You are on page 1of 14

1

BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar belakang
Poliomyelitis atau yang lebih dikenal dengan Polio merupakan penyakit yang sangat
menular diakibatkan oleh virus polio. Penyakit ini menyerang sistem syaraf dan dapat
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian dalam hitungan beberapa jam. Virus polio yang
secara ilmiah dikenal sebagai virus polio liar atau Wild Polio Virus/WPV memasuki tubuh
manusia melalui mulut dengan perantaraan makanan yang telah terkontaminasi tinja dari
orang yang sudah terjangkit polio. Dari sini nampak jelas pentingya menjaga kebersihan
lingkungan khususnya pengolahan makanan agar tidak terkontaminasi dengan tinja ataupun
kotoran lain yang membawa berbagai macam agen penyakit.
Virus yang telah masuk melalui mulut akan melewati jalur pencernaan hingga sampai
di usus. Virus yang telah berada di dalam usus dapat berkembang biak yang pada gilirannaya
akan dikeluarkan kembali oleh orang yang terjangkit melalui tinjanya. Tinja tersebut yang
sangat berpotensi menjadi sumber penularan virus kepada orang lain.
Polio terutama menyerang kelompok umur tertentu, yaitu anak-anak berusia di bawah
lima tahun balita!. "atu dari #$$ orang yang terjangkit polio akhirnya mengalami
kelumpuhan yang tidak dapat disembuhkan biasanya pada kakinya! dan diantara kasus
lumpuh tersebut, %-&$' meninggal dunia ketika otot-otot pernapasannya dilumpuhkan oleh
virus tersebut. Polio memang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dengan
imunisasi. Terdapat suatu vaksin yang aman dan efektif yaitu oral Polio vaksin (PV!. (PV
adalah pelindung yang sangat tepat terhadap polio bagi anak-anak. Diberikan berulang kali,
dan dapat melindungi seorang anak seumur hidupnya.
Polio merebak di )ndonesia melalui anak-anak yang belum diimunisasi. *ngka rata-
rata dari cakupan imunisasi rutin di )ndonesia adalah +$', yang mengakibatkan sejumlah
besar anak-anak tidak terlindungi dari penyakit ini. Pada kenyataanya angka cakupan
imunisasi rutin tersebut menurun secara perlahan tapi pasti selama beberapa tahun terakhir.
Terdapat beberapa daearah di tanah air yang angka imunitasnya bahkan lebih rendah lagi,
yakni masyarakat yang paling miskin dan paling terpinggirkan. ,arena penyakt polio pada
umumnya tidak menunjukkan gejala-gejala apapun, sangatlah mudah bagi penyakit tersebut
2
untuk beredar dari satu tempat ke tempat lainnya secara diam-diam melalui tubuh para
penderitanya yang tidak menyadari jika dirinya telah terjangkit. ,enyataan ini menunjukkan
betapa pentingnya untuk menjaga angka cakupan imunisasi rutin sebagai pertahanan nasional
yang ampuh terhadap penyakit menular ini.
Polio masih terdapat di beberapa negara, namun penyakit ini telah hampir musnah
dari muka bumi. Pada tahun &-.., beberapa negara meluncurkan program /radikasi Polio
0lobal untuk menghapus Polio dari buku-buku sejarah. "ejak saat itu, berkat kampanye
imunisasi massal, kasus-kasus polio di seluruh dunia turun drastis lebih dari --'. "ekitar #$
tahun lalu, &.$$$ anak-anak dibuat lumpuh setiap harinya oleh Polio. Tahun lalu, berkat
Program /radikasi Polio 0lobal hanya &.#11 anak yang menjadi lumpuh selama satu tahun
)ndonesia pernah menyandang predikat bebas polio selama &$ tahun sebelum kembali
terjangkit oleh suatu virus liar yang dibawa masuk dari luar negeri ke tanah air. *nalisa
teerhadap virus tersebut membuktikan bahwa virus berasal dari *frika 2arat, dimana wabah
polio telah menyebarkannya ke negara-negara yang bebas Polio. 3ima 2elas negara yang
bebas polio lainnya juga telah terjangkiti wabah ini, termasuk 4aman dan *rab "audi. ,ita
tidak mengetahui kapan persisinya virus tersebut tiba di )ndonesia, tetapi jenisnya sangat
mirip dengan virus-virus polio yang ditemukan di "udan dan *rab "audi. "ehinga penting
bagi kita untuk mempelajari tenteng perkembangan penyakit ini,guna meningkatkan
pengetehuan kita tentang penyakit Poliomyelitis
1.2. Rumusan Masalah
&. *pakah yang dimaksud dengan polio5
#. 2agaimanakah cara untuk menentukan diagnosa pada polio5
6. 2agaimanakah patofisiologi terjadinya polio5
7. 2agaimanakah penatalaksanaan 8 pencegahan pada polio5
%. 2agaimanakah prognosa pada penderita polio5
1.3. Tuuan
*rti penting penulisan makalah pada pokok bahasan ini diharapkan mencapai
kemampuan-kemampuan di bawah ini 9
&. :engetahui apa itu polio
3
Poliomyelitis atau yang lebih dikenal dengan Polio merupakan penyakit yang
sangat menular diakibatkan oleh virus polio. Penyakit ini menyerang sistem syaraf
dan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian dalam hitungan beberapa jam.
Virus polio yang secara ilmiah dikenal sebagai virus polio liar atau Wild Polio
Virus/WPV memasuki tubuh manusia melalui mulut dengan perantaraan makanan
yang telah terkontaminasi tinja dari orang yang sudah terjangkit polio.
#. :enentukan diagnose untuk polio
Pemeriksaan vital sign 9 D2;.
Diagnosa laboratorium ditegakkan dengan isolasi virus dari sampel tinja,
sekresi oropharyng dan 3<" pada sistem kultur sel dari manusia atau monyet primate
cells!. Diferensiaasi dari virus liar dengan strain virus vaksin dapat dilakukan di
laboratorium khusus. Diagnosa presumtif dibuat dengan adanya peningkatan titer
antibodi empat kali lipat atau lebih, namun neutrali=ing antibodies spesifik mungkin
sudah muncul begitu kelumpuhan terjadi, sehingga kenaikan titer antibodi yang
bermakna pada pasangan sera mungkin belum muncul. >espons antibodi setelah
pemberian imunisasi sama dengan respons antibodi sebagai akibat infeksi virus polio
liar. (leh karena pemakaian vaksin polio yang berisi virus hidup sangat luas, maka
interpretasi terhadap respons antibodi menjadi sulit apakah karena disebabkan virus
vaksin ataukah virus liar. ,ecuali untuk mengesampingkan diagnosa polio pada anak-
anak dengan immunocompetent namun tidak terbentuk antibodi.
6. :engetahui patofisiologi terjadinya polio
Poliovirus memasuki tubuh manusia dapat melalui mulut, kemudian masuk
secara digesti. ?ika virus dapat bertahan pada kondisi yang buruk di dalam perut
manusia, maka virus dapat menginfeksi sel pada usus9 membrane selaput lender pada
usus. Pada membrane mukosa tersebut virus menginfeksi sel dan bereplikasi.
Pada &' infeksi, penyebaran virus dari usus ke dalam darah dan sistem saraf
pusat. Virus dapat berpindah dari Peyer@s patches ke aliran darah, yang mempunyai
akses langsung ke sistem saraf pusat. "edangkan cara memasuki sistem saraf adalah
virus langsung melewati saraf lebih baik dan cepat dari pada melewati darah. ?ika
virus sudah masuk sekali ke dalam sistem saraf pusat, replikasinya dapat menjadikan
kerusakan sel saraf yang menimbulkan penyakit poliomyelitis.
7. :engetahui penatalaksanaan dan pencegahan polio
4
I. Penatalaksanaan Me!"s
&. Poliomielitis aboratif
A Diberikan analgetik dan sedative
A Diet adekuat
A )stirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,sebaiknya dicegah aktifitas
yang berlebihan selama # bulan kemudian diperiksa neurskeletal secara teliti.
#. Poliomielitis non paralitik
A "ama seperti aborif
A "elain diberi analgetika dan sedative dapat dikombinasikan dengan kompres
hangat selama &% B 6$ menit,setiap # B 7 jam.
6. Poliomielitis paralitik
A Perawatan dirumah sakit
A )stirahat total
A "elama fase akut kebersihan mulut dijaga
A Cisioterafi
A *kupuntur
A )nterferon
%. :engetahui prognosa bagi penderita polio.
Prognosa pada pasien dengan poliomyelitis sesuai dengan penangananan dan
terapi yang cepat dan tepat. >ehabilitasi sebaiknya dilakukan pada pasien yang sudah
sampai tahap kronis. Dal ini juga dipengaruhi oleh faktor gi=i, lingkungan dan pola
pengasuhan serta faktor-faktor lainnya.
I.#. Man$aat
&. "elain sebagai tugas mingguan pada blok musculoskeletal minggu pertama, makalah
ini dapat menjadi wacana tentang penyakit pada sistem muskuloskeletal yaitu polio.
#. Dapat dijadikan bahan referensi untuk menggali lebih dalam penelitian-penelitian
selanjutnya.
6. :embantu arah dan proses kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
muskuloskeletal.
5
BAB II
TIN%AUAN PU&TA'A
II.I Et"(l(g" !an Pat($"s"(l(g"
Poliomielitis disebabkan oleh virus polio yang merupakan suatu enterovirus.
2esarnya . B &# mmu millimikron!. Virus ini tidak tahan panas tetapi dapat hidup terus
dalam suasana dingin. Virus polio dibagi lagi dalam 6 tipe, yaitu9 &! tipe ) 2runhilde, #! tipe
)) 3ansing, 6! tipe ))) 3eon.
II.2. Man"$estas" 'l"n"s
Terdapat 6 pola dasar pada infeksi polio9
- Infeksi subklinis
- Non-paralitik
- Paralitik.
-%' kasus merupakan infeksi subklinis.
Poliomielitis klinis menyerang sistem saraf pusat otak dan korda spinalis! serta
terbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. )nfeksi klinis bisa terjadi setelah penderita
sembuh dari suatu infeksi subklinis.
&. )nfeksi subklinis tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari +# jam!
- demam ringan
- sakit kepala
- tidak enak badan
- nyeri tenggorokan
- tenggorokan tampak merah
- muntah.
#. poliomielitis non-paralitik gejala berlangsung selama &-# minggu!
- demam sedang
- sakit kepala
- kaku kuduk
- muntah
6
- diare
- kelelahan yang luar biasa
- rewel
- nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut
- kejang dan nyeri otot
- nyeri leher
- nyeri leher bagian depan
- kaku kuduk
- nyeri punggung
- nyeri tungkai otot betis!
- ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri
- kekakuan otot.
6. Poliomielitis paralitik
- demam timbul %-+ hari sebelum gejala lainnya
- sakit kepala
- kaku kuduk dan punggung
- kelemahan otot asimetrik
- onsetnya cepat
- segera berkembang menjadi kelumpuhan
- lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkena
- perasaan ganjilEaneh di daerah yang terkena seperti tertusuk jarum!
- peka terhadap sentuhan sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri!
- sulit untuk memulai proses berkemih
- sembelit
- perut kembung
- gangguan menelan
- nyeri otot
- kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung
- ngiler
- gangguan pernafasan
- rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi
- refleks Babinski positif.
7
II.3. Penegakan D"agn(s"s
Dari anamnesa bisa didapatkan pasien dengan keadaan demam namun perlu
diperhatikan tidak semua pasien mengalami demam. Pemeriksaan fisik yang dilakukan hanya
memeriksa fungsi motorik neurologis! untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan saraf,
seperti kelumpuhan.
Diagnosa banding dari acute nonparalytic poliomyelitis antara lain berbagai bentuk
meningitis non bakterial akut, meningitis purulenta, abses otak, meningitis tuberkulosa,
leptospirosis, lymphocytic choriomeningitis, infectious mononucleosis, encephalitides,
neurosyphilis dan toFic encephalopathy.
Diagnosa laboratorium ditegakkan dengan isolasi virus dari sampel tinja, sekresi
oropharyng dan 3<" pada sistem kultur sel dari manusia atau monyet primate cells!.
Diferensiaasi dari virus liar dengan strain virus vaksin dapat dilakukan di laboratorium
khusus. Diagnosa presumtif dibuat dengan adanya peningkatan titer antibodi empat kali lipat
atau lebih, namun neutrali=ing antibodies spesifik mungkin sudah muncul begitu kelumpuhan
terjadi, sehingga kenaikan titer antibodi yang bermakna pada pasangan sera mungkin belum
muncul. >espons antibodi setelah pemberian imunisasi sama dengan respons antibodi
sebagai akibat infeksi virus polio liar. (leh karena pemakaian vaksin polio yang berisi virus
hidup sangat luas, maka interpretasi terhadap respons antibodi menjadi sulit apakah karena
disebabkan virus vaksin ataukah virus liar. ,ecuali untuk mengesampingkan diagnosa polio
pada anak-anak dengan immunocompetent namun tidak terbentuk antibodi.
II.#. Penanggulangan
Penatalaksanaan :edis
&. Poliomielitis aboratif
- Diberikan analgetk dan sedative
- Diet adekuat
- )stirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,sebaiknya dicegah aktifitas yang
berlebihan selama # bulan kemudian diperiksa neurskeletal secara teliti.
#. Poliomielitis non paralitik
- "ama seperti aborif
- "elain diberi analgetika dan sedative dapat dikombinasikan dengan kompres hangat
selama &% B 6$ menit,setiap # B 7 jam.
6.Poliomielitis paralitik
- Perawatan dirumah sakit
8
- )stirahat total
- "elama fase akut kebersihan mulut dijaga
- Cisioterafi
- *kupuntur
- )nterferon
Poliomielitis asimtomatis tidak perlu perawatan.Poliomielitis abortif diatasi dengan
istirahat + hari jika tidak terdapat gejala kelainan aktifitas dapat dimulai lagi.Poliomielitis
paralitikEnon paralitik diatasi dengan istirahat mutlak paling sedikit # minggu perlu
pemgawasan yang teliti karena setiap saat dapat terjadi paralysis pernapasan.
)ase akut *
*nalgetik untuk rasa nyeri otot.3okal diberi pembalut hangat sebaiknya dipasang footboard
papan penahan pada telapak kaki! agar kaki terletak pada sudut yang sesuai terhadap
tungkai..Pada poliomielitis tipe bulbar kadang-kadang reflek menelan tergaggu sehingga
dapat timbul bahaya pneumonia aspirasi dalam hal ini kepala anak harus ditekan lebih rendah
dan dimiringkan kesalah satu sisi.
&esu!ah $ase akut 9
,ontraktur.atropi,dan attoni otot dikurangi dengan fisioterafy. Tindakan ini dilakukan setelah
# hari demam hilang.
BAB III
PEMBAHA&AN
Poliovirus memasuki tubuh manusia dapat melalui mulut, kemudian masuk secara
digesti. ?ika virus dapat bertahan pada kondisi yang bururk di dalam perut manuisa, maka
9
virus dapat menginfeksi sel pada usus9 membrane selaput lender pada usus. Pada membrane
mukosa tersebut virus menginfeksi sel dan bereplikasi.
Pada &' infeksi, penyebaran virus dari usus ke dalam darah dan sistem saraf pusat.
Virus dapat berpindah dari Peyer@s patches ke aliran darah, yang mempunyai akses langsung
ke sistem saraf pusat. "edangkan cara memasuki sistem saraf adalah virus langsung melewati
saraf lebih baik dan cepat dari pada melewati darah. ?ika virus sudah masuk sekali ke dalam
sistem saraf pusat, replikasinya dapat menjadikan kerusakan sel saraf yang menimbulkan
penyakit poliomyelitis.
III.1. Re+l"kas" ,"rus P(l"(
&. *ttachmentE *bsorpsi9
,apsid dari poliovirus tersusun oleh susunan ikosahedral dari 1$ protomer,
masing masing terdiri dari polipeptida VP&, VP#, VP6, and VP7, yang semuanya
berasal dari pembelahan protomer induk yaitu VP$. Virus menempel pada sel inang
penerima, dan mengharuskan interaksi pengikatan dengahn sel inang penerima.
Tempat spesifik pengikatan on poliovirus involves VP&, VP# and VP6 yang
berinteraksi dengan sel inang reseptor <D&%%, yang merupakan immunoglobulin.
Penyematan virus merupakan @dual tropism@G virus menginfeksi dua jenis sel primate
yang mempunyai perbedaan jelas yaitu9 lymphoid dan sel epitel di dalam usus dan
sistem saraf.
#. Penetrasi.
>;* masuk ke dalam sitoplasme sel inang melewati membrane sel.
6. Hncoating.
Virus mengalami penyesuaian selama pengikatan untuk menghilangkan VP7
yang nantinya akan dihancurkan. 2agaimanapun juga , & dari #$$ virus partikel dapat
dengan sukses mentransport >;* ke dalam sitoplasma dengan cukup cepat dimana
itu dapat sintesis dari makromolekul dari virion yang baru.
7. :enghentikan sintesis makromolekul dari sel inang.
"intesis protein sel inang dan >;* sintesis dicegah. 2ertujuan untuk
pembelahan balutan ikatan yang komplek yang merupakan hal wajib bagi semua
m>;*@s /ukaryotik selama proses inisialisasi dan translasi. Proses ini berfungsi
untuk membebaskan lebih banyak ribososm untuk mentranslasi genom virus dan
10
menjamin bahwa sel akan hancur dan mati, yang tujuan akhirnya menghasilakn
kumpulan partikel virus yang baru. )nisisasi ini kira kira &E# jam setelah infeksi, dan
dalam # jam, penurunan drastis pada sitesi makromolekul selular dapat terjadi.
%. "intesis komponen virus.
Poliovirus adalah positive- sense single stranded >;* virus, yang artinya
>;* mempunyai polaritas yang sama dengan m>;*. Dengan demikian viral >;*
mampu mengkodekan semua protein yang dibutuhkan selama replikasi dan menulari
dirinya sendiri. Pemain utama dalam replikasi pada virus >;* adalah >;* viral-
polymerase >;* yang dependen. %6 kDa poliovirus polimer, bersama dengan viral
yang lain dan protein inang, membawa hasil replikasi viral ke dalam sitoplasma sel
inang. "intesis ini berjalan kira kira #.% sampai 6 hours setelah infeksi terjadi.
"intesis protein
Viral >;* mengikat diri kepada ribososm sel inang
:emproses protein
o 2erperan seperti m>;*, viral >;*
mentranslasikeseluruhan ke dalam satu polipeptida besar.
o Polipeptida terbelah menjadi >;* polimerasi, protease
en=im dan kapsid protein yang baru.
"intesis protein
/n=im protease merusak polipeptida besar tadi ke dalam
bagian bagian.
Penyetopan terjadi melalui protease
"intesis >;* polimerase -!-strand >;* strand yang
komplemen pada cetakan >;*!
Pada saat yang tepat, -!-strand >;* digunakan sebagai
template untuk membuat I!- sense cetakan dari genom asli
>;* strand ganda disebut jugakomposisi intermediet
replikatif baik I!- strand dan -! -stranded >;*! terbentuk
Cormasi genom yang baru terbentuk mengirim pesan kepada
mesin translasi sel, mengarahkan produksi viral protein ke
tingkat yang lebih tinggi.
1. Pemasangan.
11
>;* baru yang disintesis dikemas di dalam kapsid. Partikel viral terangkai
melalui morfogenesis, dan pembelahan proteolitik dari protein kapsid membentuk
partikel akhir 9 poliprotein P& terbelah menjadi protomer yang tersusun oleh VP$, &,
dan 6, yang bersama B sama bersatu dan membungkus >;* viral. Perangkaian terjadi
7-1 jam setelah infeksi.
+. Pematangan.
Proses pematangan virus melibatkan pengikatan dari VP$ ke dalamVP# dan
VP7.
.. Pembebasan.
Partikel kemudian dilepaskan dari sel inang melalui proses lisis sel. Proses ini
lebih seperti untuk pemrograman awal yang mengambil alih setelah beberapa waktu
setelah proses protein sintesis dan >;* sintesis pada sel inang berhenti. Partikel virus
yang bebas sekarang dapat menginfeksi sel inang lain. :igrasi ke jaringan saraf akan
menghasilkan suatu penyakit disebut paralytic poliomyelitis. Penghancuran sel akan
terjadi kira - kira 1-&$ jam setelah infeksi ,och, #$$%!.
"ampai sekarang telah diisolasi 6 strain virus polio yaitu tipe & 2runhilde!, tipe #
3ansing!, dan tipe 6 3eon!. )nfeksi dapat terjadi oleh satu atau lebih tipe tersebut. /pidemi
yang luas biasanya disebabkan oleh tipe &. Virus ini relatif tahan terhadap hampir semua
desinfektan etanol, isopropanol, lisol, amonium kuartener, dll!. Virus ini tidak memiliki
amplop lemak sehingga tahan terhadap pelarut lemak termasuk eter dan kloroform. Virus ini
12
dapat diinaktifasi oleh formaldehid, glutaraldehid, asam kuat, sodium hipoklorit, dan klorin.
Virus polio menjadi inaktif dengan pemanasan di atas 7# derajat <elcius. "elain itu,
pengeringan dan ultraviolet juga dapat menghilangkan aktivitas virus polio.
Poliovirus mengandung # macam antigen yang dapat dideteksi dengan berebagai
macam reaksi imunologi yaitu *ntigen * 8 D. Hntuk poliovirus galur yang dilemahkan
untuk vaksinasi! maka protein kapsid HP& dengan satu atau lebih *ntigen memegang
peranan penting dalam interaksi dengan *ntibodi netralisasi sedang HP# dan HP6 juga
berinteraksi tetapi kurang kuat dibanding HP&.
Poliovirus relatif tahan terhadap bahan asampD 6!dan beberapa en=im proteolitik, hal
inilah yang menyebabkan virus ini dapat disebarkan melalui "aluran pencernaan. "elain itu
virus ini jaga tahan terhadap alkohol +$', lisol #% ', eter,deoksikholat dan berbagai macam
detergent. Viru ini sensitif terhadap formaldehid $.6', D<l $,& ;, juga bahan halogen
lainnya. :aka daripada itu bahan formaldehid $.6' merupakan pilihan untuk desinfeksi juga
bisa dengan pemanasan, pengeringan dan cahaya.
Virus polio yang tertelan akan menginfeksi sel-sel di dinding usus. Di sini, virus
memperbanyak diri bereplikasi!. ,emudian virus-virus tersebut masuk ke dalam peredaran
darah. Virus akan terus terbawa aliran darah sampai suatu saat tiba di sumsum tulang
belakang. "umsum tulang belakang adalah Jterminal antaraK perjalanan serabut saraf sensorik
serabut yang menerima rangsang dari kulit, mata, dsb, kemudian meneruskannya ke otak!
dan serabut saraf motorik yang membawa perintah dari otak ke organ efektor seperti otot!.
2ertindak sebagai Jterminal akhirK adalah otak.
/ntah atas alasan apa, virus polio lebih suka singgah di sumsum tulang belakang
wilayah motorik. )ronisnya, virus polio tidak sekedar singgah, tapi juga merusak sel-sel saraf
motorik di daerah tersebut. *kibatnya perintah motorik! dari otak tidak dapat sampai ke
organ pelaksana efektor! yaitu otot atau target organ lainnya seperti diafragma, dll. ,eadaan
ini menyebabkan lumpuh layu pada daerah yang dipersarafi oleh saraf motorik yang rusak
tadi. ,arena saraf sensoris tidak diganggu, maka semua jenis rasa masih dapat dipindai oleh
otak. *rtinya, organ yang lumpuh, jika tergores masih terasa nyeri, jika tersiram air hangat
masih terasa panas.
13
BAB I,
PENUTUP
I,.1. 'es"m+ulan
&. Poliomyelitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang
motor neuron dan secara irreversible dirusak oleh virus.
#. Hntuk menegakkan diagnosa pada poliomyelitis bisa dilakukan pemeriksaan
laboratorium dengan isolasi virus dari sampel tinja, sekresi oropharyng dan 3<"
pada sistem kultur sel dari manusia atau monyet primate cells!. Diferensiaasi dari
virus liar dengan strain virus vaksin dapat dilakukan di laboratorium khusus.
6. Poliovirus memasuki tubuh manusia dapat melalui mulut, kemudian masuk secara
digesti. ?ika virus dapat bertahan pada kondisi yang buruk di dalam perut manusia,
maka virus dapat menginfeksi sel pada usus9 membrane selaput lender pada usus.
Pada membrane mukosa tersebut virus menginfeksi sel dan bereplikasi. ?ika terus
dibiarkan maka virus terus berkembang dan masuk ke dalam aliran darah sehingga
dapat menginfeksi "istem "araf Pusat. Dal inilah yang dapat menyebabkan
kelumpuhan.
14
7. Poliomyelitis dapat ditatalaksana sesuai dengan klasifikasi polio yang ada. ;amun
apabila sudah mencapai tahap kronik seperti polio paralitik maka pasien harus
dirawat inap rumah sakit untuk diberi terapi yang tepat.
%. Prognosa pada pasien dengan poliomyelitis sesuai dengan penangananan dan
terapi yang cepat dan tepat. >ehabilitasi sebaiknya dilakukan pada pasien yang
sudah sampai tahap kronis.
I,.2. &aran
2erhubungan penyakit polio ini merupakan penyakit yang disebabkan virus maka
dapat dicegah secara dini dengan cara imunisasi polio agar antibody kita mengenal lebih
spesifik terhadap virus ini agar di kemudian hari jika kita terpapar virus polio kita
mempunyai perlindungan yang kuat dan terbebas dari penyakit ini.
:ohon maaf sebelumya dalam penyusunan makalah ini apabila masih banyak
terdapat kesalahan, kami sangat senang bila ada tambahan kritik dan saran dalam upaya
perbaikan makalah ini agar kearah yang lebih baik dan berguna bagi kita semua.

You might also like