You are on page 1of 4

Dasar Pengukuran & Ketidakpastian

analog memberikan hasil ukuran yang bernilai kontinyu, misalnya


penunjukkan temperatur yang ditunjukkan oleh skala, petunjuk jarum

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan pada skala meter, atau penunjukan skala elektronik (Gambar 1). Alat
yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran ukur digital memberikan hasil pengukuran yang bernilai diskrit. Hasil
merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap pengukuran tegangan atau arus dari meter digital merupakan sebuah
besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran nilai dengan jumlah digit terterntu yang ditunjukkan pada panel
yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa display-nya (Gambar 2).
yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Namun

bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan


menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai
benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian.
TEORI DASAR
Alat Ukur Dasar
Gambar 2
Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian. Beberapa
penyebab ketidakpastian tersebut antara lain adanya Nilai Skala
Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan
Gambar 1

paralaks, fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang

Alat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari

saling mempengaruhi serta tingkat keterampilan pengamat yang


berbeda-beda. Dengan demikian amat sulit untuk mendapatkan nilai

suatu kuantitas atau variabel fisis. Pada umumnya alat ukur dasar
sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. Beberapa panduan
terbagi menjadi dua, yaitu alat ukur analog dan digital. Ada dua
bagaimana cara memperoleh hasil pengukuran seteliti mungkin
sistem pengukuran yaitu sistem analog dan sistem digital. Alat ukur

diperlukan dan bagaimana cara melaporkan ketidakpastian yang karena skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah skala
menyertainya.

ke-4 atau N1=4

Beberapa alat ukur dasar yang sering digunakan dalam praktikum


adalah jangka sorong, mikrometer skrup, barometer, neraca teknis,
penggaris, busur derajat, stopwatch, dan beberapa alat ukur besaran
listrik.

Masing

masing

alat

ukur

memiliki

cara

untuk

mengoperasikannya dan juga cara untuk membaca hasil yang


terukur.
Nilai Skala Terkecil

PARAMETER ALAT UKUR

Pada setiap alat ukur terdapat suatu nilai skala yang tidak dapat Ada beberapa istilah dan definisi dalam pengukuran yang harus
dibagi-bagi lagi, inilah yang disebut dengan Nilai Skala Terkecil dipahami, diantaranya:
(NST). Ketelitian alat ukur bergantung pada NST ini. Pada Gambar 3
dibawah ini tampak bahwa NST = 0.25 satuan.

Gambar 3 - Skala utama suatu alat ukur dengan NST = 0.25 satuan
Nonius
Pada gambar dibawah ii, hasil pembacaan tanpa nonius adalah 17
satuan dan dengan nonius adalah 16.5 + 4 x 0.1 = 17.4 satuan,

1. Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya


dari variable yang diukur.
2. Presisi, hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran,
atau derajat untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
3. Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur
perubahan input atau variable yang diukur.
4. Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu
ditanggapi oleh alat ukur.
5. Kesalahan, angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel
yang diukur.

KETIDAKPASTIAN

dengan hasil pengukuran dituliskan sebagai

Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian. Beberapa X = x x


penyebab ketidakpastian tersebut antara lain adanya Nilai Skala
Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan
pegas, kesalahan paralaks, fluktuasi parameter pengukuran, dan
lingkungan yang mempengaruhi hasil pengukuran, dan karena hal-

Melaporkan hasil pengukuran berulang dapat dilakukan dengan


berbagai cara, dantaranya adalah menggunakan kesalahan
rentang atau bisa juga menggunakan standar deviasi.

hal seperti ini pengukuran mengalami gangguan. Dengan demikian Kesalahan Rentang
sangat sulit untuk mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran
Pada pengukuran berulang, ketidakpastian dituliskan idak lagi seperti
melalui pengukuran. Oleh sebab itu, setiap pengukuran harus
pada pengukuran tunggal. Kesalahan Rentang merupakan salah
dilaporkan dengan ketidakpastiannya.
satu cara untuk menyatakan ketidakpastian pada pengukuran
Ketidakpastian dibedakan menjadi dua,yaitu ketidakpastian mutlak berulang. Cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut:
dan relatif. Masing masing ketidakpastian dapat digunakan dalam
pengukuran tunggal dan berualang.
Ketidakpastian Mutlak

Kumpulkan sejumlah hasil pengukuran variable x. Misalnya n buah,


yaitu x1, x2, x3, xn
Cari nilai rata-ratanya yaitu x-bar

Suatu nilai ketidakpastia yang disebabkan karena keterbatasan alat x-bar = (x1 + x 2 + + xn)/n
ukur itu sendiri. Pada pengukuran tunggal, ketidakpastian yang
umumnya digunakan bernilai setengah dari NST. Untuk suatu

Tentukan x-mak dan x-min dari kumpulan data x tersebut dan


ketidakpastiannya dapat dituliskan

besaran X maka ketidakpastian mutlaknya dalam pengukuran x = (xmax xmin)/2


tunggal adalah:
Penulisan hasilnya sebagai:
x = NST

x = x-bar x

Standar Deviasi

KTP relatif = x/x

Bila dalam pengamatan dilakukan n kali pengukuran dari besaran x Apabila menggunakan KTP relatif maka hasil pengukuran dilaporkan
dan terkumpul data x1, x2, x3, xn, maka rata-rata dari besaran ini sebagai
adalah:

X = x (KTP relatif x 100%)


Ketidakpastian

pada

Fungsi

Variabel

(Perambatan

Kesalahan dari nilai rata-rata ini terhadap nilai sebenarnya besaran x Ketidakpastian)
(yang tidak mungkin kita ketahui nilai benarnya x0) dinyatakan oleh
Jika suatu variable merupakan fungsi dari variable lain yng disertai
standar deviasi.
oleh ketidakpastin, maka variable ini akan diserti pula oleh
ketidakpastian. Hal ini disebut sebagai permbatan ketidakpastian.
Untuk jelasnya, ketidakpastian variable yang merupakan hasil
Standar deviasi diberikan oleh persamaan diatas, sehingga kita operasi variabel-variabel lain yang disertai oleh ketidakpastian akan
hanya dapat menyatakan bahwa nilai benar dari besaran x terletak disajikan dalam tabel berikut ini.
dalam selang (x ) sampai (x + ). Dan untuk penulisan hasil Misalkan dari suatu pengukuran diperoleh (a a) dan (b b).
pengukurannya adalah x = x
Kepada kedua hasil pengukuran tersebut akan dilakukan operasi
Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian Relatif adalah ketidakpastian yang dibandingkan
dengan hasil pengukuran. Hubungan hasil pengukurun terhadap
KTP (ketidakpastian) yaitu:

matematik dasar untuk memperoleh besaran baru.

You might also like