You are on page 1of 16

Perkembangan Orang Dewasa

2.2.1

Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa


Karakteristik perkembangan orang dewasa adalah sebagai berikut:

1.

Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik orang dewasa terus berjalan sesuai dengan jenis
pekerjaan, pendidikan dan latihan serta hobi-hobi aktivitas fisik. Usia dewasa merupakan usia
yang secara fisik sangat sehat, kuat, dan cekatan dengan tenaga yang cukup besar. Kekuatan
dan kesehatan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi, kebiasaan hidup, kebiasaan
makan, dan pemeliharaan kesehatan.

2.

Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda terus berkembang lebih meluas atau
komprehensif dan mendalam. Perkembangan ini tergantung pada pengetahuan dan informasi
yang dikuasai. Semakin tinggi dan luas ilmu pengetahuan, dan informasi yang dimiliki,
semakin tinggi kualitas kemampuan berpikir.

3.

Pada masa dewasa, berlangsung pengalaman moral. Melalui pengalaman moral, orang
dewasa mengubah pemikiran-pemikiran moral menjadi perbuatan moral.

4.

Bekerja untuk pengembangan karier merupakan tuntutan dan karakteristik utama dari masa
dewasa.

2.2.2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang orang dewasa adalah sebagai
berikut:
1. Faktor genetik
a.

Faktor keturunan masa konsepsi;

b. Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan;


c.

Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,
pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen.

2. Faktor eksternal / lingkungan


Faktor eksternal mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal
yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang
baik akan menghambatnya.
a.

Keluarga
Fungsi keluarga yaitu sebagai tempat bertahan hidup, rasa aman, perkembangan
emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari
peran dan perilaku.

b. Kelompok teman sebaya


Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam
interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. Fungsi kelompok
teman sebaya adalah sebagai tempat belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan
menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan
sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga serta untuk mencapai tujuan
kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c.

Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang
dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.

d. Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan respon individu terhadap lingkungan dan respon orang
lain pada individu. Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari fetal (janin). Ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan karena kesehatan terganggu akan mengakibatkan tumbuh kembang juga
terganggu.
e.

Lingkungan tempat tinggal


Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi juga mempengaruhi
perkembangan seseorang.

2.2.3

a.

Perbedaan Individual Orang Dewasa

Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individual orang dewasa adalah faktor


lingkungan, pembawaan dan pengalaman.

b.

Unsur-unsur perbedaan individu yang disebabkan oleh perbedaan lingkungan dan


pembawaan adalah perbedaan dalam minat, kepribadian, dan kecakapan (kecerdasan).

c.

Penerimaan orang dewasa terhadap pengaruh lingkungan (pengalaman) ditentukan oleh:

Kekuatan daya pendukung The IQ dan daya kendali dari super ego;

Cita-cita dan hasrat (Alfred Adler);

Kadar rasa harga diri (Kunkel);

Kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan mengembangkan dirinya (Stern);

Pandangan subjektif terhadap partisipasinya dengan lingkungan (Rullo May);

Kemampuan membaca situasi atau kerangka berpikir (Lewin), serta

Hubungan sosial di masa lalu (Rotter & Sullivan).

2.3 Dewasa Muda (20-40 tahun)


2.3.1

Tahap Perkembangan
Dewasa muda disebut sebagai individu yang matur. Mereka sudah dapat memikul
tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan mengharapkan hal yang sama dari orang
lain. Mereka menghadapi berbagai tugas dalam hidup dengan sikap realistis dan dewasa,
membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut.

1. Perkembangan Fisik
Individu berada pada kondisi fisik yang prima diawal usia 20a-an. Semua sistem pada
tubuh(seperi kardio vaskuler, pengelihatan, pendengaran dan reproduktif) juga berfungsi pada
efesiensi puncak. Perubahan fisik pada tahap ini minimal, berat badan dan massa otot dapat
berubah akikab diet dan olah raga.

2. Perkembangan Psikososial
Individu dewasa muda, menghadapi sejumlah pengalaman serta perubahan gaya hidup
yang baru saat beranjak dewasa, mereka harus membuat pilihan mengenai pendidikan,
pekerjaan,

perkawinan,

memulai

rumah

tangga,

dan

untuk

membesarkan

anak.

Tanggungjawab sosial meliputi membentuk hubungan pertemanan yang baru dan menjelani
beberapa kegiatan di masyarakat.
Beberapa perkembangan psikososial pada dewasa muda, yaitu:
a.

Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi diarahkan untuk mencapai hubungan seksual
yang matur (mengacu pada teori Freud).

b. Memiliki tugas perkembangan berikut, mengacu pada pemikiran Havighurst:

Memilih pasangan;

Belajar untuk hidup bersama pasangan;

Membentuk sebuah keluarga;

Membesarkan anak;

Mengatur rumah tangga;

Memulai suatu pekerjaan;

Memikul tanggung jawab sebagai warga negara;

Menemukan kelompok sosial yang cocok.

3. Perkembangan Kognitif
Piaget meyakini bahwa struktur kognitif sempurna terjadi kurang lebih sejak usia 1115 tahun. Sejak periode tersebut, operasi formal(contoh: membuat hipotesis) menandakan
pemikiran selama massa dewasa, egosentrismenya terus berkurang. Mereka mampu
memahami dan menyeimbangkan argumen yang diciptakan oleh logika dan emosi.

4. Perkembangan Moral
Pada periode ini, individu mampu memisahkan diri dari pengharapan dan aturanaturan orang lain, dan mendefinisikan moralitas terkait prinsip moral. Saat mempersepsikan
konflik dengan norma dan hukum masyarakat, mereka membuat penilaian berdasarkan
prinsip pribadi mereka.

5. Perkembangan Spiritual
Pada periode ini, individu berfokus pada realitas. Individu dewasa yang berusia 27
tahun dapat mengemukakan pertanyaan yang bersifat filosofi mengenai spiritualitas dan
menyadari akan hal spiritual tersebut. Ajaran-ajaran agama yang diperoleh semasa kecil,
sekarang dapat diterima/didefenisikan kembali.

2.3.2

Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yang muncul dan seringkali ditemui pada kelompuk usia ini
meliputi kecelakaan, bunuh diri, penyalahgunaan zat, hipertensi, penyakit menular seksual
(PMS), penganiayaan terhadap wanita dan keganasan tertentu.

1. Kecelakaan
Cedera tak-disengaja(terutama tabrakan kendaraan bermotor) merupakan penyebab
kematian utama pada kelompok usia 1-44 tahun. Oleh sebab itu pendidikan mengenai
tindakan kewaspadaan keselamatan dan pencegahan kecelakaan merupakan peran utama
perawat dalam meningkatkan kesehatan orang dewasa muda.
2. Bunuh Diri
Bunuh diri merupakan penyebab kelima kematian pada individu dewasa muda di
AS(Murray & Zentner, 2001 dalam Kozier dkk, 2011).
Secara umu, tindakan bunuh diri disebabkan oleh ketidakmampuan individu dewasa
muda untuk menghadapi berbagai tekanan, tanggung jawab, dan tuntutan di masa dewasa.

Peran perawat dalam mencegah upaya bunuh diri meliputi mengidentifikasi perilaku
yang mengindikasikan masalah potensial: depresi; berbagai keluhan fisik seperti penurunan
berat badan, gangguan tidur, dan gangguan pencernaan; penurunan minat dalam peran sosial
dan pekerjaan, serta seringnya individu mengurung diri; menyediakan informasi mengenai
tanda awal bunuh diri dalam program pendidikan. Apabila terindentifikasi berisiko melkukan
bunuh diri maka harus dirujuk ke profesional kesehatan jiwa atau pusat penenangan kritis.
3. Hipertensi
Masalah ini dipengaruhi oleh faktor keturunan, merokok, obesitas, diet tingginatrium, dan tingkat stres yang tinggi.
4. Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunan zat merupakan ancaman utama terhadap kesehatan individu dewasa
muda. Alkohol, mariyuana, amfetamin, dan kokain misalnya, dapat menimbulkan perasaan
bahagia pada individu yang memiliki masalah penyesuaian dan akan berakibat buruk pada
masalah kesehatan di kemudian hari. Sebagai contoh, penyalahgunaan obat selama kehamilan
dapat menyebabkan gangguan pada janin, penggunaan alkohol dalam waktu yang lama dapat
menimbulkan penyakit berbahaya.
Strategi perawat berkaitan penyalahgunaan obat meliputi penyuluhan tentang
komplikasi penggunaan obat itu, upaya pengubahan sikap individu terhadap penyalahgunaan
obat, dan konseling tentang berbagai masalah yang menyebabkan penyalahgunaan obat.
5. Penyakit Menular Seksual (PMS)
PMS, seperti AIDS, sifilis, gonore merupakan jenis infeksi yang umum terjadi pada individu
dewasa muda. Fungsi perawat disini terutama sebagai pendidik.
6. Kekerasan
Tindakan pembunuhan akibat kekerasan merupakan penyebab kedua kematian pada
kaum muda yang berusia 15-24 tahun.
7. Penganiayaan terhadap Wanita
Masalah ini terjadi pada keluarga di seluruh tingkat sosioekonomi. Kondisi stres yang
memicu keluarga untuk melakukan penganiayaan meliputi masalah keuangan, perpisahan
keluarga dan dukungan masyarakat, serta isolasi fisik dan sosial.
Perawat yang menangani wanita tersebut harus (a) memiliki komunikasi terbuka yang
mendorong mereka mengemukakan masalahnya; (b) membantu mereka meningkatkna harga
dirinya; (c) terus mendikung dan mendidik wanita agar memahamo sebab dan akibat perilaku
kekerasann dan penganiayaan.
8. Keganasan

Masalah keganansan yang sering muncul pada pria usia 20-34 tahun adalah kanker
testis. Pemeriksaan testis harus diadakan sebulan sekali sebagai identifikasi dini terjadinya
kanker skrotum(Barkauskas dkk, 2002 dalam Kozier, 2011).
Sedangkan pada wanita adalah kanker payudara yang meningkat setelah usia 30
tahun. Kanker payudara merupakan penyebab kematian utama yang terjadi pada wanita.

2.3.3

Pengkajian dan Promosi Kesehatan

Beberapa pedoman pengkajian perkembangan dewasa muda antara lain:


1. Perkembangan Fisik

Menunjukkan berat badan dalam rentang normal sesuai usia dan jenis kelamin

Memperlihatkan tanda-tanda vital dalam rentang normal sesuai usia dan jenis kelamin

Mendemonstrasikan kemampuan penglihatan dan pendengaran dalam rentang normal

Mengemukakan pengetahuan dan sikap yang sesuai mengenai seksualitas

2. Perkembangan Psikososial

Merasa bebas dari orang tua

Memiliki konsep diri yang realistis

Menyukai diri sendiri dan arah kehidupan yang berjalan

Berinteraksi baik dengan keluarga

Mampu menghadapi stress akibat perubahan dan pertumbuhan

Memiliki ikatan yang terbina dengan baik bersama orang-orang yang berarti

Memiliki kehidupan sosial yang berarti

Menunjukkan tanggung jawab emosi, sosial, dan ekonomi dalam kehidupan pribadi

Memiliki serangkaian nilai-nilai yang membimbing perilaku

3. Perkembangan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari

Memiliki gaya hidup yang sehat

Beberapa pedoman promosi kesehatan untuk dewasa muda antara lain:


1. Tes dan Skroning Kesehatan

Pemeriksaaan fisik rutin(setiap 1-3 tahun untuk wanita, setap 5 tahun untuk pria)

Imunisasis esuai rekomendasi

Pemeriksaan gigi secara teratur

Penyaringan penglihatan dan pendengaran secara berkala

Pemeriksaan testikular sendiri setiap bulan

Skrining untuk penyakit kardiovaskular

Uji kulit untuk tuberkulosis setiap 2 tahun

2. Keamanan

Dukungan keselamatan kendaraan bermotor

Tindakan perlindungan terhadap sinar matahari

Tindakan keselamatan di tempat kerja

Dukungan keelamatan di air

3. Nutrisi dan Olahraga

Pentingnya asupan zat besi yang adekuat dalam diet

Faktor nutrisi dan olahraga yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler

4. Interaksi Sosial

Mendukung hubungan personal yang mendorong diskusi mengenai perasaan, kekhawatiran,


dan rasa takut

Menyusun tujuan jangka pendek dan jangka panjang mengenai pilihan pekerjaan dan karier

2.4 Dewasa Menengah/Paruh Baya (40-65 tahun)


2.4.1

Tahap Perkembangan

1. Perkembangan Fisik
Pada perkambangan ini, banyak berubahan fisik yang terjadi, antara lain sebagai
berikut:
a.

Penampilan
Rambut mulai tipis dan beruban, kelembapan kulit berkurang, muncul kerutan pada
kulit, jaringan lemak diretribusikan kembali sehingga menyebabkan deposit lemak di area
abdomen.

b. Sistem muskuloskeletal
Massa otot skeletal berkurang sekitar usia 60-an. Penipisan diskus interverbal
menyebabkan penurunan tinggi badan sekitar 1 inci. Kehilangan kalsium dari jaringan tulang
lebih sering terjadi pada wanita pasca menstruasi. Otot tetap tetap bertumbuh sesuai
penggunaan.
c.

Sistem kardiovaskular

Pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan menjadi lebi tebal


d. Presepsi sensori
Ketajaman visual menurun, seringkali terjadi diakhir usia 40-an, khususnya untuk
pengelihatan dekat(presbiopia). Ketajaman pendengaran untuk suara frekuansi tinggijuga
menurun(presbikusis), khususnya pada pria. Sensasi perasa juga berkurang.
e.

Metabolisme
Metabolisme lambat, menyebabkan kenaikan berat badan

f.

Sistem pencernaan
Penurunan tonus usus besar secara bertahap dapat menyebabkan kecendrungan
terjadinya konstipasi pada individu.

g. Sistem perkemihan
Unit nefron berkurang selama periode ini, dan laju filtrasi glomelurus menurun.
h. Seksualitas
Perubahan hormonal terjadi pada pria maupun wanita.

2. Perkembangan Psikososial
Menurut havighurst, individu paruh baya memiliki tugas perkembangan psikososial
sebagai berikut:
a.

Memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara dewasa dan tanggung jawab sosial;

b. Membangun dan mempertahankan standar ekonomi hidup;


c.

Membantu anak yang beranjak remaja untuk menjadi individu dewasa yang bahagia dan
bertanggung jawab;

d. Mengembangkan berbagai aktivitas untuk mengisi waktu luang;


e.
f.

Berinteraksi dengan pasangan sebagai seorang individu;


Menerima dan menyesuaikan perubahan fisk di masa paruh baya;

g. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang mulai lansia.

3. Perkembangan Kognitif
Kemampuan kognitif dan intelektual di masa paruh baya tidak banyak mengalami
perubahan. Proses kognitif meliputi waktu rekreasi, memori, persepsi, pembelajaran,
pemecahan masalah, dan kreativitas.

4. Perkembangan Moral

Pada tahap ini, individu perlu memiliki pengalaman yang luas tentang pilihan moral
personal serta tanggung jawab.

5. Perkembangan Spiritual
Pada tahap ini, individu dapat memandang kebenaran dari sejumlah sudut pandang.
Mereka cenderung tidak terlalu fanatik terhadap keyakinan agama, dan agama seringkali
membrikan lebih banyak kenyamanan pada diri individu di masa ini dibandingkan
sebelumnya. Individu kerap kali bergantung pad akeyakinan spiritual untuk membantu
mereka menghadapi penyakit, kematian, dan tragedi.

2.4.2

Masalah Kesehatan

Resiko munculnya masalah kesehatan pada kelompok usia ini lebih besar daripada
kelompok usia dewasa muda, antara lain:
1. Kecelakaan
Faktor perubahan fisiologis, dan kekhawatiran terhadap tanggung jawab personal dan
pekerjaan dapat meningkatkan angka kecelakaan

pada individu paruh baya, terutama

kecelakaan kendaraan bermotor.


2. Kanker
kanker merupakan penyebab kematian kedua para individu yang berusia antara 25 dan 64
tahun di AS. Pria memiliki insiden penyakit kanker paru dan kandung kemih yang tinggi.
Pada wanita, penyakit kanker payudara menempati posisi tertinggi, diikuti kanker kolon dan
rektum, uterus, dan kanker paru.
3. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di AS. Faktor
penyebabnya meliputi merokok, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, gaya hidup kurang
gerakriwayat keturunan atau riwayat kematian mendadak pada ayah saat berusia kurang dari
55 tahun atau ibu saat berusia kurang dari 65 tahun, serta faktor usia individu.
4. Obesitas
Obesits merupakan faktor resiko untuk banyak penyakit kronis seperti dibaetes dan
hipertensi. Klien harus mencegah obesitas dengan mengurangi asupan kalori dan berolahraga
secara teratur.
5. Alkoholisme

Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah pengangguran, keretakan


dalam rumah tangga, kecelakaan, dan berbagai penyakit.
6. Perubahan Kesehatan Mental
Stresor perkembangan, seperti menopause, penuaan, dan masa pensiun yang semakin dekat,
serta stresor situasional, seperti perceraian, pengangguran, dan kematian pasangan, dapat
memicu peningkatan depresi di masa paruh baya. Klien dapat memperoleh manfaat dari
kelompok pendukung atau terapi individu untuk mengatasi masalah ini.

2.4.3

Pengkajian dan Promosi Kesehatan

Beberapa pedoman pengkajian perkembangan dewasa menengah/paruh baya antara


lain:
1. Perkembangan Fisik

Menunjukkan berat badan dalam rentang normal sesuai usia dan jenis kelamin

Memperlihatkan tanda-tanda vital sesuai usia dan jenis kelamin

Mendemonstrasikan kemampuan penglihatan dan pendengaran dalam rentang normal

Menunjukkan pengetahuan dan sikap yang tepat tentang seksualitas(missal tentang


menopause)

2. Perkembangan Psikososial

Menerima kondisi tubuh yang mengalami penuaan

Merasa nyaman dan menghargai diri sendiri

Menikmati kebebasan yang baru untuk hidup mandiri

Menerima perubahan peran dalam keluarga(misal memiliki anak remaja dan orang tua yang
lanjut usia)

Berinteraksi dengan baik dan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama bersama
pasangan hidup

Memiliki filosofi hidup yang bermakna

3. Perkembangan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari

Menjalin praktik kesehatan preventif

Beberapa pedoman promosi kesehatan untuk dewasa menengah/paruh baya antara


lain:
1. Tes Skrining Kesehatan

Pemeriksaan fisik rutin(setiap tahun untuk wanita; setiap 2-3 tahuh untuk pria)

Imunisasi sesuai anjuran(seperti vaksinasi influenza)

Pemeriksaan gigi secara berkala

Pemeriksan tonometri untuk melihat adanya tanda-tanda glaukoma atau penyakit mata lain
setiap 2-3 tahun

Pemeriksaan payudara di ahri pertama setiap bulan sesudah monopause

Pemeriksaan testis sendiri setiap bulan

Skrining untuk penyakit kardiovaskular( misalnya pengukuran tekanan darah)

Skrining untuk kanker payudara, uterus dan prostat

Skrining untuk tuberkulosis setiap 2 tahun

2. Keamanan

Dukungan keselamatan kendaraan bermotor, khususnya saat berkendaraaan di malam hari

Tindakan keamanan di tempat kerja

Tindakan keamanan di rumah

3. Nutrisi dan Olahraga

Pentingnya asupan protein, kalsium, dan vitamin D yang cukup dalam diet

Faktor nutrisi dan olahraga yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular( misalnya
obesitas, asupan kolesterol dan lemak, kurang giat berolahraga)

4. Interaksi Sosial

Kemungkinan munculnya krisis di masa paruh baya: dukung untuk diskusi mengenai
perasaan, kekhawatiran dan rasa takut.

Merencanakan masa pensiun

2.5 Dewasa Tua/Lansia (Lebih dari 65 tahun)


2.5.1

Tahap Perkembangan

1. Perkembangan Psikososial
Menurut Erikson, tugas perkembangan di masa inia dalah integritas ego versus putus
asa. Seseorang yang mencapai integritas ego memandang kehidupan dengan perasaan utuh
dan meraih kepuasan dari keberhasilan yang dicapai di masa lalu. Mereka memandang
kematian sebagai akhir kehidupan yang dapat diterima. Sebaliknya, orang yang putus asa
sering kali merasa pilihannya salah dan berharap dapat mengulang kembali waktu.
Tugas perkembangan lansia menurut Peck tahun 1968, antara lain:

a.

Usia 65-75 tahun

Menyesuaikan diri dengan kesehatan dan kekuatan fisik yang menurun

Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penghasilan yang menurun

Menyesuaikan diri dengan kematian orang tua, pasangan, dan teman

Menyesuaikan diri dengan hubungan yang baru bersama anak-anak yang sudah dewasa

Menyesuaikan diri dengan waktu luang

Menyesuaikan diri dengan respons fisik dan kognitif yang melambat

b. Usia 75 tahun atau lebih

Beradaptasi dengan situasi hidup sendiri

Menjaga kesehatan fisik dan mental

Menyesuaikan diri dengan kemungkinan tinggal di panti jompo

Tetap berhubungan dengan anggota keluarga lain

Menemukan makna hidup

Mengurus akan kematiannya kelak

Tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas

Membuat perencanaan hidup yang memuaskan seiring penuaan

2. Perkembangan Kognitif
Perubahan pada struktur kognitif berlangsung seiring bertambahnya usia. Diyakini
bahwa terjadi penurunan jumlah neuron yang progresif. Selain itu, aliran darah ke otak
menurun, dan metabolisme otak melambat. Penurunan intelektual umumnya mnecerminkan
proses penyakit, seperti arterosklerosis.
Pada lansia, proses penarikan informasi dari memori jangka panjang dapat menjadi
lebih lambat. Lansia cenderung melupakan kejadian yang baru saja berlalu. Dan mereka
memerlukan waktu yang lebih banyak dalam belajar.

3. Perkembangan Moral
Kebanyakan lansia berada pada tingkat prakonvensional perkembangan moral,
mereka mematuhi setiap aturan agar tidak menyakiti atau menyusahkan orang lain.
Sedangkan pada tingkat konvensional, mereka mengikuti kaidah sosial yang berlaku sebagai
respons terhadap harapan orang lain.

4. Perkembangan Spiritual

Carson (1989) mengemukakan bahwa agama memberi makna baru bagi lansia, yang
dapat memberikan kenyamanan, penghiburan, dan penguatan dalam kegiatan keagamaan.
Banyak lansia memiliki keyakinan agama yang kuat dan terus menghadiri pertemuan atau
ibadah keagamaan. Keterkaitan lansia dalam hal keagamaan kerap membantu mereka dalam
mengatasi berbagai masalah yang nerkaitan dengan makna hidup, kesengsaran, atau nasib
baik.

2.5.2

Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang mungkin dialami lansia, antara lain:


1. Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan merupakan fokus perhatian utama bagi lansia. Healthy People 2010
melaporkan bahwa sebanyak 87% dari seluruh kasus fraktur yang terjadi pada lansia di atas
65 tahun disebabkan oleh insiden jatuh. Karena penurunan fungsi penglihatan, refleks yang
semakin lambat, dan kondisi tulang yang rapuh, lansia harus selalu berhati-hati pada saat
menaiki anak tangga, menegmudikan mobil, dan bahkan saat berjalan.
2. Penyakit Ketunadayaan Kronik
Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan fungsi yang serius, seperti artritis,
osteoporosis, penyakit jantung, stroke, perubahan penglihatan dan pendengaran, pneumonia,
fraktur, trauma akibat jatuh, atau insiden lainnya yang menyebabkan masalah kesehatan
kronis.
3. Penggunaan dan Penggunasalahan Obat
Lansia yang menderita suatu jenis penyakit kronis lebih kerap memerlukan obatobatan. Kerumitan yang ditemui dalam pemberian obat itu secara mandiri dapat
menimbulkan berbagai situasi penggunasalahan, seperti mengonsumsi obat terlalu banyak
atau terlalu sedikit, mengonsumsi obat bersama alkohol, mengonsumsi obat resep bersama
obat bebas, atau mengonsumsi obat milik orang lain tanpa sengaja.
4. Alkoholisme
Mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun membawa pengaruh buruk pada semua
sistem tubuh, menyebabkan kerusakan progresif pada hati dan ginjal, merusak lambung dan
organ lain yang terkait, serta memperlambat respons mental yang kerap mengakibatkan
kecelakaan dan kematian.
5. Demensia

Demensia merupakan proses yang membahayakan dan berlangsung lambat, yang


mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif secara progresif. Tipe dimensia yang paling sering
ditemui adalah penyakit Alzheimer.
6. Penganiayaan Lansia
Penganiayaan lansia yang paling sering terjadi adalah pada wanita di atas usia 75
tahun yang mengalami gangguan fisik atau mental dan bergantung pada pelaku dalam
perawatan diri. Penganiayaan dapat berupa penganiayaan fisik, psikologis, atau emosi;
penganiayaan seksual; penganiayaan keuangan; dan pelanggaran terhadap HAM.
Secara psikologis, lansia dapat mengalami kekerasan verbal, ancaman, penghinaan,
atau ejekan. Penganiayaan atau pengabaian lansia dapat terjadi di rumah pribadi,
penampungan lansia, rumah sakit, atau fasilitas layanan jangka panjang.
2.5.3

Pengkajian dan Promosi Kesehatan

Pedoman pengkajian perkembangan dewasa tua/lansia antara lain:


1. Perkembangan Fisik

Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis(misal penampilan, persepsi)

Menyesuaikan gaya hidup dengan energy dan kemampuan yang menurun

Menjaga agar tanda-tanda vital(khususnya tekanan darah) tetap normal sesuai usia dan jenis
kelamin

2. Perkembangan Psikososial

Mengatur masa pension dalam cara yang memuaskan

Berpatisipasi dalam kegiatan sosial dan rekreasi

Memandang kehidupan sebagai hal yang berharga

Memiliki harga diri yang tinggi

Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian orang terdekat

3. Perkembangan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari

Melakukan praktik sehat terkait nutrisi, olahraga, rekreasi dan pola tidur

Memiliki kemampuan personal untuk merawat diri sendiri atau untuk memperoleh bantuan
dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari

Beberapa pedoman promosi kesehatan untuk lansia, antara lain:


1. Tes dan Skrining Kesehatan
2. Keamanan

Tindakan keselamatan di rumah guna mencegah bahaya jatuh, kebakaran, terbakar, luka
bakar, dan tersengat listrik

Dukungan keselamatan berkendara, terutama saat mengemudi di malam hari

3. Nutrisi dan Olahraga

Pentingnya diet seimbang dengan jumlah kalori yang lebih sedikit


Pentingnya vitamin D dan kalsium dalam jumlah yang mencukupi guna mencegah
osteoporosis

Program olahraga yang dilakukan secara teratur guna mempertahankan mobilitas sendi, otot
dan tulang.

4. Interaksi Sosial

Ketersediaan pusat komunitas sosial dan program-program bagi lansia.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa fase
pertumbuhan dan perkembangan pada dewasa memiliki tiga fase yaitu fase dewasa muda,
menengah, dan tua. Dari masing-masing fase tersebut terdapat tugas-tugas perkembangan
yang harus dipenuhi oleh individu yang terlibat. Jika individu tidak dapat melaksanakan

tugas-tugas perkembangannya dengan baik maka tugasnya dalam tahap perkembangan


selanjutnya akan terganggu. Peran seorang perawat disini sangat penting, perawat harus
memahami setiap proses perkembangan manusia, terutama pada fase dewasa ini. Perawat
juga harus bisa melakukan pengkajian terhadap perkembangan serta promosi kesehatan untuk
setiap fasenya.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis memberi ingin memberi saran antara lain
sebagai berikut:
1. Agar perawat dapat memahami setiap proses pertumbuhan dan perkembangan dari masingmasing fase orang dewasa.
2. Kepada tema-teman mahasiswa keperawatan agar dapat menggali pengetahuan lebih dalam
lagi mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada fase dewasa ini sehingga dapat memiliki
pedoman pengajaran lebih banyak lagi dalam menerapkan penegetahuan kita di lapangan
nantinya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2009). Tugas-tugas perkembangan. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012 dari
http://shavie140188.blogspot.com/2009/06/tugas-tugas-perkembangan.html
Kozier. Erb. Berman. Snyder. (2011). Fundamental keperawatan. Jakarta: EGC
Zaini Ahmad. (2011). Karakteristik perkembangan orang dewasa. Diakses pada tanggal 28
Oktober 2012 dari http://owrezain.blogspot.com/2011/12/karakteristik-perkembangan-orangdewasa.html

You might also like