You are on page 1of 19

laporan pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan remaja

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa.
Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas remaja saat ini. Upaya peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan
(Judarwanto, 2008). Dalam masa tumbuh kembang pemberian nutrisi atau asupan makanan pada
remaja tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah terutama dalam
pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan
gangguan pada banyak organ-organ dan sistem tubuh pada remaja.
Terkait hal di atas, pada usia perkembangan, mahasiswa banyak mengikuti aktivitas, fisik
maupun mental, seperti bermain, belajar, berolah raga. Remaja membutuhkan lebih banyak
energi dan zat gizi dibanding usia di bawahnya. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium,
fluor, zat besi, sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Sarapan atau
makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi seseorang. Biasanya orang makan
malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi paginya sekitar pukul 06:00. Berarti selama
sekitar 10-12 jam mereka puasa. Dengan adanya puasa itu, cadangan gula darah (glukosa) dalam
tubuh seseorang hanya cukup untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi hari. Tanpa sarapan
seseorangakan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal. Hipoglikemia
mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit berkonsentrasi. Itu semua karena kekurangan
glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak. Berdasarkan yang direkomendasikan WHO,
sarapan yang baik dan memenuhi kriteria gizi adalah sarapan yang menyuplai karbohidrat (55-65
%), protein (12-15 %), lemak (24-30 %), vitamin, dan mineral yang bisa diperoleh dari sayur
atau buah (Almatsier, 2004). Sarapan bagi anak remaja seyogyanya sangatlah penting, karena
waktu sekolah/kuliah adalah penuh aktivitas yang membutuhkan energi dan kalori yang cukup
besar. Untuk sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 1/4 kalori sehari. ( Judarwanto, 2008 ).
Permasalahannya saat ini adalah kebiasaan makan atau sarapan pagi masih saja dianggap
kebiasaan yang membosankan. Ada berbagai alasan yang seringkali menyebabkan remaja tidak
sarapan pagi. Ada yang merasa waktu sangat terbatas karena jarak kampus cukup jauh,terlambat
bangun pagi,tidak ada orang tua yang menyediakan sarapan bagi yang kost atau tidak ada selera
untuk sarapan pagi. Kebiasaan tidak sarapan dipandang dari keperluan gizi bagi kesehatan dan
prestasi anak merupakan kesalahan yang sangat merugikan hari depan remaja.
Dampak negatifnya adalah ketidakseimbangan sistem syaraf pusat yang diikuti dengan
rasa pusing, badan gemetar atau rasa lelah. Dalam keadaan demikian remaja akan sulit untuk
dapat menerima pelajaran dengan baik. Gairah belajar dan kecepatan reaksi juga akan menurun.
Melatar belakangi permasalahan di atas, makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat (baik praktisi kesehatan, orang tua, maupun remaja itu sendiri) betapa
pentingnya pengaruh sarapan pagi pada perkembangan remaja. Tak hanya itu, juga diberikan
kiat-kiat, manfaat ataupun pengetahuan mengenai makan pagi sehingga diharapkan secara
perlahan, kebiasaan makan pagi menjadi suatu kegiatan yang amat penting dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Mahasiswa kurangnya kesadaran akan pentingnya kebiasaan sarapan pagi
2. Dampak yang diakibatkan apabila tidak terbiasa sarapan pagi

C. Manfaat dan Tujuan Masalah
Adapun manfaat dan tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat
Manfaat penyuluhan ini adalah sebagai berikut:
a. Membantu para Mahasiswa agar mengetahui pentingnya sarapan pagi
b. Membantu para Mahasiswa agar mengetahui manfaat dari terbiasa sarapan pagi
2. Tujuan
Tujuan penyuluhan ini adalah agar mengetahuinya pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan
a. Tujuan Umum
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi Mahasiswa STIKes Hangtuah, menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya
mengenai kebutuhan gizinya yaitu dengan kebiasaan sarapan pagi.
b. Tujuan Khusus
1) Memberikan informasi kepada Mahasiswa STIKes HangTuah mengenai pentingnya kebiasaan
sarapan pagi.
2) Memberikan pengetahuan mengenai kiat-kiat sarapan sehat
3) Menggalakkan kebiasaan makan pagi sebelum beraktivitas sehari-hari

D. Metode Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis
menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan : yaitu penulis membaca buku-buku dan kumpulan artikel yang berkaitan
dengan penelitian ini.
2. Studi Kasus: yaitu observasi langsung dengan cara menyebarkan 33 lembar angket kepada
kalangan mahasiswa/I Kelas II D STIKes HangTuah.












BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Gizi
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental orang tersebut.Terdapat kaitan
yang sangat erat antara status gizi dengan konsumsi makanan. Tingkat status gizi optimal akan
tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Namun demikian, perlu diketahui bahwa
keadaan gizi seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada saat
itu saja, tetapi lebih banyak ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa yang telah lampau,
bahkan jauh sebelum masa itu. Ini berarti bahwa konsumsi zat gizi masa kanak-kanak memberi
andil terhadap status gizi setelah dewasa (Wiryo,2002).
Ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan
kesehatan disebut ilmu gizi. Batasan klasik mengatakan bahwa ilmu gizi ialah ilmu yang
mempelajari nasib makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi serta
dieksresikan sebagai sisa (Achmad Djaeni, 1987). Dalam perkembangan selanjutnya ilmu gizi
mulai dari pengadaan, pemilihan, pengolahan,sampai dengan penyajian makanan tersebut. Dari
batasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu gizi itu mencakup dua komponen penting
yaitu makanan dan kesehatan (Notoatmodjo, 2003).



B. Kebutuhan Gizi
Zat-zat gizi (nutrisi) yang diperlukan manusia agar sehat ada 6 golongan : karbohidrat
(hidrat arang, yang terdiri dari zat tepung dan zat gula), lemak, protein (zat putih telur), serat
makanan, berbagai vitamin, dan mineral. Di samping 6 golongan gizi ini, manusia sangat
memerlukan air supaya metabolisme zat-zat gizi tersebut dan proses faali dalam tubuh
berlangsung sempurna. Keenam golongan zat gizi ini mutlak perlu dan harus selalu dikonsumsi
dalam jumlah optimal (tidak berlebihan dan tidak kekurangan).Karbohidrat, lemak, dan protein
disebut zat gizi makro sedangkan serat makanan, vitamin, dan mineral disebut zat gizi mikro.
Kecukupan konsumsi zat gizi makro dan mikro mutlak diperlukan agar tercapai keseimbangan
gizi yang tidak hanya bermanfaat untuk memelihara kesehatan secara umum, tetapi juga untuk
mencegah berbagai gangguan jasmaniah dan mental agar manusia dapat berprestasi dalam
kehidupannya, jasmani awet-muda dan sehat-bugar sehingga aktivitas-aktivitas jasmaniah dan
mental dalam peribadahan kepada Allah dan kehidupan sehari-hari dapat berlangsung normal
dan menyenangkan serta sehat, dan dapat terhindar dari berbagai kemungkinan tertimpa
penyakit-penyakit degeneratif. Karbohidrat dan lemak adalah zat-zat gizi (nutrisi) penghasil
utama bahan bakar, sumber kalori yang menghasilkan energi dan panas.
C. Kebutuhan Gizi Remaja
Periode remaja merupakan salah satu tahapan kehidupan seseorang dimana pertumbuhan
berat badan dan tinggi badan mengalami puncaknya. Untuk mendukung proses pertumbuhan
yang cepat ini maka seorang remaja membutuhkan dukungan zat gizi yang cukup.
Remaja juga merupakan kelompok rentan gizi karena pertumbuhan anak remaja pada
umur ini juga sangat pesat, kemudian juga kegiatan-kegiatan jasmani termasuk olahraga juga
pada kondisi puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang
dengankebutuhan kalori unk permbuhan dan kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadi defisiensi
yang akhirnya dapa menghambat pertumbuhannya. Pada anak remaja mulai
terjadi menarche(awal menstruasi), yang berarti mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu
kalau kekurangan konsumsi makanan khususnya Fe, maka akan terjadi kekurangan Fe (anemia).
Remaja yang memiliki asupan gizi yang cukup akan memiliki kondisi tubuh yang lebih
sehat, menjalani aktifitas sehari-hari dengan baik apakah di rumah maupun di sekolah serta
jarang mengalami sakit. Lalu bagaimana cara mengetahui kebutuhan gizi remaja?, berikut uraian
siangkatnya.
1. Kebutuhan Energi
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta
dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada banyak cara yang bisa anda gunakan untuk
menghitung kebutuhan gizi remaja, antara lain :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi bagi orang
Indonesia mulai umur bayi sampai lansia. Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan
energy sebesar :
Umur 10-12 tahun : 2050 kkal
Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
Umur 16-18 tahun : 2600 kkal
Cara kedua : Menggunakan rumus berdasarkan berat badan
Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan menggunakan rumus
berikut :
Remaja putri
Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari
Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari
Remaja putra
Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari
Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari
2. Kebutuhan Protein
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan tetapi juga
sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang. Kecukupan protein pada
remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Umur 10-11 tahun : 50 gr
Umur 13-15 tahun : 60 gr
Umur 16-18 tahun : 65 gr
Cara kedua : Menggunakan pedoman berikut
Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
3. Kebutuhan Lemak dan Karbohidrat
Kebutuhan lemak bagi remaja sebesar 25-30% dari kebutuhan kalori, sedangkan untuk
karbohidrat sekitar 55-70% dari kebututhan kalori. Misalnya seorang remaja putri berusia 12
tahun. Jika ia memiliki kebutuhan energy sebesar 2050 kkal, dan anda mmeilih kebutuhan lemak
sebesar 30% dan karbohidrat sebesar 55%, maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai
berikut :
Kebutuhan lemak : (0.30 x 2050 kkal)/9 = 68.3 gr
Kebutuhan karbohidrat : (0.55 x 2050 kkal)/4 = 281.9 gr
4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Remaja membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat
berhubungan dengan proses pertumbuhan remaja serta kondisi pubertas yang dialami saat ini.
Khusus untuk kebutuhan vitamin dan mineral, anda bisa menggunakan table AKG.
D. Pengertian Sarapan
Sarapan adalah aktifitas makan di pagi hari guna untuk memberikan asupan gizi dan
penambah stamina yang cukup selama di waktu tersebut, karena disaat kita tidur pada malam
hari tubuh kita tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman sehingga kadar gula yang ada
didalam tubuh kita menurun. Padahal selama tidur, tubuh kita tetap bekerja seperti mengeluarkan
keringat, bernafat, dan bergerak walaupun tidak terlalu banyak sehingga secara otomatis tenaga
pun ikut terkuras.
Sarapan adalah suatu proses memasukkan makanan ke dalam tubuh di pagi hari setelah
bangun pagi. Tubuh kita telah dibuat puasa selama tidur malam [6-10 jam] dan kelaparan di
pagi hari menunggu makanan untuk dimasukkan ke dalam tubuh untuk melangsungkan proses
pertumbuhan sel, pergantian sel rusak dan metabolisme sehingga tubuh kita dapat berfungsi
secara optimal sepanjang waktu.
Tubuh kita mempunyai triliunan sel yang butuh nutrisi untuk tetap berfungsi dengan optimal
setiap hari, ber-regenerasi dengan sebaik-baiknya.

Makan atau sarapan pagi adalah makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum
beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan. Jumlah yang
dimakan kurang lebih 1/3 dari makanan sehari ( Amrannur, 2009).

E. Manfaat Sarapan Pagi
1. Memberi Kekuatan Metabolisme Setelah Sepanjang Malam
Sarapan dipertimbangkan sebagai waktu makan yang penting karena mengganti waktu
malam yang tak terisi makanan serta menambah kebutuhan gula Anda. Gula adalah sumber
energi yang diserap dari karbohidrat yang Anda makan. Di pagi hari, setelah Anda tak
mengkonsumsi makanan selama 12 jam, zat gula dalam tubuh Anda turun ketingkat yang paling
rendah. Saat ini terjadi, tubuh Anda menggantinya dengan melepas zat gula yang telah ditimbun
di lapisan otot dan liver, yang disebut glikogen.
2. Berguna Untuk Penurunan Berat Badan
Selama tidur 12 jam tubuh Anda puasa sepanjang malam, dan di pagi hari Anda berada
dalam tahap pertama merasa lapar. Melewatkan sarapan membuat tubuh Anda tetap 'dalam
kelaparan,' sedang mengkonsumsi makanan yang bagus akan memberi peningkatan metabolisme.
Jika Anda dalam upaya mengurangi berat badan, hal terakhir yang Anda ingin lakukan Andalah
tingkat metabolisme rendah. Sarapan makanan sehat akan meningkatkan kemampuan
pembakaran lemak dalam tubuh Anda. Lebih jauh, sarapan dapat meningkatkan tingkat energi
Anda sebagaimana metabolisme sepanjang hari.
3. Menambah Esensial Nutrisi Dan Tingkat Keseluruhan Energi
Sarapan menyediakan proporsi significan asupan total nutrisi untuk sepanjang hari, dan
menawarkan kesempatan untuk mengkonsumsi makanan yang penuh nutrisi seperti zat besi,
vitamin dan serat. Esensial vitamin, mineral dan nutrisi lainnya hanya dapat diperoleh dari
makanan.
4. Memberi Otak Anda Bahan Bakar Untuk Meningkatkan Konsentrasi
Sarapan memperbaiki kemampuan Anda berpikir dan menjaga Anda tetap berada dalam
penampilan mental terbaik. Sarapan menyediakan bahan bakar bagi otak Anda untuk
meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah dan ingatan.
5. Menghindari Makan Tak Terkontrol
Sarapan dengan baik akan menjaga Anda dari rasa lapar berlebih, dimana ini dapat
mencegah Anda makan berlebihan di siang harinya. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan
mampu menahan lemak dan kalori tinggi dari makanan sepanjang hari. Saat Anda meninggalkan
sarapan, Anda akan cenderung mengalihkan rasa lapar dengan ngemil sepajang pagi hingga
menjelang makan siang. Dan hal ini akan mendorong Anda mencari pelarian lain pada kopi, atau
minuman yang mampu meningkatkan energi.
E. Dampak Jarang Sarapan Pagi
Satu jadwal makan yang sering terlupakan adalah sarapan. Sarapan sering
disepelekan hanya karena alasan tidak sempat, bangun terlambat dan sebagainya.
Padahal, sarapan justru merupakan jadwal makan yang paling penting. Jika secara teratur
Anda melewatkan sarapan, kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan. Salah satunya,
bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Dampak negatif bila tidak sarapan pagi
Hipoglikemia
Pada anak yang tidak sarapan, menipisnya sediaan glikogen otot tidak tergantikan. Untuk
menjaga agar kadar gula darah tetap normal, tubuh lalu memecah simpanan glikogen dalam hati
menjadi gula darah. Jika bantuan pasokan gula darah inipun akhirnya habis juga, tubuh akan
kesulitan memasok jatah gula darah ke otak. Akibatnya anak bisa menjadi gelisah, bingung,
pusing, mual, berkeringat dingin, kejang perut bahkan bisa sampai pingsan. Ini merupakan gejala
hipoglikemia (merosotnya kadar gula darah ) ( Ratnawati, 2001 : 85 ).
Obesitas
Orang yang tidak sarapan merasa lebih lapar pada siang dan malam hari daripada orang yang
sarapan karena asupan energi cenderung meningkat ketika sarapan dilewatkan. Mereka akan
mengonsumsi lebih banyak makanan pada waktu siang dan malam hari. Asupan makanan yang
banyak pada malam hari akan berakibat pada meningkatnya glukosa yang disimpan sebagai
glikogen. Karena aktivitas fisik pada malam hari sangat rendah, glikogen kemudian disimpan
dalam bentuk lemak. Hal inilah yang akan mengakibatkan terjadinya obesitas ( Siagian, 2008 ).
Selain itu, tidak ada asupan makanan di pagi hari juga bisa memicu kadar insulin lebih
tinggi dalam darah. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus dapat menjadi cikal bakal
penyakit diabetes.
F. Kiat-kiat Sarapan Sehat
Makanan seperti apa yang diharapkan tubuh kita pada saat sarapan cara sehat?
Makanan yang mengandung zat gizi lengkap seimbang yang dibutuhkan untuk proses
metabolisme tubuh. Apa itu zat gizi lengkap seimbang?
Makanan yang mengandung:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Serat
5. Vitamin-vitamin
6. Mineral-mineral
7. Air
Sarapan yang baik adalah sarapan yang memiliki menu makanan yang sehat dan
tercukupi gizinya. Jus buah, buah-buahan segar, nasi, telur, roti gandum dan susu adalah
pilihan sarapan pagi yang baik untuk mengganjal perut sampai siang nanti.
Jika anda terpaksa harus membeli makanan di luar, maka usahakan belilah
makanan di tempat yang bersih dan pilihlah makanan yang bergizi dan menyehatkan.
Pastikan kemasan makanan tertutup dengan rapi agar tidak dihinggapi oleh lalat yang
membawa bibit penyakit.
Mulailah dari sejak dini membiasakan sarapan agar anda memiliki stamina yang
cukup untuk memulai hari-hari dengan hidup sehat.

















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode yang
menggambarkan suatu fenomena secara sistematis, dengan hasil yang dinyatakan dalam
bentuk angka. Tahapan-tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap perumusan masalah
2. Tahap pengumpulan data
3. Tahap analisis data
4. Tahap penarikan kesimpulan
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah
dengan cara menyebarkan angket yang isi pokoknya berkaitan dengan rumusan masalah
yang diteliti. Angket ini disebarkan kepada 33 orang responden, yang merupakan
mahasiswa STIKes HangTuah Pekanbaru kelas II D.
Peneliti melakukan telaah pustaka yang berupa buku-buku teks, jurnal-jurnal ilmiah,
artikel-artikel internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan rumusan masalah
yang akan dibahas.
C. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif kualitatif. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk metode
mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data ke dalam bentuk penyajian yang sesuai.
D. Sistematika Penulisan Laporan
Laporan penelitian ini menggunakan sistematika sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi Penulisan, Bab IV Pembahasan
dan Bab V Penutup.











BAB IV
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dengan langsung memberikan angket kepada Mahasiswa STIKes
HangTuah Pekanbaru Kelas II D mengenai Pola Hidup Anak Kost. Yang selanjutnya melakukan
penilaian pada angket tersebut. Kemudian ditetapkanlah prioritas masalah yaitu masalah
kebiasaan melewatkan sarapan pagi. Sehingga, kami menyusun rencana dengan mengambil judul
Pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan remaja serta menyiapkan materi mengenai hal terkait.
B. Penyampaian Materi
Pembawa acara (protokol) : Dini Oktavianti
Penyampaian Materi : Monica Julya Hidayad
Perlengkapan : Jusmawati
Dokumentasi : Candra Indra, Maria
Pada tahap awal penyuluhan yaitu pembawa acara memperkenalkan kepada seluruh
Mahasiswa/i semua anggota, asal kelas, dan tujuan kami untuk menjelaskan pentingnya sarapan
pagi bagi kesehatan remaja. Penyuluhan yang kami lakukan di STIKes HangTuah Pekanbaru
yaitu pada mahasiswa/i kelas II D yaitu dengan jumlah 34 mahasiswa/i. Mahasiswa/i yang
mendengarkan penjelasan dari pembicara awalnya malu-malu untuk menjawab sedikit yang
dipertanyakan oleh pembicara karena takut merasa salah yang akan dijawabnya. Namun,
pembicara berusaha agar pendengar meberikan respon, tidak terlalu tegang kepadanya dan tidak
takut untuk langsung bertanya. Setelah penyampaian materi selesai, kemudian dilanjutkan oleh
protokol dengan sesi pertanyaan kepada Mahasiswa/i yang belum mengerti atau memahami
tentang pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan remaja sesuai apa yang telah disampaikan oleh
pembicara.
C. Sesi Pertanyaan dan Kuis
Setelah materi selesai disampaikan kemudian dilanjutkan dengan sesi pertanyaan
kepada Mahasiswa/i yang belum paham mengenai apa yang telah disampaikan
sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang dipertanyakan oleh Mahasiswa/i tersebut yaitu :
1. Bagaimana membiasakan seseorang sarapan pagi yang biasanya sarapan selalu
mual/muntah
2. Apakah menkonsumsi cabe dapat menaikan asam lambung dan cara mengatasinya
3.

C. Penutupan
Pembawa acara menjelaskan kesimpulan mengenai materi pentingnya sarapan pagi
bagi kesehatan remaja dan mengingatkan setelah penyampaian ini agar Mahasiswa/i
menerapkan pesan tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.



ABSEN MAHASISWA/I YANG HADIR
STIKes HANGTUAH
KOTA PEKANBARU
NO NAMA JENIS KELAMIN (P/L) PARAF
1. Anggun Setiawati P
2. Aggun Valiana P
3. Arik Syahputra L
4. Awal Saputra L
5. Dini Rose Elfira P
6. Erni Dwi Oktaviana P
7. Erni Yulita P
8. Firman Syah L
9. Fikri Pratama L
10. Gusma Deni L
11. Hartati P
12. Irda Rahmadani L
13. Isnaini P
14. Lela Sari P
15. Merry Citra Amelia P
16. Mona Febriyani P
17. Mutia Islami P
18. M. Hasbi L
19. Nurasiah P
20. Nurazmi Kurnia Sari P
21. Putrid Mayang Sari P
22. Riska Anggraini P
23. Rusna Ratna Della P
24. Rizal Hisfaudin L
25. Sri Jumizrti P
26. Sri Willia Ningsi P
27. Sri Wulan P
28. Tri Juniarni P
29. Wahyu Saputra L
30. Yevdi Irawan L
31. Yuni Lestari P
32. Yanvasola P
33. Vatri Wahyuni P






D. Lampiran Angket
A. Kebersihan Lingkungan
No Ya Tidak
1 Sering membersihkan kamar kost
2 Sampah berserakan
3 Sampah dibuang setiap hari

B. Kriteria Kamar Kost
No Ya Tidak
1 Tersedianya ventilasi
2 Tersedianya jendela
3 WC pribadi
4 Kebersihan WC terjaga
5 Ketersediaan air bersih

C. Makanan & Minuman
No Ya Tidak
1 Masak sendiri
2 Jenis makanan
3 Makanan untuk sekali habis
4 Air minum
Ket : no 4. Jika isi ulang berapa harganya (Rp.)
D. Jadwal Makan
Berapa kali makan dalam sehari (kali)
No Ya Tidak
1 Sarapan sebelum aktifitas/kekampus
2 Makan siang tepat waktu
3 Apakah terbiasa makan malam
4 Jika ya apakah tepat waktu

No Ya Tidak
1 Mencuci tangan sebelum makan
E. Kebiasaan Mencuci Tangan

F. Kebiasaan Berolahraga

No Ya Tidak
1 Berolahraga rutin
















BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
No Ringan Sedang Berat
1 Jenis olah raga
Prevalensi remaja untuk melewatkan waktu sarapan lebih tinggi daripada anak-anak,
terutama untuk remaja putri. Tanpa disadari, nutrisi yang diperoleh saat sarapan sangat penting
dan sangat mempengaruhi aktivitas sepanjang hari. Konsumsi sarapan terbukti mampu
meningkatkan fungsi kognitif sehingga otak mampu berkonsentrasi, mengingat, serta
memecahkan soal-soal dengan lebih akurat. Tidak hanya itu saja, remaja yang mengkonsumsi
sarapan merasa lebih berenergi, mampu berpikir jernih, dan memililki mood yang lebih baik.
Sarapan akan meningkatkan kadar gula darah yang diketahui memiliki hubungan positif dengan
mood dan kemampuan berkonsentrasi sehingga kamu bisa berprestasi lebih baik di
sekolah/kampus.
B. Saran
Laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta pengetahuan
mengenai pentingnya sarapan pagibagi kesehatan remaja. Tak hanya itu, yang kami harapkan
semoga mahasiswa/sasaran dapat meningkatkan kualitas kesehatannya dengan membiasakan diri
untuk sarapan pagi dengan sehat.















DAFTAR PUSTAKA

Notoadmojo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta , Rieneka Cipta.
http://akhiru.wordpress.com/2011/12/13/proposal-dan-karya-ilmiah-pengaruh-sarapan-terhadap-
evektifitas-belajar-siswa/
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/09/pengertian-sarapan-pagi.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/198007012
005012-CICA_YULIA/GIZI_SEIMBANG_BAGI_ANAK_REMAJA.pdf
http://kunjunganartikel.blogspot.com/2012/05/5-manfaat-sarapan-bagi-kesehatan.html
http://manjilala.info/kebutuhan-gizi-remaja/
http://motivationplannet.wordpress.com/2010/06/21/manfaat-sarapan-pagi-dan-akibat-tidak-
sarapan-pagi/
http://tipsbebek.blogspot.com/2012/09/dampak-negatif-melewatkan-sarapan.html
http://tipsbebek.blogspot.com/2012/09/dampak-negatif-melewatkan-sarapan.html
http://yeyenfebrina.blogspot.com/2010/10/dampak-buruk-tidak-sarapan.html

You might also like