UNIVERSITAS JANABADRA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2014 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................... 0 Daftar Isi................................................................................................................ 1 Daftar Tabel .......................................................................................................... 2 Daftar Gambar ....................................................................................................... 3 Pendahuluan .......................................................................................................... 4 Metodologi dan Teori ............................................................................................ 7 Pembahasan ........................................................................................................... 14 Analisa................................................................................................................... 23 Kesimpulan ........................................................................................................... 24 Daftar Pustaka ....................................................................................................... 25
2
DAFTAR TABEL Analisa Anggaran .................................................................................................. 23
3
DAFTAR GAMBAR
Analisa Anggaran .................................................................................................. 23 Enterprise Intranet Working ................................................................................. 15 Jaringan Data dan Vicon ....................................................................................... 16 Komponen Aplikasi Perusahaan ........................................................................... 17 Komponen Aplikasi .............................................................................................. 17 Konsep Infrastruktur Aplikasi ............................................................................... 20 Arsitektur Aplikasi Model Tiga Tingkat (Three Tier) ......................................... 21
4
PENDAHULUAN
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional maupun pimpinan. Perkembangan ini telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Meningkatnya penggunaan sistem informasi, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan sistem informasi dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960an. Secara umum Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung sistem operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Informasi Manajemen (SIM) sudah berkembang di Amerika Utara dan Eropa. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang terapan yang mendapatkan perhatian para pelaku bisnis sejak Teknologi Informasi. Pada awalnya, tujuan utama ialah efisiensi, mengingat harga perangkat keras yang sangat mahal (jutaan dollar). Secara perlahan komponen biaya perangkat keras menyusut. Namun secara keseluruhan, anggaran tahunan TI sebuah organisasi cenderung untuk terus meningkat. Permasalahan yang dihadapi bukan hanya di dibidang Ilmu Komputer, Teknik Elektronika, atau Matematika. Kemudian diperlukan sebuah metoda universal yang secara sistematis dan efektif dapat dengan cepat menanggulangi permasalahan yang timbul dari waktu ke waktu. 5
Sistem Informasi Manajemen (SIM) mulai mendapatkan perhatian para akademisi pada tahun 1960an. Para akademisi berupaya untuk menyelesaikan permasalahan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan beraneka ragam kerangka kerja (framework). Kerangka kerja tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing, seperti Ilmu Komputer, Ilmu Teknik Elektro, Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Ilmu Matematika dan Statistika, Bisnis dan Manajemen, serta berbagai Ilmu Sosial lainnya seperti Psikologi, Budaya, Filsafat, dan ilmu lainnya Keanekaragaman ini mendorong berbagai upaya untuk memperkenalkan model-model kerangka kerja yang terpadu. Institusi akademis yang pertama mengkhususkan diri dalam bidang Sistem Informasi Manajemen ialah Management Information System Research Center (MISRC) di Universitas Minnesota (1968). Kiprah MISRC banyak sekali mempengaruhi perintisan perkembangan Sistem Informasi Manajemen sebagai sebuah bidang ilmu. Pada tahun 1977, MISRC menerbitkan sebuah jurnal akademis yaitu Management Information System Quarterly (MISQ). Pada tahun 1980, MISRC turut membidani sebuah konferensi tahunan bergengsi yaitu International Conference of Information Systems (ICIS). ICIS diselenggarakan setiap tahun pada pertengahan bulan Desember. Kemudian berdirinya Association of Information Systems (AIS) pada tahun 1994. Kelompok ''Minnesota'' yang dimotori MISRC merupakan kelompok yang lebih mengutamakan kepentingan ''akademis'' dan ''ilmiah'' dibandingkan dengan aspek terapannya. Program pendidikan doktorat di Universitas Minnesota mensyaratkan/mengharapkan bahwa lulusannya akan menjadi tenaga akademis di Universitas lainnya. Karena telah meluluskan tenaga S3 bidang SIM sejak tahun 1970an, alumninya telah menyebar serta menduduki berbagai posisi senior pada universitas terkemuka di berbagai belahan dunia. Sedangkan, perkembangan bidang Sistem Informasi Manajemen di Eropa pun lebih menjurus ke bidang terapan. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Indonesia sudah berkembang sejak lama, namun perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Indonesia tidak secepat di Amerika ataupu Eropa. 6
Makalah ini akan membahas pentingnya Sistem Informasi Manajemen (SIM), permasalahan yang ada dan alternatif penyelesaian masalah dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang ada di Indonesia.
Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data teoritis dari buku-buku yang mendukung penulisan jurnal ini, serta berbagai artikel yang diperoleh dari internet.
Landasan Teori Jaringan komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang di desain untuk dapat berbagi, berkomunikasi, dan dapat berbagi informasi. Berdasarkan geografis, Jaringan komputer terbagi beberapa bagian diantaranya : Local Area Network (LAN),Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Berdasrkan fungsinya, Jaringan komputer terbagi atas : Client- server dan Peer-to-peer.dan topologi jaringan dibedakan atas : Topologi Bus, Topologi Bintang, Topologi Cincin, Topologi Pohon dan Topologi Linier. Jaringan komputer menawarkan banyak fasilitas dalam hal anda bekerja dan menghabiskan waktu dengan computer dan juga perangkat electronic lainnya yang dengan dukungan jaringan yang anda bangun, anda akan secara umum mendapatkan banyak keuntungna dan manfaat antara lain: 7
a) Bersama semua komputer yang ada dalam jaringan, anda bisa sharing / berbagi koneksi broadband internet sehingga setiap orang bisa browsing internet secara bersamaan. b) Anda bisa akses email pribadi anda sementara yang lainnya chatting, download lagu, video, atau bahkan bermain game online . c) Bisa sharing berbagai macam dokumen dan file termasuk music, video, photo, dll d) Menyimpan semua file dokumen, pustaka music, video, photo digital, dokumen lainnya di satu tempat yang bisa diakses secara bersama atau bahkan bisa diberikan suatu keamanan siapa yang boleh baca tulis, atau siapa yang dapat akses file apa dan siapa yang tidak boleh atau dilarang baca atau modifikasi file tersebut. e) Anda bisa mengamankan jaringan komputer anda dengan secara terpusat dari serangan dan ancaman keamanan dari internet. f) Bersama seluruh / beberapa anggota keluarga anda bisa bermain game multiplayer bahkan keluar internet online game bersama teman-teman anda didunia maya. g) Bisa berhemat dengan pemakaian printer, scanner, plotter, dan peripheral lainnya secara bersamaan. h) Dengan Storage area network (SAN), anda bisa memusatkan penyimpanan data dan dokumen lainnya kedalamnya dan anda bisa mengelolanya dengan administrasi sesuai kebutuhan. 2.2 Jaringan LAN (Local Area Network) Jaringan LAN digunakan dalam rancangan adalah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam satu lokal area (biasanya dalam satu gedung atau antar gedung). Biasanya digunakan dalam rumah, perkantoran, perindustrian, universitas atau akademik, rumah sakit, dan daerah yang sejenis. Pada jaringan LAN kecepatan transmisi data dapat mencapai 1 sampai 100 megabit perdetik. Berbagai tipe Lan telah dibangun dan diinstalasi, namun beberapa tipe menjadi lebih dominan dari yang lain. Keuntungan menggunakan LAN adalah : a) Akses data antar komputer berlangsung cepat dan mudah b) Dapat menghubungkan banyak komputer 8
c) Dapat terkoneksi ke internet d) Back Up data berlangsung lebih cepat dan mudah 2.3 Packet Tracer Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas. 2.4 Routing Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Konsep dasar routing : Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik.
2.5 OSPF OSPF adalah routing protocol jenis link state yang dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF menggunakan konsep area dengan routing domain OSPF. Area memisahkan network menjadi lebih kecil untuk mengurangi jumlah trafik protokol yang melalui network. Metric OSPF berdasarkan bandwith dari port. OSPF memilih jalur yang mempunyai bandwith paling besar. 2.6 Server Server adalah suatu sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu untuk client dalam suatu jaringan komputer. Server dilengkapi dengan sistem operasi khusus untuk mengontrol akses dan sumber daya yang ada di dalamnya biasanya sistem operasi khusus tersebut disebut sistem operasi jaringan atau network operating 9
system. Selain itu Server didukung dengan dan RAM yang besar dan prosesor yang bersifat scalable. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan. 2.7 Fungsi Router Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. 2.8 Bagian-bagian Roter 1. RAM Fungsi utama RAM pada router adalah menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan (running configuration) dan sistem operasi IOS yang aktif, menyimpan routing table, menangani cache ARP, menangani fast-swtiching cache, menyediakan memori sementara utk konfigurasi file, menangani paket buffer, mengelola antrian paket. Sifat RAM adalah semua data yang disimpan akan hilang ketika kehilangan sumber daya atau pada saat akan direstart. 2. NVRAM (Non Volatile RAM) NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi start-up (start-up configuration). Isinya akan tetap ada walaupun router kehilangan power. 3. FLASH MEMORY Flash berguna untuk menyimpan IOS (Operating System Image). Memory ini bisa menyimpan berbagai versi software IOS. Merupakan jenis EEPROM (Electronically Erasable Programmable ROM), jadi walaupun router kehilangan power, isinya tetap ada. 4. ROM ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS Image. 5. INTERFACE 10
Interface merupakan komponen eksternal dari suatu router. Sebelum menkonfigurasi router, masing-masing fungsi komponen tersebut harus diketahui terlebih dahulu karena komponen yang akan dikoneksikan ke router menggunakan interface yang berbeda tergantung komponennya yang akan dihubungkan. Gambar di atas memperlihatkan interface standar yang dimiliki oleh sebuah router yang meliputi: Serial Ports, terdiri dari Serial0 dan Serial1 Fast Ethernet Ports, pasti sudah pada kenal semua Console Port, port untuk menghubungkan router degan dunia luar, port ini akan terhubung ke serial port di PC kita dengan menggunakan kabel Roll Over Auxiliary Port, hampir sama dengan Console Port, dan tidak semua port ini dimiliki oleh router Power Switch, untuk power Bagaimana kita dapat terhubung ke router? Kita dapat memilih alternatif dibawah ini, yaitu melalui: Port Console Port Aux Telnet (Ethernet atau Serial Port) Untuk Fast Ethernet, saya kira tidak ada kesulitan, karena hampir semua sudah mengenal. Yang perlu diperhatikan adalah koneksi serial. Koneksi ini mempunyai dua sisi, yaitu DTE dan DCE. DTE (Data Terminal Equipment) disebut juga koneksi male(jantan), sedangkan DCE (Data Circuit-terminating Equipment) disebut koneksi female (betina). Topologi Jaringan Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area Network, yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, ethernet card dan perangkat pendukung lainnya. Ada beberapa jenis topologi yang sering terdapat pada hubungan komputer pada jaringan local area, seperti: 11
Topologi Bus Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. Keuntungan: murah, karena tidak memakai banyak media, kabel yang dipakai sudah umum (banyak tersedia dipasaran) setiap komputer dapat saling berhubungan langsung. Kerugian: Sering terjadi hang / crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur diwaktu yang sama, harus bergantian atau ditambah relay. Topologi Ring Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision, sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat. Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran (seperti bus tetapi ujung-ujung bus disambung). Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Tiap stasiun (komputer) dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai: o Listen State Tiap bit dikirim kembali dengan mengalami delay waktu. o Transmit State Bila bit yang berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater akan mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali. o Bypass State Berfungsi untuk menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif. 12
Keuntungan: Kegagalan koneksi akibat gangguan media, dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil Kerugian: Data yang dikirim bila melalui banyak komputer, transfer data menjadi lambat. Topologi Star Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus. Keuntungan: Akses ke station lain (client atau server) cepat Dapat menerima workstation baru selama port di centralnode (hub/switch) tersedia. Hub/switch bertindak sebagai konsentrator. Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan. User dapat lebih banyak dibanding topologi bus, maupun ring. Kerugian: Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan/dipersilahkan dengan cara random, apabila hub/switch mendetect tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain. Topologi Tree / Hierarchical (Hirarki) Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun dibawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung dengan stasiun yang kedudukannya lebih tinggi 13
(hierachical topology) dan kedudukan stasiun yang sama disebut peer topology. Topologi Mesh dan Full Connected Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1)
PEMBAHASAN Perusahaan harus mengembangkan dan mengintegrasikan jaringan infrastruktur data sistem informasi manajemen yang diterapkan antara kantor pusat dengan kantor cabang, agar layanan yang diberikan kepada cabang dan pelanggan bisnis menjadi lebih fleksibel dan agresif aman dan handal serta akurat. Perusahaan perlu direncanakan/ usulkan pengembangan dan integrasi jaringan infrastruktur dan sistem informasi manajemen sebagai berikut : 1. Sistem yang mampu mengintegrasikan Kantor pusat dengan cabang yang berada dalam radius 60 Km dan Cabang lainnya yang berada di Pulau lainnya agar mudah diakses, dimonitor, aman, handal, dan akurat tanpa batasan waktu dan tempat. 2. Sistem ini mampu meningkatkan perfomasi dan kompetisi sumber daya manusia maupun perusahaan agar sesuai dengan trend bisnis modern dan komunikasi global. 3. Untuk pengembangan jaringan komunikasi data perusahaan mengusulkan memakai teknologi jaringan berupa VPN IP MPLS. 4. Dalam sistem aplikasi dapat diterapkan sistem secara online untuk meningkatkan pelayanan. 5. Support service untuk suara dan data yang berkualitas, handal, dan akurat (reliability) dengan kecepatan yang memadai.
14
Enterprise Intranet Working Perusahaan yang mempunyai Kantor Pusat serta beberapa cabang dengan tingkat kebutuhan akses data yang tinggi dan bandwidth yang besar secara terus menerus yaitu : Kantor Pusat Medan, regional Jakarta, cabang Medan, Binjai, Siantar, Rantau Prapat, Pekan Baru, Padang, Lhoksemawe, dan lain-lain. Dengan memanfaatkan sistem informasi tersebut para karyawan atau kelompok kerja dalam organisasi seolah-olah terhubung sangat dekat secara virtual meskipun secara fisik berada sangat jauh. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari hal tersebut diatas sebagai berikut: 1. Memperlancar workflow intern perusahaan dalam hal akses dan transfer informasi 2. Memperlancar distribusi informasi internal dalam hal inventory dan ordering 3. Memperluas jangkauan publikasi intranet perusahaan. 4. Akses sistem informasi dan database lebih terpadu sehingga lebih memudahkan akses dan updating data dari lokasi-lokasi yang secara fisik berjauhan. 5. Tingkat keamanan terjamin, karena masih menggunakan jaringan tertutup. Model Infrastruktur Jaringan Komunikasi Infrastruktur teknologi jaringan komputer dibangun atau dirancang dengan 15
melihat kebutuhan dan geografi wilayah nusantara dan dapat dilakukan dengan fasilitas yang sudah dimiliki bangsa ini yaitu antara lain melalui: satelit, jaringan kabel telpon, jaringan telpon tanpa kabel (wireless), frekwensi radio, dan lain-lain. Pemilihan infrastruktur transmisi tersebut juga perlu dipertimbangkan dari sisi efisiensi eknonomi pembiayaan. Transmisi satelit cukup baik pada tempat yang tidak terjangkau oleh saluran telpon akan tetapi biaya pembangunan dan operasionalnya cukup mahal. Model infrastruktur jaringan komunikasi data dan vicon VPN IP MPLS yang akan diterapkan di perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3. Pada jaringan komunikasi data ini dapat juga dipakai untuk voice, sehingga antar kantor pusat dan cabang bisa berkomunikasi melalui pesawat
Jaringan Data dan Vicon
16
Komponen Aplikasi Perusahaan Perusahaan akan menerapkan infrastruktur aplikasi pada jaringan Wide Area Network (WAN) mengunakan VPN IP MPLS, masing-masing menciptakan suatu pondasi yang kokoh untuk menyebarkan dan mengoperasikan suatu sistem aplikasi. Komponen-komponen yang berbeda jaringan, perangkat keras, dan infrastruktur aplikasi bekerja sama untuk menjalankan aplikasi perusahaan. Komponen-komponen yang terkait yang dapat menyediakan infrastruktur aplikasi dibedakan sebagai berikut : 1. Aplication 2. Aplication Infrastructure element 3. Hardware 4. Network Service Aplication Didalam lingkungan Aplication, ada beberapa perangkat lunak yang dapat mendukung yaitu terdiri dari Custom Aplication (contoh program aplikasi Magic Retail Information System yang sudah terintegrasi kesemua bagian yang terkait), 17
SQL Server Pervasiv 8, Remote Aplication Server (Terminal Service), Management Server (server yang digunakan untuk mengontrol client) dan Mail Server. Aplication Infrastructure element Aplikasi yang mendukung terdiri dari beberapa element yaitu SQL Server (SQL yang akan diterapkan adalah SQL Server Pervasiv 8), Remote Aplikasi Server (Remote desktop, Radmin dll), Management Server (Sistem Operasi server yang digunakan untuk mengontrol komputer client), dan Mail Server internal perusahaan. Hardware Hardware yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional berupa komputer server, media penyimpanan data (Storage Device) dan komputer Workstation sebagai client. Network Service Alat yang untuk mendukung jaringan (network) yaitu Router (sebagai penghubung antar LAN), pendukung VPN IP MPLS, Switch, dan Other Network Device yang digunakan. Kompenen-komponen yang terkait tersebut dapat dilihat pada gambar 7.
Komponen Application 18
Konsep Infrastruktur dan Arsitektur Aplikasi Untuk infrastruktur aplikasi yang baik dapat memahami kebutuhan infrastruktur aplikasi perusahaan. Komponen yang mendukung pada konsep infrastruktur aplikasi perusahaan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Coorporate Service Suatu departemen Information Teknologi (IT) diperusahaan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengontrol data secara terpusat maupun koneksi jaringan. 2. Intranet Service Menerapkan keamanan antar sistem jaringan intranet perusahaan, sehingga user yang tidak berhak tidak dapat menaksesnya. Sistem yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan manajemen dan kemampuan perusahaan. 3. Service User User service intranet juga membutuhkan pengamanan dijaringan maupun data yang dimiliki oleh user, dan melayani kebutuhan user. 4. Kantor cabang mungkin secara teknis lebih sedikit tenaga Information Teknologi (IT) berkompeten dibandingakan dengan kantor pusat. Setiap kantor cabang mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan perkembangan outlet/cabang tersebut. 5. Layanan VPN Kebutuhan akan layanan VPN memeprtimbangkan bandwidth sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan dan juga jaringan penghubung harus ada. Konsep infrastruktur aplikasi yang digunakan diperusahaan retail ini dapat dilihat pada gambar 6. 19
Konsep Infrastruktur Aplikasi Semakin besarnya jumlah data, permasalahan maka semakin besar juga beban kerja server, sehingga proses server menjadi lambat. Untuk mengatasi permasalahan ini perusahaan harus membagi pekerjaan database server dengan menerapkan arsitektur three tier, seperti pada gambar 7 . 20
Arsitektur Aplikasi Model Tiga Tingkat (Three Tier) IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada tahap implementasi sistem komunikasi jaringan perusahaan menggunakan layanan VPN (Virtual Privat Network) berbasis teknologi IP MPLS (Internet Protokol Multi Protocol Label Switching). Tujuan dari sistem komunikasi jaringan perusahaan ini adalah untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh perusahaan, Vicon, VoIP, Aplikasi dan mentransfer data antar Head Office dengan cabang (outlet) secara Point to Point. Sistem Operasi yang digunakan yaitu Windows 2003 Server dan Windows 2000 Profesional. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, sehingga akan diketahui sistem yang dibuat benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan. Pengujian Sistem Pada sistem jaringan komunikasi data maupun VoIP, komputer server 21
berperan sebagai PC router yang menghubungkan antara jaringan LAN Kantor Pusat Medan, Jakarta dan beberapa cabang lainnya (intranet). Pengaturan hak akses dilakukan pada sistem operasi server. No IP dari tiap komputer yang diperbolehkan akses intranet harus didaftarkan Default Gateway (IP LAN) yang terdaftar pada router. Untuk komunikasi VoIP harus dihubungkan dari router dengan pesawat telepon dimana harus melewati PBX telepon. Apabila syarat diatas terpenuhi, maka program otomatis akan terhubung sehingga komputer klien dan suara dapat diakses. Dalam kondisi normal/default komputer klien tidak dapat melakukan akses intranet, hal ini dikarenakan adanya aturan yang terdapat pada settingan windows. Pengubahan aturan ini bisa dilakukan secara otomatis ketika klien melakukan login dan memenuhi persyaratan sistem. Perubahan file settingan tersebut melalui sistem secara otomatis, bisa juga dilakukan secara manual oleh administrator jaringan. Sehingga administrator jaringan bisa saja memberi hak akses istimewa pada komputer klien tertentu.
Jaringan komunikasi retail yang telah dibangun menggunakan VPN IP MPLS dengan koneksi lebih cepat dan sangat cocok untuk diterapkan di perusahaan retail.
22
ANALISA ANGGARAN
Rancangan Kebutuhan Biaya Biaya inisial merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk tahapan implementasi rancangan jaringan : Biaya Inisial terdiri dari : Biaya Pembelian Peralatan = Rp. 307.396.400,- Biaya Instalasi = Rp. 725.000,- Biaya Pemeliharaan 1 tahun = Rp. 312.000.000,- Total Kebutuhan Biaya = Rp. 620.121.400,- Adapun rincian biaya, sebagai berikut : Biaya Pembelian Peralatan :
23
KESIMPULAN
Dengan diselesaikannya paper ini yang mencakup analisa dan perancangan jaringan komunikasi antar cabang diperoleh beberapa kesimpulan: 1. Sistem informasi dan jaringan intranet VPN IP MPLS untuk perusahaan digunakan sebagai pendukung untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. 2. Kebutuhan akan teknologi informasi yang handal menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan beberapa kantor cabang didaerah. 3. Jaringan privat (intranet) yang diterapkan akan membantu dan mempercepat penyebaran informasi dan transfer data, meningkatkan pelayan kepada publik, serta efisiensi proses dan manajemen kerja (office automation). 4. Tindakan pengamanan yang dilakukan cukup menonjol mencakup pengamanan secara fisik, pembuatan kebijakan keamanan, dan perlindungan jaringan dengan menggunakan program anti virus, domain controller, group police dan program security lainnya. 5. Implementasi jaringan komunikasi dapat mengontrol semua client yang berada pada beberapa lokasi yang terpisah.
24
DAFTAR PUSTAKA Awduche D (1999). MPLS and Traffic Engineering in IP Networks. IEEE Communications Magazine. Black, Uyless (1998). The Intelligent Network, Mengkustomasi Layanan dan Jaringan Telekomunikasi. Andi. Yogyakarta. Boardman, Bruce. (2002). MPLS VPNs: The Real Deal. Jurnal http://www.networkcomputing.com/1312/1312ws1.html Cisco Systems. Internet Connectivity Options. White Paper. URL: http://www.cisco.com/en/US/tech/tk436/tk428/technologies_white_paper0 9186a00801281f1.shtml 08/29/2004). Cisco Systems. Security of the MPLS Architecture. White Paper. URL: http://www.cisco.com/warp/public/cc/pd/iosw/prodlit/mxinf_ds.htm (09/11/2004). Hutapea , Tommy P.M. (2003) Virtual Private Network ( VPN ) Dynamic Jawaban Keamanan untuk Intranet Pada Suatu Perusahaan. di:http://tommy.wintersat.com NetPlane Systems. Layer 3 Switching Using MPLS. White Paper. URL: http://www.netplane.com/pdf/Layer%20switching%20whitepaper%20July27_FIN AL.pdf (09/08/2004). Rosen, Eric., et al (2001). Multiprotocol Label Switching Architecture. RFC 3031 IETF. January 2001 URL: http://www.ietf.org/rfc/rfc3031.txt