2. Waktu yang dibutuhkan 10 menit 3. Tujuan Station Menilai kemampuan dalam menegakkan diagnosis serta informasii yang harus diberikan dalam penatalaksanaan kejang demam pada anak 4. Kompetensi 1. Kemampuan anamnesis 2. Kemampuan pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan penunjang 4. Penegakan diagnosis 5. Rencana terapi 6. Komunikasi dan edukasi pasien 7. Perilaku profesional 5. Area kompetensi Keterampilan klinis 6. Level kompetensi 4A 7. Kategori Sistem Syaraf 8. Instruksi untuk peserta ujian SKENARION KLINIK: Seorang anak usia 2 tahun datang ke UGD tempat saudara bertugas diantar orang tuanya dengan kejang. Pada saat diperiksa terjadi kejang. TUGAS: 1.Lakukan anamnesis dengan pasien 2.Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien 3.Usuian pemeriksaan penunjang 4.Sebutkan diagnosis pasien tersebut 5. Jelaskan rencana tindakan yang akan anda lakukan 9. 1.Anamnesis (dijawab oleh penguji) Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kejang. Tadi pagi kejang 3x dengan tangan dan kaki kelonjotan, mata mendelik ke atas selama 15 menit. Setelah kejang anak tertidur hingga dibawa ke rumah sakit.Setelah kejang anak tertidur hingga dibawah ke rumah sakit. Riwayat sebelumnya: anak batuk dan pilek selama 2 hari. 2. Pemeriksaan : Nadi 124x/menit, nafas 16x/menit, suhu 38,5 o C Perlu diperiksa keadaan pupil Tanda-tanda lateralisasi Rangsangan meningeal (kaku kuduk, Kernig sign, Brudzinski I, II); Adanya paresis, Paralisa; adanya spastisitas; Pemeriksaan reflek patologis dan fisiologis.
SISTEM SYARAF OSCE STATION 1
Diagnosis: Kenjang Demam Sederhana 10. Instruksi untuk pasien standar Nama Ibu : Nama sendiri Nama Anak: Tina Jenis kelamin: Perempuan Tanggal lahir: 5 Desember 2011 BB: 9 kg PB: 76 cm Anamnesis: Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kejang. Tadi pagi kejang 3x dengan tangan dan kaki kelonjotan, mata mendelik ke atas selama 15 menit. Setelah kejang anak tertidur hingga dibawa ke rumah sakit.Setelah kejang anak tertidur hingga dibawah ke rumah sakit. Riwayat sebelumnya: anak batuk dan pilek selama 2 hari. 11. Peralatan yang dibutuhkan - Setting ruangan dokter-pasien - Meja dan kursi dokter - Kursi pasien - Meja dan kursi penguji - Meja peralatan - Bed pemeriksaan - Wastafel atau simulasi wastafel - Stetoskop - Senter - Termometer - Timbangan pediatri - Diazepam 5 mg rectal tube - Diazepam 10 mg rectal tube - Rekam medis - Blanko pemeriksaan penunjang - Tempat sampah medis tertutup - Tempat sampah nonmedis - Jam dinding (dipasang di tembok agar dapat dilihat peserta) - Ballpoint 12. Referensi Nelson Textbook of Pediatrics , 19th ed, 2011 KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR 1. Anamnesis Peserta ujian tidak memfasilitasi pasien untuk mnceritakan riwayat penyakitnya Peserta ujian: Memfasilitasi pasien untuk menceritakan riwayat penyakitnya namun sebagian besar pertanyaan tidak mengarah pada informasi yang relevan, akurat, dan adekuat Peserta ujian: Memfasilitasi pasien untuk menceritakan riwayat penyakitnya namun sebagian besar pertanyaan tidak mengarah pada informasi yang tidak relevan Peserta ujian memfasilitasi pasien untuk menceritakan penyakitnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, adekuat, dan akurat 1 2. Pemeriksaan Fisik Peserta ujian tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinis pasien Peserta ujian tidak memulai pemeriksaan fisik dan tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak lengkap yaitu tidak meliputi keadaan umum, tanda vital Peserta ujian tidak memulai pemeriksaan fisik dengan cuci tangan dan tidak mengenakan sarung tangan saat melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak lengkap yaitu tidak meliputi keadaan Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan menggunakan sarung tangan dalam melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai berikut: -Keadaan umum dan tanda vital 1
STASI 1 LEMBAR PENILAIAN
pemeriksaan neurologis umum dan tanda vital atau tidak mencari kelainan neurologis. -Pemeriksaan neurologis
3. Menentukan diagnosis dan diagnosis banding Peserta ujian tidak dapat menentukan diagnosis dan diagnosis banding Peserta ujian dapat menentukan diagnosis, namun tidak dapat menentukan diagnosis banding kausanya Peserta ujian dapat menentukan diagnosis serta 1-2 diagnosis banding kausanya Peserta ujian dapat menentukan diagnosis dan diagnosis bandingnya secara lengkap 3 4. Komunikasi dan edukasi pasien Peserta ujian sama sekali tidak melakukan 4 prinsip komunikasi Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut: 1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah terbuka Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut: 1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah terbuka Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut: 1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah terbuka kontak mata salam empati dan hubungan komunikasi dua arah respon) 3
kontak mata salam empati dan hubungan komunikas i dua arah respon) 2. Mampu memberika n kesempata n pasien untuk bercerita dan mengarahk an cerita 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaa n klinik 4. Mampu memberika n kontak mata salam empati dan hubungan komunikas i dua arah respon) 2. Mampu memberika n kesempata n pasien untuk bercerita dan mengarahk an cerita 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaa n klinik Mampu memberikan penyuluhan yang 2. Mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik Mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien
penyuluha n yang isinya sesuai dengan masalah pasien isinya sesuai dengan masalah pasien
5. Tata laksana non farmako terapi (tindakan) Peserta tidak melakukan tindakan atau melakukan tindakan tidak sesuai dengan masalah klinis pasien Peserta melakukan tindakan pemberian diazepam 5mg per rektal dengan memakai proteksi diri serta melakukan tata cara menggunakan diazepam rektal 5 mg Peserta melakukan tindakan pemberian diazepam 5mg per rektal dengan memakai proteksi diri tetapi tidak melakukan tata cara penggunaan diazepam rektal 5 mg Peserta melakukan tindakan pemberian terapi diazepam 5 mg per rektal dengan informed consent yang jelas, proteksi diri, : serta tata cara yang benar meliputi: -Asepsis dan antisepsis - Baringkan anak dalam posisi miring - Lepaskan tutup botol dan oleskan mulut botol dengan baby oil - Masukkan mulut botol perlahan dengan menekan mulut botol pada pinggir anus agar relaksasi. Pada anak < 3 tahun masukkan setengah dari panjang 5
mulut tube, pada anak lebih besar masukkan seluruh mulut tube. - Pijit seluruh isi botol, dan pada saat mengeluarkan tetap dalam keadaan dipijit - Rapatkan kedua pantat untuk mencegah obat merembes keluar
6. Perilaku profesional Peserta ujian tidak memeperkenalkan diri dan tidak meminta izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin sebagai berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati- hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan Peserta ujian memeperkenalkan diri dan meminta izin secara lisan dan melakukan 1- 2 poin sebagai berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati- hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan kenyamanan pasien Peserta ujian memeperkenalkan diri dan meminta izin secara lisan dan melakukan 3 poin sebagai berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati- hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan kenyamanan pasien Peserta ujian memeperkenalkan diri dan meminta izin secara lisan dan melakukan poin di bawah ini lengkap sebagai berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri 2. Memperhatikan kenyamanan pasien 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas 1 TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
kenyamanan pasien 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau diperlukan konsultasi bila diperlukan 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau diperlukan konsultasi bila diperlukan 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau diperlukan konsultasi bila diperlukan 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau diperlukan konsultasi bila diperlukan
GLOBAL PERFORMANCE Beri tanda kolom centang () pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda