Professional Documents
Culture Documents
Nama para nabi yang ditemukan dalam prasasti Ebla memiliki nilai teramat penting
karena ini adalah kali pertama nama-nama tersebut dijumpai dalam naskah bersejarah
setua itu. Informasi ini, yang berasal dari zaman 1500 tahun sebelum Taurat, sangatlah
mengejutkan. Kemunculan nama Nabi Ibrahim di dalam prasasti tersebut menyatakan
secara tertulis bahwa Nabi Ibrahim dan agama yang dibawanya telah ada sebelum
Taurat.
Para sejarawan mengkaji prasasti Ebla dari sudut pandang ini, dan penemuan besar
tentang Nabi Ibrahim dan misi yang diembannya menjadi bahan penelitian dalam
kaitannya dengan sejarah agama-agama. David Noel Freedman, arkeolog dan peneliti
1 PaRaDoX / elaksamana@Yahoo.com
© All Right Reserved Presented 2006
INFORMATION of ELAKSAMANA
Sebagaimana disebutkan di atas, nama-nama yang ada di dalam prasasti adalah nabi-
nabi yang disebutkan di dalam tiga kitab suci, dan prasasti tersebut jauh lebih tua
daripada Taurat. Selain nama-nama ini terdapat pula hal-hal lain dan nama-nama
tempat di dalam prasasti tersebut, yang dengannya dapat diketahui bahwa penduduk
Ebla adalah para pedagang yang sangat berhasil. Nama Sinai, Gaza dan Yerusalem,
yang tidak terlalu jauh letaknya dari Ebla, juga terdapat di dalam tulisan tersebut, yang
menunjukkan bahwa penduduk Ebla memiliki hubungan yang sangat baik dengan
tempat-tempat tersebut di bidang perdagangan dan kebudayaan.
Satu rincian penting yang diketahui dari prasasti tersebut adalah nama-nama wilayah
seperti Sodom dan Gomorrah, tempat berdiamnya kaum Luth. Diketahui bahwa Sodom
dan Gomorrah adalah sebuah wilayah di pesisir Laut Mati tempat bermukimnya kaum
Luth dan tempat di mana Nabi Luth mendakwahkan risalahnya dan menyeru
masyarakat untuk hidup mengikuti nilai-nilai ajaran agama. Selain dua nama ini, kota
Iram, yang tercantum di dalam ayat-ayat Al Qur'an, juga di antara yang tersebut di
dalam prasasti Ebla.
Sisi paling penting untuk dicermati dari nama-nama ini adalah bahwa selain dari naskah-
naskah yang disampaikan oleh para nabi, nama-nama tersebut belum pernah muncul di
dalam naskah mana pun sebelumnya. Ini adalah bukti tertulis penting yang
menunjukkan bahwa para nabi yang medakwahkan risalah satu agama yang benar di
masa itu telah mencapai wilayah-wilayah tersebut. Dalam sebuah tulisan di majalah
Reader's Digest, tercatat di masa itu bahwa terdapat pergantian agama dari penduduk
Ebla selama masa pemerintahan Raja Ebrum dan bahwa masyarakat mulai
menambahkan imbuhan di depan nama-nama mereka dalam rangka meninggikan nama
Tuhan Yang Mahakuasa.
Sejarah Ebla dan prasasti Ebla yang ditemukan setelah 4.500 tahun sesungguhnya
mengarahkan kepada satu kebenaran yang teramat penting: Allah telah mengirim
utusan-utusan kepada penduduk Ebla, sebagaimana yang Dia lakukan ke setiap kaum,
dan para utusan ini menyeru kaum mereka kepada agama yang benar.
Sebagian orang memeluk agama yang sampai kepada mereka sehingga mereka berada
di jalan yang benar, sedangkan yang lain menentang risalah para nabi dan lebih memilih
kehidupan yang nista. Tuhan, Penguasa langit dan bumi, dan segala sesuatu di antara
keduanya, mewahyukan kenyataan ini dalam Al Qur'an:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. An Nahl, 16:
36)
2 PaRaDoX / elaksamana@Yahoo.com
© All Right Reserved Presented 2006