Professional Documents
Culture Documents
, dimana
dalam detik (s) atau Hertz (Hz) dan c adalah kecepatan cahaya (
gelombang ditunjukkan oleh
). Panjang
dalam
inframerah
meruapakan
salah
(Cristian,2003 : 458-460)
teknik analisis untuk
satu
Wavenumbers
Frequencies
Region
, Hz
,
Dekat
0.78 - 2.5
12800 - 4000
3,8
1014 1,2
1014
Tengah
2.5 - 50
4000 - 200
1,2
1014 6,0
1012
50 - 1000
200 - 10
6,0
1012 3,0
1011
2.5 - 15
4000 - 670
1,2
1014 2,0
1013
Jauh
Banyak digunakan
Molekul yang dapat berinteraksi dengan sinar inframerah merupakan molekul yang
mempunyai dipol atau tidak simetris. Radiasi inframerah yang dipakai harus berada pada
frekuensi yang sesuai dengan rentang frekuensi alamiah molekul tersebut. Besarnya
frekuensi yang diserap tergantung pada struktur molekul dan jenis vibrasi yang dimiliki
oleh molekul.
Vibrasi molekul hanya akan terjadi bila suatu molekul terdiri dari dua atom atau lebih.
Untuk dapat menyerap radiasi inframerah (aktif inframerah), vibrasi suatu molekul harus
menghasilkan perubahan momen dipol. Momen dipol ditentukan oleh besarnya perbedaan
muatan dan jarak antara dua inti atom.
Dengan
inti atom yang berikatan. Sebagai akibat dari terjadinya vibrasi, posisi relative atom-atom
dalam sebuah molekul tidaklah tetap, tetapi berfluktuasi secara kontinyu. Molekul yang
tidak mempunyai momen dipol (
menghasilkan perubahan dipol seperti O2, N2, atau Cl2 maka reaksi ataupun vibrasi
molekulnya tidak menyerap radiasi inframerah (tidak aktif inframerah).
Molekul-molekul poliatom memperlihatkan dua jenis vibrasi molekul, yaitu stretching
dan bending. Vibrasi ikatan yang melibatkan hydrogen sangat berarti, karena atom-atom
dengan massa rendah cenderung lebih mudah bergetar daripada atom dengan massa lebih
tinggi. Bentuk-bentuk vibrasi gugus metilen
Vibrasi stretching
Vibrasi bending
Semakin rumit struktur suatu molekul, semakin banyak bentuk-bentuk vibrasinya yang
mungkin terjadi. Akibatnya semakin banyak pita-pita absorbs yang diperoleh pada
spectrum inframerah, bahkan bisa lebih rumit lagi bergantung pada molekul dan kepekaan
instrument.
Keterangan :
= jumlah gelombang (cm-1)
= kecepatan cahaya (cm det-1)
= massa atom 1 (g)
= massa atom 2 (g)
= tetapan gaya (dyne cm-1 = g det-2)
Semakin besar tetapan gaya, semakin besar frekuensi vibrasi dan semakin besar jarak
energi diantara tingkat-tingkat kuantum vibrasi. Tetapan gaya untuk ikatan tunggal,
rangkap dua dan rangkap tiga masing-masing 5
10-5,10
10-5 dan 15
1. Sumber Radiasi
Suatu sumber radiasi untuk spektroskopi IR harus memenuhi persyaratan
sumber radiasi yang ideal, yaitu bahwa intensitas radiasi (1) terus menerus selama
rentang panjang gelombang yang dgunakan, (2) mencakup rentang panjang
gelombang yang luas, (3) konstan selama jangka waktu yang lama. Sumber yang
paling umum dari radiasi IR untuk wilayah mid-IR adalah Nernst Glower, globars
dan heated weirs. Suhu pengoprasian normal untuk sumebr IR adalah antara 1100
- 1500 K.
a. Nernst Glower
Merupakan campuran oksida zirkonium dan natrium yaitu ZrO3 dan Y2O3.
Nernst glower berupa silinder dengan diameter 1-2 mm dan panjang 20mm.
pada ujung silinder dilapisi platina untuk melewatkan arus listrik. Nernst
glower mempunyai radiasi maksimum dan panjang gelombang 1,4
bilangn gelombang 7100 cm-1.
b. Globar
6
atau
Merupakan sebarang silicon karbida (SiC) dengan diameter 5mm dan panjang
50mm, radiasi maksimum terjadi dalam
atau bilangan
c. Kawat nikrom
Merupakan campuran nikel dank rom, berbentuk spiral mempunyai intensitas
radiasi inframerah lebih rendah dari Nernst glower dang lobar tetapi lebih
umum.
2. Interferometer
Interferometer berfungsi untuk mengubah cahaya infra merah yang polikromatik
yang menghasilkan beberapa berkas cahaya membentuk sinar interferogram.
Diagram interferogram sebagai berikut :
Interferometer terdiri atas beam splitter, moving mirror dan fixed mirror.
a. Beam splitter
Dugunakan untuk memecah dan menyatukan kembali berkas sinar karena
sifatnya dapat meneruskan (transmisi) dan memantulkan (refleksi) sinar yang
mengenainya. Berkas sinar hasil penggabungan dan dua berkas yang telah
diperoleh atau terjadi interferensi dengan memvariasi jarak tempuh berkas
dengan mengubah posisi cermin bergerak menjau dan mendekat.
b. Cermin datar
Cermin datar berjumlah dua buah yang digunakan untuk memantulkan sinar
dari bema splitter kembali ke beam splitter lagi untuk dogabung agar terjadi
proses interferensi gelombang cahaya. Salah satu cermin (moving mirror)
7
PET atau PETE sering digunakan sebagai botol minuman, minyak goreng, kecap,
sambal, obat maupun kosmetik. Tembus pandang, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan
cairan, melembek pada suhu 80 . Hanya dianjurkan 1 kali pakai.
5. PP (Polipropilen)
PP merupakan plastik terbaik dan paling aman untuk yang berhubungan dengan
makanan dan minuman. Biasanya keras tapi fleksibel, berlilin, tidak jernih tapi
tembus sinar, tahan pelarut, melembek
pada suhu 140 , aman.
6. PS (Polistirena)
PS merupakan plastik yang hanya digunakan sekali pakai. Contoh paling akrab adalah
sterofoam. Kotak CD juga mengandung Polistirena. Kandungan bahan kimia plastik
jenis ini berbahaya bagi kesehatan. Biasanya jernih, kaku, mudah patah, terpengaruh
oleh lemak dan pelarut, melembek pada 95
7. Lain-lain
Dikelompokkan dalam 4 macam
a. SAN (Styrene Acrylonitrile), terdapat pada piring, sikat gigi, mangkuk mixer.
b. ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), bahan mainan lego dan pipa.
c. PC (PolyCarbonate), botol susu bayi, gelas anak balita, dll.
d. Nylon.
Zat aditif bermassa molekul rendah sering ditambahkan ke dalam polimer untuk
memperoleh sifat-sifat berkaitan dengan keterbatasan dan keterluwesannya. Zat aditif ini
dapat berpindah ke makanan dan minuman, jika mengalami kontak yang cukup lama
dengan makanan, minuman atau terkena panas. Metode spektrometri inframerah dapat
digunakan untuk menentukan keberadaan zat aditif ini jika diberi perlakuan panas.
Beberapa struktur dari zat aditif
1. Poliester
10
2. Dietil Adipat
3. Dimetil adipat
4.
5. Dibutil Ftalat
6. BPA (Bisphenol A)
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
11
2. Bahan
a. Etanol
b. Sampel plastik wrap
c. Aquades
D. Prosedur kerja praktikum
1. Preparasi sampel plastik wrap
a. Tanpa perlakuan (Sampel 1)
Plastik wrap digunting dengan ukuran 2x2 cm. Kemudian sampel tersebut
dimasukkan ke dalam etanol kemudian diangkat dan dikeringkan. Setelah kering,
sampel ditempatkan pada widow. Sampel siap diukur dengan FTIR.
b. Dengan perlakuan (Sampel 2)
Plastik wrap digunting dengan ukuran 2x2 cm Sampel dimasukkan ke dalam gelas
kimia berisi 40 mL etanol kemudian dipanaskan sambil diaduk menggunakan
magnetic stirrer selama 2 jam. Etanol pada gelas kimia dikondisikan tetap 40 mL
sehingga dilakukan penambahan berkali-kali agar volume tetap. Setelah 2 jam
film diangkat dan dikeringkan. Kemudian sampel ditempatkan pada widow, lalu
dilakukan pengukuran pada FTIR.
c. Pengujian Sampel dengan FTIR
Kedua wadah sampel satu persatu dimasukkan ke dalam alat FTIR kemudian
diamati data spectrum IR masing-masing sampel pada computer. Kemudian
spectrum tersebut dicetak dan dibandingkan hasilnya.
2. Pengoperasian instrumen FTIR
1) Persiapan Alat
Sumber arus listrik di- on kan dan alat FTIR di- on kan, lalu komputer di-onkan
dan ditunggu beberapa menit.
2) Pengukuran
Sebelum pengukuran sampel dilakukan, udara pada sel FTIR diukur terlebih
dahulu sebagai background. Untuk itu file name diisi background dan tombol
BKG pada layar diklik.
Pada dekstop diklik gambar Short Cut program aplikasi FTIR 8400.
Ditunggu beberapa saat sampai keluar dialog box dan diklik OK sehingga
muncul menu pada hasil dan analisis data layar, kemudian diklik FTIR 8400
pada menu. Setelah itu diklik BKG Start untuk memulai pengukuran dan
ditunggu spektra pada layar sampai menghilang. Sampel siap ukur ditempatkan
pada tempat pada tempat sampel dari alat interferometer. Diklik lagi FTIR 8400
pada menu,kemudian diklik BKG Start untuk memulai pengukuran. Lalu diisi
dialog box dengan identitas sampel dan di klik SAMPEL START. Ditunggu
spektra yang diperoleh. Spektra yang diperoleh muncul pada layar diklik peak
tabel pada menu CALC untuk memunculkan harga bilangan gelombang. Treshold
12
magnetic stirrer. Pemanasan dan pengadukan bertujuan untuk menghilangkan zat aditif
pada plastik yang diduga ditambahkan saat pembuatan plastik tersebut. Kemungkinan zat
aditif telah ditambahkan pada plastik tersebut untuk menambah kelenturan plastik
tersebut. Sehingga dalam percobaan ini ingin diketahui pengaruh pemanasan terhadap
plastik. Jika setalah dilakukan pengujian terdapat pengaruh plastik terhadap pemanasan
maka plastik wrap tersebut tidak baik digunakan untuk membungkus makanan atau
minuman yang panas, karena dapat dikatakan bahwa zat aditif pada plastik wrap
berpindah ke makanan dan minuman yang dapat menyebabkan makanan tersebut tidak
baik untuk dikonsumsi.
Dari hasil spektra FTIR pada sampel 1 didapatkan beberapa puncak. Dari data
bilangan gelombang setiap puncak tersebut dapat diidentifikasi gugus yang mungkin,
yaitu :
Bilangan Gelombang (cm-1)
2927,7
1732,0
1427,2
1253.6
636,5
Gugus Fungsi
C-H stretching
C=O stretching
C-H bending
C-O
C-Cl
13
%T
28
32
53
36
60
Dari hasil spektra FTIR pada sampel 2 didapatkan beberapa puncak. Dari data
bilangan gelombang setiap puncak tersebut dapat diidentifikasi gugus yang mungkin,
yaitu :
Bilangan Gelombang (cm-1)
2914,2
1737,7
1427,2
1253.6
636,5
Gugus Fungsi
C-H stretching
C=O stretching
C-H bending
C-O
C-Cl
%T
52
78
46
40
50
Hasil analisis spectra yang diperoleh bahwa dalam wrap terdapat gugus fungsi C-H,
C=O, C-O dan C-Cl baik tanpa maupun dengan perlakuan pemanasan. Yang membedakan
adalah perubahan %T setiap gugus fungsi. Perubahan %T ini menunjukan perubahan
konsentasi gugus fungsi dalam wrap. Ketika %T
meningkat
menunjukan bahwa
A= -log T
-log T = a b c
Pada spectra sampel 2 %T gugus C=O streching dan C-O yang terlihatberkurang
secara signifikan. Dapat diduga gugus tersebut merupakan gugus dari zat aditif yang
berkurang akibat pemanasan. Beberapa zat aditif yang mungkin adalah DEHA, dimetil
adipat, dietil adipat, poliester, DOP (Dioctil Ftalat), dan dibutil ftalat. Zat aditif tersebut
ditambahkan salah satunya untuk menambah kelenturan dari suatu plastik. Terlihat bahwa
plastik yang telah dipanaskan menjadi lebih keras dan kusam dibandingkan dengan
plastik yang tidak dipanaskan.
Dari spektra gabungan (spektra terlampir) terlihat bahwa gugus C=O strecthing dan
C-O berkurang, namun tidak hilang seluruhnya. Proses pemanasan yang kurang optimal
menyebabkan pelarutan zat aditif pada pelarut etanol tidak maksimal..
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapat bahwa plastik wrap yang digunakan
tersusun oleh PVC yang memiliki gugus fungsi C-H streching, C-H bending, dan C-Cl.
Zat aditif yang mungkin ditambahkan pada plastik tersebut adalah DEHA yaitu untuk
melenturkan plastik. Zat aditif tersebut memiliki gugus fungsi C=O streching dan C-O.
Dari percobaan juga didapat bahwa pemanasan berpengaruh pada plastik wrap
tersebut, dan dapat dikatakan bahwa plastik wrap tersebut tidak baik digunakan untuk
14
makanan atau minuman panas karena zat aditif pada plastik tersebut dapat berpindah ke
makanan dan minuman yang akan dikonsumsi sehingga membahayakan tubuh.
G. Daftar pustaka
Hendayana,Sumar.1994.Kimia Analitik Instrumen.Semarang : IKIP Semarang Press.
Mudzakir,Ahmad.dkk.2008.Praktikum Kimia Anorganik (KI425).Bandung : Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI.
Robinson, James W., Frame, Eilee M.S, dan Frame II, George M. (2005). Undergraduate
Instrumental Analysis. New York: Marcel Dekker
Skoog, et, al. (2004). Fundamentalis of Analysis Chemistry 8 th Edition. Canada :
Brooks/Cole Thomson Learning
Wiji, dkk. 2009. Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Bandung: LKI. Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
LAMPIRAN
1. Data Pengamatan
Ukuran plastik : 2 cm x 2 cm
Jenis plastik : wrap
Sifat fisik plastik : tidak berwarna, tipis, dan lentur
Pelarut yang digunakan : etanol
Sifat fisik pelarut : cairan tidak berwarna
Sifat fisik plastik setelah pemanasan : agak keras dan berwarna putih kusam
selama 2 jam
15
16