You are on page 1of 4

Suatu endapan mineral akan terbentuk oleh serangkaian proses yang mengubah

kondisi suatu batuan menjadi suatu endapan dengan kandungan mineral bijih yang
disebut proses ubahan (alteration). Proses tersebut akan menghasilkan mineral logam
(metalic mineral) dan mineral ubahan (alteration mineral), struktur serta tekstur batuan
yang berubah karenanya.
Kebanyakan bijih di dunia ini yang ditambang adalah berasal dari mineral bijih
yang diendapkan oleh larutan hidrotermal.Asal larutan hidrotermal masih sulit
dipecahkan.Beberapa larutan berasal dari pelepasan air yang terkandung dalam magma
saat magma naik dan mendingin.Lainnya berasal dari air meteoric atau air laut yang
bersirkulasi dalam kerak.Endapan mineral yang terbentuk oleh air laut yang terpanaskan
aktifitas vulkanisme, dan endapannya berbentuk senyawa sulfida, yang dinamakan
volcanogenic massive sulfide deposits.
Proses alterasi hidrotermal sering mengikuti rongga /rekahan yang diisi oleh
mineralisasi, kadang-kadang diikuti oleh prosesreplacement. Bentuk urat yang banyak
terjadi pada batuan beku intrusif, pada batugamping dan dolomit sering memperlihatkan
bentuk subtitusi, sedangkan pada batupasir dan tufa sering berupaimpregnasi.
Bentuk impergnasi dapat digolongkan pada prosescavity filling, (D. Sudrajad,M, 1982)
Proses alterasi hidrotermal yang terjadi secara umum terjadi dalam dua proses
yaitu penggantian (replacement) dan pengisian rongga (open space) yang merupakan
cerminan dari implementasi kedalaman suatu endapan mineral ekonomis. Tekstur dan
struktur yang terbentuk melalui proses-proses penggantian merupakan proses perubahan
antar pratikel molekul atom. Terjadi sepanjang jalur rekahan utama dan rekahan minor.
Kondisi penggantian yang terjadi dapat diketahui di lapangan, umunya terbentuk
urat-urat akibat dari intinya adalah hasil pergantian mineral baik dalam skala kecil urat-
urat rekahan (fissure veints) maupun luas yang menyebar (stockwork veinlets). Secara
umum bentuk tekstur dan struktur diperlihatkan oleh proses cavity filing antara lain :
Selective structure, dengan keseluruhan mineral tergantikan
Banded structure, mineral yang terbentuk seperti perlapisan
Crustified, seperti banded structure namun terjadi perulangan mineral
Vuggy yaitu lubang bukaan yang diisi mineral alterasi yang diakibatkan adanya
proses pencucian yang sangat kuat oleh larutan.




Collofrom structure, biasanya bentuk membulat seperti kumpulan anggur,
Comb, kumpulan mineral yang menyerupai sisir
Breacciated, kenampakan butiran hancur dan menyudut
Vein, mineral yang terdapat berupa urat-urat umunya pada kuarsa
Desemeneted, mineral menyebar merata
Drusy, mineral terlihat menjarum
Massive replacement, mineral terlihat merata dan berukuran halus dan sebagian
mineral primer terubah.
Replacement ( proses penggantian mineral) antara lain :
Marginal or rim structur, dimana hanya bagian tepi dari mineralnya saja yang
tergantikan
Core / atol structure (bagian tengah/inti yang mengalamireplacement)
Selective (penggantian secara selektif)
Relict (struktur sisa mineral asal)
Diffuse penetration (penggantian secara difusi)

1. Vugs & Cavities
Terbentuk dari proses pengisisan rongga yang tidak selesai. Biasanya kristal-
kristal yang terbentuk pada tekstur ini memiliki bentuk yang ideal atau bagus karena saat
pembentukannya fluida yang membeku memiliki cukup ruang untuk membentuk kristal
yang ideal/euhedral. Mineral yang sering dijadikan indikator adanya pengisian rekahan
adalah kuarsa, feldspar, fluorit, kasiterit, galena, sfalerit dan kalkopirt.

2. Zoning
Kristal yang membentuk struktur zoning biasanya terbentuk dari proses
pengisian, struktur zoning ini sangat sulit terbentuk melalui proses pergantian. Mineral
yang sering menampakkan kenampakan struktur zoning adalah mineral kuarsa dan
garnet.

3. Tekstur Berlapis
Tidak semua fluida yang mengisi ruangan akan membentuik kristal yang baik.
Pergantian yang cepat dapat membentuk lapisan yang tipis mineral-mineral individual
yang halus yang halus sebagai crustiform maupun colloform. Lapisan crustiform yang
menyelimuti fragmen-fragmenyang telah ada sebelumnya akan menghasilkan tekstur
cockade. Walaupun tekstur berlapis dapat juga terbentuk karena pergantian (konkesi,
oolitik, pisolitik), tetapi sebagian besar merupakan hasil proses pengisian.

4. Tekstur Triangular
Tekstur ini terbentuk apabila fluida mengendap pada ruangan antar fragmen
batuan yang terbreksikan. Kalau pengisian tidak penuh akan mudah untuk
mengenalnya,tetapi kalau rongga terisi penuh akan sedikit menyulitkan. Pada banyak
kasus, fuida hydrotermal juga mengalterasi fragmen batuan secara komplit. Problemnya
apabila mineral hasil pergantian hasilnya sama dengan mineral hasil pengisian

5. Comb Structure
Pada struktur ini memiliki kenampakan seperti sisir yaitu adnya pengisian fluida
pada suatu celah yang memiliki ruang, dimana fluida ini nantinya akan mengalami
kristalisasi dan membentuk bentukan seperti sisir.
Memahami tekstur pengisian dibutuhkan pemahaman geologi terkait dengan keberadaan
suatu rekahan dimana rekahan tersebut akan menjadi tempat terbentuknya mineral.
Fluida pada umumnya bergerak melalui daerah yang mempunyai permeabilitas yang
besar yang biasanya berupa ruangan.
a) Urat
Urat mineralisasi yang mengalami rekahan umumnya terdiri dari kombinasi proses
pengisian maupun ubahan batu samping.
b) Breksi
Tekstur pengisian yang terbentuk pada batuan yang terbreksikan pada umumnya lebih
sulit, trutama jika batuan samping mengalami ubahan secara total. Pada breksi selalu
terdiri dari tiga komponen yaitu fragmen, matriks, dan pori. Walaupun bagian terbuka
dari breksi relatif bervariasi dalam ukuran dan bentuk, tetapi apabila dipotong pada
umumnya berbentuk triangula

You might also like