Di susun oleh : Kelompok III/ IA Nama : 1. Junedi 2. Kadek Sri Prabayanty 3. Krisma Triantoko 4. Latri Widianingsih 5. M. Zainuddin 6. Nanik Wiyanti 7. Nesi Dwi Artika 8. Ni Kadek Parika Dewi 9. Pande Nyoman Ratih T
AKADEMI KEPERAWATAN YKY TAHUN AJARAN 2013/ 2014
i
DARTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1 B. Rumusan Masalah.........................................................................................1 C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1 BAB II KONSEP RUANG ISOLASI A. Pengertian Ruang Isolasi2 B. Tujuan Ruang Isolasi.2 C. Syarat Ruang Isolasi2 D. Macam Ruang Isolasi2 E. Prinsip Ruang Isolasi3 F. Universal Precaution di Ruang Isolasi.3 G. Prosedur Perawat di Ruang Isolasi3 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan5 B. Saran5 BAB IV DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ruang isolasi adalah ruangan khusus atau ruangan tertutup yang perlu perlindungan dan kewaspadaan. Dimana, ruangan tersebut terpisah dari ruangan pasien lain pada umumnya karena ruangan tersebut digunakaan khusus untuk merawat pasien yang mempunyai kerentanan lebih besar terhadap infeksi atau carrier mikroorganisme yang dapat dengan mudah ditransmisikan ke orang lain. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan Ruang Isolasi ? b. Apa tujuan isolasi ? c. Apa saja syarat-syarat ruang isolasi ? d. Apa saja macam-macam isolasi ? e. Apa saja prinsip isolasi ? f. Apa saja Prosedur Perawatan Ruang Isolasi ? 1.3 Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum - Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KDM - memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien - mempermudah tindakan perawat - sebagai proteksi bagi perawat - untuk menentukan dan memberi tanda untuk pasien yang membutuhkan penanganaan yang lebih baik. b. Tujuan Khusus - untuk memberikan pelayanan kepada pasien-pasien tertentu yang membutuhkan penangganan yang khusus - untuk memberikan ketenangan dan rasa nyaman terhadap pasien - untuk mengetahui pengertian dari ruang isolasi - untuk mengetahui tujuan dari adanya ruang isolasi - untukmengetahui syarat-syarat masuk ke dalam ruang isolasi. - untuk mengetahui macam-macam isolasi
1
BAB II KONSEP RUANG ISOLASI
2.1 Pengertian ruang Isolasi Ruang Isolasi adalah ruangan yang disediakan bagi pasien penderita penyakit menular, ruang isolasi digunakan apabila di Rumah Sakit tertentu terdapat pasien yang penderita penyakit menular sepertipenyakit yang mengandung Virus HIV, Hepatitis B, TB Paru, dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan melalui darah atau udara. Dengan adanya ruang isolasi maka dapat mencegah atau mengurangi terjadinya penularan baik langsung maupun tidak langsung dari pasien yang menderita penyakit menular kepada orang lain. 2.2 Tujuan Ruang isolasi Tujuan dari adanya ruang isolasi adalah dapat memberikan observasi kewaspadaan yang khusus dalam merawat pasien atau klien yang mempunyai kerentanan lebih besar terhadap infeksi , carrier mikroorganisme atau penyakit yang mudah menular sehingga dapat mencegah penularan terhadap orang lain . 2.3 Syarat-syarat ruang isolasi a. Ruangan dan alat-alat kesehatan yang akan digunakan harus steril b. Ruangan tertutup atau terpisah dari ruangan pasien-pasien yang lainnya c. Pengaturan Pencahayaan Menurut KepMenKes 1204/Menkes/SK/X/2004, intensitas cahaya untuk ruang isolasiadalah 0,1 0,5 lux dengan warna cahaya biru.Selain itu ruang isolasi harus mendapat paparan sinar matahari yang cukup. d. Pengaturan sirkulasi udara Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi pada dasarnya menggunakan prinsip tekanan yaitu tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. 2.4 Macam-macam isolasi a. Isolasi ketat Kategori ini dirancang untuk mencegah transmisi dari bibit penyakit yang sangat virulen yang dapat ditularkan baik melalui udara maupun melalui kontak langsung. Cirinya adalah selain disediakan ruang perawatan khusus bagi penderita juga bagi mereka yang keluar masuk ruangan diwajibkan memakai masker, lab jas, sarung tangan. Ventilasi ruangan tersebut juga dijaga dengan tekanan negatif dalam ruangan. b. Isolasi kontak Diperlukan untuk penyakit-penyakit yang kurang menular atau infeksi yang kurang serius, untuk penyakit-penyakit yang terutama ditularkan secara langsung sebagai tambahan terhadap hal pokok yang dibutuhkan, diperlukan kamar tersendiri, namun penderita dengan penyakit yang sama boleh dirawat dalam satu kamar, masker diperlukan bagi mereka yang kontak secara langsung dengan penderita, lab jas diperlukan jika
2
kemungkinan terjadi kontak dengan tanah atau kotoran dan sarung tangan diperlukan jika menyentuh bahan-bahan yang infeksius. c. Isolasi pernafasan; Dimaksudkan untuk mencegah penularan jarak dekat melalui udara, diperlukan ruangan bersih untuk merawat penderita, namun mereka yang menderita penyakit yang sama boleh dirawat dalam ruangan yang sama. Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok yang diperlukan, pemakaian masker dianjurkan bagi mereka yang kontak dengan penderita, lab jas dan sarung tangan tidak diperlukan. d. Isolasi terhadap Tuberculosis (Isolasi BTA) Ditujukan bagi penderita TBC paru dengan BTA positif atau gambaran radiologisnya menunjukkan TBC aktif. Spesifikasi kamar yang diperlukan adalah kamar khusus dengan ventilasi khusus dan pintu tertutup. Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok yang dibutuhkan masker khusus tipe respirasi dibutuhkan bagi mereka yang masuk ke ruangan perawatan, lab jas diperlukan untuk mencegah kontaminasi pada pakaian dan sarung tangan atidak diperlukan.
2.5 Prinsip isolasi Ruang Perawatan isolasi terdiri dari : - Ruang ganti umum - Ruang bersih dalam - Stasi perawat - Ruang rawat pasien - Ruang dekontaminasi - Kamar mandi petugas
2.6 Universal Precaution yang di terapkan di ruang isolasi Kewaspadaan Universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi .
Secara garis besar, standar kewaspadaan universal di ruang isolasi antara lain : - Mencuci tangan - Memakai hand scoon - Memakai masker - Memakai baju khusus yang sudah disediakan di ruang isolasi
2.7 Prosedur perawatan di ruang isolasi Dalam melaksanakan perawatan bagi pasien di ruang isolasi yang harus dilakukan seorang perawat terlebih dahulu adalah ;
- Mencuci tangan
3
- Memakai Skort di pegang pada bahu sebelah dalam, kemudian kedua lengan dimasukkan bersama-sama dan tali di ikatkan, kemudian pakai hand scoon , masker dan APD (alat proteksi diri ) lainnya. - Setelah selesai pemeriksaan, Buka tali dan lepaskan skort dengan cara memasukkan jari tangan kedalam lengan sehingga tidak terkontaminasi - Jika skort di gantungkan di dalam kamar, lipat kebagian yang kotor atau bagian luar (terbalik) - Setelah gantungkan skort, cuci tangan dengan bersih Kemudian yang harus dilakukan perawat kepada pasien adalah ; - Senyum , salam , sapa (3 S) - Memberikan motivasi serta dukungan pada pasien dan bertanya apakah ada keluhan yang dirasakan pasien. - Mengecek kesehatan pasien
4
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ruang isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang disediakan bagi pasien dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit menular ( HIV AIDS, Hepatitis, TBC). Dengan adanya ruangan isolasi serta perawatan medis yang ketat, maka dapat mencegah penyebaran penyakit ataupun infeksi kepada orang lain . Tujuan dari pada di lakukannya Kewaspadaan Umum adalah agar para petugas kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di tularkan melalui darah yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput lendir. Prosedur perawatan ruang isolasi adalah tata cara kerja atau cara menjalankan perawatan di ruang isolasi.
3.2 Saran Diharapkan dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui bagaimana melaksanakan Prosedur Perawatan di Ruang Isolasi.
5
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E,dkk.1999, Rencana Asuhan Keperawatan: untuk Perencanaan dan Pendokumentasikan Perawatan Pasien.Jakarta: EGC. Kusyanti,Eni,S.Kep.Ns,dkk.2006.Keterampilan dan Prosedur Labolatorium.Jakarta;EGC Perry,dkk.2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar .Jakarta;EGC