You are on page 1of 1

Patofisiologi fimosis dan parafimosis

o fimosis dibagi menjadi dua, yaitu : fimosis yang fisiologis dan yang patologis
Fimosis yang fisiologis: terjadi karena adanya adesi antara lapisan epitel inner
prepuce and glans. Adesi ini terjadi secara spontan dengan retraksi intermiten
foreskin dan ereksi. Gejalan ini akan menghilang seiring dengan bertambahnya umur.
1,2

Fimosis yang patologis ini sangat jarang menjadi penyakit yang primer, melainkan
penyakit sekunder. Fimosis ini terjadi karena seringnya infeksi pada bagian foreskin
dan/atau glans yang menyebabkan luka. Kebersihan yang kurang bisa juga
menyebabkan fimosis ini. Luka pada bagian tersebut juga bisa menjadi penyebab
fimosis.
1,2

o Pada pasien fimosis memiliki resiko tinggi untuk menjadi parafimosis bila foreskin
terlalu dipaksa ditarik atau dokter yang lupa mengganti foreskin yang sudah diretraksi.
1

o Parafimosis terjadi karena foreskin terlalu dipaksa ditarik hingga dibelakang glans dan
diretraksi terlalu lama, sehingga pada jaringan foreskin menjadi edemantous (edema
dengan cairan).
3



1. McHoney, Merrill; Lakhoo, Kokila. Phimosis, Meatal Stenosis, and Paraphimosis.
Download at http://www.global-
help.org/publications/books/help_pedsurgeryafrica96.pdf. Acces on March 17,
2013.
2. Z Ghory, MD, Hina; L Dyne, MD, Pamela. Phimosis and Paraphimosis.
3. Jeffrey M Donohoe; Jason O Burnette; James A Brown (October 7, 2009).
"Paraphimosis". eMedicine.

You might also like