Professional Documents
Culture Documents
KIMIA ANORGANIK I
Nama Praktikan
: Lailatul Nurfadila
NIM
: 121810301001
Kelompok
:2
Nama Asisten
I.
Judul
II. Tujuan
a. Mahasiswa memahami cara menguraikan senyawa
b. Mahasiswa dapat menerapkan konsep elektrokimia sebagai salah satu cara
untuk menguraikan senyawa
Hasil
IV. Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
Larutan
Perlakuan
Anoda
Terdapat banyak
Na2CO3 0,5M
Proses
Terdapat sedikit
gelembung,
elektrolisis
gelembung
warnanya sedikit
kuning
sebentar
Berubah warna
Berubah warna
menjadi merah
menjadi merah
muda
muda
Proses
Terdapat sedikit
Terdapat banyak
elektrolisis
gelembung
gelembung
Indikator PP
NaCl 0,5 M
Nyala api
Api langsung
padam
Berubah warna
Indikator PP
menjadi merah
muda
Tidak berubah
warna
4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini tentang elektrolisis garam alkali yang bertujuan agar
pratikan mampu menerapkan konsep elektrokimia sebagai salah satu cara untuk
menguraikan suatu senyawa. Elektrolisis sendiri merupakan proses penguraian zat
oleh arus listrik searah (DC, Direct Current) pada sel elektrolisis. Sel elektrolisis
merupakan sel elektrokimia yang melibatkan kondisi reaksi redoks yang berlangsung
tidak spontan dan memerlukan arus listrik dari luar agar reaksi tersebut dapat terjadi
(Respati, 2000).
Reaksi kimia dapat ditimbulkan oleh arus listrik, sebaliknya reaksi kimia dapat
dipakai untuk menghasilkan arus listrik. Elektrolisis merupakan proses dimana reaksi
redoks tidak berlangsung secara spontan. Proses pengisian aki merupakan salah
satu contoh penerapan elektrolisis dan dapat disimpulkan bahwa apabila ke dalam
suatu larutan elektrolit dialiri arus listrik searah maka akan terjadi reaksi kimia, yakni
penguraian atas elektrolit tersebut. Peristiwa penguraian (reaksi kimia) oleh arus
searah itulah yang disebut elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat
mengahantarkan listrik dan disebut sebagai elektrolit, sedangkan dua buah
elektrodanya berfungsi sebagai katoda dan anoda (Keenan, 1984).
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh suatu arus listrik.
Jika dalam sel volta energi kimia diubah menjadi energi listrik, maka dalam sel
elektrolisis yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu energi listrik diubah menjadi energi
kimia. Arus listrik mengalir ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit, akan
diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Faktor yang menentukan
reaksi kimia elektrolisis antara lain konsentrasi (keaktifan) elektrolit yang berbeda,
ada yang bersifat inert (tak aktif) dan elektroda tak inert (Hiskia, 1992).
Perubahan energi yang terjadi dalam sel elektrolisis yaitu energi listrik menjadi
energi kimia. Hubungan kuantitatif antara jumlah muatan listrik yang digunakan dan
jumlah zat yang terlibat dalam reaksi telah dirumuskan oleh Faraday. Hal ini dapat
terjadi karena melibatkan reaksi reduksi-oksidasi yang mengandalkan peran partikel
bermuatan sebagai bahan pengantar bermuatan listrik. Air merupakan elektrolit
sangat lemah, yang dapat mengalami ionisasi menjadi ion-ion H+ dan OHH2O(l)
H+(aq) + OH-(aq)
Oleh karena itu, sangat dimungkinkan untuk dielektrolisis menjadi gas H2 dan O2.
Gas H2 diperoleh pada katoda karena reaksi reduksi ion H+, sedangkan gas O2
diperoleh pada anoda karena terjadi reaksi oksidasi OH-. Berdasarkan perubahan
kualitatif dalam sel elektrolisis maka dapat mempengaruhi perubahan kuantitatif zat
yang ada dalam sel elektrolisis maupun perubahan kuantitatif zat yang ada dalam sel
elektrolisis tersebut. Sejumlah arus listrik yang dialirkan dalam suatu sel elektrolisis
pada waktu tertentu akan mengakibatkan terjadinya perubahan temperatur pada
sistem yang menunjukkan bahwa telah terjadi suatu perubahan dalam sistem
tersebut (Respati, 1992).
Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial elektrodanya. Sel
elektrolisis pada katoda bermuatan negatif, sedangkan anoda bermuatan positif.
Kation direduksi di katoda sedangkan anion dioksidasi di anoda. Elektrolisis
mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam
Oksigen (O2). Gas O2 inilah yang menempel pada permukaan anoda. Reaksi reduksi
pada katoda juga melibatkan H2O karena Na+ merupakan ion dari logam glongan IA
dengan potensial yang sangat negatif sehingga sulit untuk direduksi dan H 2O
tereduksi menghasilkan gas H2 pada permukaan katoda. Jumlah gas yang terbentuk
pada anoda lebih banyak daripada katoda karena gelembung yang dihasilkan pada
anoda yang merupakan gas O2 lebih banyak dibandingkan dengan gas H2 pada
katoda. Hal tersebut terjadi karena sifat gas O2 yang sedikit larut di dalam air dan gas
H2 yang bersifat tidak larut di dalam air dan mudah bereaksi dengan gas O 2 dari
udara.
Reaksi yang terjadi pada Anoda dan Katoda yaitu
Anoda (Oksidasi) : 2 H2O (l) O2 (g)+ 4 H+ (aq) + 4e
Katoda (Reduksi) : 4 H2O(l) + 4e 2 H2 (g)+ 4 OH- (aq)
Reaksi sel
potensial H2O sehingga yang direduksi adalah H2O menjadi gas H2 dan ion OH-.
Reaksi setengah sel yang terjadi pada anoda adalah ion Cl - dan H2O. Energi
potensial Cl- nilainya hampir sama dengan H2O dan oksidasi Cl- lebih mudah untuk
dilakukan dari pada air, karena untuk mengoksidasinya membutuhkan tambahan
energi. Hal ini menyebabkan reaksi oksidasi pada anoda merupakan oksidasi Cl menjadi gas Cl2. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan garam
NaCl :
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl-(aq)
Katoda (-)
: 2 H2O(l) + 2 e-
Anoda (+)
Reaksi sel
Cl-(aq)
H2(g) + 2 OH-(aq)
Cl2(g) + e-
Fenomena yang terjadi ketika dilakukan elektrolisis yaitu terdapat banyak gelembung
(gas Cl2) pada anoda, sedangkan pada katoda dihasilkan sedikit gelembung (gas
H2) dan pada elektrolisis menghasilkan arus sebesar 2,4 mA.
Selanjutnya dilkakukan pengujian terhadap proses ini. Uji yang dilakukan
pertama adalah uji bara api pada katoda dan anoda. Nyala api pada katoda lebih
lama daripada nyala api pada katoda yang langsung padam. Hal ini karena Gas Cl2
yang dihasilkan pada anoda bereaksi dengan gas O 2 menghasilkan gas ClO yang
membuat nyala api semakin besar sedangkan pada katoda menghasilkan gas H2
yang merupakan hasil reaksi reduksi elektrolisis H2O. Gas H2 mudah bereaksi
dengan udara sehingga ketika elektroda dilepas dan bara api dimasukkan dalam
mulut pipa, nyala api mengecil langsung padam. Hal ini terjadi karena gas H2 telah
bereaksi dengan udara.
Uji yang selanjutnya adalah uji indikator pp. Ketika indikator PP diteteskan ke
dalam anoda tidak terjadi perubahan atau larutan tetap tidak berwarna. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan tidak menghasilkan ion hidroksida atau tidak
menghasilkan larutan yang bersifat basa. Sedangkan ketika diteteskan ke dalam
katoda larutan menghasilkan warna merah muda yang menunjukkan larutan bersifat
basa karena menghasilkan ion OH- yang merupakan basa sehingga akan berubah
warna menjadi merah muda.
Kesimpulan
Metode penguraian suatu senyawa dapat dilakukan dengan metode
elektrolisis dimana elektrolisis merupakan peristiwa penguraian (reaksi redoks)
senyawa elektrolit akibat dialirinya arus listrik searah. Elektrolisis Na2CO3 yang terjadi
pada katoda dan anoda adalah elektrolisis H2O menghasilkan gas O2 dan membuat
nyal api lebih lama, serta menghasilkan gas H2 pada katoda dan membuat api
padam dan berubah menjadi berwarna merah jambu ketika ditambahkan indikator
PP pada kedua elektroda. Elektrolisis NaCl terjadi pada katoda menghasilkan gas Cl2
pada yang membuat api padam dan tidak berwarna ketika ditambahkan indikator PP
sedangkan pada anoda menghasilkan gas O2 dan membuat bara api semakin besar
dan berwarna merah muda ketika ditambahkan indikator PP.
Daftar Pustaka
Achmadi. 1991. Ilmu Kimia. Jakarta: Erlangga.
Chang, Raymoon. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketga Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Hiskia, Achmad. 1992. Elektrokimia dan Kinetika Kimia. Bandung: Citra Adiya Bakti.
Keenan. 1984. Kimia Anorganik 1. Jakarta: Erlangga.
Respati, 1992. Dasar-Dasar Ilmu Kimia. Jakarta: Rienika Cipta.
Raspati, D. 2000.General Chemistry2th Edition. Buitenzorg: Doe Idenn Crp.
Sastrohamidjojo, H. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta: UGM Press.
Tim Penyusun. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik 1. Jember : Universitas
Jember.
Lampiran
a. Elektolisis Na2CO3
Foto
Keterangan
Proses elektrolisis
b. Elektrolisis NaCl
Foto
Keterangan
Proses elektrolisis