You are on page 1of 25

BAB I

KESEIMBANGAN OKSIGEN
1.1. Pendahuluan
1.1.1. Latar Belakang
Secara umum bahan peledak komersial adalah campuran
senyawa-senyawa yang mengandung unsur dasar : C, H, N dan O. Untuk
menghasilkan eek kekuatan tertentu kadang-kadang ditambahkan pula unsure-
unsur !l, Ca, Na, "g dan sebagainya. #ahan peledak komersial dibuat
berdasarkan pada prinsip Zero Oxygen Balance artinya $umlah oksigen yang
terdapat dalam bahan peledak bila bereaksi hanya cukup untuk membentuk
Smoke %N
&
O, CO
&
, N
&
' bebas. (ekurangan oksigen dalam bahan peledak akan
mengakibatkan Negative Oxygen Balance ter$adi CO, berupa fumes
beracun. (elebihan oksigen dalam bahan peledak akan mengakibatkan Positive
Oxygen Balance ter$adi fumes NO, NO
&
, beracun. )ersamaan untuk
perhitungan keseimbangan oksigen :
O# * O
+
- & C
+
- , H
+
atau
O# * %O
+
- , Na
+
Ca
+
- -' - & C
+
- , H
+
%.ergantung unsure-unsur yang
terdapat di dalam campuran bahan peledak'.
1.1.2. Maksud dan Tujuan Praktiku
)raktikan dapat memahami dasar-dasar rancangan komposisi bahan
peledak.
1.2. !asar Te"ri
#ahan peledak %/0plosi1e' adalah suatu rakitan yang terdiri dari bahan-
bahan berbentuk padat atau cair atau campuran dari keduanya, yang apabila
terkena suatu aksi misalnya panas, benturan, gesekan dan sebagainya, akan dapat
bereaksi dengan kecepatan tinggi, membentuk gas dan menimbulkan eek panas
2
serta tekanan yang sangat tinggi. )ada peker$aan tambang, tu$uan utama bahan
peledak terutama untuk membongkar batuan dari batuan induknya.
Secara umum bahan peledak komersial merupakan campuran dari
senyawa-senyawa yang mengandung empat unsur dasar yaitu :
2. Carbon %C',
&. Hydrogen %H',
3. O0ygen %O' dan
4. Nitrogen %N'.
(e dalam senyawa dasar tersebut kadang-kadang ditambahkan unsur-unsur
seperti Sodium %Na', !luminium %!l', Calsium %Ca' dan sebagainya. 5ni
dilakukan untuk memperoleh eek tertentu, misalnya memperkuat tenaga yang
dihasilkan oleh bahan peledak tersebut. Suatu bahan peledak tidak harus
mengandung senyawa-senyawa 6e0plosi1e7 seperti nitrogliserin, nitrostarch,
.N. dan lain-lain. .etapi yang penting adalah, apakah siat masing-masing
bahan itu cocok untuk suatu campuran8. Setiap bahan dalam campuran
mempunyai ungsi yang berbeda-beda, seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
No Nama Simbul (imia 9ungsi
2. Nitroglycerin C
3
H
3
%NO
3
'
3
/.#.
&. .rinitrotoluene C
:
H
&
CH
3
%NO
&
'
3
/.#.
3. ;initrotoluene C
<
N
&
O
4
H
:
/.#.
4. /thylele glycol dinitrate C
&
H
4
%NO
3
'
&
/.#., !ntiree=e
>. Nitrocellulose %guncotton' C
:
H
<
%NO
3
'
3
O
&
/.#., ?el. agent
:. Nitrostarch /.#., Nonheadache e0pl.
<. !mmonium Nitrate NH
4
NO
3
/.#., O.C.
@. )otassium Chlorate (ClO
3
/.#., O.C.
A. )otassium )erchlorate (ClO
4
/.#., O.C.
2+. )/.N C
>
H
@
N
4
O
2&
/.#., %Caps B det. 9use'
22. Cead !=ide C
>
H
@
N
4
O
2&
/.#. Caps.
2&. "ercury 9ulminate Hg%ONC'
&
/.#.,Caps.
23. Sodium Nitrate NaNO
3
O.C., reduce 9r. point
24. )otassium Nitrate (NO
3
O.C.
2>. Dood )ulp %C
:
H
2+
O
>
'n !bsorbent, combustile
2:. 9uel oil CH
&
9uel
2<. )arain CH
&
9uel
2@. Campblack C 9uel
2A. Chalk CaCO
3
!ntiacid
&+. Einc O0ide EnO !ntiacid
&2. !luminium metal !l Cataly=er
&
&&. "agnesium metal "g Cataly=er
&3. (ieselguhr SiO
&
!bsorbent, anti caking
&4. CiFuid O0ygen O
&
O.C.
&>. Sulphur S 9uel
&:. Salt NaCl 9lame depressant
Tabel 1.1
Baan!Baan "imia Pembentukan Baan Bakar
(eterangan :
/.#. * /0plosi1e #ase G
O.C. * O0ygen Carrier
)/.N * )entaerythritol .etranitrate
Untuk menghasilkan energi %heat o e0plosion' setinggi mungkin dan untuk
mencegah timbulnya gas-gas beracun %umes: CO, NO, NO
&
', bahan peledak
komersial dibuat berdasarkan prinsip 6Eero O0ygen #alance7, artinya: ;alam
bahan peledak terdapat $umlah oksigen yang tepat sehingga selama reaksi seluruh
hidrogen akan membentuk uap air %H
&
O', carbon bereaksi membentuk CO
&
, dan
nitrogen men$adi gas N
&
bebas.
(etiga $enis gas tersebut %H
&
O, CO
&
, N
&
' disebut 6smoke7 dan tidak beracun,
contoh
3 NH
4
NO
3
H CH
&
* < H
&
O H CO
&
H 3 N
&
(ekurangan oksigen %deicient o0ygen balance' akan menghasilkan gas beracun
carbon mono0ide %CO', contoh :
& NH
4
NO
3
H CH
&
* > H
&
O H CO H & N
&
(elebihan $umlah oksigen %e0cessi1e o0ygen balance' akan menghasilkan gas
beracun NO atau NO
&
, contoh :
> NH
4
NO
3
H CH
&
* 22 H
&
O H CO
&
H 4N
&
H & NO
2' !pabila dalambahan peledak hanya terdapat unsur-unsur C, H, O, dan N,
persamaannya adalah :
O# * O
+
- & C
+
- , H
+
3
!rtinya : & atom O untuk setiap C, , atom O untuk setiap atom HG atau
O# * +. % O# * O0ygen #alance '
&' !pabila dalam campuran bahan peledak terdapat unsur tambahan yang
mempunyai ainitas terhadap oksigen, maka O+ perlu dikoreksi terhadap
$umlah O yang dipakai untuk membentuk produk padatan seperti CaO, !l
&
O
3
,
Na
&
O dan sebagainya, sehingga persamaannya men$adi :
O# * %O
+
- , Na
+
Ca
+
- -' - & C
+
- , H
+
Harga gram atom %grat' setiap unsur per satuan berat dari senyawa ditentukan
sebagai berikut :
Iumlah grat unsur * Iumlah grat 0 #erat 2 grat %*#.!'
Iumlah gram senyawa * Iumlah mole senyawa 0 #erat 2 mole %*#."'
Cara perhitungan perbandingan $umlah campuran berdasarkan prinsip 6Eero
O0ygen #alance7 ada & $alan yaitu :
Sebagai contoh :
a' !mmonium Nitrat %NH
4
NO
3
', #" * @+
Iumlah grat tiap unsur per 2++ g senyawa adalah :
N : & gratJmole &J@+ 0 2++ * &,>+ gratJ2++ g
H : 4 gratJmole 4J@+ 0 2++ * >,++ gratJ2++ g
O : 3 gratJmole 3J@+ 0 2++ * 3,<> gratJ2++ g
Iumlah gram setiap unsur per 2++ g senyawa atau persentase komposisinya
ialah :
N : &,>+ 0 24 * 3> g %3> K berat'
H : >,++ 0 2 * > g %> K berat'
O : 3,<> 0 2: * :+ g %:+ K berat'
b' #ahan peladak dengan komposisi seperti dibawah, akan dianalisa apakah
bahan peledak tersebut dalam keadaan E.O.#. %Eero O0ygen #alance' :
N? %2@K' .N. %3K' S? pulpJ wood pulp %2&K'
!N %>>K' SN %2+K' CaCO
3
%&K'
"aka pertama-tama ditentukan $umlah grat setiap unsur dalam seluruh bahan
per 2++ g campuran. Untuk perhitungan ini lihat .abel : ;ata kimia untuk
4
senyawa bahan peledak %Chemical ;ata or certain e0plosi1es and
ingredients', sehingga diperoleh :
#ahan K H
+
N
+
O
+
C
+
Ca
+
Na
+
N? 2@ +,3A: L' +,&3@ +,<23 +,&3@ - -
.N. 3 +,+:: +,+4+ +,+<A +,+A3 - -
!N >> &,<4@ 2,3<4 &,+:2 - - -
SN 2+ - +,22@ +,3>3 - - +,22@
S? 2& +,<>: - +,&>< +,>++ - -
CC & - - +,+:+ +,+&+ +,+&+ -
Iumlah 2++ 3,A:: 2,<<+ 3,>&3 +,@>2 +,+&+ +,22@
Tabel 1.#
$nalisa gram atom %er 1&& gram
(eterangan :
L' ;ari tabel : 2@ g %atau 2@K' N? dalam 2++ g campuran terdapat hanya 2@ K
H $uga dalam campuran, atau +,2@ 0 &,&+ * +,3A: grat.
(esetimbangan oksigennya dapat dihitung sebagai berikut :
O# * %O
+
- , Na
+
M Ca
+
' M & C
+
- , H
+
* 3,>&3 - , %+,22@' M +,+&+ M &%+,@>2' - , %3,A::'
* 3,444 M 3,:@>
* - +,&42 gratJ2++ g campuran %Negati1e O0ygen #alance'
Iadi dalam bahan peledak tersebut tidak terdapat $umlah oksigen yang tepat
%kekurangan', sehingga apabila diledakkan akan menghasilkan gas beracun CO.
'atatan : Untuk merancang suatu campuran bahan peledak berdasarkan prinsip
kesetimbangan oksigen, diperlukan pengertian tentang senyawa-senyawa dan
hasil reaksi kimianya.
No. #ahan )eledak S? SC N %CalJgram'
2. Nitroglycerin %N?' 2,: @@ 24&+
&. )/.N 2,: @@ 24++
3. O;P 2,: @@ 23&+
4. Composition # 2,: @@ 224+
>. .etryl 2,: @@ 2+2+
:. N? ?elatin 4+K 2,> A4 @&+
<. Slurry %.N.-!N-H&O,
&+J:>J2>'
2,> A4 <<+
@. N? ?elatin 2++K 2,4 2+2 24++
A. N? ?elatin <>K 2,4 2+2 22>+
>
2+. !N ?elatin <>K 2,4 2+2 AA+
22. N? ;ynamite :+K 2,4 2+2 A3+
2&. !N ?elatin 4+K 2,4 2+2 @++
23. N? ;ynamite :+K 2,3 2+A AA+
24. )/.N 2,& 22@ 2&++
2>. Semigelatin 2,& 22@ A4+
2:. /0tra dynamite :+K 2,& 22@ @@+
2<. !matol, >+J>+ 2,2 2&@ @A+
2@. O;P 2,+ 242 2&@+
2A ;N. 2,+ 242 A:+
&+. .N.-!N, >+J>+ 2,+ 242 A++
.&2. .N. 2,+ 242 @<+
&&. !N-9O,A4J: +,A 2>< @A+
&3. !NCow-density dynamite +,@ 2<: @@+
&4. !N +,@ 2<: 3>+
Tabel 1.(
)eat *nergi +,- .ang /iasilkan Ole Baan Pele0ak
)anas ledakan %heat o e0plosion' adalah ukuran dari energi ker$a potensial
suatu bahan peledak. Untuk menentukan besar energi yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
#e $ #% & #r
;imana :
Ne * )anas ledakan
Np * )anas pembentukan produk
Nr * )anas pembentukan reaktan %bahan'
)ersamaan di atas berlaku dengan anggapan bahwa seluruh panas yang
ter$adi dalam reaksi kimia akan men$adi panas produk ledakan. ;engan perkataan
lain, dianggap ter$adi proses adiabatik. #erdasarkan prinsip tersebut, maka harga
Ne dapat dihitung %lihat tabel &.3'.
Untuk mempermudah, satuan kcalJmole dikon1ersikan ke nilai kcalJkg,
yaitu dengan cara mengalikan kcalJmole kali 2+++ kemudian dibagi berat
molekulnya, misalnya :
- Untuk CO
&
, $ika Np * H A4,2 kcalJmole,
maka men$adi : %A4,2 0 2+++'J 44 * &23A kcalJkg senyawa.
:
Contoh perhitungan panas ledakan adalah sebagai berikut :
Untuk !N %!mmonium Nitrat, NH
4
NO
3
':
& NH
4
NO
3
* 4 H
&
O H & N
&
H O
&
Nr * Np - Nr
& % @<,A kcalJmole' * 4 % ><,@ kcalJmole ' H + H + - Ne
Ne * &32,& - 2<>,@
* >>,4 kcalJmole untuk & mole
Iadi : Ne * >>,4 %2+++' J & %@+'
* 34:,& kcalJkg
1.'. Pelaksanaan Praktiku
a. )eralatan yang digunakan di dalam praktikum ini yaitu:
2' .abel 'emical 0ata for 'ertain *x%losives an0 1ngra0ients
&' .abel )eat of 2ormation
b. )rosedur praktikum meliputi :
2' Cara pemecahan perhitungan keseimbangan oksigen badak
&' )erhitungan )eat of *x%losions
1.(. )asil Praktiku
2. Untuk kelebihan oksigen %)ositi1e O0ygen #alance'
> NH
4
NO
3
H CH
&
22 H
&
O H CO
&
H 4N
&
H & NO
&. Untuk oksigen yang seimbang %Eero O0ygen #alance'
3 NH
4
NO
3
H CH
&
< H
&
O H CO
&
H 3 N
&
3. Untuk kekurangan oksigen %Negati1e O0ygen #alance'
& NH
4
NO
3
H CH
&
> H
&
O H CO H & N
&
)engaruh )eledakan antara lain :
a. ?round Qibration
b. 9ly Oock
c. !ir #last
d. )ergerakan !ngin
<
Siat isik hasil )eledakan :
a. Darna
b. #au
1.*. Pe+ahasan
)ersamaan kimia dari Eero O0ygen #alance %EO#' yaitu :
3 NH
4
NO
3
H CH
&
< H
&
O H CO
&
H 3 N
&
% Oeaktan ' % )roduk '
3 %24H4H24H4@' H %2&H&' * < %&H2:' H %2&H3&' H 3 %&@'
&>4 * &>4
Sisi kiri %rektan' harus sama dengan sisi kanan %produk' kalu tidak sama maka
ada kesalahan pada penyamaan koeisien atau pada reaksinya.
K berat NH
4
NO
3
* %3#" NH
4
NO
3
J%3#" NH
4
NO
3
H #" CH
&
'' 0 2++ K
* % 3 0 @+ J % 3 0 @+ H 24 '' 0 2++ K
* % &4+ J &>4 ' 0 2++ K
* A4,> K -------.% 2 '
K berat CH
&
* % #" CH
&
J % 3 #" NH
4
NO
3
H #" CH
&
'' 0 2++K
* % 24 J % &4+ H 24 '' 0 2++K
* % 24 J &>4 ' 0 2++ K
* >,> K............................................% & '
;ari %2' dan %&' merupakan komposisi EO#, dimana dalam 2++ gram bahan
peledak terdiri dari dari A4,> gram urea dan >,> gram solar. (alau hasilnya tidak
sebesar itu maka ditakutkan menghasilkan gas beracun %umes' NO apabila
kelebihan oksigen %)ositi1e Oksigen #alance' dan gas CO apabila kekurangan
oksigen %Negati1e Oksigen #alance'. Selain rumus kimia diatas, dapat $uga
merakit sendiri seperti :
22 NH
4
NO
3
H & C
3
H
>
%NO
3
'
3
H C
:
H
2+
O
>
2& CO
&
H 3& H
&
O H 4 N
&
@
Oksigen #alance %O#' yang mengandung C, H, O, N maka rumus yang dipakai
adalah :
O# * O
+
- & C
+
- , H
+
(oeisien & pada C
+
berasal dari $umlah O dalam CO
&
berbanding $umlah C
dalam CO
&
* &J2* &
(oeisien , pada H
+
berasal dari $umlah O dalam H
&
O berbanding $umlah H
dalam H
&
O * ,
N
&
tidak dipakai karena unsur bebas.
Oksigen #alance %O#' yang mengandung C, H, O, N, Na
O# * %O
+
- , Na' M & C
+
- , H
+
)enghitungan K berat NH
4
NO
3
dan K berat CH
&
pada O# yang mengandung C,
H, O, N :
#" NH
4
NO
3
* @+ dan #" CH
&
* 24
)ada NH
4
NO
3
: N * & gratJmol * &J@+ gratJgram
H * 4 gratJmol * 4J@+ gratJgram
O * 3 gratJmol * 3J@+ gratJgram
)ada CH
&
: C * 2 gratJmol * 2J24 gratJgram
H * & gratJmol * &J24 gratJgram
#ahan K berat O
+
C
+
H
+
NH
4
NO
3
0 %3J@+'0 - %4J@+'0
CH
&
y - %2J24'y %&J24'y
Iumlah 2++ %3J@+'0 %2J24'y %4J@+'0 H %&J24'y
EO# * O
+
- & C
+
- , H
+
+ * %3J@+'0 M & %%2J24'y' - , %%4J@+'0 H %&J24'y'------%2'
0 H y * 2++
y * 2++ M 0---------------------%&'
)ersamaan & disubstitusi ke persamaan 2 maka :
+ * %3J@+'0 - & %%2J24' %2++ M 0'' - , %%4J@+'0 H %&J24'%2++ M 0''
+ * %3J@+'0 M &++J24 H %&J24'0' M %4J2:+'0 M &++J&@ H %&J&@'0
+ * +,+3<>0M24,&@><24&@><H+,24&@><24&@>0M+,+&>0M<,24&@><24&@>H
A
+,+3><24&@><20
0 * A4,> %K berat NH
4
NO
3
'
y * 2++ M A4,>
* >,> %K berat CH
&
'
"enghitung /nergi yang dihasilkan
Ne * Np M Nr
;imana :
Ne * $umlah kalor yang dikeluarkan
Np * $umlah kalor pada produk
Nr * $umlah kalor pada reaktan
3 NH
4
NO
3
H CH
&
< H
&
O H CO
&
H 3 N
&
;ari tabel Heat o 9ormation, didapat:
NH
4
NO
3
* @<,A3 kkalJmol
H
&
O * ><,@ kkalJmol
CH
&
* <,+& kkalJmol
CO
&
* A4,2 kkalJmol
(on1ersi satuan dari kkalJmol men$adi kkalJkg.
N * %kkalJmol' 0 %2+++ molJkg'J%#" NH
4
NO
3
H CH
&
'' * kkalJkg
Ne * Np M Nr
* %<%><,@'HA4,2' M %3%@<,A3'H<,+&'
* 4A@,< M &<+,@2
* &&<,@A kkalJmol 0 %%2+++ molJkg'J%3%@+'H24''
* %&&<@A+J&>4' kkalJkg
* @A<,& kkalJkg
1.,. Kesi%ulan
Hal yang perlu diperhatikan dalam merakit bahan peledak adalah
komposisi bahan peledak agar sesuai dengan keseimbangan oksigen sehingga
2+
nantinya tidak menimbulkan gas-gas beracun seperti CO apabila komposisi
bahan peledak kekurangan oksigen %Negati1e O0ygen #alance' dan NO apabila
komposisi bahan peledak kelebihan oksigen %)ositi1e O0ygen #alance' yang
dapat membahayakan para peker$a. ;alam membuat bahan peledak diperlukan
komposisi yang tepat sehingga nantinya tidak kelebihan ataupun kekurangan
oksigen melainkan komposisi oksigen yang seimbang atau disebut Eero O0ygen
#alance %EO#'. !dapun reaksinya adalah sebagai berikut :
2. Untuk kelebihan oksigen %)ositi1e O0ygen #alance'
> NH
4
NO
3
H CH
&
22 H
&
O H CO
&
H 4N
&
H & NO
&. Untuk oksigen yang seimbang %Eero O0ygen #alance'
3 NH
4
NO
3
H CH
&
< H
&
O H CO
&
H 3 N
&
3. Untuk kekurangan oksigen %Negati1e O0ygen #alance'
& NH
4
NO
3
H CH
&
> H
&
O H CO H & N
&
Iadi yang diinginkan itu adalah komposisi bahan peledak yang kandungan
oksigennya seimbang %Eero O0ygen #alance', dimana tidak menghasilkan gas
beracun melainkan menghasilkan smoke %H
&
O H CO
&
H N
&
'. (omposisi bahan
peledak yang mengandung !N dan 9O memiliki K berat agar ter$adi EO# yaitu
A4,> K untuk !N dan >,> K untuk 9O, $ika tidak maka akan menghasilkan gas
beracun.
22
BAB II
PEN-ALAAN A.AL
2.1. Pendahuluan
2.1.1. Latar Belakang
;alam praktikum .eknik )eledakan yang membahas hal mengenai
)enyalaan !wal ini, praktikan dia$ak untuk membahas masalah penyalaan awal
dalam suatu rangkaian peledakan. !dapun tu$uan yang ingin dicapai dalam
acara )enyalaan !wal ini adalah agar praktikan dapat memahami prinsip
penyalaan dari setiap metode peledakan secara baik dan benar.
Untuk memulai suatu reaksi peledakan yang terencana, diperlukan
penyalaan awal. Setiap metode peledakan memerlukan penyalaan awal yang
sering berbeda, tergantung perlengkapan yang digunakannya. (ontak pertama
dari penyalaan awal adalah dengan 6primer7. 6)rimer7 adalah bagian dari isian
dari bahan peledak yang pertama kali bereaksi. #iasanya terdiri dari bahan
2&
peledak kuat dengan atau tanpa detonator.7#ooster7 adalah 6primer7 yang telah
dirakit dari pabrik. )enyalaan awal % 5nitiator ' ada beberapa macam :
- dengan menggunakan sumbu api
- dengan menggunakan sumbu ledak
- dengan menggunakan sumbu ledak
)enyalaan awal yang bertu$uan untuk memulai ter$adinya detonasi yaitu
reaksi peledakan yang ter$adi dari perambatan gelombang ke$ut melewati kolom
bahan peledak diikuti oleh reaksi kimia yang memberi energi sehingga
memungkinkan perambatan ke$ut berlangsung stabil dan ter$adi pembentukan gas
serta peningkatan tekanan.
2.1.2. Maksud dan Tujuan Praktiku
.u$uan dari praktikum ini diharapkan agar )raktikan dapat memahami
dasar penyalaan awal dari setiap metode peledakan secara baik dan benar.
2.2. !asar Te"ri
Untuk memulai suatu peledakan yang terencana diperlukan penyalaan awal.
Setiap metode peloedakan memerlukan penyalaan awal yang selalu bebeda,
tergantung perlengkapan yang digunakan. (ontak pertama dari penyalaan awal
adalah dengan primer. )rimer adalah bagian isian bahan peledakan yang pertama
kali bereaksi. #iasanya terdiri dari bahan peledak kuat dengan atau tanpa detonator.
Booster adalah primer yang telah dibuat pabrik.
)enyalaan awal disini tu$uannya untuk memulai ter$adinya detonasi yaitu
reaksi peledakan yang terdiri dari perambatan gelombang ke$ut melewati kolom
bahan peledak diikuti oleh reaksi kimia yang memberikan energi sehingga
memungkinkan perambatan gelombang ke$ut berlangsung stabil dan ter$adi
pembentukan gas serta peningkatan tekanan.
)enyalaan awal ada beberapa cara yaitu dengan sumbu api, dengan sumbu
ledak, dengan sumbu listrik, dan nonel.
2' )enyalaan awal dengan sumbu api
"acam-macam penyalaan awal dengan sumbu api adalah :
23
a. Sumbu api dengan korek api, dalam hal ini sumbu api digunakan
untuk meledakkan 6low e0plosi1e7
b. Sumbu api dan detonator biasa, yaitu detonator dipasang pada u$ung
sumbu api.
Cara merakit sumbu api pada detonator adalah sebagai berikut :
a. Sumbu dipotong secara tegak lurus menurut pan$ang yang diperlukan
b. ;etonator diambil dari kemasannya secara hati-hati
c. U$ung sumbu api dimasukkan kedalam mulut detonator %didorong biasa,
tidak ditekan atau diputar'
d. "ulut detonator kemudian dikerat dengan menggunakan 6cap crimper7
agar sumbu tidak mudah lepas
e. Sumbu api harus benar-benar menempel rapat pada bagian dalam
detonator
)riming adalah perakitan unit yang berisi alat penyalaan %iring de1ice' untuk
tu$uan peledakan. Untuk lubang tembak yang berdiameter besar dan terutama $ika
dipakai Rblasting agentS maka digunakan RprimerS yang telah dibuat oleh pabrik
%booster'. Untuk lubang ledak yang berdiameter kecil digunakan RprimerS dari bahan
peledak dynamite.
Bottom Priming % primer terletak di bawah' Deck loading %selang M seling'
?ambar &.2 ?ambar &.&
24
Collar Priming %primer terletak di atas'
?ambar &.3
&' )enyalaan awal dengan sumbu ledak
"acam penyalaan awal dengan sumbu ledak adalah sebagaimana berikut :
a. Sumbu ledak dengan detonator biasa
.erlebih dahulu pada detonator telah dipasang sumbu api, pan$ang sumbu api
minimal :+cm, kemudian detonator dihubungkan dengan u$ung sumbu ledak,
dan diikat dengan selotip atau tali
b. Sumbu ledak dengan detonator listrik
;etonator listrik dihubungkan dengan u$ung sumbu dan diikat dengan
6riction tape7. ;alam praktek, detonator pertama-tama disambungkan
dengan 6detonating cord tail7 sepan$ang T 2@ inch kemudian baru
disambungkan dengan sumbu utama.
3' Cara peledakan dengan menggunakan arus listrik
;ari dalam lubang ledak dibuat atau ditarik & buah kabel %leg wire' positi
dan negati1e yang dihubungkan dengan bahan peledak kemudian leg wire
dihubungkan lagi dengan connecting wire dan leading wire kemudian connecting
wire dan leading wire %positi dan negati1e' dihubungkan ke 6blasting machine7
sebagai sumber arus listrik.
4' Cara peledakan dengan metode Nonel
"etode nonel adalah suatu metode peledakan generasi baru yang telah
dikembangkan oleh Netro Nobel !# Swedia. "etode ini pada prinsipnya adalah
2>
suatu metode peledakan secara beruntun tanpa menggunakan listrik %non electric
delay system'. Sedangkan tu$uan metode ini antara lain adalah mengurangi eek
6noise7 pada permukaan.
2.'. Pelaksanaan Praktiku
a. Simulasi merangkai 5nitiator
b. "enyambung sumbu ledak
c. "erakit 6)rimer7
d. ;eskripsi
2.(. )asil Praktiku
2:
2.*. Pe+ahasan
)enyalaan awal adalah rangkaian ker$a dan peralatan penyalaan bahan
peledak. (ontak pertama dari penyalaan awal adalah dengan primer. )rimer
adalah bagian bahan peledak yang pertama kali bereaksi dan biasanya terdiri dari
bahan peledak kuat dengan atau tanpa detonator. #ooster adalah primer yang
telah dibuat pabrik. )enyalaan awal ada beberapa cara yaitu :
a. ;engan Sumbu api
b. ;engan Sumbu ledak
c. ;engan !rus listrik
d. ;engan Nonel
)enyalaan awal di sini tu$uannya untuk memulai ter$adinya detonasi yaitu
reaksi peledakan yang terdiri dari perambatan gelombang ke$ut melewati kolom
bahan peledak diikuti oleh reaksi kimia yang memberikan energi sehingga
memungkinkan perambatan gelombang ke$ut berlangsung dengan stabil dan
ter$adi pembentukan gas serta peningkatan tekanan.
2<
2., Kesi%ulan
)enyalaan awal sangat penting dalam kegiatan peledakan karena
merupakan suatu kegiatan untuk memulai suatu reaksi peledakan yang terencana.
)enyalaan awal ini selalu berbeda tergantung perlengkapan yang dipakai.
)enayalaan awal ada beberapa macam yaitu :
2. ;engan Sumbu api
&. ;engan Sumbu ledak
3. ;engan !rus listrik
4. ;engan Nonel
!A/TA0 P1STAKA
Nurkhamim dan 5nmarlinianto. &++@. Buku Pan0uan Praktikum Teknik Pele0akan.
Iurusan .eknik )ertambangan M 9." M U)N 6Qeteran7 Uogyakarta.
Saptono, Singgih. &++:. /iktat "ulia Teknik Pele0akan. Uogyakarta: Iurusan
.eknik )ertambangan M 9." M U)N 6Qeteran7 Uogyakarta.
2@
LAMPI0AN
A. PE0)IT1NGAN !AN T1GAS
1. Kesei+angan Oksigen
.ugas )raktikum:
2. #agaimana bila suatu bahan peledak dibuat tepat 6O0ygen #alance7 8
&. NH
4
NO
3
H CH
&
H !l H
&
O H N
&
H CO
&
H !l
&
O
3
a' #erapa banyak persentase campuran kebutuhan bahan peledak

8
b' #erapa energi yang dihasilkan 8
c' Cermati dengan rumus EO#8
3. #erapa energi yang dihasilkan oleh:
a' Untuk oksigen yang seimbang %Eero O0ygen #alance'
3 NH
4
NO
3
H CH
&
< H
&
O H CO
&
H 3 N
&
b' Untuk kekurangan oksigen %Negati1e O0ygen #alance'
& NH
4
NO
3
H CH
&
> H
&
O H CO H & N
&
c' Untuk kelebihan oksigen %)ositi1e O0ygen #alance'
2A
> NH
4
NO
3
H CH
&
22 H
&
O H CO
&
H 4N
&
H & NO
Iawab:
2. Suatu bahan peledak dibuat tepat o0ygen balance agar bahan peledak
tersebut tidak menghasilkan gas beracun %umes' yaitu CO untuk bahan
peledak yang kekurangan oksigen dan gas NO untuk bahan peledak yang
kelebihan oksigen. Sedangkan kalau tepat oksigen balance %EO#' maka
yang dihasilkan adalah smoke yang tidak beracun. Untuk lebih $elasnya
seperti di bawah ini :
o Untuk Eero O0ygen #alance %EO#'
3 NH
4
NO
3
H CH
&
< H
&
O H CO
&
H 3 N
&
%smoke'
o Untuk Negati O0ygen #alance %NO#'
& NH
4
NO
3
H CH
&
> H
&
O H CO H & N
&
%?as beracun CO'
o Untuk )ositi O0ygen #alance %)O#'
> NH
4
NO
3
H CH
&
22 H
&
O H CO
&
H 4N
&
H & NO
%?as beracun NO'
&. NH
4
NO
3
H CH
&
H !l H
&
O H N
&
H CO
&
H !l
&
O
3
#" NH
4
NO
3
* @+ #" CO
&
* 44
#" CH
&
* 24 #" !l
&
O
3
* 2+&
#" H
&
O * 2@
a. NH
4
NO
3
H CH
&
H !l H
&
O H N
&
H CO
&
H !l
&
O
3
%Oeaktan' %)roduk'
;isetarakan men$adi:
:NH
4
NO
3
H CH
&
H &!l 23H
&
O H :N
&
H CO
&
H !l
&
O
3
:%@+' H 24 H &%&<' * 23%2@' H :%&@' H 44 H 2+&
>4@ * >4@
&+
Oeaktan harus sama dengan produk kalau tidak sama maka ada
kesalahan pada penyamaan koeisien atau pada reaksinya.
Iadi K campuran dari :
NH
4
NO
3
* %4@+J>4@' 0 2++K * @<,>A K
CH
&
* %24J>4@' 0 2++K * &,>: K
!l * %>4J>4@' 0 2++K * A,@> K
b. Ne * Np M Nr
;imana:
Np * 23%><,@' H :%+' H %A4,2' H %3AA,2'
* 2&44,:
Nr * :%@<,4' H %<,+&' H &%+'
* >32,4&
Sehingga
Ne * %23H
&
OH:N
&
HCO
&
H!l
&
O
3
' M %:NH
4
NO
3
HCH
&
H&!l'
* 2&44,: M >32,4&
* <23,2@ kkalJgmol
* 23+2,4& kkalJkg
c. #" NH
4
NO
3
* @+ dan #" CH
&
* 24
)ada NH
4
NO
3
: N * & gratJmol * &J@+ gratJgram
H * 4 gratJmol * 4J@+ gratJgram
O * 3 gratJmol * 3J@+ gratJgram
)ada CH
&
: C * 2 gratJmol * 2J24 gratJgram
H * & gratJmol * &J24 gratJgram
#ahan K berat O
+
C
+
H
+
!l
NH
4
NO
3
0 %3J@+'0 - %4J@+'0 -
CH
&
y - %2J24'y %&J24'y -
!l = - - - %2J&<'=
Iumlah 2++ %3J@+'0 %2J24'y %4J@+'0 H %&J24'y %2J&<'=
EO# * O
+
- 3J& !l - & C
+
- , H
+
+ * %3J@+'0 M 3J&%2J&<'= - & %%2J24'y' - , %%4J@+'0 H %&J24'y'
&2
* +.+3&@4:&> M +.++>4<& M +.++3:><243 M +.+&3<2:+<2
* -+.++++++2
3. ;ari tabel Heat o 9ormation, didapat:
NH
4
NO
3
* @<,A3 kkalJmol
H
&
O * ><,@ kkalJmol
CH
&
* <,+& kkalJmol
CO
&
* A4,2 kkalJmol
NO * - &2,: kkalJmol
CO * &:,4 kkalJmol
a' Untuk oksigen yang seimbang %Eero O0ygen #alance'
3 NH
4
NO
3
H CH
&
< H
&
O H CO
&
H 3 N
&
N * %kkalJmol' 0 %2+++ molJkg'J%#" NH
4
NO
3
H CH
&
'' * kkalJkg
Ne * Np M Nr
* %<%><,@'HA4,2' M %3%@<,A3'H<,+&'
* 4A@,< M &<+,@2
* &&<,@A kkalJmol

Ne * &&<,@A kkalJmol 0 %%2+++ molJkg'J%3%@+'H24''
* %&&<@A+J&>4' kkalJkg
* @A<,& kkalJkg
b' Untuk kekurangan oksigen %Negati1e O0ygen #alance'
& NH
4
NO
3
H CH
&
> H
&
O H CO H & N
&
N * %kkalJmol' 0 %2+++ molJkg'J%#" NH
4
NO
3
H CH
&
'' * kkalJkg
Ne * Np M Nr
* %>%><,@'H&:,4' M %&%@<,A3'H<,+&'
* 32>,4 M 2@&,@@
* 23&,>& kkalJmol
Ne * 23&,>& kkalJmol 0 %%2+++ molJkg'J%&%@+'H24''
* %23&>&+J2<4' kkalJkg
* <:2,: kkalJkg
&&
c' Untuk kelebihan oksigen %)ositi1e O0ygen #alance'
> NH
4
NO
3
H CH
&
22 H
&
O H CO
&
H 4N
&
H & NO
N * %kkalJmol' 0 %2+++ molJkg'J%#" NH
4
NO
3
H CH
&
'' * kkalJkg
Ne * Np M Nr
* %22%><,@' H A4,2 H %&%-&2,:' ' M %>%@<,A3'H<,+&'
* :@:,< M 44:,:<
* &4+,+3 kkalJmol
Ne * &4+,+3 kkalJmol 0 %%2+++ molJkg'J%>%@+'H24''
* %&4++3+J424' kkalJkg
* ><A,@ kkalJkg
2. Pen2alaan A3al
.ugas )raktikum:
2. Ielaskan cara-cara penempatan 6primer7 di dalam lubang tembak 8
Iawab:
2. Cara-cara penempatan primer di dalam lubang tembak ada 3 cara
disesuaikan dengan kondisi batuan yang akan diledakkan yaitu :
a. #ottom priming %primer terletak di bawah'
)enempatan yang seperti ini umumnya digunakan untuk meledakkan
batuan bagian bawah yang umumnya adalah hard rock, sehingga
mudah hancur.
?ambar
#ottom )riming
&3
b. Collar priming %)rimer yang terletak di atas'
)enempatan yang seperti ini umumnya digunakan untuk meledakkan
batuan bagian atas yang umumnya adalah hard rock, sehingga mudah
hancur.
?ambar
Collar )riming
c. ;eck loading %selang seling'
)enempatan yang seperti ini umumnya digunakan untuk meledakkan
batuan bagian hard rock yang letaknya selang-seling dengan sot rock
dan penempatan primer ini pada hard rock sehingga mudah hancur.
?ambar
&4
;eck Coading
B. LAPO0AN SEMENTA0A
&>

You might also like