You are on page 1of 23

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan kepada Allah Subhanahu wa taala atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok penulisan Makalah
Peralatan Industri Proses 2 tentang Spray Coloum ( Menara Sembur )secara lancar dan
dapat diselesaikan sesuai waktunya. Makalah ini kami buat sebagai pendukung dan media
alat dalam program belajar diperkuliahan .

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yth. Ibu Meilianti,S.T, M.T. selaku dosen pembimbing kami yang telah banyak
memberikan arahan dan motivasi demi kelancaran pembuatan makalah ini
2. Kedua orang tua penulis, terima kasih atas segala doa dan usaha kepada penulis,
saudara - saudariku, atas segala doa dan dorongan semangat dari kalian.
3. Teman-teman Mahasiswa Politeknik Negeri Siwijaya kelas 3KA terimakasih atas
support kalian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Makalah ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari segenap pembaca demi kebaikan dan kesempurnaan Makalah ini.

Palembang, September2013

Tim Penulis






2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2 Tujuan... ............................................................................................................. 4
BAB II Menara Sembur ( Spray Tower)
2.1 Pengertian Menara Sembur... ........................................................................... 5
2.2 Peralatan pada Menara Sembur ......................................................................... 7
2.2.1 Spray Chamber ................................................................................ 7
2.2.2 Kolom absorbsi ................................................................................ 8
2.2.3 Menara Scrubber............................................................................ 12
2.2.4 Humidifier ..................................................................................... 17
2.2.5 Pengering Semprot ( Spray Dryer) ............................................... 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 22
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 23






3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menara sembur ( spray tower ) terdiri dari vessel di mana uap dilewatkan, yang
biasanya dari dasar tower menuju ke atas atau sisi ke sisi. Liquid masuk dengan cara di
sembur ( disemprot) melalui nozzel atau sparger yang dipasang di atas atau disisi tower.
Setelah kontak dengan uap, liquid akan terkumpul pada dasar tangki. Kebanyakan tipe ini
di aplikasi pada peralatan Humidifikasi, Absorbansi, Pengering semprot dan pengumpul
debu.
Menara spray atau semprot ruang adalah bentuk teknologi pengendalian pencemaran .
Mereka terdiri dari pembuluh silinder kosong yang terbuat dari baja atau plastik dan nozel
yang semprotan cairan ke dalam pembuluh . Aliran gas inlet biasanya memasuki bagian
bawah menara dan bergerak ke atas , sementara cairan yang disemprotkan ke bawah dari
satu atau lebih tingkat . Ini aliran gas inlet dan cair dalam arah yang berlawanan disebut
aliran berlawanan .
Jenis teknologi adalah bagian dari kelompok polusi udara kontrol kolektif disebut
sebagai scrubber basah. Aliran berlawanan memperlihatkan gas outlet dengan konsentrasi
polutan terendah ke segar scrubbing cair. Banyak nosel ditempatkan di menara pada
ketinggian yang berbeda untuk menyemprot semua gas ketika bergerak ke atas melalui
menara . Alasan untuk menggunakan berbagai nozel adalah untuk memaksimalkan jumlah
tetesan halus berdampak pada partikel polutan dan untuk memberikan area permukaan
besar untuk menyerap gas .
Secara teoritis , semakin kecil tetesan terbentuk , semakin tinggi efisiensi koleksi
dicapai untuk polutan baik gas dan partikulat . Namun, tetesan cairan harus cukup besar
untuk tidak dilakukan dari scrubber oleh aliran gas stopkontak digosok . Oleh karena itu ,
menara semprot menggunakan nozel untuk menghasilkan tetesan yang biasanya 500-1000
m dengan diameter. Meski ukurannya kecil , tetesan ini besar dibandingkan dengan yang
dibuat di scrubber venturi yang 10-50 pM dalam ukuran . Kecepatan gas tetap rendah , dari
0,3 sampai 1,2 m / s ( 1-4 ft / s ) untuk mencegah kelebihan tetesan dari dibawa keluar dari
4

menara . Dalam rangka mempertahankan kecepatan gas rendah , menara semprot harus
lebih besar dari scrubber lain yang menangani laju aliran aliran gas yang sama .
Masalah lain yang terjadi di menara semprot adalah bahwa setelah tetesan jatuh jarak
pendek , mereka cenderung menggumpal atau memukul dinding menara . Akibatnya, luas
permukaan cairan total untuk kontak berkurang , mengurangi efisiensi pengumpulan
scrubber . Selain konfigurasi lawan - aliran , aliran dalam menara semprot dapat berupa
searah atau crosscurrent dalam konfigurasi . Dalam menara semprot searah aliran , gas
inlet dan aliran cairan dalam arah yang sama . Karena aliran gas tidak " mendorong "
terhadap semprotan cairan , kecepatan gas melalui pembuluh lebih tinggi daripada di
menara semprot lawan - aliran. Akibatnya , menara semprot searah aliran lebih kecil dari
lawan - aliran semprot menara mengobati jumlah yang sama aliran pembuangan . Dalam
menara semprot crosscurrent - aliran, juga disebut scrubber horisontal - semprot, gas dan
aliran cairan dalam arah yang tegak lurus satu sama lain.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian spray coloum
2. Menyebutkan jenis peralatan spray coloum
3. Mengetahui neraca massa dan neraca panas pada spray coloum
4. Menghitung secara sederhana tinggi dan diameter spray coloum











5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menara Sembur ( Spray Tower )

Menara semprot atau sembur ini merupakan suatu menara dimana di dalam menara
tersebut akan berlangsung kontak diferensial, yang berlangsung secara serentak dan
sinambung
Dalam menara ini, zat cair yang lebih ringan di masukkan di bawah dan disebarkan
dalam bentuk tetesan-tetesan kecil dengan bantuan nosel A. Tetesan-tetesan zat cair ringan
itu naik melalui massa zat cair berat yang mengalir ke bawah sebagai suatu arus kontinue.
Tetesan-tetesan itu lalu mengumpul di atas dan menjadi arus zat cair ringan yang keluar
dari puncak menara. Zat cair berat keluar dari dasar menara.
Pada menara ini fase ringan terdispersi sedangkan fase berat kontinu. Keadaan ini bisa
terbalik, dimana fase berat di semprotkan kedalam fase ringan di puncak kolom, dan jatuh
pada terdispersi di dalam fase ringan yang kontinu. Pilihan mengenai fase mana yang di
dispersikan tergantung pada laju aliran, viskositas, dan karakteristik pembahasan kedua
fase, dan biasanya di dasarkan atas pengalaman. Fase yang mana yang terdispersi kedalam
kontak baru dengan fase yang satu lagi sehingga menghasilkan dengan sederetan
pencampuran pengendap.
Dalam keadaan sebenarnya di dalam menara ini, kontak antara tetesan tetesan dengan
fase kontinu sering tampak sangat efektif pada daerah di mana tetesan itu di bentuk. Hal
ini disebabkan oleh laju perpindahan massa yang lebih tinggi pada tetesan yang baru
terbentuk, atau karna pencampuran balik dari fase kontinu.
Menara sembur adalah perangkat kontrol yang murah terutama digunakan untuk
pengkondisian gas ( pendinginan atau pelembab ) atau partikel tahap pertama atau
penghapusan gas . Mereka juga digunakan dalam banyak sistem desulfurisasi gas buang
untuk mengurangi plugging dan skala penumpukan oleh polutan . Banyak sistem
scrubbing menggunakan semprotan sebelum atau di bawah scrubber utama untuk
menghilangkan partikel besar yang bisa pasang .
6

Menara semprot telah digunakan secara efektif untuk menghilangkan partikel besar
dan gas yang sangat larut . Tekanan turun di menara yang sangat rendah - biasanya kurang
dari 2,5 cm ( 1.0 in) air , dengan demikian , biaya operasi scrubber relatif rendah . Namun,
biaya memompa cairan bisa sangat tinggi .
Menara semprot dibangun dalam berbagai ukuran - yang kecil untuk menangani gas
kecil mengalir dari 0,05 m / s ( 106 ft / min ) atau kurang , dan yang besar untuk
menangani arus knalpot besar 50 m / s ( 106.000 m / menit ) atau lebih . Karena
kecepatan gas rendah diperlukan , unit penanganan laju aliran gas besar cenderung besar
dalam ukuran
.
Gambar menara sembur
Pengumpulan gas Menara Spray bisa digunakan untuk penyerapan gas , tetapi mereka
tidak seefektif dikemas atau menara piring . Menara semprot dapat sangat efektif dalam
menghilangkan polutan jika polutan sangat larut atau jika pereaksi kimia ditambahkan ke
cairan . Misalnya , menara semprot digunakan untuk menghilangkan gas HCl dari knalpot
ekor gas dalam pembuatan asam klorida . Dalam produksi superfosfat digunakan dalam
pupuk manufaktur , SiF4 dan gas HF yang dikeluarkan dari berbagai titik dalam proses .
Menara sembur telah digunakan untuk menghilangkan senyawa ini sangat larut .
Menara semprot juga digunakan untuk menghilangkan bau pada tepung tulang dan industri
manufaktur tallow dengan menggosok gas buang dengan larutan KMnO4 . Karena
kemampuan mereka untuk menangani volume gas besar dalam atmosfer korosif , menara
semprot juga digunakan dalam sejumlah sistem desulfurisasi gas buang sebagai tahap
pertama atau kedua dalam proses penghapusan polutan . Dalam sebuah menara semprot ,
7

penyerapan dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran tetesan cairan dan / atau
meningkatkan rasio cair ke gas ( L / G ) . Namun, untuk mencapai salah satu dari ini ,
peningkatan baik daya yang dikonsumsi dan biaya operasi diperlukan . Selain itu, ukuran
fisik dari menara semprot akan membatasi jumlah cairan dan ukuran tetesan yang dapat
digunakan .
Keuntungan utama dari menara semprot atas scrubber lain adalah desain benar-benar
terbuka mereka, mereka tidak memiliki bagian internal kecuali nozel semprot. Fitur ini
menghilangkan banyak penumpukan skala dan memasukkan masalah yang terkait dengan
scrubber lainnya . Masalah perawatan primer spray- nozzle ditusuk atau mengikis ,
terutama ketika menggunakan daur ulang scrubber cair. Untuk mengurangi masalah ini ,
sistem penyelesaian atau penyaringan digunakan untuk menghilangkan partikel abrasif dari
scrubbing liquid daur ulang sebelum memompa kembali ke nozel .
2.2 Peralatan pada menara sembur

2.2.1 Spray chamber
Alat ini terdiri dari bejana (vessel) yang dilalui uap yang lewat, umumnya dari dasar ke
puncak atau dari sisi ke sisi, dimana liquidnya di sembur (disemprot) melalui nozzel atau
sparger yang diinstal pada bagian atas atau samping. Setelah itu liquid kontak dengan uap
pada dasar chamber. Kebanyakan spray chamber ini di gunakan dalam aplikasi untuk
proses humidifikasi, absorbsi, scrubber tower, air conditioning, pengering semprot ( spray
dryer), dan pengempul debu ( dust collection).



8

2.2.2 Kolom absorbsi
Kolom absorbsi adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi
(penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses ini
dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen lain dan zat
tersebut dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.

Absorbsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan sorben cair yang di ikuti dengan pelarutan.
Kelarutan gas yang akan di serap dapat disebakan hanya oleh gaya gaya fisik (pada
absorbsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada asorbsi kimia juga
disebut sorbi kimia). Kompenen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan di larutkan
lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi karna itu absorbsi kimia lebih
unggul dari pada absorbsi fisik.

Kegunaan utama dari absorbsi adalah pembersihan gas (misalnya gas buang) dan
pemisahan campuran gas (yang bertujuan untuk memperoleh kembali kompenen tertentu).
9

Absorbsi juga berperan penting dalam kaitannya dengan proses proses kimia, misalnya
pada pembuatan asam sulfat (absorbsi SO3) dan asam nitrat (absorbsi NO dan NO2) pada
umumnya pada absorber akan dilepaaskan sejumlah panas absorbsi (terutama dalam ikatan
fisik), yang dapat menghambat daya kelarutan. Pada beban proses, dapat dilakukan
sikulasi absorben untuk mengeluarkan panas absorbsi dengan cara penguapan. Tetapi pada
pembebanan yang tinggi, penguapan seperti itu seirng kali tidak dapat diterapkan untuk
menghindari peningkatan suhu. Dalam kasus seperti itu, misalnya pada absorbsi NH3 atau
HCl dengan air, harus dipasang suatu pendingin antara dalam sistem sikulasi absorben.

Kecepatan absorbsi merupakan ukuran perpondahan massa anatara fase gas dan fase
cair. Selain perbedaan konsentrasi dan luas permukaan absorben, kecepatan tersebut juga
tergantung pada suhu (peningkatan kelarutan pada suhu yang lebih rendah), tekanan
(peningkatan kelarutan pada tekanan yang lebih tinggi), dan viskositas (pada absorbsi
kimia, kelarutan hanya dipengaruhi sedikit oleh suhu tetapi viskositas menurun drastis
dengan naiknya temperatur).

10

Keterangan :
(a) input gas
(b) gas keluaran
(c) pelarut
(d) hasil absorbsi
(e) disperser
(f) packed column
Absorbent
Pada absorbsi digunakan suatu absorben, yaitu cairan yang dapat melarutkan bahan
yang akan di absorbsi pada permukaannya, baik secara fisik ataupun secara kimia. Pada
absorben ini, yang harus dibuat seluas mungkin adalah permukaan luar. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara mencerai beraikan cairan, misalnya terjadi tetesan tetesan.
Absorben juga sering disebut cairan, dan harus dapat memenuhi persyaratan yang sangat
beragam, antara lain :
- Mempunyai daya melarutkan bahan yang akan diabsorbsi sebesar mungkin (dengan
kebutuhan cairan pencuci lebih sedikit dan volume alat yang lebih kecil)
- Sangat efektif (sedapat mungkin)
- Memiliki tekanan uap yang rendah
- Sedapat mungkin tidak korosif
- Mempunyai viskositas yang rendah
- Secara termis sifatnya stabil
- Harganya relatif murah
Absorben yang sering digunakan adalah air ( untuk gas-gas yang dapat larut, atau
untuk pemisahan partikel debu dengan tetesan cairan), Natrium Hidroksida ( untuk gas-gas
yang dapat bereaksi seperti asam ) dan Asam Sulfat ( untuk zat-zat yang dapat bereaksi
seperti basa). Berdasarkan alasan ekonomi dalam pelestarian lingkungan, absorben
kebanyakan di kembalikan ke dalam alt absorbsi, dengan sirkulasi sehingga bahan tersebut
terbebani secara penuh. Kemudian absorben diolah lebih lanjut untuk keperluan lain,
menjadi tidak berbahaya.


11

Absorber
Absorber atau alat tempat terjadinya absorbsi adalah tempat campuran gas dan
absorben di kontakkan satu sama lain secara intensif, yang biasanya secara berlawanan (
counter current). Untuk maksud tersebut, absorben didistribuikan sebaik mungkin ( yaitu
permukaanya di buat luas), dengan bantuan perlengkapan yang khusus ( misalnya benda
pengisi, penyemprot, benda rotasi, atau pelat ) seperti yang terdapat pada gambar

Gambar diatas adalah contoh proses Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk
mendaur ulang. Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom.
Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.
Gas di alirkan melalui tirai cairan yang terbentuk. Agar terjadi perpindahan massa dan
panas yang baik, umumnya lebih menguntungkan jika operasi di lakukan dengan laju alir
gas dan cairan yang setinggi mungkin. Namun seperti juga pada kolom rektifikasi, operasi,
operasi harus setiap di bawah batas peluapan.
Besarnya kolom absorber dan juga kuantitas absorben yang digunakan , tidak hanya di
tentukan oleh jumlah gas yang akan di olah, melainkan juga oleh daya melarutkan dari
absorben dan kecepatan pelarutan. Absorbsi kimia misalnya, sering berlangsung secara
begitu cepatnya, sehingga di perlukan jumlah tahap yang lebih sedikit ( alat menjadi lebih
kecil ) di bandingkan absorbsi fisik.
Ada proses absorbsi, sering di perlukan perlengkapan pendingin, yang dapat di jadikan
satu dengan absorber atau di pasang dalam sistem sirkulasi absorber. Pada operasi yang
kontinyu, harus tersedia dua absorber . Secara bergantian, alat yang satu digunakan untuk
absorbsi sedangkan alat yang lainnya regenerasi absorben yang telah terbebani. Terkadang
12

proses absorbsi yang berlangsung satu tahap belum cukup untuk memisahkan campuran
multikomponen. Dalam kasus seperti ini, dua buah atau lebih absorber harus di pasang
secara seri. Dengan cara tersebut dapat di mungkinkan misalnya untuk membersihkan gas
buang yang berasal dari berbagai reaktor. Gas tersebut dapat berupa campuran yang
mengandung gas yang bersifat netral, asam, atau basa.
Pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan tiga absorber yang dihubungakan
secara seri ( dengan air, NaOH, dan Asam Sulfat). Selain itu, absorber sering kali di
gunakan untuk melakukan presipitasi bahan-bahan padat ( debu) dalam kuantitas kecil
yang ikut terbawa dalam campuran gas.
2.2.3 Menara Scrubber
Menara pencuci (Menara Scrubber) yang paling sederhana terdiri atas sebuah bejana
kosong yang berbentuk silinder. Air disemprotkan kedalamnya dengan alat penyembur.
Dalam bentuknya yang disempurnakan, menara diisi dengan benda pengisi (packing).
Benda jejal ini diperciki dengan air dari atas, sedangkan gas yang membawa debu
mengalir ke atas dari bawah.
Alat Scrubber ini mempunyai prinsip seperti pembersihan udara secara alamiah oleh
air hujan, dimana alat ini akan memisahkan partikel partikel padat (berupa debu dan
bahan inert lainnya) dari gas, sehingga produk yang dihasilkan adalah gas yang bersih. Hal
yang harus diperhatikan adalah cairan pencuci haruslah mempunyai kontak yang sangat
baik dengan partikel partikel bahan padat yang akan dipisahkan. Keadaan ini dapat
dicapai bila cairan pencuci didistribusikan secara halus sekali dengan perlengkapan
penghambur (spray) khusus. Semakin halus tetesan cairan pencuci, semakin besar
kemungkinan terpisahnya partikel debu yang sangat halus. Berdasarkan alasan ekonomi,
seringkali cairan pencuci disirkulasikan melalui sebuah bejana pengendap. Alat ini juga
dapat membersihkan kompenen yang berbentuk gas dari gas lainnya, dengan
menggunakan cairan pencuci tertentu.
Menara pencuci (scrubber) yang paling sederhana terdiri dari sebuah bejana
kosong yang berbentuk silinder. Air disemprotkan kedalamnya dengan alat penyembur.
Dengan perkembangannya, menara ini disempurnakan dan diisi dengan benda benda
jejal (packing). Benda isian ini diperciki air dari atas, sedangkan gas yang membawa debu
mengalir dari bawah.
13


Berikut adalah tahapan mekanisme kerja scrubber, antara lain sebagai berikut:

1. Impingement (pengontakan)
Suatu campuran gas debu masuk dengan cepat melalui inlet lalu di kontakkan
dengan cairan yang ada di dalam scrubber sehingga partikel debu akan tersangkut dalam
cairan.

2. Difusi
Partikel partikel debu tersebut di aliri oleh gas yang kemudian menyebabkan
partikel tersebut berupa tetesan tetesan yang tersimpan melalui proses difusi.

3. Humidifikasi
Tetesan debu tersebut lalu diflotasikan dengan cara humidifikasi, yaitu mengubah
permukaan tetesan tetesan tersebut menjadi elektrostatis. Lalu, memisahkan berdasarkan
ukuran tetes ( besar dan kecil ) secara mekanik. Cara seperti ini biasanya digunakan untuk
debu berkonsentrat tinggi dan tergantung pada kondisi spesifik debu dan gas gas lain
yang terlibat.

4. Kondensasi
Apabila tetesan tetesan itu telah mencapai dew point (titik embun), maka akan
terjadi peristiwa pengembunan ( yang mana tetesan tetesan berukuran kecil akan menjadi
nukleus pengembunan ). Proses yang dilakukan secara mekanik ini akan mengembunkan
tetesan namun lebih efektif dan ukurannya lebih seragam atau uniform. Mekanisme ini
penting untuk gas panas dengan konsentrasi debu yang kecil. Untuk konsentrasi yang lebih
besar, perlu di tambahkan dengan jumlah proses kondensasi tersebut.


14

5. Wetting (pembasahan)
Proses ini sebenarnya tidak berperan penting dalam scrubber. Ini dilakukan agar
tidak terjadi naiknya partikel debu setelah menjadi tetesan ( proses pembasahan dilakukan
agar partikel partikel yang yang telah menjadi tetesan tidak ikut keluar bersama gas lagi
).

6. Partisi gas
Jika pada suatu gas di lewatkan cairan atau busa, gas akan di pecah menjadi elemn
elemen yang kecil dimana jarak antara partikel yang tersuspensi dan cairan yang
melingkupinya relatif kecil. Dalam beberapa proses terjadi pemisahan yang di akibatkan
gaya gravitasi dan gerakan brown dalam elemen, dalam hal ini cairan bertindak sebagai
awal pemisahan.

7. Dust disposal
Dalam beberapa scrubber, cairan tidak dipisahkan oleh gas tetapi mengalir
sebagai pengisi di atas permukaan. Terkecuali dari efek humidifikasi dan wetting (
pembasahan ), kerja cairan yang demikian adalah untuk membersihkan permukaan dan
mencegah debu naik kembali ke atas, hasil yang nyata terjadi juga karena melibatkan
tindakan mekanik yang spesifik.

8. Elektronik precipitation
Faktor ini juga berperan dalam proses scrubbing, namun mekanismenya sulit
dipahami dan hanya untuk kondisi yang amat penting serta hanya terjadi dalam beberapa
proses.

Jenis Jenis Scrubber
Di dalam industri, banyak dijumpai scrubber dengan berbagai macam metode.
Yang umum ialah scrubber yang mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 5
diameter. Ada juga yang lebih spesifik yang mampu menghasilkan partikel dengan ukuran
1 - 2 diameter. Berikut ini akan dijelaskan jenis atau macam-macam dari scrubber
antara lain:
1. Wet Scrubber
Wet Scrubber dapat d definisikan sebagai alat pemisahan suatu partikel solid ( debu )
yang ada di gas dalam udara dengan menggunakan cairan sebagai alat bantu. Air
adalah cairan yang pada umumnya digunakan dalam proses scrubbing, meskipun dapat
juga digunakan cairan lainnya ( seperti : asam sulfat, dll )
15

Wet Scrubber dapat mengurangi polutan udara yaitu penanggulangan emisi debu dan
penanggulangan emisi pencemar yang dihasilkan oleh gas buang suatu industri dalam
sekali proses.
Pada umumnya, wet scrubber mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 1 - 2
diameter.
Beberapa keuntungan dari Wet Scrubber antara lain :
- Wet Scrubber mempunyai kemampuan untuk menangani embun dan temperatur
tinggi.
- Pintu masuk gas di dinginkan dan menghasilkan keseluruhan peralatan lebih kecil.
- Wet Scrubber dapat memindahkan gas dan partikel keduanya.
- Wet Scrubber dapat menetralkan gas yang bersifat menghancurkan.

Beberapa Kerugian dari Wet Scrubber adalah :
- Mudah berkarat.
- Kebutuhan akan perawatan lebih sulit


2. Chamber Scrubber
Scrubber jenis ini memiliki pencuci udara yang konvensial dimana gas akan di
alirkan sampai ke tempat penyemprotan dengan arah aliran yang sejalan atau berlawanan.
Satu set eliminator yang dipasang zig zag diletakkan pada saluran keluar, serta pelat-pelat
dipasang dalam ruang penyemprot.
Proses pendingin gas terjadi saat gas melalui tangki silinder dengan penyemprot
pada bagian atas. Beberapa tangki atau menara juga memiliki sekat pada sisi yang
berlawanan yang juga berfungsi sebagai alat penyemprot. Pada proses untuk memisahkan
produk cair dan gas, pada saluran keluarnya terdapat alat pembalik gas (gas reversal) dan
juga suatu chamber (ruangan) khusus pada saluran outlet. Biasanya bahan bakunya dari
logam besi atau baja dengan ukuran 3 72 inch. Kapasitas untuk inlet 50.000 cu ft/min.
Ada juga tipe lain dimana gas akan dilewatkan melaliu kamar khusus penyemprot yang
terdiri atas lorong venturi dengan lobang penyemprot dengan konsumsi air 15 gal/min tiap
10 hp.

3. Venturi Scrubber
Satu pengembangan terbaru dalam bidang gosokan gas adalah venturi scrubber,
yang mana telah ditemukan bermanfaat untuk koleksi asam belerang berkabut. Metode
16

pemisahan venturi didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi pada bagian yang
disempitkan dan kemudian gas akan bersentuhan dengan butir air yang dimasukkan
didaerah sempit tersebut.
Alat ini dapat memisahkan partikel hingga ukuran 0,1 mikron dan gas yang larut di
dalam air. Venturi scrubber menggunakan tekanan rendah ( sekitar 5 lb/sq. In ) pada
lorong venturi dengan kecepatan 200 300 ft/sec. Air, produk, dan gas buang
dikumpulkan dalam mesin pemisah ( separator ) dengan metode siklon yang ada pada
bgian lorong venturi itu. Pressure dropnya sebesar 15 inch. Wtr dengan konsumsi air
sebesar 3 gal/mnt tiap power 10 hp.



4. Cyclone Scrubber
Cyclone scrubber terdapat pada beberapa tipe scrubber yang menggunakan metode
siklon. Ada yang di dalam lubang vertical bagian tengahnya terdapat bermacam macam
alat penyemprot cairan. Namun, ada juga terdapat pemisahan cairan yang dilakukan
melalui proses disentegrator ( penghancur ) dengan mengalirkan gas melalui saluran
tertentu. Beberapa unit cyclone scrubber biasanya telah memiliki bagian disintegrator di
dalamnya. Kecepatan gas dalam tower (menara) anatara 4 8 ft/sec dan dengan pressure
drop sebesar 2 8 inch. Wtr dengan sirkulasi air sebesar 3 10 gal/min tiap 10 hp dari
keseluruhan gas yang digunakan.
Fungsi dari cyclone scrubber sangat efektif untuk menetralisir gas gas beracun
seperti belerang, chlor, dsb. Ada juga yang mempunyai suhu di atas 180F sehingga
fungsinya juga sebagai pendingin dari gas buang industri kimia. Rentang ukuran debu
yang dapat dipisahkan ialah antara 3 5 mikron.


5. Packed Scrubber
Merupakan jenis scrubber dengan menara yang terbuat dari keramik, namun
kurang efektif untuk partikel berukuran 5 diameter kecuali jika flokulasi debu terjadi
17

karena pengembunan (kondensasi). Yang diharapkan pada metode ini ialah dengan
menjaga debu tetap pada ukurannya serta mencegah debu naik kembali. Kelemahan yang
ada disini yaitu kemungkinan terjadi penyumbatan saluran akibat debu.



2.2.4 Humidifier
Humidifikasi atau pelembaban merupakan proses yang melibatkan perpindahan
massa antara fasa cair yang murni dengan gas yang tidak dapat larut dalam zat cair itu.
Dalam operasi humidifikasi, terutama pada sistem udara-air, ada beberapa istilah yang
sering digunakan antara lain : kelembaban (humidity), titik embun, wet bulb dan dry bulb
temperature, grafik kelembaban, dan lain lain.
Pada umumnya, bila zat panas dikontakkan dengan gas tak jenuh, sebagian zat cait
itu akan menguap dan suhu zat cair akan turun. Kontak antara zat cair-gas ini bukan saja
untuk pendinginan zat cair, tetapi juga untuk humidifikasi atau dehumifikasi gas. Dalam
humidifikator (humidifier), zat cair itu disemprotkan kedalam gas tak jenuh, dimana gas itu
dilembabkan dan didinginkan secara adiabatik. Suhu keseimbangan akhir tidak perlu
tercapai, dan gas itu dapat saja keluar dari kolom semprot pada kondisi tidak jenuh. Gas
jenuh panas dapat dihumidifikasi dengan cara mengkontakkannya dengan zat cair dingin.
Suhu gas menjadi turun sampai dibawah titik embun dan zat cair terkondensasi.
2.2.5 Pengering Semprot (Spray Dryer)
Di dalam sebuah menara berbentuk silinder, bahan yang dapat mengalir (suspensi
atau pasta), disemprotkan secara kontinyu ke dalam aliran udara panas. Cairan yang akan
dipisahkan segera menguap, sedangkan udara dan bahan yang dikeringkan harus
dipisahkan satu sama lain. Pada alat tipe ini, penting sekali untuk mendapatkan kabut
kabut cairan, suspensi atau pasta yang sehomogen mungkin. Ini dapat dicapai dengan
menggunakan perlengkapan hambur (sembur atau semprot) yang dibuat khusus dan
18

disesuaikan dengan produk yang diinginkan. Tipe yang banyak digunakan adalah alat
sembur cakram (disc atomizer) dan tipe nozel.
Pada alat tipe cakram, produk yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam cakram
berdiameter 50-350 nm yang berputar dengan kecepatan tinggi. Frekuensi putaran
disesuaikan dengan produk yang akan dihemburkan. Alat hambur cakram ini sangat sesuai
untuk suspensi dan pasta, yang akan mengikis atau menyumbat nozel. Pasta pasta yang
kental dapat juga ditangani dengan cara yang serupa, yaitu pasta tersebut disalurkan
kedalam cakram dengan perantara pompa spiral, dan penghamburannya ditunjang oleh
pancaran udara yang tajam pada sekeliling cakram.
Pada alat hambur nozel, produk yang akan dikeringkan dihamburkan menjadi
kabut. Pada nozel tunggal, penghamburan diakibatkan hanya oleh tekanan cairan,
sedangkan pada nozel ganda, penghamburan terjadi dengan bantuan udara tekan. Alat
hambur nozel ini hanya cocok digunakan untuk emulsi dan suspensi suspensi halus.
Bagian-bagian Spray Dryer
Atomizer
Atomizer merupakan bagian terpenting pada spray drier dimana memiliki fungsi untuk
menghasilkan droplet dari cairan yang akan dikeringkan. Droplet yang terbentuk akan
didistribusikan (disemprotkan) secara merata pada alat pengering agar terjadi kontak
dengan udara panas. Ukuran droplet yang dihasilkan tidak boleh terlalu besar karena
proses pengeringan tidak akan berjalan dengan baik. Disamping itu ukuran droplet juga
tidak boleh terlalu kecil karena menyebabkan terjadinya over heating.
Chamber
Chamber merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet cairan yang dihasilkan
oleh atomizer dengan udara panas untuk pengeringan. Kontak udara panas dengan droplet
akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk bubuk. Bubuk yang terbentuk akan turun
ke bagian bawah chamber dan akan dialirkan dalam bak penampung.
Heater
Heater berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai pengering. Panas
yang diberikan harus diatur sesuai dengan karakteristik bahan, ukuran droplet yang
19

dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara pengering yang digunakan diatur agar tidak
terjadi over heating
.
Cyclone
Cyclone berfungsi sebagai bak penampung hasil proses pengeringan. Bubuk yang
dihasilkan akan dipompa menuju Cyclone.
Bag Filter
Bag Filter berfungsi untuk menyaring atau memisahkan udara setelah digunakan
pengeringan dengan bubuk yang terbawa setelah proses.
Faktor yang perlu mendapat perhatian dalam sistem Spray Dryer adalah ruang pengeringan
yang umumnya berbentuk siklon, yakni hendaklah memilih material siklon yang tepat,
kehalusan permukaan dinding bagian dalam siklon yang memenuhi syarat termasuk
dimensi dan sebagainya, sehingga tidak menghambat kelangsungan proses pengeringan
seperti bahan dapat mengalir turun tanpa hambatan, waktu pengeringan yang cukup,
separasi udara dengan bahan dapat berlangsung secara sempurna, dan sebagainya.
Parameter kritis spray drying
20

1. Suhu pengering yang masuk : Semakin tinggi suhu udara yang digunakan untuk
pengeringan maka proses penguapan air pada bahan akan semakin cepat, namun suhu
yang tinggi memungkinkan terjadinya kerusakan secara fisik maupun kimia pada
bahan yang tidak tahan panas.
2. Suhu pengering yang keluar : Suhu pengering yang keluar mengontrol kadar air bahan
hasil pengeringan (bubuk) yang terbentuk.
3. Viskositas bahan (larutan) yang masuk : Viskositas bahan yang akan dikeringkan
mempengaruhi partikel yang keluar melalui nozel. Viskositas yang rendah
menyebabkan kurangnya energi dan tekanan dalam menghasilkan partikel
padaatomization.
4. Jumlah padatan terlarut : Jumlah padatan terlarut pada bahan yang masuk diatas 30%
agar ukuran partikel yang terbentuk tepat.
5. Tegangan permukaan : Tegangan permukaan yang tinggi dapat menghambat proses
pengeringan, umumnya untuk menurunkan tegangan permukaan dilakukan
penambahan emulsifier. Emulsifier juga dapat menyebabkan ukuran partikel yang
keluar dari nozzle lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
6. Suhu bahan yang masuk : Peningkatan suhu bahan yang akan dikeringkan sebelum
memasuki alat akan membawa energi sehingga proses pengeringan akan lebih cepat.
7. Tingkat volatilitas bahan pelarut : bahan pelarut dengan tingkat volatilitas yang tinggi
dapat mempercepat proses pengeringan. Namun dalam prakteknya air menjadi pelarrut
utama dalam bahan pangan yang dikeringkan.
8. Bahan dasar nozzle umumnya terbuat dari stainless steel karena tahan karat sehingga
aman dalam proses penggunaannya.
Kelebihan sistem Spray drying
Kapasitas pengeringan besar dan proses pengeringan terjadi dalam waktu yang sangat
cepat. Kapasitas pengeringan mencapai 100 ton/jam.
Tidak terjadi kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar (aroma)
Cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi protein)
Memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air serta sifat-
sifat lain yang dapat dikontrol sesuai yang diinginkan
Mempunyai kapasitas produksi yang besar dan merupakan system kontinyu yang dapat
dikontrol secara manual maupun otomatis
Kekurangan sistem Spray Drying
21

Memerlukan biaya yang cukup tinggi
Hanya dapat digunakan pada produk cair dengan tingkat kekentalan tertentu
Tidak dapat diaplikasikan pada produk yang memiliki sifat lengket karena akan
menyebabkan penggumpalan dan penempelan pada permukaan alat




























22

BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Menara semprot atau sembur ini merupakan suatu menara dimana di dalam menara
tersebut akan berlangsung kontak diferensial, yang berlangsung secara serentak dan
sinambung. Menara sembur ( spray tower ) terdiri dari vessel di mana uap dilewatkan,
yang biasanya dari dasar tower menuju ke atas atau sisi ke sisi. Liquid masuk dengan cara
di sembur ( disemprot) melalui nozzel atau sparger yang dipasang di atas atau disisi tower.
Setelah kontak dengan uap, liquid akan terkumpul pada dasar tangki. Kebanyakan tipe ini
di aplikasi pada peralatan Humidifikasi, Absorbansi, Pengering semprot dan pengumpul
debu. Peralatan pada menara sembur adalah sebagai berikut :
- Spray chamber
- Kolom absorbsi
- Menara scrubber
- Humidifier
- Pengering semprot
Keuntungan utama dari menara semprot atas scrubber lain adalah desain benar-benar
terbuka, mereka tidak memiliki bagian internal kecuali nozel semprot. Fitur ini
menghilangkan banyak penumpukan skala dan mengatasi masalah yang terkait dengan
scrubber lainnya.







23

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2012. Peralatan Industri Proses. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang
Sumber lain :
file:///D:/materi/Absorbsi%20%20%20Chem-Is-Try.Org%20%20%20Situs%20Kimia%20
Indonesia%20%20.htm
http://muklis-chemicalengineer.blogspot.com/2011_01_01_archive.html
http://class.fst.ohio-state.edu/Dairy_Tech/14Spraydrying.htm
http://madryer.info/principle-of-spray-dryer/
http://fatysahinknowledge.wordpress.com/

You might also like