Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Nama
: Karina Purwanto
NIM
: 13/353034/PN/13466
Kelompok
:3
Golongan
: A3
Asisten
:
1. Anugerah Putri P
2. Nurul Marsiciwati
3. Rosa Chryse S
ACARA IV
ADAPTASI TANAMAN PADA FAKTOR AIR
I.
TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam adaptasi tanaman terhadap faktor tumbuh.
2. Untuk mengetahui perbedaan anatomis maupun morfologis tanaman yang
beradaptasi pada kandungan air yang berbeda.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya , tanaman membutuhkan air untuk tetap hidup karena iar sebagai
sumber utama kehidupan tanaman. Air yang ada di bumi terdapat dalam beberapa bentuk ,
yaitu danau , waduk, kolam maupun sungai. Air yang mempunyai fungsi yang sangat penting
bagi kehidupan. Bagi tumbuhan salah satu fungsi air adalah sebagia pengatur mekanisme
gerak tanaman , membuka dan menutupnya stomata. Tumbuhan juga mengalami dehidrasi
pada suhu rendah dan tumbuhan melakukan adaptasi agar dapat bertahan hidup. Adaptasi
membuat tanaman sangat sulit hidup di tempat yang berbeda. Hal ini menjelaskan
bahwasannya tanaman tertentu dapat ditemukan didaerah A namun tidak ditemukan didaerah
B. Agar dapat terus bertahan hidup maka tumbuhan harus menyesuaikan diri terhadap kondisi
kadar air yang tidak sama disetiap permukaan bumi.
Adaptasi adalah perubahan dalam bentuk tingkah laku dari organisme selama
hidupnya sebagai sebuah proses ,respon kepada stimulan lingkungannya, kemampuan suatu
makhluk hidup dalam beradaptasi juga akan berpengaruh pada eksistensi suatu makhluk
hidup pada mekanisme seleksi alam. Suatu individu akan bertahan hidup, bereproduksi ,dan
meniggalkan keturunannya di beberapa lingkungan tetapi tidak untuk yang lainnya (Bagon et
al., 1990).
Air yang merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat esensial bagi sistem
produksi pertanian. Air bagi pertanian tidak hanya berkaitan dengan aspek produksi,
melainkan juga sangat menentukan potensi perluasan areal tanam (ekstensifikasi) , luas areal
tanaman serta kualitas hasil (Kurnia,2004)
Salah satu faktor alam yang paling penting adalah air. Tumbuahn tidak seperti hewan
yang aktif . tidak dapat bergerak untuk mencari air yang ada dihabitatnya. Beberapa
merupakan langkah awal pada tanaman dalam adaptasinya terhadap kekurangan air.
Penutupan kemudian diikuti oleh penurunan konduktivitas stomata (Setiawan et al .,2013).
Dehidrasi pada tanaman dapat dihindari , baik dengan meminimalkan air yang keluar
dengan menutup stomata , penggulungan daun, pengguguran daun, mengurangi pertumbuhan
dan mempersingakat oogenesis atau denagn mempertahankan suplai air dengan penyaesuai
osmotik dan peningkatan nisbah akar tajuk. (Levitt,1980).
Mekanisme toleransipada tanaman sebagai respon adanya cekaman kekeringan
meliputi , kemampuan tanaman tetap tumbuh pada kondisi kekurangan air yaitu dengan
menurunkan luas daun dan memperpendek siklus tumbuh , kemampuan akar untuk menyerap
air pada lapisan tanah yang paling dalam , kekmampuan akar untuk melindungi mersistem
akar dari kekeringan denagn meningkatkan akumulasi senyawa tertentu seperti glisin,
betain,gula alkohol atau prolin untuk osmotic adjusment, dan mengoptimalkan peranan
stomata untuk mencegah hilangnya iar melalui daun. Dengan adanya osmotik adjusment
tersebut memungkinkan pertumbuhan tetap berlangsung dan stomata tetap terbuka
(Lestari,2006).
Contoh tanaman xerofit yaitu kaktus (Opunctia.sp) memiliki keistimewaan yang
menyebabkan dapat bertahan hidup di lingkungan dan suasana kering. Tanaman ini memiliki
batang dan daun yang sangat tebal. Bagian-bagian ini dilapisi oleh tebal kutikula dan lilin di
lapisan permukaan yang berfungsi mencegah kehilangan air pada proses transpirasi (Kimball,
1965).
Fungsi air bagi tanaman yaitu sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma ,
sebagai senyawa masuknya pelarut mineral mineral yang dari larutan tanah ke tanaman dan
sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian lainnya,
sebagai media terjadinya reaksi reaksi metabolik, sebagai reaktan pada sejumlah siklus asam
trikarboksilat, sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis , menjaga turgiditas sel
dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, mengatur mekanisme gerakan
tanamna seperti membuka dan menutupnya stomata , membuka dan menutupnya bunga serta
melipat nya daun-daun tanaman tertentu , berperan dalam perpanjangan sel , sebagai bahan
metabolisme dan produk akhir respirasi serta digunakan dalam proses respirasi (Noggle dan
Frizt,1983).
III.
METODE PERCOBAAN
Praktikum Dasar-Dasar Ekologi acara IV yang berjudul Adaptasi tanaman pada faktor
air, dilaksanakan pada hari rabu,tanggal 26 Maret 2014. Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Ekologi Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bahan-bahan yang digunakan adalah benih dari 3
macam tanaman yaitu tanaman mesofit, tanaman xerofit dan tanaman hydrofit.
Cara kerja yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah tanaman xerofit, tanaman
hydrofit dan tanaman mesofit disiapkan , kemudian tanaman dari masing-masing kelompok
tanaman diambil lalu dilakukan pengamatan secara morfologis, satu tanaman untuk masingmasing kelompok tanaman dibuat penampang melintang dan membujur daunnya dan
diamati secara anatomis. Bagian-bagian morfologis yang meliputi habitus tanaman , bentuk
batang dan cabang-cabanngnya , bentuk daun , tangkai daun , permukaan daun dan juga
ketebalan daun. Struktur akarnya juga diamati, selanjutnya diamati dari ketiga jenis
tumbuhan tersebut yang meliputi secara anatomis, yang meliputi penampang melintang
daun, ketebalan daun letak stomata , dan jaringan pengangkutan. Dibuat skema gambar
bagian tumbuhan secara morfologis ataupun secara anatomis.
atau lurus. Mempunyai satu tulang daun ditengah yang besar membujur. Sedangkan tulangtulang yang lain jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah sejajar dengan ibu
tulang daun tadi. Oleh karena itu disebut tulang sejajar. Berakar serabut dengan cabang yang
banyak (Hidayat, 1995).
stomata bertambah rapat, jaringan tiang bertambah sedangkan jaringan spon berkurang.
Stomata terletak didasar cekungan yang letaknya di permukaan daun (Hidayat, 1995).
Keterangan gambar :
1. Epidermis daun
2. Sel epidermis dengan dinding sel yang berkelok-kelok
3. Stomata tipe graminae
Penampang membujur pada daun memilki epidermis yang terdapat dinding sel yang
berkelok-kelok serta terdapat stoma yang bertipe Graminae, sel penutup berbentuk halter
membuka dan menutup sejajar stoma. Bentuk dan sebaran stoma pada irisan membujur daun
jagung bagian atas (stoma lebih banyak terdapat pada permukaan daun).
Stomata banyak terdapat pada permukaan bawah daun. Bagian utama terdiri dari sel ramping
dan memanjang. Sel penutup stomata berasosiasi dengan sel disampingnya (Hidayat, 1995).
c. Enceng Gondok ( Eichornia crassipes )
Deskripsi :
Pada penampang membujur daun epidermis daun eceng gondok, Stomata yang dimiliki oleh
tumbuhan ini berbeda dengan yang dipunyai jagung yaitu dalam distribusinya, stomata eceng
gondok tercecer sedangkan pada jagung (Zea mays) teratur berjajar. Selain eceng gondok
(Eichornia crassipes) yang terapung, ada tumbuhan hidrofit lain yaitu yang tenggelam
misalnya ganggang (Algae), dan yang melayang misalnya Hidrilla sp.
Daun eceng gondok terdapat banyak stomata dan terletak dipermukaan daun bagian atas
(Hidayat, 1995).
IV.
PEMBAHASAN
Praktikum acara IV yang berjudul adaptasi tanaman terhadap faktor air memiliki
tujuan untuk Mengetahui macam-macam adaptasi tanaman terhadap faktor tumbuh dan
Untuk mengetahui perbedaan anatomis maupun morfologis tanaman yang beradaptasi pada
kandungan air yang berbeda. Tanaman yang diamati adalah tanaman kaktus (Opunctia sp),
eceng gondok (Eichornia crasipes) dan jagung (Zea mays). Hal yang diamati dalam
praktikum ini meliputi bagian bagian tanaman secara morfologis dan anatomis tanaman
dengan disertai gambar tanaman dan bagian tanaman. Tanaman memiliki adaptasi yang
berbeda-beda, ada yang bisa hidup di daerah dengan ketersediaan air yang berlebih, kurang
maupun sedang.
Fungsi air bagi tanaman yaitu: (1) sebagai senyawa itama pembentuk protoplasma,
(2) sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman
dan sebagai pelarut mineralnutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel yang
lainnya, (3) sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik, (4) sebagai reaktan pada
sejumlah siklus asam trikarboksilat, (5) sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis,
(6) menjaga turdigitas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, (7)
mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka
dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, (8) berperan dalam
perpanjangan sel, (9) sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta (10)
digunakan dalam proses respirasi (Noggle dan Frizt, 1983).
makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada agar
tetap mampu untuk berahan hidup. Jumlah air disuatu tempat tidak sama dengan jumlah air di
tempat yang lain.Kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya atau beradaptasi tiap jenis makluk hidup berbeda, meski tidak menutup
kemungkinan ada yang sama. Tanaman yang beradaptasi pada lingkungan yang banyak air
tentu saja memiliki ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan tanaman yang
berdaptasi pada lingkungan sedikit atau kekurangan air. Ciri dan karakteristik yang dimiliki
tanaman yang berbeda dalam beradaptasi pada lingkungan air yang berbeda dapat menjadi
petunjuk dan mempermudah bagaimana membedakan adaptasinya tanaman banyak air
(Hidrofit), dendan tanaman sedikit air (Xerofit) dengan tanaman yang menghendaki atau
lebih suka pada keadaan air yang cukup sebagai bentuk adaptasinya (mesofit). Hal ini dapat
diamati langsung dari bentuk morfologis dan lebih mendetail lagi pada bagian anatomis atau
4.
Kaktus termasuk kedalam tanaman yang hidup pada kondisi kering yang disebut tanaman
xerofit. Tanaman xerofit, berdasar proses awal terbentuk terbagi menjadi 2 jenis yaitu
tanaman yang resisten (asli tanaman xerofit) dan tanaman yang beradaptasi pada lingkungan
kering tapi tidak asli tanaman xerofit melainkan mencoba bertahan pada lingkungan kering,
contohnya padi lahan kering. Selain itu berdasarkan responnya terhadap kondisi kering,
tanaman xerofit terbagi menjadi 3 jenis yaitu tanaman yang menghindar (escape), tanaman
yang tahan, dan tanaman yang toleran. Tanaman yang menghindar biasanya berumur pendek
dan membentuk biji serta buah. Sedangkan tanaman yang tahan potensial osmotiknya rendah
dan mengeluarkan senyawa prolin untuk menyesuaikan potensial osmotiknya. Senyawa
prolin merupakan komponen asam amino terbesar dalam jaringan (30% dari total nitrogen
terlarut). Peranan senyawa prolin adalah sebagai penampung nitrogen dari berbagai senyawa
nitrogen yang berasal dari kerusakan protein. Selain itu, berfungsi sebagai senyawa pelindung
untuk mengurangi pengaruh kerusakan cekaman air di dalam sel. Kandungan senyawa prolin
pada daun yang mengalami cekaman kekeringan sebesar 10-100 kali lipat lebih besar
daripada daun yang berkecukupan air. Begitu tanaman terlepas dari cekaman air, senyawa
prolin akan segera terdegradasi menjadi glutamat. Kaktus merupakan contoh tanaman yang
resisten dan toleran terhadap kondisi kering.
Secara morfologis, kaktus beradaptasi dengan mereduksi daun dalam bentuk duri atau jarum
serta rambut daun fungsinya untuk mengurangi penguapan air dan untuk pendinginan
adaptasi selain itu, daun dilapisi oleh kutikula yang sangat tebal, daun berdinding tebal. Daun
juga terdapat lapisan lilin yang menutup stomata penuh pada siang hari serta tersembunyi.
Batangnya bertipe herbaseus yang tebal dan berdaging. Tanaman ini berbatang tebal untuk
melindungi dari penguapan berlebih karena tempat yang panas dan ketersediaan air sedikit.
Tanaman ini memiliki tipe percabangan aksiler tak terbatas dan memiliki lapisan lilin untuk
mengurangi penguapan. Tipe akarnya serabut dan memanjang di dalam tanah agar mudah
menyerap air dan unsur hara. Sistem perakarannya adalah penetrasi yang dalam sehingga
memungkinkan absorpsi lebih efisien
Secara anatomis, pada penampang melintang sel epidermis tanaman ini mengalami penebalan
kutikula untuk mengurangi kehilangan air yang teradsorpsi. Selain itu, untuk beradaptasi
pada daerah yang ketersediaan airnya sedikit, kaktus memerlukan jaringan penyimpan air.
Stomatanya tersembunyi untuk memperkecil air yang keluar dari tubuh. Untuk menyimpan
air maka di dalam sel tanaman ini terdapat jaringan penyimpan air yang ada di bawah
hipodermis. yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air secara efisien Pada kaktus juga
VI. KESIMPULAN
1. Pada tumbuh-tumbuhan adaptasi dibagi menjadi tiga macam yaitu adaptasi morfologi,
adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
2. Macam-macam adaptasi tanaman terhadap ketersediaan air :
a. Hidrofit : tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi tergenang air.
b. Mesofit : tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi cukup air.
c. Xerofit : tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi air yang kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Bagon, M.J.L Harper , and C.R .Townsend.1990. Ecology : individual population and
comunitas . Blackwell scientific population Publication ,Washington DC.
Fagi ,A.M dan S.A. Sanusi .1983. Meningkatkan efisiensi air irigasi denagn teknik
pengairan.Risalh lokakarya Penelitian Padi : Masalah dan hasil penelitian padi. Pusat
penembangan dan penetiatian tanaman pangan, Bogor.
Kimball, W .1965. Biology . Adisson wesley Publishing company, Massachausate.
Kurnia , undang.2004. Prospek pengairan tanaman semisim lahan kering. Jurnal Balai
Penelitian Tanah 3.
Lestari ,E.G. 2006. Hubungan antara kerapatan stomata dengan ketahanan kekeringan pada
somaklon padi Gadjah Mungkur ,Towiti dan IR 64. Jurnal biodiversitas 7.
Levitt , J. 1980. Responses of plant to environmental stresses: water , radiation, salt ,and
other stress . New York, Academy Press.
Noggle, G.R and G.J. Fritz.1983. Introductory Plant Physiology. Prentice Hall , Inc,New
Jersey.
Rauf, S and H.A.Sadaqat.2008. identifiacation of physiological traits and genetypes combine
to high achne yield in sun flower (Helianthus annus L.) under contrasting water regime
.Aus .J.Crop Sci.
Robert , L.W.1976. Plant Biology. W.B. Sounder Company,London.
Triatmono, H.2006. Pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai
(Glycine Max). Jurnal ilmiah pertanian kultura.
Setiawan , Tohari . Djafar shiddieq.2013. Pengaruh cekaman kurang air terhadap beberapa
karakter fisiologis tanaman nilam. Jurnal littri 19.
Xiang, L.R.G .Wang,G.Mao and J.M. Koczan.2006. Identification of dought determinant by
genetic analysis of root response to drought stress and absicic acid. Plant Physiol.142.