You are on page 1of 17

TUGAS MATAKULIAH PATOFISIOLOGI

Gangguan Sistem Pencernaan

OLEH:
ASTRIANI
N111 12 338
KELAS B

FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2012

OBAT- OBAT GANGGUAN


SISTEM PENCERNAAN
PENGERTIAN
Sistem pencernaan makanan dimulai didalam mulut dimana
makanan dihaluskan sambil diaduk dengan ludah yang mengandung
suatu enzim amilase yaitu ptialin, yang berfungsi menguraikan
karbohidrat. Setelah itu ditelan dan adukan dilanjutkan dengan
gerakan peristaltik ke lambung dengan bantuan getah lambung yang
terdiri dari asam lambung dan pepsin, yaitu suatu enzim proteolitik
yang disekresi oleh selaput lendir lambung.
Pencernaan dilanjutkan didalam usus yang dibantu oleh enzimenzim pencernaan yang dihasilkan oleh pancreas dan mukosa usus.
Setelah terbentuk zat-zat gizi yang sangat halus dan mudah diserap
oleh tubuh maka sisa makanan masuk ke usus besar dan diolah oleh
flora normal usus hingga siap untuk dibuang.
Di seluruh lambung usus inilah dapat timbul pelbagai
gangguan penyakit baik yang disebabkan oleh terganggunya
produksi enzim pencernaan maupun yang disebabkan oleh infeksiinfeksi usus oleh kuman dan cacing.
Yang akan dibahas pada bab ini adalah :
A. Antasida
B. Digestiva
C. Anti diare
D. Pencahar / laxativa
E. Anti spasmodika
F. Kolagoga
G. Protektor hati

A.

ANTASIDA

Pengertian
Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa
lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung
yang menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung atau sakit
maag, dengan gejala nyeri hebat yang berkala.
Tujuan
pengobatan
adalah
menghilangkan
gejala,
mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penggolongan.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida dapat
digolongkan menjadi dua yaitu.
1)
Anti Hiperaciditas
Obat dengan kandungan aluminium dan atau magnesium ini
bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCl dalam
lambung. Magnesium atau aluminium tidak larut dalam air dan dapat
bekerja lama di dalam lambung sehingga tujuan pemberian antasida
sebagian besar dapat tercapai.
Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebabkan
diare (bersifat pencahar) sedangkan sediaan yang mengandung
aluminium dapat menyebabkan konstipasi (sembelit) maka biasanya
kedua senyawa ini dikombinasikan.
Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalsit.
(aluminium hidroksida, magnesium karbonat, magnesium trisilikat,
kompleks aluminium magnesium hidrotalsit).
Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan
antasida yang larut dalam air, dan bekerja cepat. Tetapi bikarbonat
yang terabsorbsi dapat menyebabkan alkalosis bila digunakan dalam
dosis berlebih, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan sendawa.
Obat dengan kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk
lapisan pelindung pada luka di lambung tetapi sebaiknya dihindari
karena bersifat neurotoksik sehingga dapat menyebabkan
encefalopatia (kerusakan otak dengan gejala kejang-kejang dan
kekacauan) juga cenderung menyebabkan konstipasi. Kalsium dapat
menyebabkan sekresi asam lambung berlebih, kelebihan
menyebabkan hiper kalsemia.

2)

Perintang reseptor H2 (antagonis reseptor H2)


Semua antagonis reseptor H2 menyembuhkan tukak lambung
dan duodenum dengan cara mengurangi sekresi asam lambung
sebagai akibat hambatan reseptor H2. Contoh perintang reseptor H2
adalah ratinidin dan simetidin sekarang dikenal senyawa baru
famotidin dan nizatidin.
Pengobatan dengan obat-obatan antasida bertujuan untuk
mengurangi rasa sakit, membuat penderita lebih tenang dan dapat
beristirahat, juga agar penderita tidak mengalami kembung. Antasida
sering dikombinasikan dengan:
a) Anti kolinergik, yaitu zat yang menekan produksi getah
lambung dan melawan kejang- kejang (contohnya ekstrak
belladonae).
b) Obat penenang / sedativ, yaitu untuk menekan stress karena
dapat memicu sekresi asam lambung
(contohnya
klordiazepoksida)
c) Spasmolitik, yaitu untuk melemaskan ketegangan otot
lambung usus dan mengurangi kejang-kejang
(contohnya papaverin)
d) Dimetikon (dimetilpolisiloksan) berfungsi memperkecil
gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap
dengan demikian dapat dicegah masuk angin, kembung,
dan sering buang angin (flatulensi).
Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping.
1. Aluminium Hidroksida
Indikasi
Nyeri radang lambung dan usus 12 jari.
Kontra indikasi
Hipofosfatemia.
Efek samping
Sediaan
Antasida DOEN (generik ) tablet, suspensi,
tablet kunyah.
Cara penyimpanan Pada suhu kamar.
2. Simetidin
Indikasi
Kontra indikasi

Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom


Zollinger-Ellison
-

Efek samping
Sediaan
3. Famotidin
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
Sediaan
4. Ranitidin
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
Sediaan

Pusing, ruam kulit,mengubah kebiasaan


buang air besar
Cimetidin (gererik) tablet 200mg
lihat simetidin
lihat simetidin
Famotidin (generik) tablet 20mg, 40 mg
Tukak lambung, usus 12 jari, tukak akibat
anti inflamasi non steroid
lihat simetidin
Ranitidin (generik) tablet 150mg, 300mg.

Spesialite obat-obat antasida.


NO

GENERIK

1
2

Aluminium hidroksida
Kombinasi Al(OH)3
dan MG(OH)

Simetikon/Dimetichon
e
(Dimethylpolosiloxane
)

NO

Antasida

GENERIK

Simetidin

Famotidin

Ranitidin (Ranitidini)

DAGANG

PABRIK

Alukol
Maag tab

PIM
Erela

Aludona
Diloxan

Bernofarm

Disflatyl

Pharos

Aeroson
Maalok
Antasida DOEN

Soho
Rhone P
Indo Farma

DAGANG
Corsamet
Ulsikur
Facid
Famos
Gaster
Zantac
Rantin

PABRIK
Corsa
Kalbe farma
Kalbe farma
Dankos
Novartis
Glaxo Wellcome
Kalbe Farma

B.

DIGESTIVA

Pengertian
Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu
proses pencernaan lambung usus terutama pada keadaan defisiensi
zat pembantu pencernaan. Disebut juga obat-obat pencernaan.
Penggolongan
1)
Obat yang bekerja pada kandung empedu
Empedu terdiri dari asam empedu (asam kolat) dan asam
kenodeoksikolat serta kolesterol dan fosfolipid. Guna empedu yang
berhubungan dengan pencernaan dan absorbsi lemak yaitu :
membantu proses emulsifikasi dan absorpsi lemak
mempertinggi daya kerja lipase
membantu peroses absrobsi vitamin yang larut dalam lemak
(A, D, E, K)
Guna preparat empedu peroral adalah :
membantu pencernaan dan penyerapan dalam usus (lemak)
merangsang pengeluaran empedu dari hati (cholereatic)
melarutkan & mengeluarkan batu empedu (cholagoga)
mengobati dan melindungi hati terhadap penyakit kuning dan hati
yang mengeras.

2)
Enzym pencernaan.
Yang sering digunakan adalah :
Asam hidroklorida (HCl)
Enzym lambung (pepsin)
Enzym pankreas (pancreatin)
Penggantian enzym pankreas (pankreatin suplemen)
diperlukan bila sekresi pankreas terganggu (dapat karena

pembedahan pankreas, tersumbatnya pankreas atau karena kancer


pankreas).
Enzym ini terdiri dari :
1. Amylase (pencernaan K- hidrat)
2. Trypsin-chemotrypsin (pencerna protein)
3. Lipase (pencerna lemak dengan bantuan empedu)
Asam klorida (HCl) adalah suatu cairan yang dikeluarkan oleh
dinding lambung yang memiliki fungsi utama:
mengubah pepsinogen yang dihasilkan selaput lambung menjadi
pepsin
membuat suasana lambung jadi asam sehingga mempermudah
penguraian protein menjadi peptida
membantu proses absorpsi garam kalsium dan besi
membantu merangsang pengeluaran getah lambung, pankreas dan
hati.
Pada keadaan kekurangan asam lambung disebabkan
aklorhidri, sehingga sebagai pengganti perlu diberikan HCl dari luar.
Pemakaian HCl tersebut harus dalam keadaan cukup encer agar
tidak menghancurkan selaput lendir lambung.
Pepsin adalah enzym yang disekresi mukosa lambung
berfungsi menguraikan protein menjadi peptida, enzym ini
disebut juga protease.

Spesialite obat digestiva.


NO

GENERIK

Pankreatin, empedu sapi,


ekstrak lambung.
Pancreatin, empedu sapi,
bromealin
Pancreatin, lipase, amilase

2
3

DAGANG

PABRIK

Panzynorm

Nordmark

Nutrizym

E.Merk

Pancreon comp

Kimia Farma

C.

ANTI DIARE

Pengertian.
Antidiare adalah obat-obatan yang digunakan untuk
menanggulangi atau mengobati penyakit yang disebabkan oleh
bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan makanan. Gejala
diare adalah buang air besar berulang kali dengan banyak cairan
kadang-kadang disertai mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang
disertai darah atau lendir.
Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom
di dinding usus sehingga menimbulkan reflek mempercepat
peristaltik usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan oleh :
infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri colie
infeksi oleh kuman thypus (kadang-kadang) dan kolera
infeksi oleh virus misalnya influenza perut dan travellers diarre
akibat dari penyakit cacing (cacing gelang, cacing pita)
keracunan makanan atau minuman
gangguan gizi
pengaruh enzym tertentu
pengaruh saraf (terkejut, takut dan sebagainya)
Diare juga dapat merupakan salah satu gejala penyakit seperti
kanker pada usus
Penggolongan
Obat obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat
berupa :
1. Kemoterapi
2. Obstipansia
3. Spasmolitik
Sebelum diberikan obat yang tepat maka pertolongan pertama
pengobatan diare akut seperti pada gastro enteritis ialah mencegah
atau mengatasi pengeluaran cairan atau elektrolit yang berlebihan
(dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan usia lanjut, karena
dehidrasi dapat mengakibatkan kematian.

Gejala dehidrasi : haus, mulut dan bibir kering, kulit menjadi


keriput (kehilangan turgor), berkurangnya air kemih, berat badan
turun dan gelisah. Pencegahan dehidrasi dilakukan dengan
pemberian larutan oralit, yaitu campuran dari :
NaCl 3,5 gram
KCl 1,5 gram
NaHCO3 2,5 gram
Glukosa 20 gram
Atau dengan memberikan larutan infus secara intra vena antara lain
Larutan NaCl 0,9 % ( normal saline )
Larutan Na. Laktat majemuk ( ringer laktat )
Setelah itu dapat diberikan obat-obatan lain yang dipilih
berdasarkan jenis penyebab diare melalui pemeriksaan yang teliti.
1)
Kemoterapi
Untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab
penyakit digunakan obat golongan sulfonamida atau antibiotika
2)
Obstipansia
Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan
diare, yaitu dengan cara :
menekan peristaltik usus, misalnya loperamid
menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin
pemberian adsorben untuk menyerap racun yang dihasilkan
bakteri atau racun penyebab diare yang lain misalnya, carboadsorben, kaolin
pemberian mucilagountuk melindungi selaput lendir usus yang
luka.
3)
Spasmolitika
Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri
perut) pada diare misalnya Atropin sulfat
Obat generik , indikasi, kontra indikasi, dan efek samping
1. Oralit
Indikasi
Pencegahan dehidrasi pada diare atau
kolera dengan cara menggantikan cairan
tubuh yang hilang

Kontra indikasi
Efek samping
Sediaan
Cara penyimpanan
2. Kaolin
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
Sediaan

3. Carbo adsorben
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
Sediaan

Obstruksi dan perforasi usus


Hiper kalemia
Oralit (generik),serbuk
Ditempat kering
Pengobatan diare, bersifat adsorben
Generik (-)
Umumnya yang beredar adalah kombinasi
kaolin dan pectin
Pengobatan diare, bersifat menyerap racun
Karbo Absorben (Kimia Farma)
Di Indonesia beredar Attapulgit

Ada beberapa penyakit infeksi usus lain yang menyebabkan


diare, antara lain:
Kolera
Penyakit infeksi usus disebabkan bakteri Vibrio cholarae
asiatica atau Vibrio cholerae eltor. Gejala-gejala kolera adalah
diare seperti air beras, muntah-muntah dan kejang-kejang, anuria
(terhentinya pengeluaran air seni).
Pengobatannya adalah dengan pemberian oralit atau teh susu
untuk menghindari bahaya dehidrasi disusul dengan pemberian
antibiotik (tetrasiklin, kloramfenicol) sebagai terapi kausal.
Disentri basiler
Disebut juga shigellosis adalah penyakit infeksi usus yang
diakibatkan oleh beberapa jenis basil gram negatif genus shigella.
Ciri-ciri penyakit :
- Kejang dan nyeri perut
- Mulas waktu buang air besar

- Diare berlendir dan berdarah


Obat-obat yang biasa dipakai antara lain :
- Golongan sulfonamida (sulfadiazin dan derivatnya serta
kotrimoksazol)
- Golongan antibiotik (ampisilin, tetrasiklin)
Thypus
Disebabkan oleh salmonella typhosa yang menyerang usus
penderita dengan gejala demam tinggi secara berkala, nyeri kepala,
lidah menjadi putih dan bila terjadi perforasi usus, terjadi diare
berdarah.
Pengobatan thypus :
- Chloramfenicol : merupakan obat pilihan (drug of choice) .
Efek samping mengakibatkan anemia aplastis
- Kotrimoksazol merupakan obat pilihan lainnya pada
pemakaian lama (lebih dari 14 hari) dapat menimbulkan
gangguan darah.
- Antibiotik lain seperti ampisilin amoksisilin dan tetrasiklin,
baru digunakan bila terjadi resistensi terhadap chlorampenicol
atau kotrimoksazol.
Spesialite obat anti diare
NO

GENERIK

DAGANG

PABRIK

Oralit

Kaolin

Bioralit
Corsalit
Kaopectate
Neo Diaform

Indofarma
Corsa
Up John Indonesia
Corsa

3
4

Attapulgit
Loperamid HCL

Neo Enterostop
Biodiar
Imodium
Lodia

Kalbe Farma
Novartis Indonesia.
Johnson &Johnson
Sanbe

Arang Jerap
(Carbo Adsorbens)
DOEN

Bekarbon

Kimia Farma

D.

PENCAHAR (Laxativa)

Pengertian
Pencahar atau laxantia adalah obat-obat / zat yang dapat
mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah/ melancarkan
buang air besar. Mekanisme kerjanya adalah dengan cara
merangsang
susunan saraf otonom para-simpatis agar usus
mengadakan gerakan peristaltik dan mendorong isinya keluar.
Penggunaan
Obat pencahar digunakan untuk :
Pada keadaan sembelit (konstipasi) karena pengaruh efek
samping obat kurang minum, kurang mengkomsumsi makanan
berserat.
Pada pasien dengan resiko pendarahan, pada angina pektoris atau
resiko
Pendarahan rektal pada hemoroid (wasir).
Untuk membersihkan saluran cerna sebelum pembedahan dan
prosedur radiologi.
Untuk pengeluaran parasit setelah pemberian antelmentik.
Penggunaan pencahar pada anak-anak harus dihindari kecuali
diresepkan oleh dokter.
Penggolongan
Berdasarkan mekanisme kerja dan sifat kimianya, pencahar
digolongkan sebagai berikut :
1)
Zat-zat perangsang dinding usus
- Merangsang dinding usus besar misalnya glikosida
antrakinon (rhei, sennae, aloe, bisakodil, dantron)
- Merangsang dinding usus kecil misalnya oleum ricini
/minyak jarak (sudah tidak dipakai) dan kalomel
2)

Zat-zat yang dapat memperbesar isi usus


- Obat yang bekerja dengan jalan menahan cairan dalam usus
secara osmosis (pencahar osmotik), contohnya magnesium
sulfat (garam Inggris) , natrium fosfat. Enema fosfat

bermanfaat dalam membersihkan usus sebelum prosedur


radiologi, endoskopi dan bedah. Natrium sulfat harus
dihindari karena pada individu yang rentan dapat
menyebabkan retensi air dan natrium
- Obat yang dapat mengembang dalam usus, misalnya agaragar, carboksil metil cellulose (CMC) dan tylose.
- Serat juga dapat digunakan karena tidak dapat dicernakan,
seperti buah-buahan dan sayuran.
3)

Zat pelicin atau pelunak tinja


Zat ini dapat mempermudah defikasi karena memperlunak
tinja dan memperlicin jalannya defekasi. Contohnya paraffin cair,
suppositoria dengan gliserin, klisma dengan larutan sabun dll.
Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping
1. Bisakodil
Indikasi
Konstipasi (tablet bekerja dalam 10 12
jam, suppositoria bekerja dalam 20 60
menit)
Kontra indikasi
Efek samping
Penggunaan jangka panjang dapat memicu
atonia colon
Sediaan
Bisakodil (generik) tabl 5 mg
2. Dantron
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
Sediaan
3. Glycerin
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
Sediaan

Konstipasi pada pasien gagal jantung,pada


orang tua
Obstruksi usus, atonia colon.
Dantron (generik) tablet 150 gr
Konstipasi
Glyserin (generik), larutan

4. Magnesium sulfat /garam Inggris


Indikasi
Konstipasi, pengosongan usus yang cepat
sebelum prosedur radiologi, endoskopi dan
bedah.
Kontra indikasi
Penyakit saluran cerna akut; gangguan
ginjal, gangguan hati, usia lanjut & pasien
lemah
Efek samping
Kolik
Sediaan
Magnesium sulfat (generik) serbuk 30 gr
garam Inggris (generik), serbuk

Spesialite obat-obat pencahar


NO

GENERIK

DAGANG

PABRIK

Ispaghula Sekam

Bisakodil

Metamucil
Mucofalk
Dulcolax

Searle
Darya Varia
Schering Indonesia

Glyserin

Laxamex
Glyserin Cap Gajah
Proconsti

Konimex
Usaha Sekawan
Soho

Garam Inggris

E.

Garam Inggris cap Usaha sekawan


Gajah

ANTI SPASMODIKA

Pengertian
Antispasmodik ialah zat atau obat-obat yang digunakan untuk
mengurangi atau melawan kejang-kejang otot, yang sering
mengakibatkan nyeri perut (saluran pencernaan). Obat golongan ini
mempunyai sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk senyawa
yang memiliki efek anti kolinergik, lebih tepatnya anti muskarinik.
Meskipun dapat mengurangi spasme usus tapi penggunaannya
dalam sindrom ususpencernaan hanya bermanfaat sebagai
pengobatan tambahan.

Penggolongan
Anti spasmodik digolongkan menjadi:
Atropin dan kelompok alkaloid
Antimuskarinik sintetik
Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping
Atropin Sulfat dan Alkaloid Beladona
Indikasi
Relaksan otot polos
Kontra indikasi
Glaukoma sudut sempit
Efek samping
Mulut kering, sulit menelan dan haus,dll
Sediaan
Atropin sulfat (generik), serbuk inj. ekstrak
beladona (generik) tablet 10mg, 20mg
Spesialite obat-obat anti spasmodik
NO

GENERIK

DAGANG

PABRIK

1.

Hiosin
Butilbromida

Buscopan

Schering Indonesia

Gitas
Hyorex

Interbat
Rama

Pro Banthine

Soho

Duspatalin

Kimia Farma

2
3

F.

Propantelin
Bromida
Mebeverine HCL

KOLAGOGA

Pengertian
Kolagoga adalah zat atau obat yang digunakan sebagai
peluruh atau penghancur batu empedu. Batu empedu merupakan
penyakit yang terjadi di saluran atau kandung empedu Faktor
pencetusnya meliputi hiperkolesterolemia, penyumbatan disaluran
empedu dan radang saluran empedu.
Terdapat tiga jenis batu empedu yakni batu kolesterol, batu
pigmen dan batu kalsium karbonat (kebanyakan yang terjadi batu
empedu campuran). Terapi batu empedu dengan obat perannya

relatif kecil bila dibandingkan dengan tehnik pembedahan atau


endoskopi.dan laparoskopi.
Terapi dengan obat cocok untuk pasien:
Yang gejalanya ringan
Fungsi kandung empedu tidak terganggu
Ukuran batu empedu kecil sampai sedang.
Pencegahan jangka panjang mungkin diperlukan setelah batu
empedunya melarut atau dibuang, karena dapat terjadi kembali pada
sebagian pasien sesudah pengobatan dihentikan.
Pengobatan
Obat yang sering digunakan untuk membantu melarutkan batu
empedu adalah asam kenodeoksikolat dan asam ursodeoksikolat.
Pasien batu empedu dianjurkan melakukan diet kolesterol dan
pengobatan dilanjutkan sampai 3 atau 4 bulan sesedah batunya
melarut.
Spesialite obat Kolagoga.
NO

GENERIK

DAGANG

PABRIK

Asam
Kenodeoksikolat
Asam
Ursodeoksikolat

Chenofalk

Darya Varia

Estazor

Pratapa Nirmala

Pramur
Urdafalk
Ursochol

Prafa
Darya Varia
Pharos

G.

PROTEKTOR HATI (HEPATOPROTEKTOR)

Obat-obat protektor hati adalah obat-obat yang digunakan


sebagai vitamin tambahan untuk melindungi, meringankan atau
menghilangkan gangguan fungsi hati kerena adanya bahan kimia,
penyakit kuning atau gangguan dalam penyaringan lemak oleh hati.
Pada umumnya obat-obat golongan ini mengandung asamasam amino, kandungan dari tanaman kurkuma (kurkumin) dan zatzat lipotropik seperti methionin dan cholin. Methionin memiliki

peranan penting dalam metabolisme hati sehingga digunakan untuk


melawan keracunan yang disebabkan oleh hepatotoksin. Sedangkan
choline adalah suatu zat yang dapat mencegah dan menghilangkan
perembesan lemak kedalam hati dan juga bekerja melawan
keracunan.
Obat-obat ini sebaiknya jangan digunakan pada penderita
penyakit hati yang berat karena pada dosis besar dapat
memperparah keadaan.

Spesialite obat protektor hati


NO

GENERIK

Methionin
Vitamin

Curcuma

Asam-asam Amino

DAGANG
dan

PABRIK

Methicol

Otto

Methioson
Curcuma
Curson
Heparviton
Lanagogum
Aminofusin Hepar

Soho
Soho
Soho
Tempo Scan P
Landson
Baxter Kalbe

You might also like