODEL ADAPTASI ROY
Derivat dari model adaptasi Roy untuk keperawatan termasuk kutipan karya Harry
Helson. Dalam teori adaptasi Helson, respon-respon adaptif adalah suatu fungsi dari
stimulus yang datang dan tingkat adaptif yang dimiliki seseorang. Stimulus adalah
beberapa faktor yang dapat menimbulkan respon. Stimulus dapat timbul dari luar maupun
dalam lingkungan. Tingkat adaptasi dibentuk dari efek yang disatukan dari tiga kelas
1. Focal stimulus
2. Contextual stimulus
3. Residual stimulus
apakah stimulus akan menjadi respon positif atau negative. Menurut tori Helson, adaptasi
karya Helson dengan definisi Rapoport tentang sistem untuk melihat manusia sebagai
suatu sistem yang adaptif. Dengan teori adaptasi Helson sebagai dasar, Roy membangun
dan selanjutnya memperbaiki model dengan konsep dan teori dari Dohrenwend, Lazarus,
Perkembangan tambahan dari model yang telah dikembangkan oleh Roy terjadi pada
era 1900-an sampai dengan abad 21. perkembangan ini termasuk update scientific dan
asumsi filosofi, penggambaran kembali adaptasi dan tingkat adaptasi, perluasan model
adaptasi menjadi group-level knowledge dan analisis kritik dan sintesis dari 25 tahun
pertama penelitian yang berdasarkan model adaptasi Roy. Roy setuju dengan pakar lain
yang percaya bahwa perubahan dalam sistem lingkungan-manusia di bumi sangat luas.
keseluruhan fungsi untuk beberapa tujuan dan demikian juga keterkaitan dari beberapa
bagiannya. Dengan kata lain bahwa untuk memeliki keseluruhan bagian-bagian yang
saling berhubungan, sistem juga memiliki input, out put, dan control, serta proses
feedback.
2. Tingkat adaptasi, mewakili kondisi dari proses hidup yang tergambaran pada tiga
level yaitu integrasi, kompensasi, dan kompromi. Tingkat adaptasi seseorang adalah
perubahan yang konstan yang terbentuk dari stimulus fokal, kontekstual dan residual yang
mewakili standar seseorang pada rentang stimulus yang dapat direspon oleh seseorang
adaptasi hal ini menjelaskan kesulitan berhubungan dengan indicator dari adaptasi yang
positif. Roy mengatakan sebagai berikut, dapat dicatat pada poin ini bahwa kejelasan
yang dibuat antara masalah adaptasi dan diagnosa keperawatan didasarkan pada
perkembangan kedua bidang tersebut. Masalah adaptasi tidak dianggap sebagai masalah
keperawatan tetapi sebagai area fokus keperawatan yang berhubungan dengan adaptasi
4. Stimulus fokal, adalah stimulus internal dan eksternal yang paling segera
5. Stimulus kontekstual adalah keseluruhan stimulus lain yang timbul pada situasi serta
berkontribusi terhadap efek dari fokal stimuli. Stimulus kontekstual adalah keseluruhan
faktor lingkungan yang ada pada seseorang baik dari dalam maupun dari luar tapi bukan
6. Stimulus residual adalah faktor lingkungan yang berasal dari dalam dan luar sistem
8. Mekanisme koping bawaan, ditentukan oleh sifat genetic yang dimiliki atau umum
pada sutu spesies dan secara umum dipandang sebagai proses yang terjadi otomatis tanpa
dihadapi.
10. Subsistem regulator, adalah proses koping utama sistem neural, kimia, dan endokrin
Subsistem kognator, adalah proses koping utama yang terdiri dari empat chanel kognisi-
11. Respon adaptif, adalah keseluruhan yang meningkatkan itegritas dalam batasan yang
12. Respon ineffektif, yaitu egala sesuatu yang tidak memberikan kontribusi yang sesuai
Saleeem, 2008)
Model konseptual Roy berbasis pada model konseptual adaptasi. Konsep kunci pada
model konseptual Roy adalah manusia, tujuan, kesehatan, lingkungan, dan aktivitas
(ide), dan proposisi manusia di konseptualisasikan sebagai sistem adaptik terbuka yang
bersifat holistik dimana terjadi proses pelayanan keperawatan, dan manusia sebagai
penerima (resipien). Adaptasi diartikan sebagai kapasitas yang dimiliki oleh manusia
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dan manusia juga mampu
Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy memandang
person secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup
secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. Antara sistem dan lingkungan
terjadi pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan
menghadapi perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu
beradaptasi.
proses adaptasi dalam empat cara adaptasi yang kemudian memberi kontribusi terhadap
keadaan kesehatan.
respon adaptif pada situasi sehat atau sakit. Perawat dapat mengambil tindakan untuk
sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat bertindak untuk mempersiapkan
pasien mengantisipasi perubahan melalui penguatan regulator, kognator dan mekanisme
Kesehatan didefinisikan sebagai sebuah keadaan dan juga sebuah proses untuk
berubah dan menjadi manusia yang utuh. Tujuan keperawatan untuk meningkatkan
kesehatan seseorang dengan meningkatkan respon adaptif, energi yang bebas dari
Selama lebih dari 30 tahu Model Adaptasi Roy telah digunakan untuk memahami dan
keperawatan pada pasien atau menggunakan model ini untuk menciptakan intervensi
Roy Adaptation Model telah diimplementasikan di NICU sebagai sebuah ideology untuk
keperawatan (Nyqvist dan sjoden, 1993 dalam Senesac 2007), pada perawatan bedah
akut, sebagai alat dokumentasi dalam proses keperawata , pada fasilitas rehabilitasi untuk
mengintegrasi basis professional perawatan pasien (Mastal, Hammond, dan Roberts, 1982
dalam Senesac, 2007); pada dua unit rumah sakit umum sebagai konseptual framework
rekrutmen dan penguranan staf, dan untuk meningkatkan kejelasan peran pemberi
sakit. Perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual
maupun residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah
perubahan melalui penguatan regulator, cognator dan mekanisme koping yang lain.
Pada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu
pasien untuk menghadapi realita. Dimana pasien harus mampu berespon secara adaptif
terhadap perubahan yang terjadi didalam dirinya. Kehilangan salah satu anggota badan
bukanlah keadaan yang mudah untuk diterima. Jika perawat dapat berperan secara
maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan fungsi perannya secara
optimal.
Contoh kasus
sebuah klinik prenatal. Ny. M tidak mengetahui usia kehamilannya. Saat ini Ny. M
mengeluhkan adanya mual muntah yang dirasakan menganggu aktivitas hariannya. Ny.
M juga mngatakan kepada perawat bahwa ia merasa cemas akan keadaannya saat ini
Penyelesaian kasus
Data demografi
• Nama • Ny.
• Usia M
• Jenis • 21
kelamin tahun
• Pendidika • Per
n empuan
• Pekerjaan • SM
• Status A
perkawinan • IRT
• Agama • Me
• Sumber nikah
informasi • Isla
• Tanggal m
MRS • Pasi
en
• 21/
10/08
2. Oksigenasi
3. Nutrisi
4. Eliminasi
6. Senses
8. Fungsi neural
9. Fungsi endokrin
1. Physical self
2. Personal self
d. Interdependence Mode
a. Fokal stimuli
b. Contextual
Tidak adanya dukungan dari suami dan keluarga, mengakibatkan pasien merasa diri
c. Residual stimuli
Sebelum menikah, pasien merupakan seorang perokok aktif dan terlibat pergaulan
d. Regulator
sehari-harinya
e. Kognator
Dengan keadaan yang dirasakan sekarang, pasien cenderung menarik diri dari
lingkungannya
PENENTUAN TUJUAN
EVALUASI
DISCHARGE PLANNING
KESIMPULAN
Perhatian suami dan keluarga terhadap ny. M yang kurang menyebabkan klien mengalami
kecemasan dan berdampak pada kehamilan pasien saat ini. Asuhan keperawatan yang
diberikan pada ny. M didasarkan pada teori model adaptasi Roy. Setelah dilakukan
kunjungan rumah dan melibatkan suami dan keluarga dalam menghadapi kondisi ny. M,
didapatkan hasil penurunan tingkat kecemasan yang signifikan pada pasien, yang juga
1. Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta
2. Grand theory dapat menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnya
teori “Self care deficit” Orem adalah middle range theory dengan self care sebagai
grand theory, dan model adaptasi Roy dengan konsep manusia adalah sistem adaptif
kunci pada model konseptual Roy adalah manusia, tujuan, kesehatan, lingkungan, dan
aktivitas keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Fawcett, J. 2005. Middle-range nursing theories are necessary for the advancement of the
discipline. Retrieved from web September 20, 2008. http://www.redalyc.uaemex.mx
Saleem. 2008. The Roy’s adaptation model. Retrieved from web September 7, 2008.
http://currentnursing.com/nursing_theory/Roy_adaptation_model.htm
Saleem. 2008. The Roy’s adaptation model. Retrieved from web September 7, 2008.
http://currentnursing.com/nursing_theory/application_Roy's_adaptation_model.htm
Sell dan Kalofissudis. 2001. The evolving essence of the science of nursing: A complexity
integration nursing theory. Retrieved from web September 4, 2008.
http://www.nursing.gr/Complexitytheory.pdf
Senesac, P.(2007). Implementing The Roy adaptation model : From theory to practice.
Retrieved from web September 4, 2008.
http://www.bc.edu/schools/son/faculty/theorist/RAM/Practice.html
Tomey dan Aligood. 2006. Nursing theorists and their work. 6th ed. Mosby Elsevier :
Philadelphia