You are on page 1of 10

I.

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air tanah adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Lebih
dari 98 % dan semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah, 2%
terlihat sebagai air di sungai, danau, dan reservoir. Setengah dari 2% ini
disimpan di reservoir buatan. Walau demikian, sebagian besar penduduk
terutama yang tinggal di perkotaan memanaatkan air tanah ini untuk kebutuhan
hidup sehari!hari. "olume air tanah yang ada di berbagai tempat tidak sama,
bergantung pada persyaratan yang menun#ang proses peresapannya. Air tanah
berasal dari air hu#an yang meresap melalui berbagai media peresapan.
$umlah air di bumi relati tetap menyebabkan perubahan yang dialami air
hanya ter#adi pada siat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami
perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air
mengalami gerakan dan perubahan wu#ud se%ara berkelan#utan. &erubahan ini
meliputi wu#ud %air, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air
permukaan, dan awan.
Air!air tersebut mengalami perubahan wu#ud melalui siklus hidrologi.
Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan 'umi
mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi men#adi uap air. *ap air
akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan.
Akibat pendinginan terus!menerus, butir!butir air di awan bertambah besar
hingga akhirnya #atuh men#adi hu#an (presipitasi). Selan#utnya, air hu#an ini akan
meresap ke dalam tanah (iniltrasi) atau mengalir men#adi air permukaan (run
o). 'aik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menu#u ke
tubuh air di permukaan 'umi (laut, danau, dan waduk).
Siklus hidrologi yang berlangsung se%ara alami seharusnya dapat
mendukung ketersediaan air di bumi. 'eberapa tahun terakhir ter#adi
pemanasan global akibat dari kegiatan industri dan degradasi hutan, hal ini
mengakibatkan ter#adinya perubahan iklim yang berdampak terhadap siklus
hidrologi.
'eberapa wilayah di dunia memiliki intensitas %urah hu#an yang sangat
tinggi khususnya pada wilayah iklim hu#an tropis. +ndonesia merupakan salah
satu negara dengan intensitas hu#an yang %ukup tinggi, pada musim penghu#an
ban#ir ter#adi dihampir seluruh wilayah +ndonesia, akan tetapi pada saat kemarau
ketersediaan air khususnya air tanah sangat sedikit. ,al ini mengindikasikan
tanah tidak lagi dapat menyediakan %adangan air dimusim kemarau disebabkan
tingginya proses penguapan yang ter#adi saat musim kemarau. -leh karena itu
perlu dilakukan ka#ian mengenai se#auh mana pengaruh parameter isis terhadap
la#u penguapan air khususnya air tanah.
B. RUMUSAN MASALAH
.. 'erapakah rata!rata %urah hu#an per tahun
2. 'agaimana tekstur dan porositas tanah
/. 'erapa besar rata!rata penguapan yang ter#adi setiap bulan dalam satu tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Evaporasi, Transpirasi dan Evaporanspirasi
0vaporasi atau penguapan adalah peristiwa berubahnya air men#adi uap
akibat dari penguraian yang ditimbulkan oleh energi matahari, dimana energi
yang diterima digunakan untuk merubah air men#adi uap air.
1ranspirasi adalah pengupan yang ter#adi dari tanaman melalui sel
stomata pada daun. Air yang dihisap oleh daun setelah proses isiologis akan
diuapkan kembali melalui sel stomata. Sel stomata ini pada malam hari akan
tertutup sehingga transpirasi hanya ter#adi pada siang hari sa#a. 2engan
demikian #elas transpirasi lebih ke%il dibanding dengan evaporasi.
0vapotranspirasi adalah ke#adian bersama!sama antara evaporasi dan
transpirasi, keduanya saling mempengaruhi. Soil evaporasi akan dikurangi
dengan ter#adinya transpirasi. 'ila penguapan ter#adi dilihat pada suatu daerah
dimana didalamnya terdapat #uga tanaman yang tumbuh maka penguapan yang
ter#adi di daerah tersebut disebut 0vapotranspirasi.
B. PR!SES E"AP!RASI
0vaporasi hanya ter#adi apabila terdapat perbedaan tekanan uap air
antara permukaan dan udara sehingga akan ter#adi perpindahan molekul air ke
udara, yaitu apabila tekanan uap air di udara lebih rendah daripada tekanan uap
air permukaan dalam hal ini ter#adi proses diusi.
&roses evaporasi #uga diimbangi oleh adanya kondensasi yaitu
perpindahan molekul udara ke dalam air. 2engan demikian proses evaporasi dan
kondensasi ter#adi bersamaan 3 terus menerus.
#. $AKT!R %ANG MEMPENGARUHI E"AP!RASI
4aktor!aktor meteorologi 5
.. Suhu
Walaupun %airan bisa terevaporasi di bawah suhu titik didihnya, namun
prosesnya akan lebih %epat ketika suhu di sekelilingnya lebih tinggi. ,al ini
ter#adi karena evaporasi menyerap kalor dari sekelilingnya. 2engan
demikian, semakin hangat suhu sekeliling semakin banyak #umlah kalor yang
terserap untuk memper%epat evaporasi.
2. 6elembapan udara
#ika kelembapan udara kurang, berarti udara sekitar kering. Semakin kering
udara (sedikitnya kandungan uap air di dalam udara) semakin %epat
evaporasi ter#adi. 7ontohnya, tetesan air yang berada di kepingan gelas di
ruang terbuka lebih %epat terevaporasi daripada tetesan air di dalam botol
gelas.
/. 1ekanan
Semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi ter#adi.
&ada tetesan air yang berada didalam botol yang udaranya telah
dikosongkan (tekanan udara berkurang), maka akan %epat terevaporasi.
8. 9erakan udara
Semakin besar pergerakan udara maka la#u evaporasi semakin besar.
7ontohnya 5 &akaian akan lebih %epat kering ketika berada diruangan yang
sirkulasi udara atau anginnya lan%ar karena membantu pergerakan molekul
air. ,al ini sama sa#a dengan mengurangi kelembapan udara.
4aktor!aktor isis 5
.. &engaruh kualitas air
&engaruh kemasinan (salinitas), atau benda padat yang terlarut (dissolved
solid), menyebabkan berkurangnya tekanan uap pada larutan yang
bersangkutan.1ekanan uap laut kira!kira 2% lebih ke%il dari air murni pada
temperatur yang sama. Semakin banyak :at terlarut dalam larutan
menyebabkan tekanan uap lebih ke%il sehingga membutuhkan suhu yang
lebih tinggi untuk menguap. -leh sebab itu penguapan lebih mudah ter#adi
pada larutan dengan :at terlarut ke%il.
2. Siat %airan
7airan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih %epat daripada
%airan yang titik didihnya besar. 7ontoh, raksa dengan titik didih /;<= 7 lebih
susah terevapporasi daripada eter yang titik didihnya /;= 7.
/. &orositas tanah
&orositas 1anah adalah volume tanah yang terisi oleh air dan udara,
dinyatakan dalam persen. >ilai porositas lapisan olah tanah berpasir berkisar
dari /; % ! ;? %, sedangkan tanah berliat antara 8? % ! @? %. Ada dua
ma%am ukuran pori tanah, yaitu pori makro dan pori mikro. Walaupun tidak
terdapat perbedaan yang tegas, pori makro memperan%ar gerak air dan
udara, sedangkan pori mikro menghambat gerak udara dan gerakan air
dibatasi hanya pada gerakan kapiler sa#a. &ori makro berisi udara atau air
gravitasi dan pori mikro berisi air kapiler dan udara. 1anah berpasir
mempunyai pori makro lebih banyak dari tanah liat, sehingga sulit menahan
air. Sedangkan porositas total atau ruang pori total tanah berpasir lebih
sedikit dibandingkan tanah liat. ,asilnya adalah tanah berpasir mempunyai
daya memegang air yang lebih rendah dari tanah liat.
8. Warna tanah.
&enyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan
kandungan bahan organik. Semakin tinggi kadar bahan organiknya maka
warna tanah akan semakin gelap. 6andungan bahan organik yang tinggi
dapat menghambat la#u penguapan.
;. Luas permukaan.
&ermukaan yang luas akan mempunyai la#u penguapan yang lebih rendah
dibandingkan dengan permukaan yang sempit.
D. Pen&'apan resid' pesisida
2i +ndonesia, pestisida yang paling banyak digunakan se#ak tahun .9;?!
an sampai akhir tahun .9@?!an adalah pestisida dari golongan hidrokarbon
berklor seperti 221, endrin, aldrin, dieldrin, heptaklor dan gamma ',7.
&enggunaan pestisida!pestisida osat organik seperti paration, -A&A, 10&&
pada masa lampau tidak perlu dikhawatirkan, karena walaupun bahan!bahan ini
sangat bera%un (ra%un akut), akan tetapi pestisida!pestisida tersebut sangat
mudah terurai dan tidak mempunyai eek residu yang menahun. &ada tanah!
tanah pertanian yang menggunakan bahan organik yang tinggi, residu pestisida
akan sangat tinggi karena #enis tanah tersebut di atas menyerap senyawa
golongan hidrokarbon berklor sehingga persistensinya lebih mantap. 6andungan
bahan organik yang tinggi dalam tanah akan menghambat proses penguapan
pestisida. 6elembaban tanah, kelembaban udara, suhu tanah dan porositas
tanah merupakan salah satu aktor yang #uga menentukan proses penguapan
pestisida. &enguapan pestisida ter#adi bersama!sama dengan proses penguapan
air.
Besidu pestisida yang larut terangkut bersama!sama butiran air keluar
dari tanah dengan #alan penguapan, akan tetapi masih mungkin #atuh kembali ke
tanah bersama debu atau air hu#an. Air merupakan medium utama bagi
transportasi pestisida. &estisida dapat menguap karena suhu yang tinggi dan
kembali lagi ke tanah melalui air hu#an atau pengendapan debu.
E. Pen&'('ran Evaporasi
'esarnya evaporasi dapat diperkirakan dengan pendekatan teoritis
maupun dengan pengukuran langsung. 7ara pertama memerlukan banyak data
meteorologi dan data penun#ang lain yang tidak selalu mudah didapatkan. -leh
karena itu pengukuran langsung di lapangan sering dilakukan untuk keperluan
analisis se%ara lebih praktis. 'eberapa pendekatan teoritik yang digunakan
dalam memperkirakan besaran evaporasi 5
.. &ersamaan 0mpirik (0mpiri%al 0Cuation)
0 D 7(e
w
E e
a
)
dimana 5
7 D koeisien penguapan
e
w
D tekanan uap air maksimum,dalam in ,g
e
a
D tekanan uap air sesaat, berdasar suhu rata!rata bulanan dan
kelembaban setasiun terdekat.
2. 6eseimbangan air (Water 'alan%e Aethod)
7ara ini sangat sederhana dengan rumus berikut ini5
dimana 5
I D total inlow,
O D total outlow,
S D selisih #umlah tampungan
/. Aerodynami% Aethod
Selain suplai energi panas, aktor lain yang mengontrol la#u evaporasi adalah
kemampuan untuk memindahkan uap air dari permukaan air. &roses
pemindahan uap air ini akan tergantung kepada besarnya pertambahan
kelembaban arah vertikal (gradient of humidity) dan ke%epatan angin di udara
dekat permukaan air. 6edua proses tersebut dapat dianalisis dengan
menggunakan persamaan perpindahan massa dan momentum di udara.
&enurunan rumus hitungan evaporasi dengan %ara ini menghasilkan
persamaan berikut 5
0
a
D '(e
as
E e
a
)
S O I =
dimana 5
E
a
D evaporasi dari muka air bebas selama periode pengamatan,
B D aktor empiris tergantung kepada konstanta von 6arman (k),
rapat massa udara (F
a
), rapat massa air (F
w
), ke%epatan angin
pada 2 m di atas permukaan (U
2
) dan tekanan udara ambient (p),
e
as
D tekanan uap #enuh di udara pada temperatur sama dengan
temperatur air,
e
a
D tekanan uap nyata pada ketinggian pengamatan.
8. 0nergy 'alan%e Aethod
Sumber energi panas untuk proses penguapan pada permukaan air adalah
perubahan panas neto (net radiation flux) di permukaan bumi (Rn). 'esarnya
Rn merupakan selisih antara serapan panas eekti di permukaan bumi dan
pan%aran panas ke udara (emitted radiation) seperti di#elaskan pada rumus
dan gambar berikut ini.
;. 7ombination Aethod
7ara aerodinamik baik, bila energi yang tersedia tidak terbatas. 7ara
keseimbangan energi memerlukan transport uap yang tidak terbatas.
( )
e i
R R Rn = 1
a r
E E E

+
+
+

=
III. PEMBAHASAN
&emanasan global telah meningkatkan la#u penguapan disebabkan
meningkatnya suhu. ,ilangnya pohon dipermukaan menyebabkan sinar
matahari langsung menu#u ke tanah, sehingga suhu meningkat. &eningkatan
suhu mengakibatkan la#u penguapan meningkat sehingga ketersediaan air tanah
men#adi sedikit dimusim kemarau.
*paya yang dapat dilakukan untuk mengurangi la#u penguapan yaitu
dengan menanam pohon di area yang tandus sehingga ketersediaan air di
musim kemarau dapat terpenuhi akibat penguapan yang ke%il.
MAKALAH
PENGARUH PARAMETER METE!R!L!GIS DAN $ISIS TERHADAP
PENGUAPAN AIR DARI DALAM TANAH
!LEH
MUH. %USRAN %USU$
P)*)++,+-)*
PENGEL!LAAN LINGKUNGAN HIDUP
PR!GRAM PAS#ASARJANA
UNI"ERSITAS HASANUDDIN
+),*

You might also like