You are on page 1of 10

Perawatan Kulit

Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi
tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga di perlukan perawatan yang
adekuat dalam mempertahankan fungsinya yaitu sebagai:
a. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan
bagian dalam yang juga dapat menjaga keutuhan kulit.
b. Mengatur keseimbangan suhu tubuh dan memproduksi keringat serta
penguapan
c. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan dari
luar, melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu.
d. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam dan nitrogen.
e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah
pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
f. Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi
vitamin D dan sinar ultraviolet matahari.
Kulit memilki tiga lapisan utama:
Lapisan epidermis (lapisan utama) disusun beberapa lapis dari sel yang
mengalami tipis dari sel yang mengalami tahapan berbeda dari maturasi dan
melindungi jaringan yang ada dibawahnya terhadap kehilangan cairan dan cedera
mekanis maupun kimia serta mencegah masuknya mikroorganisme yang
memproduksi penyakit. Lapisan ini terdiri atas stratum korneun, lusidum dan
granulosum.
Lapisan dermis merupakan lapisan kulit tebal yang terdiri dari ikatan kolagen dan
serabut elastik untuk mendukung epidermis. Lapisan ini terdiri atas ujung saraf
sensorik, kelenjar keringat, kelenjar sabaseu.
Lapisan jaringan subkutan terdiri dari pembuluh darah, saraf, limfe, dan jaringan
penyambung halus yang terisi dengan sel-sel lemak.


Hal hal yang membahayakan kulit antara lain :
Sinar matahari (menyebabkan kerusakan pada serat elastin; yang melakukan
kelenturan pada kulit dan kolagen; yang membentuk serta menunjang
jaringan kulit)
Rokok (zat yang terkandung didalamnya dapat mengurangi cadangan vit C
sehingga mempercepat proses penuaan pada kulit)
Alkohol (meyebabkan kerusakan vit B dan cadangan vit C)
Kondisi stres (dapat memicu berbagai kelainan dalam tubuh termasuk kulit)
Cara perawatan kulit :
Biasakan mandi minimal 2 kali sehari atau setelah beraktivitas.
Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif.
Sabuni seluruh tubuh terutama area lipatan kulit seperti sela-sela jari,
ketiak, kelakang telinga, dll.
Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah.
Segera keringkan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan,
badan hingga kaki.
MANDI
Umumnya kulit dibersikan dengan cara mandi. Mandi sebaiknya menggunakan
jenis sabun banyak mengandung lemak nabati, karena dapat mencegah hilangnya
kelembaban dan menghaluskan kulit.Jangan menggunakan sabun deterjen karena
bersifat iritatif.Dalam memilih dan memakai sabun, make-up, deodorant dan
shampo, pilih produk yang tidak menimbulkan rasa perih/iritasi.
Mandi dapat menghilangkan minyak, keringat, sel kult mati, dan beberapa bakteri
yang mengumpul di kulit. Perawat dapat menilai kuantitas produksi minyak dan
kulit mati ketika mengobservasi klien setelah pengangkatan gips yang telah
dipasang selama 6 minggu. Kulit biasanya berkrusta, mengelupas, dan kering di
dalam gips. Pemberian minyak selama beberapa hari bisanya penting untuk
mengangkat depris.
Mandi berlebihan, dapat mengganggu keberadaan efek pelumas pada sebum,
menyebabkan kekeringan pada kulit. Hal ini penting untuk dipertimbangkan
terutama untuk lansia, yang memproduksi sebum lebih sedikit.
Selain untuk membersihkan kulit, mandi juga menstimulasi sirkulasi. Mandi air
hangat atau panas akan mendilatasi arteriol permukaan, membawa lebih banyak
darah dan nutrisi pada kulit. Gosokan yang kuat juga memilki efek yang sama.
Gosokan dengan pijatan yang panjang dan lembut dari bagian distal ke proksimal
ekstremitas (dari bagian terjauh tubuh kebagian terdekat). Terutama efektif dalam
memfasilitasi aliran darah vena kecuali terdapat beberapa kondisi yang
mendasari(mis. Bekuan darah) yang akan menghalangi aliran darah
Mandi juga menghasilkan rasa sejahtera. Mandi menyegarkan dan merelaksasi
serta seringkali mengkatkan moral, penampilan, dan penghargaan diri. Beberapa
orang melakukan mandi pagi hari untuk memperoleh efek stimulasi dan
menyegarkan dari mandi. Sedangkan yang lainnya memilih mandi sore hari
karena menimbulkan efek merilekskan. Efek ini lebih nyata ketika seseorang
sedang sakit. Sebagai contoh, klien yang kurang istirahat atau kurang tidur di
malam hari seringkali merasa rileks, nyaman, dan mengantuk setelah mandi pagi.
Mandi membuka kesempatan yang baik bagi perawat untuk mengkaji semua
klien. Perawat dapat mengobservasi kulit klien dan kondisi fisik seperti edema
sakrum atau ruam. Ketika mengkaji klien saat mandi, perawat juga dapat
mengkaji kebutuhan psikososial klien, seperti orientasi terhadap waktu dan
kemampuan untuk melakukan koping terhadap penyakit. Kebutuhan penyuluhan,
seperti kebutuhan klien diabetik untuk mempelajari perawatan kaki, juga dapat di
kaji.
Kategori : Kategori mandi yang diberikan kepada klien : pembersihan dan
terapeutik. Mandi pembersihan diberikan terutama untuk tujuan haygiene dan
yang termasuk beberapa tipe mandi bersih adalah
Mandi lengkap di tempat tidur. Perawat membersihkan seluruh badan
klien tirah baring yang tidak mandira
Mandi mandiri ditempat tidur. Klien yang tirah baring mampu mandi
sendiri dengan bantuan dari perawat untuk membersihkan punggung dan
membersihkan kaki juga .
Mandi sebagian(mandi singkat). Hanya membersihkan bagian tubuh yang
menyebabkan ketidaknyamanan atau bau, jika dibiarkan, yang dicuci :
wajah, tangan , aksila, area perineal, dan punggung. Tidak membersihkan
siku, dada, abdomen, tungkai, dan kaki. Perawat membersihkan perawatan
ini untuk klien yang tidak mandiri dan untuk membantu klien tirah baring
yang mampu diri sendiri membersihkan punggungnya. Beberapa klien
yang ambulasi memilih untuk melakukan mandi parsial(sebagian) di bak
rendam. Perawat dapat membantu saat membersihkan punggung.
Mandi handuk. Mandi handuk adalah mandi ditempat tidur menggunakan
cepat kering yang mengandung disinfektan, agen pembersih dan agen
pelembut yang dicampur dengan air. Larutan komersial ini digunakan pada
suhu 43,3C sampai 48,9C. Larutan mengering dalam beberapa detik,
mengurangi kebutuhan untuk mengeringkan tubuh klien dan dapat
memepercepat proses mandi prosedur yang dianjurkan adalah sebagai
berikut:
Lipat handuk kain yang lebar dalam kantung plastik dan rendam
dengan larutan yang telah disediakan.
Peras handuk, kemudian buka gulungan handuk diatas klien, pada
saat bersamaan akat ujung linen tempat tidur dari klien.
Lipat handuk yang lebih dibawah dagu klien untuk penggunaan
selanjutnya.
Lakukan gerakan masase lembut untuk membersihkan tubuh, mulai
dari kaki dan bergerak kearah kepala.
Masase dan ganti dengan handuk yang bersih.
Gunakan bagian handuk yang dilipat dibawah dagu untuk
memebersihkan wajah, leher, dan telinga klien.
Angkat handuk, kemudian atur posisi klien kesalah satu sisi tubuh
dan gunakan sisi handuk yang bersih ke punggung leher,
punggung, dan bokong.
Angkat handuk.
Tempatkan linen bersih ditempat tidur, bantu klien berpakaian, dan
atur posisi klien dengan tepat.
Bag bath. Bath adalah adaptasi dari. Mandi handuk,. Peralatan yang
diperlukanadalah kantug plastik, 10 sampai 20 waslap, dan pembersih
tanpa dibilas, dan air campuran. Larutan dan waslap dihangatkan dalam
mikrowave. Waktu untuk menghangatkan adalah 10 menit, tetapi
perawatan harus menentukan beberapa lama waktu yang diperlukan untuk
memperoleh suhu yang diinginkan. Masing-masing bagian tubuh
dibersihkan dengan wrslap yang berbeda, dan biarkan bagian tubuh kering
sendiri. Karena tubuh tidak dikeringkan , emolien dalam larutan tetap
tertinggal di kulit. Paket perangkat yang dipersiapkan secara komersial ini
menyediakan warslap sekali pakai didalamnya yang dipanaskan dalam
mikrowave.
Mandi bak. Mandi bak lebih sering dilakukan dari pada mendi di tempat
tidur karena lebih mudah memebrsihkan dan membilas dalam bak. Bak
juga digunakan untuk mandi terapeutik. Jumlah bantuan yang diberikan
perawat bergantung pada kemampuan klien. Ada bak yang dirancang
khusus untuk klien yang tidak mandiri. Bak ini sangat membantu
mengurangi usaha perawat dalam membantu klien masuk dan keluar bak
dan lebih bermanfaat daripada mandi di spon ditempat tidur.
Mandi spon disarankan untuk diberikan pada bayi baru lahir karena mandi
bak tidak perlu dilakukan setiap hari. Setelah mandi, tubuh bayi harus
segera dikeringkan dan diberikan handuk untuk mencegah mereka
kehilangan panas tubuh. Orang tua perlu diberitahu bahwa kemampuan
bayi untuk meregulasi suhu tubuh belum berkembang secara keseluruhan.
Bayi berkeringat secara minimal, dan menggigil mulai terjadi saat suhu
yang lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa. Selain itu bayi cepat
sekali kehilangan panas tubuh karena luas permukaan tubuh mereka sangat
besar dibandingkan massa tubuh.
Pancuran. Banyak klien yang dapat ambulasi mampu menggunakan
fasilitas pancuran dan hanya memerlukan bantuan yang minimal dari
perawat. Klien di tatanan perawatan jangka panjang sering diberikan
mandi pancuran dengan menggunakan kursi mandi pancuran. Roda pada
kursi pancuran memungkinkan klien berpindah dari kamar ke pancuran.
Kursi pancuran juga dilengkapi dudukan kursi buang air untuk
memfasilitasi pembersihan area perineal klien selama proses mandi
pancuran
Air hangat untuk mandi harus terasa nyaman bagi klien. Sensitivitas klien
terhadap panas berbeda-beda, pada umumnya suhu harus 43C sampai 46C.
Kebanyakan klien akan mengatakan air hangat dengan suhu tersebut terasa
nyaman. Klien yang mengalami penurunan sirkulasi atau masalah kognitif tidak
akan mampu memeriksa suhu air. Oleh sebab itu, perawat perlu memeriksa suhu
air untuk menghindari luka bakar pada klien akibat air yang terlalu panas. Air
untuk mandi rendam (bak) harus diganti bila air menjadi kotor atau dingin.
Mandi terapeutik diberikan untuk memberikan efek fisik, seperti melunakkan kulit
yang iritasi atau mengobati suatu area(mis. Perineum). Obat dapat diletakkan di
dalam air. Mandi terapeutik biasanya dilakukan dalam bak yang berisi air
sepertiga bak atau penuh. Klien tetap berada di dalam bak selama beberapa waktu
yang telah ditentukan, setelah 20 sampai 30 menit. Jika punggung, dada, atau
lengan klien yang akan diobati, area-area ini perlu direndam di dalam larutan.
Suhu air dalam bak biasanya 37,7C sampai 46C untuk dewasa dan 40,5C
biasanya digunakan untuk bayi.
Tindakan keperawatan
Memandikan pasien
a. Tujuan memandikan pasien
1) Membersihkan kulit pasien dari kotoran dan bau.
2) Menyegarkan pasien
3) Merangsang peredaran darah, urat saraf, dan mengendorkan otot
4) Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha
penyuluhan masyarakat.
b. Waktu
Memandikan pasien dilakukakn pada pagi hari, sore hari dan sewaktu-
waktu bilamana diperlukan.
c. Pelaksanaan
1) Pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri.
2) Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.
3) Bila diperlukan(mandi ekstra)
d. Persiapan alat
1) 2 baskom berisi air hangat kuku
2) Dua waslap pasien
3) 2 handuk: 1 ukuran sedang untuk bagian muka, 1 ukuran besar untuk
bagian badan.
4) Selimut madi
5) Botol kamperspritus dan talk dalam tempatnya.
6) Pakaian pasien yang bersih
7) Tempat pakaian kotor
8) Cerek berisi air panas.
9) Pot/urinal
10) Alas bokong.
11) Botol berisi air untuk cebok.
12) Kapas.
13) Rak handuk
e. Cara bekerja
1) Memberitahu pasien
2) Menyiapkan alat-alat disebelah kanan pasien.
3) Menutup pintu dan jendela, kalau perlu di pasang sampiran
4) Mencuci tangan
5) Sebelum di mandikan tanyakan kepada pasien mau buang air kecil atau
tidak, bila perlu berikan pot atau urinal.
6) Menyingkirkan bantal atau guling yang tidak di pakai.
7) Memasang selimut mandi, lipatan atas di pegang oleh pasien , lipatan
bagian bawah di tarik bersama-sama dan seperai atas dan selimut
kearah kaki.
8) Melipat seperai atas dan selimut.
9) Menanggalkan pakaian atas pasien dan memasukkan ketempat pakaian
kotor.
10) Membentangkan handuk ukuran sedang di bawah kepala.
11) Mencuci dengan bersih muka, telinga, dan leher dengan waslap(untuk
muka ditanyakan menggunakan sabun atau tidak).
12) Mengangkat handuk dari bagian kepala.
13) Mengeringkan muka, telinga dan leher pasien dengan handuk ukuran
sedang , kemudian handuk dan waslap di gantungkan pada rak handuk.
14) Membentangkan handuk ukuran besar di bawah lengan pasien yang
jauh dari perawat lalu dicuci mulai dari jari-jari tangan sampai ketiak.
15) Mengeringkan dengan handuk lalu dimasukkan kebawah selimut
mandi.
16) Melakukan cara yang sama pada lengan yang lain.
17) Meletakkan kedua tangan keatas kepala.
18) Menurunkan selimut sampai perut bagian bawah.
19) Membentangkan handuk di atas selimut mandi.
20) Memandikan dengan bersih dada, ketiak, perut, kemudian dikeringkan
dengan handuk.
21) Menarik selimut mandi kearah kepala pasien sampai menutup dada.
22) Mengganti air di baskom dengan air bersih.
23) Memiringkan pasien dan membentangkan handuk di belakang
punggung.
24) Memandikan bagian kuduk, punggung sampai kebokong.
25) Mengeringkan dengan handuk.
26) Menggosok kamperspritus dengan sedikit tekanan sampai kering dan
tidak boleh dikipas.
27) Menuangkan talk pada telapak tangan perawat, diratakan kemudian
digosokkan pada kuduk, punggung, dan bokong pasien secara merata.
28) Mengenakan pakaian atas yang bersih lalu diterlentangkan kembali.
29) Menanggalkan pakaian bawah dan dimasukkan ke tempat pakaian
kotor.
30) Membentangkan handuk di bawah tingkai yang jauh dari perawat
dengan posisi kaki ditekuk.
31) Mencuci dengan bersih jari-jari kaki, telapak kaki sampai paha lalu
dikeringkan dilakukan pada kaki yang lain dengan cara yang sama.
32) Mengganti air yang di baskom dengan air yang bersih.
33) Membentangkan handuk di bawah bokong, mencuci dengan bersih
alat kelamin dan sekitarnya sampai lipatan paha, kemudian
dikeringkan dengan handuk.
34) Menaburkan talk sedikit demi sedikit pada lipatan paha, lalu diratakan
dengan kapas, pada laki-laki juga di bawah skrotum, membuang kapas
ke tempat sampah.
35) Mengenakan pakaian bawah pasien.
36) Menarik selimut dan seprei atas ke atas bersana bagian bawah selimut
mandi.
37) Angkat selimut mandi, digantungkan pada rak handuk.
38) Merapikan pasien dan merapikan tempat tidur.
39) Membersihkan semua alat dan dikembalikan ketempatnya masing-
masing.
40) Mencuci tangan memberitahu pasien tindakan sudah selesai.
41) Membuka kembali pintu, jendela dan sampiran.
f. Perhatian
1) Bila air sudah kotor segera diganti.
2) Sela-sela jari tangan dan kaki harus dibersihkan dan dikeringkan
benar-benar, demikian juga lipatan paha, ketiak, belakanng telinga,
bokong dan pusat.
3) Sewaktu memandikan pasien perhatikan keadaan umum, bila ada luka
atau tanda-tanda merah pada tubuh harus dilaporkan.
4) Hindarkan rasa malu pada pasien dengan mengajak berbicara.
5) Hindarkan rasa kedinginan dan lelah.
6) Pasien baru yang dalam keadaan kotor, dimandikan diatas brankard
sebelum dipindahkan ketempat tidur.
7) Periksa suhu air, bila pasien memakai air hangat, dengan mencelupkan
siku perawat ke dalam air hangat setelah selesai memandikan, waslap
langsung dicuci, kemudian digantungkan pada rak handuk pasien yang
bersangkutan.
8) Tidak diperbolehkan mencampur dan mencuci waslap bersama dengan
kepunyaan pasien lain.
9) Pakaian kotor pasien:
a) Jika dibawa dari rumah, dilipat dan dimasukkan ke dalam lemari
pasien.
b) Jika milik rumah sakit, dimasukkan ke tempat pakaian kotor.

You might also like